Empress Hu (胡皇后, personal name unknown) was an empress of the Chinese dynasty Northern Qi. She was Gao Wei's second empress. She was the daughter of Hu Changren (胡長仁) the Prince of Longdong, who was the brother of Gao Wei's mother Empress Dowager Hu—making her and her husband cousins. Empress Dowager Hu had been discovered by Gao Wei to have carried out an affair with the Buddhist monk Tanxian (曇獻) in 571, and he put her under house arrest. Ashamed and wanting to please her son, she summoned Hu Changren's daughter to the palace and dressed her in the best clothes. Gao Wei saw her and was infatuated with her. He took her as a concubine. After Gao Wei killed the general Hulü Guang on suspicion of treason in 572, he deposed Hulü Guang's daughter Empress Hulü. His powerful wet nurse Lu Lingxuan wanted to make her adoptive daughter Consort Mu Sheli, the mother of Gao Wei's crown prince Gao Heng, empress, but Empress Dowager Hu wanted Consort Hu to be empress. Not confident that she had sufficient persuasive power, however, she had to flatter and give gifts to Lady Lu, requesting her help. Lady Lu, seeing that Gao Wei favored Consort Hu at that time, she jointly submitted, with the official Zu Ting, the suggestion to make Consort Hu empress. In fall 572, Gao Wei created Consort Hu empress. To show his love for her, he made clothes out of pearls for her, although those clothes were later burned in a fire. However, Lady Lu did not relent in her hopes of making Consort Mu empress, stating to Gao Wei, "How can a son be crown prince and a mother be a servant girl, a concubine?" But as Gao Wei favored Empress Hu, she could not carry out her wishes. She therefore engaged witches to use witchcraft on Empress Hu. It was said that within a month, Empress Hu began to show symptoms of psychosis, often mumbling to herself or laughing without cause. Gao Wei began to fear and dislike her. In winter 572, Lady Lu put Consort Mu in empress clothing and put her in a tent, surrounded with magnificent jewelry, and then told Gao Wei, "Let me show you a holy woman." When Gao Wei saw that it was Consort Mu, Lady Lu stated, "For a woman this beautiful not to be empress, who would be qualified to be empress?" Gao Wei agreed with her, and he created Consort Mu "Right Empress" and gave Empress Hu the title "Left Empress." Around the new year 573, Lady Lu would further carry out adverse action against Empress Hu. She intentionally acted angry before Empress Dowager Hu and stated, "What kind of niece would use that kind of language?" When Empress Dowager Hu asked her about it, she initially refused to say anything, and then when Empress Dowager Hu persisted, she said that Empress Hu had told Gao Wei, "The empress dowager's behavior is immoral and should not be followed." Empress Dowager Hu was incensed, and without verifying the information, she ordered Empress Hu be expelled from the palace, and then had Gao Wei depose her. However, at times, Gao Wei missed her, and he often sent gifts to her. When rival Northern Zhou launched a major attack in 577 and threatened the capital Yecheng in the spring of 578, she, along with his other deposed empress Empress Hulü, was summoned to the main palace, probably for her protection. Yecheng fell a few days later, and Gao Wei was captured in flight. Northern Zhou took over Northern Qi's territory. She subsequently remarried, although her new husband's name, unlike Empress Hulü's, was not recorded in history. It is not known when she died. (en)
