Andi Rahman - Academia.edu (original) (raw)
Papers by Andi Rahman
Ushuluna: jurnal ilmu ushuluddin, May 5, 2020
Kajian ini mendiskusikan hadis riwayat Abī Bakrah yang dikaitkan dengan isu perempuan menjadi pem... more Kajian ini mendiskusikan hadis riwayat Abī Bakrah yang dikaitkan dengan isu perempuan menjadi pemimpin publik. Dalam memahami sebuah hadis diperlukan penelitian atas hadis tersebut dari sisi matan, asbabul wurud, serta analisis beberapa pendapat ulama terkait hadis tersebut. Dengan menggunakan metode deskriptif analitik, kajian ini membahas bagaimana kepemimpinan pada zaman Abī Bakrah dan relevansinya dengan kepemimpinan perempuan yang terjadi di negara Indonesia, khususnya saat Megawati menjadi Presiden Indonesia. Kajian ini menemukan bahwa kepemimpinan perempuan selalu menjadi sebuah kontradiktif dalam berbagai pandangan khususnya kalua ia dilihat dari dari informasi yang terkandung dalam hadis .
Kordinat, Oct 4, 2016
Jangan melakukannya di lobang tanah, yang kemungkinan terdapat hewan hidup di dalamnya." Demikian... more Jangan melakukannya di lobang tanah, yang kemungkinan terdapat hewan hidup di dalamnya." Demikian salah satu etika buang air besar dan kecil, seperti yang diterangkan oleh al-Imam Abu Syuja' dalam karyanya yang monumental, Ghayah al-Taqrib. Kitab yang merupakan 'konsumsi wajib' para santri di hampir seluruh pesantren di pulau Jawa, memiliki banyak kitab syarh atau kitab yang menjadi penjelasnya dan yang mengomentarinya, seperti al-Iqna', al-Tadzhib, dan Fath al-Qarib.Bahkan Fath al-Qarib sendiri memiliki kitab syarhnya sendiri, seperti Hasyiyah al-Bajuri, Kifayah al-Akhyar, dan Tausyikh.
Esensia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, Oct 1, 2016
Muhammad Syaḥrūr is one of the Islamic thinkers who introduces a new accounts related to the stud... more Muhammad Syaḥrūr is one of the Islamic thinkers who introduces a new accounts related to the study of Qur'anic exegesis. By using historical and scientific approaches, he refuses the idea of sinonymity (tarāduf) in the Qur'an. For him, there is a substantial difference between "nabi" and "rasūl", as well as other terms such as "al-kitāb, al-Qur'ān, al-ẓikr, and al-Furqān". Based on his rejection to this idea, Syaḥrūr constructs his own theories concerning Qur'anic interpretation. There are several books that represent the antithesis to the Syaḥrūr's ideas. This article tries to formulate its synthesis. With reference to the classic linguistic literatures, the author proves that the Qur'an contains the synonymities, and it apparently weakens the Syaḥrūr's argumentation.
Riwayah : jurnal studi hadis, Mar 29, 2017
<p>Untuk meneliti keshahiha... more <p>Untuk meneliti keshahihan sebuah hadis, kita perlu meneliti kualitas sanad dan matannya. Langkah awal dari penelitian hadis adalah takhrij hadis, yaitu penelusuran letak hadis pada kitab-kitab primer (<em>mashadir ashliyah</em>) yang mencantumkan hadis secara lengkap dengan sanadnya.</p>Tulisan ini mengulas pentingnya takhrij hadis, sejarah dan dan perkembangan takhrij hadis, delapan metode takhrij yang lima di antaranya dipaparkan oleh Mahmud al-Thahhan dalam kitab <em>Ushûl al-Takhrîj wa Dirâsah al-Asânid, </em>prinsip-prinsip dan manfaat takhrij hadis.
This article discusses and analyzes the basic reading and argumentation of the Shi'ite over the i... more This article discusses and analyzes the basic reading and argumentation of the Shi'ite over the issue of political leadership in Islam, compared with that existing in the Sunnite conception. It discusses their argumentation based on their textual and contextual understanding of the Qur'a> n and H{ adi@ th. Sunnites and Shi@ 'ites have different opinion over whether Islamic leadership are set based on appointment (ima> mah) or election (khila> fah). Abstrak Tulisan ini membaca dan menganalisis basis argumentasi Shi> 'ah terkait isu kepemimpinan politik dalam Islam, dikomparasikan dengan konsepsi yang ada di Sunni. Tulisan ini mendiskusikan argumentasi mereka yang muncul berangkat dari pemahaman tekstual dan kontekstual terhadap teks al-Qur'a> n dan h} adi@ th. Sunni dan Shi@ 'ah berbeda pendapat terkait apakah pemimpin umat Islam ditetapkan berdasarkan penunjukan (ima> mah) atau pemilihan (khila> fah).
