Diana Mayasari | Universitas Lampung (original) (raw)

Papers by Diana Mayasari

Research paper thumbnail of Penatalaksanaan Angina Pektoris Tidak Stabil, Sindrom Metabolik, Dan Hiperurisemia Pada Pasien Geriatri Dengan Tingkat Pengetahuan Minimal Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga: Laporan Kasus

Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan

Abstrak: Penatalaksanaan Angina Pektoris Tidak Stabil, Sindrom Metabolik, dan Hiperurisemia pada ... more Abstrak: Penatalaksanaan Angina Pektoris Tidak Stabil, Sindrom Metabolik, dan Hiperurisemia pada Pasien Geriatri dengan Tingkat Pengetahuan Minimal melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga: Laporan Kasus. Penyakit kardiovaskuler dan gangguan metabolik adalah masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia karena adaya proses degeneratif. Angina pektoris tidak stabil (APTS) ditandai dengan rasa tidak nyaman pada dada akibat adanya iskemia miokardium. Salah satu faktor risiko APTS adalah sindrom metabolik. Penyakit degeneratif lainnya adalah hiperurisemia. Studi ini merupakan laporan kasus pada pasien wanita berusia 60 tahun yang telah terdiagnosis angina pektoris dalam satu tahun terakhir dan datang dengan keluhan nyeri dada sisi kiri yang semakin memberat dalam satu bulan terakhir. Pasien juga memiliki riwayat sindrom metabolik dan hiperurisemia yang tidak terkontrol. Data primer diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan kunjungan ke rumah untuk menilai lingkungan fisik. S...

Research paper thumbnail of Efek Paparan Kronik Pestisida Organofosfat terhadap Sistem Saraf Pusat

Jurnal Agromedicine, Oct 31, 2019

Research paper thumbnail of Pencegahan Kecacingan di Posyandu Teratai, Kelurahan Bumi Raya Kota Bandar Lampung

Research paper thumbnail of Penatalaksanaan Holistik Crusted Scabies sebagai Neglected Tropical Disease

Research paper thumbnail of Dermatitis Kontak Iritan Et Causa Asam Salisilat Pada Lesi Post Herpes Zoster Thoracalis Sinistra

Jurnal Agromedicine, Jun 1, 2017

Research paper thumbnail of Perdarahan Post Partum Dini e.c Retensio Plasenta

Medula: Jurnal Profesi Kedokteran Universitas Lampung, Jun 1, 2017

Research paper thumbnail of α-Glucosidase Inhibitor and Antioxidant Activity Assays of Guava Leaf, Cashew Leaf and the Combinations as Antidiabetic Agent

International journal of research in ayurveda and pharmacy, Mar 10, 2017

Research paper thumbnail of Penatalaksanaan Skabies pada Anak Perempuan Usia Satu Tahun dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga

Medula: Jurnal Profesi Kedokteran Universitas Lampung, Jun 1, 2017

Research paper thumbnail of Analysis of work posture using Rapid Entire Body Assessment (REBA) as the risk factor of work-related musculoskeletal disorders among bus drivers in Bandar Lampung City

Background : Inter-provincial bus driver is a job which force a man to work in static posture for... more Background : Inter-provincial bus driver is a job which force a man to work in static posture for a long time. Incorrect posture that occure for a long time may become a risk factor of Musculoskeletal Disorders (MSDs). This study was aimed to identify work-related MSDs and its association with work posture and other related factors in inter-provincial bus drivers in Bandarlampung. Materials and methods : This was a cross sectional study which involved 101 inter-provincial bus drivers obtained by consecutive sampling technique. Musculoskeletal disorders were assessed using Nordic Body Map, while work posture was assessed using Rapid Entire Body Assessment (REBA). Infomation about participant demographics was also collected by quetionnaire. Results : prevalence of MSDs was 73.3% and were mostly located in the lower back (36.48%) , calves (31.08%) and shoulders (28.38%). Most subjects (66.2%) had moderate risk of work posture. There was significant association between MSDs with high risk work posture (p=0.001, RR=6.27, 95% CI=1.73-22.77); but there was no significant association with work period, age, nutritional status, and exercise. Conclusions : High risk work posture is a risk factor of MSDs which significantly increase the risk to the occurance of MSDs in inter-provincial bus driver.