Permaisuri Hu (胡皇后, nama pribadi tidak diketahui) merupakan seorang permaisuri Dinasti Qi Utara, Tiongkok. Ia adalah permaisuri yang kedua. Ia adalah putri Hu Changren (胡長仁) Pangeran Longdong, yang merupakan saudara ibu Gao Wei Janda Permaisuri Hu—membuatnya dan suaminya saudara sepupu. Janda Permaisuri Hu telah dipergoki oleh Gao Wei memiliki hubungan gelap dengan seorang biksu yang bernama Tanxian (曇獻) pada tahun 571, dan ia membuatnya menjadi tahanan rumah. Malu dan ingin menyenangkan perasaan putranya, ia memanggil putri Hu Changren ke istana dan memberinya pakaian yang terbaik. Gao Wei melihatnya dan terpesona dengan kecantikannya, dan ia mengangkat gadis itu sebagai selirnya. Setelah Gao Wei membunuh Jenderal dengan kecurigaan memberontak pada tahun 572, ia menggulingkan putri Hulü Guang Permaisuri Hulü. Inangnya yang berkuasa ingin mengadopsi Selir Mu Sheli, ibu putra mahkota Gao Wei sebagai permaisuri namun Janda Permaisuri Hu ingin Selir Hu menjadi permaisuri. Namun ia tidak percaya akan dirinya sendiri bahwa ia memiliki cukup kekuasaan yang meyakinkan, ia harus merayu dan mempersembahkan berbagai hadiah kepada Nyonya Lu untuk meminta bantuannya. Nyonya Lu yang melihat bahwa Gao Wei menyayangi Selir Hu pada saat itu, ia bergabung dengan pejabat , mengusulkan untuk menjadi Selir Hu permaisuri. Pada musim gugur tahun 572, Gao Wei menjadikan Selir Hu permaisuri. Untuk menunjukkan cintanya kepadanya, ia membuat pakaian dari mutiara untuknya, meskipun pakaian tersebut kemudian dibakar. Namun Nyonya Lu tidak putus asa di dalam harapannya untuk membuat Selir Mu permaisuri, menyatakan pada Gao Wei, "Bagaimana seorang putra selir menjadi putra mahkota dan seorang ibu menjadi pelayan?" Namun karena Gao Wei menyayangi Permaisuri Hu, ia tidak dapat memenuhi harapannya. Ia kemudian memakai para dukun untuk mengguna-guna Permaisuri Hu. Konon dalam waktu sebulan, Permaisuri Hu mulai menunjukkan gejala penyakit jiwa, kerap bergumam sendiri atau tertawa tanpa sebab. Gao Wei mulai takut dan tidak menyukainya. Pada musim dingin tahun 572, Nyonya Lu memakaikan Selir Mu pakaian permaisuri dan menaruhnya di dalam sebuah tenda, yang dikelilingi oleh perhiasan yang mewah, dan kemudian memberitahu Gao Wei, "Ijinkan hamba menunjukkan seorang wanita suci." Ketika Gao Wei melihat bahwa wanita itu adalah Selir Mu, Nyonya Lu mengatakan, "Untuk wanita secantik ini tidak menjadi seorang permaisuri, siapa lagi yang pantas?" Gao Wei setuju dengannya dan ia menunjuk Selir Mu "Permaisuri Kanan" dan menunjuk Permaisuri Hu sebagai "Permaisuri Kiri." Sekitar tahun baru 573, Nyonya Lu akan bertindak lebih lanjut di dalam menangani Permaisuri Hu. Ia sengaja marah-marah di depan Janda Permaisuri Hu dan berkata, "Keponakan macam apa menggunakan bahasa seperti itu?" Ketika Janda Permaisuri Hu menanyakannya mengenai hal itu, ia mulanya menolak untuk berbicara, dan ketika Janda Permaisuri Hu memaksa, ia mengatakan bahwa Permaisuri Hu memberitahu Gao Wei, "Tingkah Janda Permaisuri tidak bermoral dan tidak boleh dibiarkan." Janda Permaisuri Hu marah, dan tanpa memastikan kebenaran informasi tersebut, ia memerintahkan Permaisuri Hu diusir dari istana, dan kemudian Gao Wei menggulingkannya. Namun kadang-kadang Gao Wei rindu padanya dan ia kerap mengirimkannya hadiah-hadiah. Ketika saingan Zhou Utara melancarkan serangan utama pada tahun 577 dan mengancam ibu kota pada musim semi tahun 578, ia bersama dengan permaisuri lain yang digulingkan, Permaisuri Hulü, dipanggil ke istana utama, barangkali untuk melindunginya. Yecheng jatuh beberapa hari kemudian, dan Gao Wei ditangkap dalam pelarian. Zhou Utara mengambil alih wilayah Qi Utara. Ia akhirnya menikah lagi, meskipun nama suaminya yang baru, tidak seperti Permaisuri Hulü, tidak tercatat di dalam sejarah. Tidak diketahui kapan ia meninggal. (in)