Journal of Qur'an and Hadith Studies, Jun 20, 2013
This article discusses and analyzes the basic reading and argumentation of the Shi'ite over the i... more This article discusses and analyzes the basic reading and argumentation of the Shi'ite over the issue of political leadership in Islam, compared with that existing in the Sunnite conception. It discusses their argumentation based on their textual and contextual understanding of the Qur'a> n and H{ adi@ th. Sunnites and Shi@ 'ites have different opinion over whether Islamic leadership are set based on appointment (ima> mah) or election (khila> fah). Abstrak Tulisan ini membaca dan menganalisis basis argumentasi Shi> 'ah terkait isu kepemimpinan politik dalam Islam, dikomparasikan dengan konsepsi yang ada di Sunni. Tulisan ini mendiskusikan argumentasi mereka yang muncul berangkat dari pemahaman tekstual dan kontekstual terhadap teks al-Qur'a> n dan h} adi@ th. Sunni dan Shi@ 'ah berbeda pendapat terkait apakah pemimpin umat Islam ditetapkan berdasarkan penunjukan (ima> mah) atau pemilihan (khila> fah).
Journal of Qur'an and Hadith Studies, Jun 25, 2014
To determine the authenticity of h} adi@ th, we need to analyze its chain of transmission and its... more To determine the authenticity of h} adi@ th, we need to analyze its chain of transmission and its content. The analysis of the chain of transmission is conducted through the data collection in the literature of tara> jum al-ruwa> t, by analyzing the concept used in sanad criticism. Among the critique of h} adi@ th, some scholars used a concept generally used by others, but they understand it differently. Others use special concept not usually used by others, without explaining what they mean by that concept. There are also others who explain the biography of the h} adi@ th transmitters, without explaining their qualities, Al-Bukha> ri@ (d. 265 H) is among the ciritique of h} adi@ th who use these three concepts. This article, using content analysis methodology, tries to analyze and understand these three concepts. Abstrak Untuk mengetahui keotentikan sebuah hadis, kita perlu meneliti sanad dan matan hadis tersebut. Penelitian sanad hadis, dilakukan melalui data yang terkoleksi di literatur tara> jum al-ruwa> t (biografi perawi hadis), dengan membaca dan menganalisis istilah-istilah yang digunakan dalam aktivitas kritik sanad. Di antara para kritikus hadis, ada sarjana yang menggunakan istilah yang telah dipakai secara umum namun dimaknainya secara berbeda. Ada yang menggunakan istilah khusus yang tidak digunakan oleh kritikus lain, tanpa menjelaskan apa maksud dari istilah tersebut. Ada juga yang menjelaskan biografi perawiperawi hadis, namun tidak menyatakan apa-apa terkait kualitas
Alquran denying the contradiction among its verses. However, we realize that there are some contr... more Alquran denying the contradiction among its verses. However, we realize that there are some contradictive verses of the Quran in terms of the zahir. To understand the verses, the majority of ulama, use many method, including the naskh. Some ulama say that the naskh concept in Islam to understand Alquran is not a debatable fact. But this article tries to argue against it
Untuk mengetahui keotentikan sebuah hadis, kita perlu meneliti sanad fan matan hadis tersebut. Pe... more Untuk mengetahui keotentikan sebuah hadis, kita perlu meneliti sanad fan matan hadis tersebut. Penelitian sanad hadis dilakukan melalui data yang terkoleksi di literatur tarajum al-ruwat (biografi perawi hadis), dengan membaca dan menganalisis istilah-istilah yang digunakan dalam aktivitas kritik sanad. Untuk mengetahui keotentikan sebuah hadis, kita perlu meneliti sanad matan hadis tersebut. penelitian sanad hadis, dilakukan melalui data yang terkoleksi di literatur tarajum al-ruwat dengan membaca dan menganilisis istilah-istilah yang digunakan dalam aktivitas kritik sanad
JOURNAL OF QUR'AN AND HADITH STUDIES, 2013
This article discusses and analyzes the basic reading and argumentation of the Shi‘ite over the i... more This article discusses and analyzes the basic reading and argumentation of the Shi‘ite over the issue of political leadership in Islam, compared with that existing in the Sunnite conception. It discusses their argumentation based on their textual and contextual understanding of the Qur’an and Hadith. Sunnites and Shi‘ites have different opinion over whether Islamic leadership are set based on appointment (imamah) or election (khilafah).