Research paper thumbnail of Hubungan Status Pengobatan Pasien Penderita Morbus Hansen Terhadap Stigma Keluarga Di Bandar Lampung Tahun 2017

Jurnal Majority, Dec 19, 2019

Morbus Hansen merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh bakteri M. leprae. Morbus H... more Morbus Hansen merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh bakteri M. leprae. Morbus Hansen tidak hanya menimbulkan permasalahan medis, namun juga menimbulkan permasalahan sosial seperti stigma sosial. Adanya stigma yang salah mengenai penyakit ini menyebabkan para penderita mengalami berbagai masalah dalam kehidupan sosialnya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan potong lintang. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas di Bandar Lampung dengan populasi keluarga penderita MH. Sampel penelitian diambil dengan teknik Total Sampling sebanyak 47 responden. Responden diminta untuk mengisi kuesioner. Uji analisis data menggunakan uji Fisher Exact. Hasil menunjukan responden yang memiliki keluarga penderita penyakit Morbus Hansen dengan stigma keluarga baik sebesar 93,6% dan tidak baik 6,4%, sedangkan berdasarkan status pengobatan diketahui yang telah selesai pengobatan sebesar 48,9% dan yang sedang dalam pengobatan 51,1%. Tidak ada hubungan status pengobatan pasien penderita Morbus Hansen terhadap stigma keluarga di Bandar Lampung tahun 2017 (p = 0,234). Tidak ada hubungan status pengobatan pasien penderita Morbus Hansen terhadap stigma keluarga di Bandar Lampung tahun 2017 dikarenakan tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit Morbus Hansen sudah baik. Kata Kunci: Morbus Hansen, status pengobatan, stigma.

Research paper thumbnail of Relationship between Contact Dermatitis Risk Factors for Farmers

Research paper thumbnail of Faktor-Faktor Individu yang Berhubungan dengan Kejadian Keluhan Muskuloskeletal pada Petani di Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu

Jurnal Agromedicine, Aug 2, 2020

Research paper thumbnail of Perbedaan Kemampuan Active Learning dan Critical Thinking dalam Tutorial pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Jurnal Medula, Mar 23, 2019

Tutori al terdiri dari dua kemampuan utama yang dibutuhkan ya itu active learning da n critical t... more Tutori al terdiri dari dua kemampuan utama yang dibutuhkan ya itu active learning da n critical thinki ng. S a a t i n i k ua li ta s tutori al menurun karena kurangnya kemampuan pelajar dalam berdiskusi dan pelajar menyampaikan konten d i l ua r to pi k ya ng di bahas. Mahasiswa dengan ti ngkatan kelas ya ng lebih tinggi seharusnya memiliki kemampuan acti ve l e arni ng d a n critical thinking ya ng l ebih dibandingkan dengan ti ngkatan kelas ya ng l ebih rendah. Tujuan penelitian i ni untuk mengetahui perbedaan kemampuan active learning da n critical thinking pa da mahasiswa Fakultas Kedokteran Uni vers i ta s La m pun g. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan pendekatan cross s e cti onal. Po p ul a si p a da p enel i ti an i ni s elu ruh ma hasiswa FK Unila ya ng dipilih dengan proportionate stratified random sampling. Skor active learning da n critical thinki ng ya ng di ukur dengan kuesioner Self Assessment Scale on Active Learning and Critical Thinking (SSACT). Pa d a p enel i ti a n i ni di l akukan wawancara pada responden s ecara a cak untuk mengetahui faktor ya ng paling mempengaruhi active learning da n critical thinking. Da ta dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dengan tingkat kepercayaa n 9 5%. H a s i l u ji One W ay ANOVA di dapatkan p=0,054. Tidak didapatkan perbedaan kemampuan active learning da n critical thinking pa da ti n gka ta n a ka demik mahasiswa tahun pertama, ked ua, ketiga dan keempat. Hasil wawancara menunjukan m a na jemen w a k tu d a n moti va s i merupa ka n fenomena ya ng pa l i ng ba nya k di temuka n mempenga ruhi active learning da n critical thinking ma hasiswa.

Research paper thumbnail of Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Lanjut Usia (Lansia) Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia di Wilayah Puskesmas Rajabasa Indah

