Muhammad Yuzan Wardhana | Syiah Kuala University (original) (raw)
Uploads
Conference Presentations by Muhammad Yuzan Wardhana
Prosiding FKPTPI, 2019
ABSTRAK Alokasi Dana Desa merupakan salah satu dana yang bersumber dari dana perimbangan yang dit... more ABSTRAK Alokasi Dana Desa merupakan salah satu dana yang bersumber dari dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam Anggaran dan Belanja Daerah kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja aparatur desa pada implementasi Alokasi Dana Desa, mengidentifikasi faktor-faktor yang memilki hubungan dengan kinerja aparatur dan mengetahui strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja aparatur desa. Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan topografi daerah yaitu Kecamatan Masjid Raya (Desa Neuheun dan Desa Baro), Kecamatan Indrapuri (Desa Lamlueng dan Desa reukih Keupula) Serta Kecamatan Jantho (Desa Jantho Makmur dan Desa Suka Tani). Jumlah sample ditentukan secara kuota yaitu 42 sampel aparatur desa dana 52 sampel masyarakat yang merupakan penduduk desa dan terlibat dalam implementasi Alokasi Dana Desa. Penelitian ini menggunakan metode Skala Likert dan analisis korelasi Spearman dan deskriptif. Hasil penelitian didapat bahwa kinerja aparatur desa pada implementasi Alokasi Dana Desa di Kabupaten Aceh Besar berada pada kategori cukup baik dan menurut masyarakat kinerja aparatur desa juga berada pada kategori cukup. Faktor yang berhubungan dengan kinerja aparatur desa pada Implementasi Alokasi Dana Desa yaitu variabel Kapasitas paratur desa (X1), Kompensasi (X2), Lingkungan Kerja (X4) dan Aturan/Prosedur Kerja (X5), sedangkan Fasilitas (X3) tidak memilki hubungan dengan kinerja aparatur desa. Strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja aparatur desa yaitu dengan menerapkan strategi SO (Strength and Opportunities).
Prosiding FKPTPI, 2018
ABSTRAK Pupuk merupakan salah satu input penting dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan,... more ABSTRAK Pupuk merupakan salah satu input penting dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan, sehingga keberadaan dan pemanfaatannya memiliki posisi yang strategis. Penelitian ini bertujuan untuk mencari akar masalah persoalan sistem distribusi pupuk bersubsidi, serta merumuskan alternatif solusi distribusi pupuk bersubsidi. Penelitian ini mengunakan metode deskriftif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan : observasi, dokumentasi, dan wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah pemerintah, pelaku pada implementasi pupuk bersubsidi dan juga para petani/kelompok tani. Data dan informasi dianalisis menggunakan model analisis akar masalah Cause-and-Effect Diagram (Ishikawa Diagram) dan juga menggunakan matrik pengelolaan dan pemantauan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat berbagai permasalahan yang menyebabkan pupuk sampai kepada petani tidak tepat harga, tidak tepat jumlah, tidak tepat waktu, tidak tepat mutu dan pengawasan yang dilakukan masih belum berjalan dengan baik dan efektif. Dalam upaya merumuskan alternatif solusi permasalahan pelaksanaan distribusi pupuk bersubsidi perlu perbaikan kebijakan yang meliputi: (a) perbaikan sistem penyusunan perencanaan alokasi kebutuhan pupuk yang didasarkan atas RDKK melalui pembuatan Kartu tani sebagai database petani serta perbaikan metode perhitungan RDKK, (b) perbaikan sistem distribusipupuk bersubsidi kepada semua aktor termasuk produsen, distributor, pengecer dan petani, (c) perbaikan koordinasi lintas sektor untuk menjamin efektivitas sistem pengawasan,(d) pembuatan regulasi untuk penegakan dan sanksi hukum terhadap pelanggaran aturan kebijakan pupuk bersubsidi. ABSTRACT Fertilizer is one of the most important inputs in increasing the productivity of food crops; therefore, its distribution and utilization have strategic positions. This study aims to find the root of the problem of subsidized fertilizer distribution