Abstrak Untuk meneliti keshahihan sebuah hadis, kita perlu meneliti kualitas sanad dan matannya. ... more Abstrak Untuk meneliti keshahihan sebuah hadis, kita perlu meneliti kualitas sanad dan matannya. Langkah awal dari penelitian hadis adalah takhrij hadis, yaitu penelusuran letak hadis pada kitab-kitab primer (mashadir ashliyah) yang mencantumkan hadis secara lengkap dengan sanadnya. Tulisan ini mengulas pentingnya takhrij hadis, sejarah dan perkembangan takhrij hadis, delapan metode takhrij yang lima di antaranya dipaparkan oleh Mahmud al-Thahhan dalam kitab Ushûl al-Takhrîj wa Dirâsah al-Asânid, prinsip-prinsip dan manfaat takhrij hadis. Kata kunci: sanad, shahih, dha'if, dan tsiqah. Abstract In order to investigate the validity of hadith, we need to examine the quality of sanad and matan. The first step of the hadith study is hadith Takhrij, namely the search of location on the books of primary hadith (mashadir ashliyah) that outlines the hadith completely icluding sanad. This paper reviews the importance Hadith Takhrij, history and development of Hadith Takhrij, eight methods...
القرآن الكريم باعتباره كتابا مقدسا مثل الجوهر الواحد الذي لا يتجزأ ولن يتجزأ. تعاليمه وأحكامه متر... more القرآن الكريم باعتباره كتابا مقدسا مثل الجوهر الواحد الذي لا يتجزأ ولن يتجزأ. تعاليمه وأحكامه مترابطة ومتكاملة. فبعض آياته يفسر ويبين بعضا آخر، ولا يمكن وجود أي اختلاف فيه وإن تعددت محتوياته وموضوعاته، لأنه منزل من عند الله تعالى، ولن يأتي الباطل من بين يديه ولا من خلفه. والمفروض أن جميع ما في القرآن واضح دون ريب حتى تطمئن قلوب ممتثليها، فقد ياأيها الناس قد جاءكم برهان من ربكم « قال تعالى في سورة النساء الأية 471 ولكن هذا الوضوح قد لا يعرفه الناس الا القليلين وهم .» وأنزلنا إليكم نورا مبينا العلماء. والكثيرون لم يصلوا إلى الفهم المراد به في القرآن، بل أخطؤا زعموا أن فيه اختلافات وتناقضات.
Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 2017
<p>Untuk meneliti keshahiha... more <p>Untuk meneliti keshahihan sebuah hadis, kita perlu meneliti kualitas sanad dan matannya. Langkah awal dari penelitian hadis adalah takhrij hadis, yaitu penelusuran letak hadis pada kitab-kitab primer (<em>mashadir ashliyah</em>) yang mencantumkan hadis secara lengkap dengan sanadnya.</p>Tulisan ini mengulas pentingnya takhrij hadis, sejarah dan dan perkembangan takhrij hadis, delapan metode takhrij yang lima di antaranya dipaparkan oleh Mahmud al-Thahhan dalam kitab <em>Ushûl al-Takhrîj wa Dirâsah al-Asânid, </em>prinsip-prinsip dan manfaat takhrij hadis.
ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 2016
Muhammad Syaḥrūr is one of the Islamic thinkers who introduces a new accounts related to the stud... more Muhammad Syaḥrūr is one of the Islamic thinkers who introduces a new accounts related to the study of Qur’anic exegesis. By using historical and scientific approaches, he refuses the idea of sinonymity (tarāduf) in the Qur’an. For him, there is a substantial difference between “nabi” and “rasūl”, as well as other terms such as “al-kitāb, al-Qur’ān, al-ẓikr, and al-Furqān”. Based on his rejection to this idea, Syaḥrūr constructs his own theories concerning Qur’anic interpretation. There are several books that represent the anti-thesis to the Syaḥrūr’s ideas. This article tries to formulate its synthesis. With reference to the classic linguistic literatures, the author proves that the Qur’an contains the synonymities, and it apparently weakens the Syaḥrūr’s argumentation.