Jurnal Medula, Feb 25, 2019

Us i a lanjut usia (lansia) mengalami penurunan fungsi tubuh s ehingga memiliki banya k masalah k... more Us i a lanjut usia (lansia) mengalami penurunan fungsi tubuh s ehingga memiliki banya k masalah kesehatan. Salah satu upaya pemeliharaan kesehatan a gar l ansia dapat hidup sehat dan produktif a dalah pos pelayanan terpadu (posyandu) lansia. Data ca kupan pelaya nan lansia di Bandarlampung merupakan ca paian terendah kedua di La mpung. Pe rs enta s e k unju nga n di pos ya ndu l ansia di wilayah Puskesmas Rajabasa Indah pada ta hun 2015 da n 2016 ma sih rendah dan mengalami penuruna n di bandingkan tahun 2014. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor ya ng berhubungan dengan keaktifan lansia mengikuti kegiatan posyandu l ansia di wilaya h kerja Puskesmas Rajabasa Indah. Meto de s tudi ya ng d i gun a ka n a da la h penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas penelitian ini karakteristik sosiodemografi, jarak, dukungan keluarga, dukungan kader, pengetahuan dan sikap, dan va riabel terikat adalah keaktifan lansia mengikuti kegiatan pos ya ndu l ansia. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Desember 2016. S a mp el d a l a m p en eli ti a n i n i di pi l i h dengan teknik proportionate stratified random sampling dan berjumlah 96 orang yang dipilih secara acak dari 8 posyandu. Uji s ta tistik ya ng digunakan chi s quare, dan fisher's exact, dengan α= 5%. Ha sil penelitian menunjukkan te rda pa t h ub ung a n a nta ra pekerja a n (p=0,001, RR=1,86, 95%CI=1,97-123,36), dukunga n kel ua rga (p=0,001, RR=2,30, 95%CI=3,43-24,60), ti ngkat pengetahuan (p=0,019, RR=1,83, 95%CI=1,52-2,20) dan sikap (p=0,039, RR=1,80, 95%CI=1,50-2,17) dengan keaktifan l a nsia mengikuti kegiatan posyandu. Faktor resiko ya ng berhubungan dengan keaktifan lansia mengikuti kegiatan posyand u a da lah pekerjaan, dukungan keluarga, tingkat pengetahuandan sikap, dan faktor ya ng paling berpengaruh adalah duk ung a n kel uarga dan pekerjaan. Kata kunci: Fa ktor-faktor ya ng Berhubungan, Keaktifan La nsia, Posya ndu Lansia.

Research paper thumbnail of Ergonomi sebagai Upaya Pencegahan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja

Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, Oct 1, 2016

Research paper thumbnail of Analysis of work posture Using Rapid Entire Body Assessment (REBA) as the risk factor of work related musculoskeletal Disorders in Inter-provincial Bus Drivers

Background : Inter-provincial bus driver is a job which force a man to work in static posture for... more Background : Inter-provincial bus driver is a job which force a man to work in static posture for a long time. Incorrect posture that occure for a long time may become a risk factor of Musculoskeletal Disorders (MSDs). This study was aimed to identify work-related MSDs and its association with work posture and other related factors in inter-provincial bus drivers in Bandarlampung. Materials and methods : This was a cross sectional study which involved 101 inter-provincial bus drivers obtained by consecutive sampling technique. Musculoskeletal disorders were assessed using Nordic Body Map, while work posture was assessed using Rapid Entire Body Assessment (REBA). Infomation about participant demographics was also collected by quetionnaire. Results : prevalence of MSDs was 73.3% and were mostly located in the lower back (36.48%) , calves (31.08%) and shoulders (28.38%). Most subjects (66.2%) had moderate risk of work posture. There was significant association between MSDs with high risk work posture (p=0.001, RR=6.27, 95% CI=1.73-22.77); but there was no significant association with work period, age, nutritional status, and exercise. Conclusions : High risk work posture is a risk factor of MSDs which significantly increase the risk to the occurance of MSDs in inter-provincial bus driver.

Research paper thumbnail of Penatalaksanaan Holistik pada Balita Usia 2 Tahun dengan Masalah Gizi melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga

Jurnal Penelitian Perawat Profesional

Pendek atau stunting merupakan salah satu jenis gizi buruk (malnutrisi), penyebab utama masalah g... more Pendek atau stunting merupakan salah satu jenis gizi buruk (malnutrisi), penyebab utama masalah global penyakit pada masa pertumbuhan. Tingginya prevalensi dan rendahnya kemajuan dalam mengatasi stunting dapat diakibatkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun balita, faktor sosioekonomi, penyakit infeksi, pengetahuan ibu yang kurang, pola asuh yang salah, sanitasi dan higiene yang buruk, serta pelayanan kesehatan yang rendah. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi faktor risiko internal dan eksternal serta masalah klinis pada pasien, menerapkan pendekatan dokter keluarga yang holistik dan komprehensif sesuai masalah yang ditemukan pada pasien dan melakukan penatalaksanaan berbasis Evidence Based Medicine yang bersifat family-approach, patient-centered, dan community oriented. Studi yang dilakukan adalah laporan kasus. Data primer diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan kunjungan ke rumah.Data sekunder didapat dari buku KIA pasien. Hasil yang dida...