system and to formulate the alternative solutions for it. This study uses qualitative descriptive methods. Data collection techniques used in this study are observation, documentation, and interview. The informants in this study are the government, subsidized fertilizer implementer and farmers / farmer groups. Data and information are analyzed using the Cause-and-Effect Diagram (Ishikawa Diagram) root analysis model and management and monitoring matrices. The result shows that there were various problems which caused the fertilizers received by farmers are in higher prices, incorrect quantity, late delivery, lower quality and the supervision of the distribution was inefficient and ineffective. In order to formulate alternative solutions to the subsidized fertilizer distribution's problem, it is crucial to improve ongoing policies which includes: (a) improving the RDKK-based fertilizer supply allocation system by creating farmer identification card as farmer's database as well as improving the method for RDKK calculation, (b) improving the subsidized fertilizer distribution systems of all actors including the producers, distributors, retailers and farmers, (c) improving cross-sectoral coordination to ensure the effectiveness of the supervision system, (d) Issuing regulations for law enforcement and sanctions against violations of subsidized fertilizer policy.
Papers by Muhammad Yuzan Wardhana
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 2020
ABSTRAK Tahu merupakan makanan yang memiliki mutu protein yang setara dengan daging hewan. Tahu m... more ABSTRAK Tahu merupakan makanan yang memiliki mutu protein yang setara dengan daging hewan. Tahu mengandung 65% protein yang dapat dimanfaatkan tubuh. Tidak hanya karena kandungan gizi yang dimiliki tahu, tetapi tahu memiliki harga yang relatif lebih murah sehingga semua kalangan masyarakat dapat membeli tahu. Selain itu peran industri kecil tahu di Kota Banda Aceh cukup besar terhadap penyediaan kesempatan kerja sangat membuktikan bahwa industri kecil tahu merupakan sektor usaha yang harus dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor eksternal dan internal yang berpengaruh serta menentukan strategi yang dapat diterapkan
Prosiding FKPTPI, 2019
ABSTRAK Alokasi Dana Desa merupakan salah satu dana yang bersumber dari dana perimbangan yang dit... more ABSTRAK Alokasi Dana Desa merupakan salah satu dana yang bersumber dari dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam Anggaran dan Belanja Daerah kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja aparatur desa pada implementasi Alokasi Dana Desa, mengidentifikasi faktor-faktor yang memilki hubungan dengan kinerja aparatur dan mengetahui strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja aparatur desa. Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan topografi daerah yaitu Kecamatan Masjid Raya (Desa Neuheun dan Desa Baro), Kecamatan Indrapuri (Desa Lamlueng dan Desa reukih Keupula) Serta Kecamatan Jantho (Desa Jantho Makmur dan Desa Suka Tani). Jumlah sample ditentukan secara kuota yaitu 42 sampel aparatur desa dana 52 sampel masyarakat yang merupakan penduduk desa dan terlibat dalam implementasi Alokasi Dana Desa. Penelitian ini menggunakan metode Skala Likert dan analisis korelasi Spearman dan deskriptif. Hasil penelitian didapat bahwa kinerja aparatur desa pada implementasi Alokasi Dana Desa di Kabupaten Aceh Besar berada pada kategori cukup baik dan menurut masyarakat kinerja aparatur desa juga berada pada kategori cukup. Faktor yang berhubungan dengan kinerja aparatur desa pada Implementasi Alokasi Dana Desa yaitu variabel Kapasitas paratur desa (X1), Kompensasi (X2), Lingkungan Kerja (X4) dan Aturan/Prosedur Kerja (X5), sedangkan Fasilitas (X3) tidak memilki hubungan dengan kinerja aparatur desa. Strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja aparatur desa yaitu dengan menerapkan strategi SO (Strength and Opportunities).