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 2020
This study discusses the Hadith of Abī Bakrah, by relating it to the issue of women becoming publ... more This study discusses the Hadith of Abī Bakrah, by relating it to the issue of women becoming public leaders. In understanding a hadith, it is necessary to research the hadith from the perspective of matan, asbabul wurud, and analysis of some ulama opinions related to the hadith. Using descriptive analytic methods, this study discusses how leadership in the time of Abī Bakrah and its relevance to the leadership of women that occurred in Indonesia, especially when Megawati became President of Indonesia. This study finds that women's leadership has always been a source of controversy in a variety of views, especially if it seen from the Hadith’s information.
Journal of Qur an and Hadith Studies, Jun 25, 2014
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Relasi Antara Muslim Dengan Non Muslim. sejarah tentang hubungan Nabi Muhammad dan umat Islam den... more Relasi Antara Muslim Dengan Non Muslim. sejarah tentang hubungan Nabi Muhammad dan umat Islam dengan kaum Nashrani dan Yahudi.Nyata bahwa Islam mengakui pluralitas agama dan tidak melakukan pemaksaan dalam berdakwah. Islam tidak datang untuk menghabisi dan memusnahkan agama lain, melainkan agar para pemeluk agama saling hidup damai berdampingan dan bekerja sama. Terlebih dalam masalah interaksi sosial (mu'amalah) dan pergaulan sehari-hari dengan orang kafir, Islam mengajarkan keluwesan dan sikap saling menghargai
Ushuluna Jurnal Ilmu Ushuluddin, 2018
This study discusses the Hadith of Abī Bakrah, by relating it to the issue of women becoming publ... more This study discusses the Hadith of Abī Bakrah, by relating it to the issue of women becoming public leaders. In understanding a hadith, it is necessary to research the hadith from the perspective of matan, asbabul wurud, and analysis of some ulama opinions related to the hadith. Using descriptive analytic methods, this study discusses how leadership in the time of Abī Bakrah and its relevance to the leadership of women that occurred in Indonesia, especially when Megawati became President of Indonesia. This study finds that women's leadership has always been a source of controversy in a variety of views, especially if it seen from the Hadith’s information.
Ushuluna: jurnal ilmu ushuluddin, May 5, 2020
Kajian ini mendiskusikan hadis riwayat Abī Bakrah yang dikaitkan dengan isu perempuan menjadi pem... more Kajian ini mendiskusikan hadis riwayat Abī Bakrah yang dikaitkan dengan isu perempuan menjadi pemimpin publik. Dalam memahami sebuah hadis diperlukan penelitian atas hadis tersebut dari sisi matan, asbabul wurud, serta analisis beberapa pendapat ulama terkait hadis tersebut. Dengan menggunakan metode deskriptif analitik, kajian ini membahas bagaimana kepemimpinan pada zaman Abī Bakrah dan relevansinya dengan kepemimpinan perempuan yang terjadi di negara Indonesia, khususnya saat Megawati menjadi Presiden Indonesia. Kajian ini menemukan bahwa kepemimpinan perempuan selalu menjadi sebuah kontradiktif dalam berbagai pandangan khususnya kalua ia dilihat dari dari informasi yang terkandung dalam hadis .
Kordinat, Oct 4, 2016
Jangan melakukannya di lobang tanah, yang kemungkinan terdapat hewan hidup di dalamnya." Demikian... more Jangan melakukannya di lobang tanah, yang kemungkinan terdapat hewan hidup di dalamnya." Demikian salah satu etika buang air besar dan kecil, seperti yang diterangkan oleh al-Imam Abu Syuja' dalam karyanya yang monumental, Ghayah al-Taqrib. Kitab yang merupakan 'konsumsi wajib' para santri di hampir seluruh pesantren di pulau Jawa, memiliki banyak kitab syarh atau kitab yang menjadi penjelasnya dan yang mengomentarinya, seperti al-Iqna', al-Tadzhib, dan Fath al-Qarib.Bahkan Fath al-Qarib sendiri memiliki kitab syarhnya sendiri, seperti Hasyiyah al-Bajuri, Kifayah al-Akhyar, dan Tausyikh.