Research paper thumbnail of Determinants of type 2 diabetes mellitus in agricultural community

Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics)

ABSTRAK Latar Belakang: Prevalensi DM di perkotaan sebanyak 2,6% dibandingkan pedesaan sebanyak 1... more ABSTRAK Latar Belakang: Prevalensi DM di perkotaan sebanyak 2,6% dibandingkan pedesaan sebanyak 1,4%. Namun hal yang cukup menarik, proporsi Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) dan Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) pada penduduk di pedesaan lebih tinggi dibandingkan perkotaan yaitu 3,7% dan 5,4%. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di pedesaan lebih berisiko terkena DM tipe 2 jika tidak dilakukan intervensi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis determinan kejadian DM tipe 2 pada populasi agrikulturMetode: Jenis penelitian adalah case control study, dengan sampel penelitian adalah petani yang menderita DM tipe 2 (kasus) dan petani yang tidak menerita DM (kontrol). Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dengan jumlah masing-masing kelompok sebanyak 41 orang. Pengambilan data dilakukan dengan mengukur Indeks Massa Tubuh, tekanan darah, wawancara dengan kuesioner IPAQ-SF dan Indeks BrinkmannHasil: Hasil penelitian didapatkan jumlah jenis pestisida...

Research paper thumbnail of Perbandingan Efektivitas Terbinafin dengan Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata. L) terhadap Pertumbuhan Jamur (Malassezia Furfur) sebagai Etiologi Pityriasis Versicolor

Jurnal Agromedicine, Dec 21, 2018

Pi tyriasis versicolor merupa kan penya ki t ja mur ya ng menginfeksi kuli t dengan prevalensi ya... more Pi tyriasis versicolor merupa kan penya ki t ja mur ya ng menginfeksi kuli t dengan prevalensi ya ng tinggi di daerah tropis (50%), penyaki t ini disebabkan oleh Malassezia Furfur. Daun ketepeng cina (Cassia alata. L) merupa kan salah sa tu bahan alam ka ya ka ndungan kimia yang memiliki khasiat sebagai anti-ja mur. Terbinafin adalah obat a nti-jamur yang efekti f dalam pengoba tan Pi tyriasis versicolor yang disebabkan oleh Malassezia Furfur. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan terbi nafin dengan ekstra k daun ketepeng cina (Cassia alata. L) terhadap pertumbuhan ja mur (Malassezia Furfur) seba gai etiologi Pyti riasis versi color. Jenis peneli tian ini adalah peneli tian eksperi mental labo ra tori k menggunakan modifikasi Ki rby Ba uer. Va riabel bebas penelitian adalah kada r eks trak daun ketepeng cina dan va riabel terika t adalah pertumbuhan ja mur Malasezia Furfur. Da ta dianalisis dengan menggunakan uji One Wa y Anova denga n nilai kema knaan p< 0,05. Kada r eks trak daun ketepeng ci na (Cassia alata. L) yai tu 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%, terbi nafin seba gai kontrol posi tif dan aquabides sebagai kontrol nega tif dengan masing-masing dilakukan empat pengulangan sehingga didapa tkan 28 sampel. Hasil penelitian didapa tkan diameter rera ta zona hambat pada konsentrasi 20%; 40%; 60%; 80%; dan 100% pada ja mur

Research paper thumbnail of Penatalaksanaan Asma dengan Faktor Risiko Debu Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga

Jurnal Agromedicine, Aug 1, 2020

GINA tahun 2011, diperkirakan terdapat 300 juta orang menderita asma di seluruh dunia. Terdapat s... more GINA tahun 2011, diperkirakan terdapat 300 juta orang menderita asma di seluruh dunia. Terdapat sekitar 250.000 kematian yang disebabkan oleh serangan asma setiap tahunnya, dengan jumlah terbanyak di negara dengan ekonomi rendah-sedang. Prevalensi asma terus mengalami peningkatan terutama di negara-negara berkembang akibat perubahan gaya hidup dan peningkatan polusi udara. Penerapan pelayanan dokter keluarga berbasis evidence based medicine pada pasien dengan mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis, serta penatalaksanaan pasien berdasarkan kerangka penyelesaian masalah pasien dengan pendekatan patient centered dan family approach, community oriented. Seorang wanita usia 59 tahun mengalami serangan asma. Diagnostik holistik pasien pada aspek personal ditemukan keluhan sesak napas semakin sering timbul dan memberat, serta khawatir tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari seperti sebelum sakit. Aspek klinik, pasien mengalami asma eksaserbasi persisten ringan (ICD X: J45.901). Aspek risiko internal pasien terdapat masih kurangnya pengetahuan. Aspek risiko eksternal, lingkungan yang cukup banyak debu yang dapat mencetuskan terjadinya asma. Dilakukan intervensi melalui farmakologis untuk serangan asma dan non farmakologi berupa edukasi dalam mencegah terjadinya serangan asma pada pasien. Intervensi yang diberikan pada pasien telah dilakukan secara holistik dan komprehensif. Telah terdapat perubahan perilaku pasien yang membuat penyakit asma pada pasien menjadi lebih terkontrol. Kata Kunci: asma, debu, pelayanan kedokteran keluarga