Prosiding FKPTPI, 2018
ABSTRAK Pupuk merupakan salah satu input penting dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan,... more ABSTRAK Pupuk merupakan salah satu input penting dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan, sehingga keberadaan dan pemanfaatannya memiliki posisi yang strategis. Penelitian ini bertujuan untuk mencari akar masalah persoalan sistem distribusi pupuk bersubsidi, serta merumuskan alternatif solusi distribusi pupuk bersubsidi. Penelitian ini mengunakan metode deskriftif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan : observasi, dokumentasi, dan wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah pemerintah, pelaku pada implementasi pupuk bersubsidi dan juga para petani/kelompok tani. Data dan informasi dianalisis menggunakan model analisis akar masalah Cause-and-Effect Diagram (Ishikawa Diagram) dan juga menggunakan matrik pengelolaan dan pemantauan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat berbagai permasalahan yang menyebabkan pupuk sampai kepada petani tidak tepat harga, tidak tepat jumlah, tidak tepat waktu, tidak tepat mutu dan pengawasan yang dilakukan masih belum berjalan dengan baik dan efektif. Dalam upaya merumuskan alternatif solusi permasalahan pelaksanaan distribusi pupuk bersubsidi perlu perbaikan kebijakan yang meliputi: (a) perbaikan sistem penyusunan perencanaan alokasi kebutuhan pupuk yang didasarkan atas RDKK melalui pembuatan Kartu tani sebagai database petani serta perbaikan metode perhitungan RDKK, (b) perbaikan sistem distribusipupuk bersubsidi kepada semua aktor termasuk produsen, distributor, pengecer dan petani, (c) perbaikan koordinasi lintas sektor untuk menjamin efektivitas sistem pengawasan,(d) pembuatan regulasi untuk penegakan dan sanksi hukum terhadap pelanggaran aturan kebijakan pupuk bersubsidi. ABSTRACT Fertilizer is one of the most important inputs in increasing the productivity of food crops; therefore, its distribution and utilization have strategic positions. This study aims to find the root of the problem of subsidized fertilizer distribution system and to formulate the alternative solutions for it. This study uses qualitative descriptive methods. Data collection techniques used in this study are observation, documentation, and interview. The informants in this study are the government, subsidized fertilizer implementer and farmers / farmer groups. Data and information are analyzed using the Cause-and-Effect Diagram (Ishikawa Diagram) root analysis model and management and monitoring matrices. The result shows that there were various problems which caused the fertilizers received by farmers are in higher prices, incorrect quantity, late delivery, lower quality and the supervision of the distribution was inefficient and ineffective. In order to formulate alternative solutions to the subsidized fertilizer distribution's problem, it is crucial to improve ongoing policies which includes: (a) improving the RDKK-based fertilizer supply allocation system by creating farmer identification card as farmer's database as well as improving the method for RDKK calculation, (b) improving the subsidized fertilizer distribution systems of all actors including the producers, distributors, retailers and farmers, (c) improving cross-sectoral coordination to ensure the effectiveness of the supervision system, (d) Issuing regulations for law enforcement and sanctions against violations of subsidized fertilizer policy.
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 2020
ABSTRAK Tahu merupakan makanan yang memiliki mutu protein yang setara dengan daging hewan. Tahu m... more ABSTRAK Tahu merupakan makanan yang memiliki mutu protein yang setara dengan daging hewan. Tahu mengandung 65% protein yang dapat dimanfaatkan tubuh. Tidak hanya karena kandungan gizi yang dimiliki tahu, tetapi tahu memiliki harga yang relatif lebih murah sehingga semua kalangan masyarakat dapat membeli tahu. Selain itu peran industri kecil tahu di Kota Banda Aceh cukup besar terhadap penyediaan kesempatan kerja sangat membuktikan bahwa industri kecil tahu merupakan sektor usaha yang harus dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor eksternal dan internal yang berpengaruh serta menentukan strategi yang dapat diterapkan