Esensia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, Oct 1, 2016
Muhammad Syaḥrūr is one of the Islamic thinkers who introduces a new accounts related to the stud... more Muhammad Syaḥrūr is one of the Islamic thinkers who introduces a new accounts related to the study of Qur'anic exegesis. By using historical and scientific approaches, he refuses the idea of sinonymity (tarāduf) in the Qur'an. For him, there is a substantial difference between "nabi" and "rasūl", as well as other terms such as "al-kitāb, al-Qur'ān, al-ẓikr, and al-Furqān". Based on his rejection to this idea, Syaḥrūr constructs his own theories concerning Qur'anic interpretation. There are several books that represent the antithesis to the Syaḥrūr's ideas. This article tries to formulate its synthesis. With reference to the classic linguistic literatures, the author proves that the Qur'an contains the synonymities, and it apparently weakens the Syaḥrūr's argumentation.
Riwayah : jurnal studi hadis, Mar 29, 2017
<p>Untuk meneliti keshahiha... more <p>Untuk meneliti keshahihan sebuah hadis, kita perlu meneliti kualitas sanad dan matannya. Langkah awal dari penelitian hadis adalah takhrij hadis, yaitu penelusuran letak hadis pada kitab-kitab primer (<em>mashadir ashliyah</em>) yang mencantumkan hadis secara lengkap dengan sanadnya.</p>Tulisan ini mengulas pentingnya takhrij hadis, sejarah dan dan perkembangan takhrij hadis, delapan metode takhrij yang lima di antaranya dipaparkan oleh Mahmud al-Thahhan dalam kitab <em>Ushûl al-Takhrîj wa Dirâsah al-Asânid, </em>prinsip-prinsip dan manfaat takhrij hadis.
This article discusses and analyzes the basic reading and argumentation of the Shi'ite over the i... more This article discusses and analyzes the basic reading and argumentation of the Shi'ite over the issue of political leadership in Islam, compared with that existing in the Sunnite conception. It discusses their argumentation based on their textual and contextual understanding of the Qur'a> n and H{ adi@ th. Sunnites and Shi@ 'ites have different opinion over whether Islamic leadership are set based on appointment (ima> mah) or election (khila> fah). Abstrak Tulisan ini membaca dan menganalisis basis argumentasi Shi> 'ah terkait isu kepemimpinan politik dalam Islam, dikomparasikan dengan konsepsi yang ada di Sunni. Tulisan ini mendiskusikan argumentasi mereka yang muncul berangkat dari pemahaman tekstual dan kontekstual terhadap teks al-Qur'a> n dan h} adi@ th. Sunni dan Shi@ 'ah berbeda pendapat terkait apakah pemimpin umat Islam ditetapkan berdasarkan penunjukan (ima> mah) atau pemilihan (khila> fah).
Journal of Qur'an and Hadith Studies, Jun 20, 2013
This article discusses and analyzes the basic reading and argumentation of the Shi'ite over the i... more This article discusses and analyzes the basic reading and argumentation of the Shi'ite over the issue of political leadership in Islam, compared with that existing in the Sunnite conception. It discusses their argumentation based on their textual and contextual understanding of the Qur'a> n and H{ adi@ th. Sunnites and Shi@ 'ites have different opinion over whether Islamic leadership are set based on appointment (ima> mah) or election (khila> fah). Abstrak Tulisan ini membaca dan menganalisis basis argumentasi Shi> 'ah terkait isu kepemimpinan politik dalam Islam, dikomparasikan dengan konsepsi yang ada di Sunni. Tulisan ini mendiskusikan argumentasi mereka yang muncul berangkat dari pemahaman tekstual dan kontekstual terhadap teks al-Qur'a> n dan h} adi@ th. Sunni dan Shi@ 'ah berbeda pendapat terkait apakah pemimpin umat Islam ditetapkan berdasarkan penunjukan (ima> mah) atau pemilihan (khila> fah).