Research paper thumbnail of Penatalaksanaan Angina Pektoris Tidak Stabil, Sindrom Metabolik, Dan Hiperurisemia Pada Pasien Geriatri Dengan Tingkat Pengetahuan Minimal Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga: Laporan Kasus

Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan

Abstrak: Penatalaksanaan Angina Pektoris Tidak Stabil, Sindrom Metabolik, dan Hiperurisemia pada ... more Abstrak: Penatalaksanaan Angina Pektoris Tidak Stabil, Sindrom Metabolik, dan Hiperurisemia pada Pasien Geriatri dengan Tingkat Pengetahuan Minimal melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga: Laporan Kasus. Penyakit kardiovaskuler dan gangguan metabolik adalah masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia karena adaya proses degeneratif. Angina pektoris tidak stabil (APTS) ditandai dengan rasa tidak nyaman pada dada akibat adanya iskemia miokardium. Salah satu faktor risiko APTS adalah sindrom metabolik. Penyakit degeneratif lainnya adalah hiperurisemia. Studi ini merupakan laporan kasus pada pasien wanita berusia 60 tahun yang telah terdiagnosis angina pektoris dalam satu tahun terakhir dan datang dengan keluhan nyeri dada sisi kiri yang semakin memberat dalam satu bulan terakhir. Pasien juga memiliki riwayat sindrom metabolik dan hiperurisemia yang tidak terkontrol. Data primer diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan kunjungan ke rumah untuk menilai lingkungan fisik. S...

Research paper thumbnail of Efek Paparan Kronik Pestisida Organofosfat terhadap Sistem Saraf Pusat

Jurnal Agromedicine, Oct 31, 2019

Research paper thumbnail of Pencegahan Kecacingan di Posyandu Teratai, Kelurahan Bumi Raya Kota Bandar Lampung

Research paper thumbnail of Penatalaksanaan Holistik Crusted Scabies sebagai Neglected Tropical Disease

Research paper thumbnail of Dermatitis Kontak Iritan Et Causa Asam Salisilat Pada Lesi Post Herpes Zoster Thoracalis Sinistra

Jurnal Agromedicine, Jun 1, 2017

Research paper thumbnail of Perdarahan Post Partum Dini e.c Retensio Plasenta

Medula: Jurnal Profesi Kedokteran Universitas Lampung, Jun 1, 2017

Research paper thumbnail of α-Glucosidase Inhibitor and Antioxidant Activity Assays of Guava Leaf, Cashew Leaf and the Combinations as Antidiabetic Agent

International journal of research in ayurveda and pharmacy, Mar 10, 2017

Research paper thumbnail of Penatalaksanaan Skabies pada Anak Perempuan Usia Satu Tahun dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga

Medula: Jurnal Profesi Kedokteran Universitas Lampung, Jun 1, 2017

Research paper thumbnail of Analysis of work posture using Rapid Entire Body Assessment (REBA) as the risk factor of work-related musculoskeletal disorders among bus drivers in Bandar Lampung City

Background : Inter-provincial bus driver is a job which force a man to work in static posture for... more Background : Inter-provincial bus driver is a job which force a man to work in static posture for a long time. Incorrect posture that occure for a long time may become a risk factor of Musculoskeletal Disorders (MSDs). This study was aimed to identify work-related MSDs and its association with work posture and other related factors in inter-provincial bus drivers in Bandarlampung. Materials and methods : This was a cross sectional study which involved 101 inter-provincial bus drivers obtained by consecutive sampling technique. Musculoskeletal disorders were assessed using Nordic Body Map, while work posture was assessed using Rapid Entire Body Assessment (REBA). Infomation about participant demographics was also collected by quetionnaire. Results : prevalence of MSDs was 73.3% and were mostly located in the lower back (36.48%) , calves (31.08%) and shoulders (28.38%). Most subjects (66.2%) had moderate risk of work posture. There was significant association between MSDs with high risk work posture (p=0.001, RR=6.27, 95% CI=1.73-22.77); but there was no significant association with work period, age, nutritional status, and exercise. Conclusions : High risk work posture is a risk factor of MSDs which significantly increase the risk to the occurance of MSDs in inter-provincial bus driver.

