Pengertian Kurikulum, Fungsi, manfat dan Landasan Pengembangan Kurikulum (original) (raw)

pengertian kurikulum

Kurikulum - merdeka.com

Wawasan Edukasi - Pengertian Kurikulum | Secara umum kurikulum merupakan seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Secara etimologis, kurikulum berasal dari istilah curriculum dimana dalam bahasa Inggris, kurikulum ialah rencana pelajaran curriculum berasal dari bahasa latin yaitu currere, kata currere memiliki banyak arti yaitu berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha untuk.

Dalam bahasa arab, kurikulum disebut dengan manhaj yang berarti jalan yang dilalui manusia pada berbagai bidang kehidupan, dalam pengertian kurikulum pendidikan bahasa arab yang dikenal dengan istilah manhaj al-dirasah yang jika dilihat artinya pada kamus tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan sebagai acuan lembaga pendidikan untuk mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan. Dalam pengertian kurikulum, para ahli mengemukakan pendapatnya dalam memberikan gambaran berupa definisi-definisi pengertian kurikulum seperti yang dapat dilihat dibawah ini.

Pengertian Kurikulum Menurut Definisi Para Ahli

Pengertian kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Dalam pengertian sederhana, kurikulum dianggap sebagai sejumlah mata pelajaran (subjects) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh ijazah, sedangkan dalam pengertian lebih luas kurikulum mencakup semua pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami siswa dan mempengaruhi perkembangan pribadinya.

Dalam perkembangannya, sejarah indonesia mengenai kurikulum telah berganti-ganti antara lain sebagai berikut.

Fungsi Kurikulum

fungsi kurikulum

Kurikulum sebagai alat dalam pendidikan memiliki berbagai macam fungsi dalam pendidikan yang sangat berperan dalam kegunannya. Fungsi Kurikulum adalah sebagai berikut.

Manfaat Kurikulum

manfaat kurikulum

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan beberapa manfaat kurikulum diantaranya seperti:

Manfaat bagi guru

Dapat menjadi pedoman untuk merancang, melaksanakan dan mengevaluasi hasil kegiatan pembelajaran.

  1. Dapat memberikan pemahaman kepada pengajar atau guru dalam menjalankan tugasnya.
  2. Dapat mendorong untuk lebih kreatif dalam penyelenggaraan program pendidikan.
  3. Dapat membantu dalam menunjang pengajaran supaya lebih baik.

Manfaat bagi sekolah

  1. Dapat mendorong sekolah untuk menyukseskan penyelenggaraan pendidikan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
  2. Dapat memberikan peluang bagi sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan.
  3. Sebagai alat untuk mencapai tujuan program pendidikan.

Manfaat bagi Masyarakat

  1. Dapat menjadi acuan standar bagi orang tua untuk ikut serta dalam membimbing anaknya dalam belajar.
  2. Dengan kurikulum, masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam rangka mengembangkan program pendidikan melalui kritik dan juga saran yang membangun yang menyempurnakan program pendidikan.

Komponen Kurikulum

Untuk komponen kurikulum ini memiliki 4 unsur yang membentuk/penyusun kurikulum. 4 unsur komponen kurikulum ialah sebagai berikut.

Komponen Tujuan

Kurikulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan karan berhasil atau tidaknya ssistem pembelajaran diukur dari banyaknya tujuan-tujuan yang tercapai. Tujuan pendidikan menurut permendiknas No.22 Tahun 2007 pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah ialah sebagai berikut.

  1. Tujuan pendidikan dasar ialah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikan selanjutnya.
  2. Tujuan pendidikan menengah ialah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikan selanjutnya.
  3. Tujuan pendidikan menengah kejurusan ialah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikan selanjutnya sesuai kejurusan.
  4. Tujuan pendidikan institusional ialah tujuan pendidikan yang dikembangkan di kurikuler dalam setiap mata pelajaran disekolah.

Komponen Isi ( Bahan Pengajaran )

Kurikulum dalam komponen isi ialah suatu yang diberikan kepada anak didik untuk bahan bakar belajar mengajar guna mencapai tujuan. Kurikulum memiliki kriteria yang membantu perencanaan pada kurikulum. Kriteria kurikulum ialah sebagai berikut.

  1. Sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa
  2. Mencerminkan kenyataan social
  3. Mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji
  4. Menunjang tercapainya tujuan pendidikan

Komponen Strategi

Kurikulum sebagai komponen strategi yang merujuk pada pendekatan dan metode serta peralatan dalam proses belajar mengajar. Strategi dalam pembelajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam pembelajaran, mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan mengatur kegiatan baik umum maupun yang sifatnya khusus. Strategi pelaksanaan ialah pengajaran, penilaian, bimbingan dan penyeluhan kegiatan sekolah. Tercapainya tujuan ini diperlukan pelaksanaan yang baik dalam menghantarkan peserta didik ke tujuan tersebut yang merupakan tolak ukur dari program pembelajaran ( kurikulum ).

Komponen Evaluasi

Komponen evaluasi dalam kurikulum ialah memeriksa tingkat ketercapaian tujuan suatu kurikulum dalam proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki peranan penting dalam memberikan keputusan dari hasil evaluasi guna dalam pengembangan model kurikulum sehingga dapat mampu mengetahui tingkat keberhasilan suatu siswa dalam mencapai tujuannya.

Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. (sumber)

Landasan pengembangan kurikulum

Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.

Penggunaan landasan yang tepat dan kuat dalam mengembangkan kurikulum tidak hanya diperlukan oleh para penyusun kurikulum ditingkat pusat (makro), akan tetapi terutama harus dipahami dan dijadikan dasar pertimbangan oleh para pengembang kurikulum ditingkat operasional (satuan pendidikan), yaitu para guru, kepala sekolah, pengawas pendidikan (supervisor) dewan sekolah atau komite pendidikan dan para guru serta pihak-pihak lain yang terkait (stacke holder).

Berikut ini adalah beberapa landasan dalam melakukan pengembangan kurikulum
a. Landasan Filosofis
b. Landasan Psikologis
c. Landasan Yuridis
d. Landasan Sosial Budaya

Prinsip Pengembangan kurikulum

Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum. Sedangkan Asep Herry Hernawan dkk (2002) mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu:

1. Prinsip relevansi
Secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebutmemiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).

2. Prinsip Fleksibilitas
Dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.

3. Prinsip kontinuitas
Adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.

4. Prinsip efisiensi
Mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.

5. Prinsip efektivitas
Mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.