Journal of Qur'an and Hadith Studies, Jun 25, 2014
To determine the authenticity of h} adi@ th, we need to analyze its chain of transmission and its... more To determine the authenticity of h} adi@ th, we need to analyze its chain of transmission and its content. The analysis of the chain of transmission is conducted through the data collection in the literature of tara> jum al-ruwa> t, by analyzing the concept used in sanad criticism. Among the critique of h} adi@ th, some scholars used a concept generally used by others, but they understand it differently. Others use special concept not usually used by others, without explaining what they mean by that concept. There are also others who explain the biography of the h} adi@ th transmitters, without explaining their qualities, Al-Bukha> ri@ (d. 265 H) is among the ciritique of h} adi@ th who use these three concepts. This article, using content analysis methodology, tries to analyze and understand these three concepts. Abstrak Untuk mengetahui keotentikan sebuah hadis, kita perlu meneliti sanad dan matan hadis tersebut. Penelitian sanad hadis, dilakukan melalui data yang terkoleksi di literatur tara> jum al-ruwa> t (biografi perawi hadis), dengan membaca dan menganalisis istilah-istilah yang digunakan dalam aktivitas kritik sanad. Di antara para kritikus hadis, ada sarjana yang menggunakan istilah yang telah dipakai secara umum namun dimaknainya secara berbeda. Ada yang menggunakan istilah khusus yang tidak digunakan oleh kritikus lain, tanpa menjelaskan apa maksud dari istilah tersebut. Ada juga yang menjelaskan biografi perawiperawi hadis, namun tidak menyatakan apa-apa terkait kualitas
Alquran denying the contradiction among its verses. However, we realize that there are some contr... more Alquran denying the contradiction among its verses. However, we realize that there are some contradictive verses of the Quran in terms of the zahir. To understand the verses, the majority of ulama, use many method, including the naskh. Some ulama say that the naskh concept in Islam to understand Alquran is not a debatable fact. But this article tries to argue against it
Untuk mengetahui keotentikan sebuah hadis, kita perlu meneliti sanad fan matan hadis tersebut. Pe... more Untuk mengetahui keotentikan sebuah hadis, kita perlu meneliti sanad fan matan hadis tersebut. Penelitian sanad hadis dilakukan melalui data yang terkoleksi di literatur tarajum al-ruwat (biografi perawi hadis), dengan membaca dan menganalisis istilah-istilah yang digunakan dalam aktivitas kritik sanad. Untuk mengetahui keotentikan sebuah hadis, kita perlu meneliti sanad matan hadis tersebut. penelitian sanad hadis, dilakukan melalui data yang terkoleksi di literatur tarajum al-ruwat dengan membaca dan menganilisis istilah-istilah yang digunakan dalam aktivitas kritik sanad
JOURNAL OF QUR'AN AND HADITH STUDIES, 2013
This article discusses and analyzes the basic reading and argumentation of the Shi‘ite over the i... more This article discusses and analyzes the basic reading and argumentation of the Shi‘ite over the issue of political leadership in Islam, compared with that existing in the Sunnite conception. It discusses their argumentation based on their textual and contextual understanding of the Qur’an and Hadith. Sunnites and Shi‘ites have different opinion over whether Islamic leadership are set based on appointment (imamah) or election (khilafah).
Abstrak Untuk meneliti keshahihan sebuah hadis, kita perlu meneliti kualitas sanad dan matannya. ... more Abstrak Untuk meneliti keshahihan sebuah hadis, kita perlu meneliti kualitas sanad dan matannya. Langkah awal dari penelitian hadis adalah takhrij hadis, yaitu penelusuran letak hadis pada kitab-kitab primer (mashadir ashliyah) yang mencantumkan hadis secara lengkap dengan sanadnya. Tulisan ini mengulas pentingnya takhrij hadis, sejarah dan perkembangan takhrij hadis, delapan metode takhrij yang lima di antaranya dipaparkan oleh Mahmud al-Thahhan dalam kitab Ushûl al-Takhrîj wa Dirâsah al-Asânid, prinsip-prinsip dan manfaat takhrij hadis. Kata kunci: sanad, shahih, dha'if, dan tsiqah. Abstract In order to investigate the validity of hadith, we need to examine the quality of sanad and matan. The first step of the hadith study is hadith Takhrij, namely the search of location on the books of primary hadith (mashadir ashliyah) that outlines the hadith completely icluding sanad. This paper reviews the importance Hadith Takhrij, history and development of Hadith Takhrij, eight methods...