Research paper thumbnail of Hubungan Status Pengobatan Pasien Penderita Morbus Hansen Terhadap Stigma Keluarga Di Bandar Lampung Tahun 2017

Jurnal Majority, Dec 19, 2019

Morbus Hansen merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh bakteri M. leprae. Morbus H... more Morbus Hansen merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh bakteri M. leprae. Morbus Hansen tidak hanya menimbulkan permasalahan medis, namun juga menimbulkan permasalahan sosial seperti stigma sosial. Adanya stigma yang salah mengenai penyakit ini menyebabkan para penderita mengalami berbagai masalah dalam kehidupan sosialnya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan potong lintang. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas di Bandar Lampung dengan populasi keluarga penderita MH. Sampel penelitian diambil dengan teknik Total Sampling sebanyak 47 responden. Responden diminta untuk mengisi kuesioner. Uji analisis data menggunakan uji Fisher Exact. Hasil menunjukan responden yang memiliki keluarga penderita penyakit Morbus Hansen dengan stigma keluarga baik sebesar 93,6% dan tidak baik 6,4%, sedangkan berdasarkan status pengobatan diketahui yang telah selesai pengobatan sebesar 48,9% dan yang sedang dalam pengobatan 51,1%. Tidak ada hubungan status pengobatan pasien penderita Morbus Hansen terhadap stigma keluarga di Bandar Lampung tahun 2017 (p = 0,234). Tidak ada hubungan status pengobatan pasien penderita Morbus Hansen terhadap stigma keluarga di Bandar Lampung tahun 2017 dikarenakan tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit Morbus Hansen sudah baik. Kata Kunci: Morbus Hansen, status pengobatan, stigma.

Research paper thumbnail of Relationship between Contact Dermatitis Risk Factors for Farmers

Research paper thumbnail of Faktor-Faktor Individu yang Berhubungan dengan Kejadian Keluhan Muskuloskeletal pada Petani di Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu

Jurnal Agromedicine, Aug 2, 2020

Research paper thumbnail of Perbedaan Kemampuan Active Learning dan Critical Thinking dalam Tutorial pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Jurnal Medula, Mar 23, 2019

Tutori al terdiri dari dua kemampuan utama yang dibutuhkan ya itu active learning da n critical t... more Tutori al terdiri dari dua kemampuan utama yang dibutuhkan ya itu active learning da n critical thinki ng. S a a t i n i k ua li ta s tutori al menurun karena kurangnya kemampuan pelajar dalam berdiskusi dan pelajar menyampaikan konten d i l ua r to pi k ya ng di bahas. Mahasiswa dengan ti ngkatan kelas ya ng lebih tinggi seharusnya memiliki kemampuan acti ve l e arni ng d a n critical thinking ya ng l ebih dibandingkan dengan ti ngkatan kelas ya ng l ebih rendah. Tujuan penelitian i ni untuk mengetahui perbedaan kemampuan active learning da n critical thinking pa da mahasiswa Fakultas Kedokteran Uni vers i ta s La m pun g. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan pendekatan cross s e cti onal. Po p ul a si p a da p enel i ti an i ni s elu ruh ma hasiswa FK Unila ya ng dipilih dengan proportionate stratified random sampling. Skor active learning da n critical thinki ng ya ng di ukur dengan kuesioner Self Assessment Scale on Active Learning and Critical Thinking (SSACT). Pa d a p enel i ti a n i ni di l akukan wawancara pada responden s ecara a cak untuk mengetahui faktor ya ng paling mempengaruhi active learning da n critical thinking. Da ta dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dengan tingkat kepercayaa n 9 5%. H a s i l u ji One W ay ANOVA di dapatkan p=0,054. Tidak didapatkan perbedaan kemampuan active learning da n critical thinking pa da ti n gka ta n a ka demik mahasiswa tahun pertama, ked ua, ketiga dan keempat. Hasil wawancara menunjukan m a na jemen w a k tu d a n moti va s i merupa ka n fenomena ya ng pa l i ng ba nya k di temuka n mempenga ruhi active learning da n critical thinking ma hasiswa.

Research paper thumbnail of Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Lanjut Usia (Lansia) Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia di Wilayah Puskesmas Rajabasa Indah