القرآن الكريم باعتباره كتابا مقدسا مثل الجوهر الواحد الذي لا يتجزأ ولن يتجزأ. تعاليمه وأحكامه متر... more القرآن الكريم باعتباره كتابا مقدسا مثل الجوهر الواحد الذي لا يتجزأ ولن يتجزأ. تعاليمه وأحكامه مترابطة ومتكاملة. فبعض آياته يفسر ويبين بعضا آخر، ولا يمكن وجود أي اختلاف فيه وإن تعددت محتوياته وموضوعاته، لأنه منزل من عند الله تعالى، ولن يأتي الباطل من بين يديه ولا من خلفه. والمفروض أن جميع ما في القرآن واضح دون ريب حتى تطمئن قلوب ممتثليها، فقد ياأيها الناس قد جاءكم برهان من ربكم « قال تعالى في سورة النساء الأية 471 ولكن هذا الوضوح قد لا يعرفه الناس الا القليلين وهم .» وأنزلنا إليكم نورا مبينا العلماء. والكثيرون لم يصلوا إلى الفهم المراد به في القرآن، بل أخطؤا زعموا أن فيه اختلافات وتناقضات.
Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 2017
<p>Untuk meneliti keshahiha... more <p>Untuk meneliti keshahihan sebuah hadis, kita perlu meneliti kualitas sanad dan matannya. Langkah awal dari penelitian hadis adalah takhrij hadis, yaitu penelusuran letak hadis pada kitab-kitab primer (<em>mashadir ashliyah</em>) yang mencantumkan hadis secara lengkap dengan sanadnya.</p>Tulisan ini mengulas pentingnya takhrij hadis, sejarah dan dan perkembangan takhrij hadis, delapan metode takhrij yang lima di antaranya dipaparkan oleh Mahmud al-Thahhan dalam kitab <em>Ushûl al-Takhrîj wa Dirâsah al-Asânid, </em>prinsip-prinsip dan manfaat takhrij hadis.
ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 2016
Muhammad Syaḥrūr is one of the Islamic thinkers who introduces a new accounts related to the stud... more Muhammad Syaḥrūr is one of the Islamic thinkers who introduces a new accounts related to the study of Qur’anic exegesis. By using historical and scientific approaches, he refuses the idea of sinonymity (tarāduf) in the Qur’an. For him, there is a substantial difference between “nabi” and “rasūl”, as well as other terms such as “al-kitāb, al-Qur’ān, al-ẓikr, and al-Furqān”. Based on his rejection to this idea, Syaḥrūr constructs his own theories concerning Qur’anic interpretation. There are several books that represent the anti-thesis to the Syaḥrūr’s ideas. This article tries to formulate its synthesis. With reference to the classic linguistic literatures, the author proves that the Qur’an contains the synonymities, and it apparently weakens the Syaḥrūr’s argumentation.
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 2020
This study discusses the Hadith of Abī Bakrah, by relating it to the issue of women becoming publ... more This study discusses the Hadith of Abī Bakrah, by relating it to the issue of women becoming public leaders. In understanding a hadith, it is necessary to research the hadith from the perspective of matan, asbabul wurud, and analysis of some ulama opinions related to the hadith. Using descriptive analytic methods, this study discusses how leadership in the time of Abī Bakrah and its relevance to the leadership of women that occurred in Indonesia, especially when Megawati became President of Indonesia. This study finds that women's leadership has always been a source of controversy in a variety of views, especially if it seen from the Hadith’s information.
Journal of Qur an and Hadith Studies, Jun 25, 2014
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Relasi Antara Muslim Dengan Non Muslim. sejarah tentang hubungan Nabi Muhammad dan umat Islam den... more Relasi Antara Muslim Dengan Non Muslim. sejarah tentang hubungan Nabi Muhammad dan umat Islam dengan kaum Nashrani dan Yahudi.Nyata bahwa Islam mengakui pluralitas agama dan tidak melakukan pemaksaan dalam berdakwah. Islam tidak datang untuk menghabisi dan memusnahkan agama lain, melainkan agar para pemeluk agama saling hidup damai berdampingan dan bekerja sama. Terlebih dalam masalah interaksi sosial (mu'amalah) dan pergaulan sehari-hari dengan orang kafir, Islam mengajarkan keluwesan dan sikap saling menghargai
Ushuluna Jurnal Ilmu Ushuluddin, 2018
This study discusses the Hadith of Abī Bakrah, by relating it to the issue of women becoming publ... more This study discusses the Hadith of Abī Bakrah, by relating it to the issue of women becoming public leaders. In understanding a hadith, it is necessary to research the hadith from the perspective of matan, asbabul wurud, and analysis of some ulama opinions related to the hadith. Using descriptive analytic methods, this study discusses how leadership in the time of Abī Bakrah and its relevance to the leadership of women that occurred in Indonesia, especially when Megawati became President of Indonesia. This study finds that women's leadership has always been a source of controversy in a variety of views, especially if it seen from the Hadith’s information.