Jurnal Medula, Feb 25, 2019

Us i a lanjut usia (lansia) mengalami penurunan fungsi tubuh s ehingga memiliki banya k masalah k... more Us i a lanjut usia (lansia) mengalami penurunan fungsi tubuh s ehingga memiliki banya k masalah kesehatan. Salah satu upaya pemeliharaan kesehatan a gar l ansia dapat hidup sehat dan produktif a dalah pos pelayanan terpadu (posyandu) lansia. Data ca kupan pelaya nan lansia di Bandarlampung merupakan ca paian terendah kedua di La mpung. Pe rs enta s e k unju nga n di pos ya ndu l ansia di wilayah Puskesmas Rajabasa Indah pada ta hun 2015 da n 2016 ma sih rendah dan mengalami penuruna n di bandingkan tahun 2014. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor ya ng berhubungan dengan keaktifan lansia mengikuti kegiatan posyandu l ansia di wilaya h kerja Puskesmas Rajabasa Indah. Meto de s tudi ya ng d i gun a ka n a da la h penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas penelitian ini karakteristik sosiodemografi, jarak, dukungan keluarga, dukungan kader, pengetahuan dan sikap, dan va riabel terikat adalah keaktifan lansia mengikuti kegiatan pos ya ndu l ansia. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Desember 2016. S a mp el d a l a m p en eli ti a n i n i di pi l i h dengan teknik proportionate stratified random sampling dan berjumlah 96 orang yang dipilih secara acak dari 8 posyandu. Uji s ta tistik ya ng digunakan chi s quare, dan fisher's exact, dengan α= 5%. Ha sil penelitian menunjukkan te rda pa t h ub ung a n a nta ra pekerja a n (p=0,001, RR=1,86, 95%CI=1,97-123,36), dukunga n kel ua rga (p=0,001, RR=2,30, 95%CI=3,43-24,60), ti ngkat pengetahuan (p=0,019, RR=1,83, 95%CI=1,52-2,20) dan sikap (p=0,039, RR=1,80, 95%CI=1,50-2,17) dengan keaktifan l a nsia mengikuti kegiatan posyandu. Faktor resiko ya ng berhubungan dengan keaktifan lansia mengikuti kegiatan posyand u a da lah pekerjaan, dukungan keluarga, tingkat pengetahuandan sikap, dan faktor ya ng paling berpengaruh adalah duk ung a n kel uarga dan pekerjaan. Kata kunci: Fa ktor-faktor ya ng Berhubungan, Keaktifan La nsia, Posya ndu Lansia.

Research paper thumbnail of Ergonomi sebagai Upaya Pencegahan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja

Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, Oct 1, 2016

Research paper thumbnail of Analysis of work posture Using Rapid Entire Body Assessment (REBA) as the risk factor of work related musculoskeletal Disorders in Inter-provincial Bus Drivers

Background : Inter-provincial bus driver is a job which force a man to work in static posture for... more Background : Inter-provincial bus driver is a job which force a man to work in static posture for a long time. Incorrect posture that occure for a long time may become a risk factor of Musculoskeletal Disorders (MSDs). This study was aimed to identify work-related MSDs and its association with work posture and other related factors in inter-provincial bus drivers in Bandarlampung. Materials and methods : This was a cross sectional study which involved 101 inter-provincial bus drivers obtained by consecutive sampling technique. Musculoskeletal disorders were assessed using Nordic Body Map, while work posture was assessed using Rapid Entire Body Assessment (REBA). Infomation about participant demographics was also collected by quetionnaire. Results : prevalence of MSDs was 73.3% and were mostly located in the lower back (36.48%) , calves (31.08%) and shoulders (28.38%). Most subjects (66.2%) had moderate risk of work posture. There was significant association between MSDs with high risk work posture (p=0.001, RR=6.27, 95% CI=1.73-22.77); but there was no significant association with work period, age, nutritional status, and exercise. Conclusions : High risk work posture is a risk factor of MSDs which significantly increase the risk to the occurance of MSDs in inter-provincial bus driver.

Research paper thumbnail of Penatalaksanaan Holistik pada Balita Usia 2 Tahun dengan Masalah Gizi melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga

Jurnal Penelitian Perawat Profesional

Pendek atau stunting merupakan salah satu jenis gizi buruk (malnutrisi), penyebab utama masalah g... more Pendek atau stunting merupakan salah satu jenis gizi buruk (malnutrisi), penyebab utama masalah global penyakit pada masa pertumbuhan. Tingginya prevalensi dan rendahnya kemajuan dalam mengatasi stunting dapat diakibatkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun balita, faktor sosioekonomi, penyakit infeksi, pengetahuan ibu yang kurang, pola asuh yang salah, sanitasi dan higiene yang buruk, serta pelayanan kesehatan yang rendah. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi faktor risiko internal dan eksternal serta masalah klinis pada pasien, menerapkan pendekatan dokter keluarga yang holistik dan komprehensif sesuai masalah yang ditemukan pada pasien dan melakukan penatalaksanaan berbasis Evidence Based Medicine yang bersifat family-approach, patient-centered, dan community oriented. Studi yang dilakukan adalah laporan kasus. Data primer diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan kunjungan ke rumah.Data sekunder didapat dari buku KIA pasien. Hasil yang dida...

Research paper thumbnail of Determinants of type 2 diabetes mellitus in agricultural community

Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics)

ABSTRAK Latar Belakang: Prevalensi DM di perkotaan sebanyak 2,6% dibandingkan pedesaan sebanyak 1... more ABSTRAK Latar Belakang: Prevalensi DM di perkotaan sebanyak 2,6% dibandingkan pedesaan sebanyak 1,4%. Namun hal yang cukup menarik, proporsi Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) dan Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) pada penduduk di pedesaan lebih tinggi dibandingkan perkotaan yaitu 3,7% dan 5,4%. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di pedesaan lebih berisiko terkena DM tipe 2 jika tidak dilakukan intervensi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis determinan kejadian DM tipe 2 pada populasi agrikulturMetode: Jenis penelitian adalah case control study, dengan sampel penelitian adalah petani yang menderita DM tipe 2 (kasus) dan petani yang tidak menerita DM (kontrol). Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dengan jumlah masing-masing kelompok sebanyak 41 orang. Pengambilan data dilakukan dengan mengukur Indeks Massa Tubuh, tekanan darah, wawancara dengan kuesioner IPAQ-SF dan Indeks BrinkmannHasil: Hasil penelitian didapatkan jumlah jenis pestisida...

Research paper thumbnail of Perbandingan Efektivitas Terbinafin dengan Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata. L) terhadap Pertumbuhan Jamur (Malassezia Furfur) sebagai Etiologi Pityriasis Versicolor

Jurnal Agromedicine, Dec 21, 2018

Pi tyriasis versicolor merupa kan penya ki t ja mur ya ng menginfeksi kuli t dengan prevalensi ya... more Pi tyriasis versicolor merupa kan penya ki t ja mur ya ng menginfeksi kuli t dengan prevalensi ya ng tinggi di daerah tropis (50%), penyaki t ini disebabkan oleh Malassezia Furfur. Daun ketepeng cina (Cassia alata. L) merupa kan salah sa tu bahan alam ka ya ka ndungan kimia yang memiliki khasiat sebagai anti-ja mur. Terbinafin adalah obat a nti-jamur yang efekti f dalam pengoba tan Pi tyriasis versicolor yang disebabkan oleh Malassezia Furfur. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan terbi nafin dengan ekstra k daun ketepeng cina (Cassia alata. L) terhadap pertumbuhan ja mur (Malassezia Furfur) seba gai etiologi Pyti riasis versi color. Jenis peneli tian ini adalah peneli tian eksperi mental labo ra tori k menggunakan modifikasi Ki rby Ba uer. Va riabel bebas penelitian adalah kada r eks trak daun ketepeng cina dan va riabel terika t adalah pertumbuhan ja mur Malasezia Furfur. Da ta dianalisis dengan menggunakan uji One Wa y Anova denga n nilai kema knaan p< 0,05. Kada r eks trak daun ketepeng ci na (Cassia alata. L) yai tu 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%, terbi nafin seba gai kontrol posi tif dan aquabides sebagai kontrol nega tif dengan masing-masing dilakukan empat pengulangan sehingga didapa tkan 28 sampel. Hasil penelitian didapa tkan diameter rera ta zona hambat pada konsentrasi 20%; 40%; 60%; 80%; dan 100% pada ja mur

Research paper thumbnail of Penatalaksanaan Asma dengan Faktor Risiko Debu Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga

Jurnal Agromedicine, Aug 1, 2020

GINA tahun 2011, diperkirakan terdapat 300 juta orang menderita asma di seluruh dunia. Terdapat s... more GINA tahun 2011, diperkirakan terdapat 300 juta orang menderita asma di seluruh dunia. Terdapat sekitar 250.000 kematian yang disebabkan oleh serangan asma setiap tahunnya, dengan jumlah terbanyak di negara dengan ekonomi rendah-sedang. Prevalensi asma terus mengalami peningkatan terutama di negara-negara berkembang akibat perubahan gaya hidup dan peningkatan polusi udara. Penerapan pelayanan dokter keluarga berbasis evidence based medicine pada pasien dengan mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis, serta penatalaksanaan pasien berdasarkan kerangka penyelesaian masalah pasien dengan pendekatan patient centered dan family approach, community oriented. Seorang wanita usia 59 tahun mengalami serangan asma. Diagnostik holistik pasien pada aspek personal ditemukan keluhan sesak napas semakin sering timbul dan memberat, serta khawatir tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari seperti sebelum sakit. Aspek klinik, pasien mengalami asma eksaserbasi persisten ringan (ICD X: J45.901). Aspek risiko internal pasien terdapat masih kurangnya pengetahuan. Aspek risiko eksternal, lingkungan yang cukup banyak debu yang dapat mencetuskan terjadinya asma. Dilakukan intervensi melalui farmakologis untuk serangan asma dan non farmakologi berupa edukasi dalam mencegah terjadinya serangan asma pada pasien. Intervensi yang diberikan pada pasien telah dilakukan secara holistik dan komprehensif. Telah terdapat perubahan perilaku pasien yang membuat penyakit asma pada pasien menjadi lebih terkontrol. Kata Kunci: asma, debu, pelayanan kedokteran keluarga