Dwi Angga Septianingrum - Academia.edu (original) (raw)

Papers by Dwi Angga Septianingrum

Research paper thumbnail of Konjungsi Dalam Kalimat Majemuk Siswa Kelas X SMK (Studi Kasus Multisitus)

Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, Feb 1, 2016

This research is conducted to describe conjunction in compound sentences by first year students o... more This research is conducted to describe conjunction in compound sentences by first year students of vocational high school, particulary to describe forms, types, and senses in compound sentences written by vocational high school's student. Forms, types, and senses of conjungtions in this research include (1) forms, types, and senses of conjungtions in compound sentence and (2) forms, types, and senses of conjungtions in complex sentence. This research adopted qualitative approach design with multiple-site case study based. The research results are form, types, and senses of conjungtions in compound sentences from sites I and sites II which have different.

Research paper thumbnail of Konjungsi dalam Kalimat Majemuk pada Karangan Siswa Kelas X SMK (Studi Kasus Multisitus)

DISERTASI dan TESIS Program Pascasarjana UM, Feb 8, 2016

ABSTRACT Septianingrum, Dwi Angga. 2016. Konjungsi dalam Kalimat Majemuk pada Karangan Siswa Kela... more ABSTRACT Septianingrum, Dwi Angga. 2016. Konjungsi dalam Kalimat Majemuk pada Karangan Siswa Kelas X SMK (Studi Kasus Multisitus). Tesis. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. H. Sumadi, M.Pd., (II) Dr. Sunaryo HS, S.H., M.Hum. Kata kunci : konjungsi, kalimat majemuk Konjungsi memiliki peranan penting dalam pembentukan kalimat. Konjungsi berfungsi menautkan gagasan-gagasan dalam kalimat. Hasil perpautan tersebut mampu menciptakan kesatuan gagasan dalam sebuah kalimat. Penelitian ini dilaksanakan untuk mendeskripsikan konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) wujud konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK, (2) jenis konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK, dan (3) fungsi konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus multisitus. Data penelitian ini adalah wujud, jenis, dan makna konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMKN 3 Malang dan siswa kelas X SMK Telkom Shandy Putra Malang. Sumber data penelitian ini adalah karangan siswa kelas X SMKN 3 Malang dan siswa kelas X SMK Telkom Shandy Putra Malang. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh 3 hasil penelitian. Pertama, wujud konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk setara siswa kelas X SMKN 3 Malang adalah konjungsi tunggal dan. Kemudian, wujud konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk bertingkat siswa kelas X SMKN 3 Malang adalah konjungsi tunggal karena, agar, jika, ketika, supaya, bila, sejak dan konjungsi kompleks setelah dan walaupun. Berbeda dengan wujud konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMKN 3 Malang, wujud konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk setara siswa kelas X SMK Shandy Putra Malang adalah konjungsi tunggal dan, namun, tapi dan konjungsi kompleks melainkan. Kemudian, wujud konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk bertingkat siswa kelas X SMK Telkom Shandy Putra Malang adalah konjungsi tunggal karena, agar, jika, ketika, yang, sambil dan konjungsi kompleks setelah dan sebelum. Kedua, jenis konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMKN 3 Malang diklasifikasikan menjadi konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Ragam konjungsi koordinatif yang ditemukan dalam kalimat majemuk setara siswa kelas X SMKN 3 Malang, yaitu dan. Ragam konjungsi subordinatif yang ditemukan dalam kalimat majemuk bertingkat siswa kelas X SMKN 3 Malang, yaitu karena, agar, setelah, jika, ketika, supaya, bila, sejak, walaupun. Berbeda dengan ragam konjungsi koordinatif dan ragam konjungsi subordinatif yang ditemukan dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMKN 3 Malang, ragam konjungsi koordinatif yang ditemukan dalam kalimat majemuk setara siswa kelas X SMK Shandy Putra Malang, yaitu dan, namun, melainkan, tapi dan ragam konjungsi subordinatif yang ditemukan dalam kalimat majemuk bertingkat siswa kelas X SMK Telkom Shandy Putra Malang, yaitu karena, agar, setelah, jika, ketika, sebelum, yang, sambil. Ketiga, fungsi konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk setara siswa kelas X SMKN 3 Malang, yaitu fungsi konjungsi untuk menyatakan penjumlahan dan fungsi konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk bertingkat siswa kelas X SMKN 3 Malang, yaitu fungsi konjungsi untuk menyatakan penyebaban, tujuan, waktu, syarat, konsesif. Berbeda dengan fungsi konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMKN 3 Malang, fungsi konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk setara siswa kelas X SMK Shandy Putra Malang, yaitu fungsi konjungsi untuk menyatakan penjumlahan dan pertentangan dan fungsi konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk bertingkat siswa kelas X SMK Telkom Shandy Putra Malang, yaitu fungsi konjungsi untuk menyatakan penyebaban, tujuan, waktu, syarat, atributif. Berdasarkan hasil penelitian, disampaikan tiga saran. Pertama, bagi guru matapelajaran bahasa Indonesia, disarankan untuk memahami bahwa wujud, jenis, dan fungsi konjungsi dapat digunakan sebagai rujukan dasar konseptual mengenai kecenderungan siswa kelas X dalam menggunakan konjungsi, khususnya dalam menyusun kalimat majemuk. Kedua, bagi siswa, menjadi pelajaran untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan mereka tentang konjungsi sehingga mereka dapat melakukan perbaikan ketrampilan menyusun kalimat. Ketiga, bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat menjadi fakta empiris mengenai kekhasan wujud konjungsi, jenis konjungsi, dan fungsi konjungsi yang tergambar dalam kalimat majemuk yang disusun oleh siswa kelas X SMK. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai hasil studi pendahuluan untuk melakukan penelitian pengembangan (metode, strategi, media, bahan ajar) yang berkaitan dengan konjungsi.

Research paper thumbnail of Kemampuan Mengapresiasi Tokoh Cerita Rakyat Siswa Kelas X SMAN 3 Blitar Tahun Ajaran 2011/2012

SKRIPSI Jurusan Sastra Indonesia - Fakultas Sastra UM, Aug 10, 2012

ABSTRAK Septianingrum, Angga Dwi. 2012. Kemampuan Mengapresiasi Tokoh Cerita Rakyat Siswa Kelas... more ABSTRAK Septianingrum, Angga Dwi. 2012. Kemampuan Mengapresiasi Tokoh Cerita Rakyat Siswa Kelas X SMAN 3 Blitar Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing, (I) Dr. Sunaryo H.S, S.H, M.Hum (II) Dr. Roekhan, M.Pd Kata kunci: Kemampuan mengapresiasi, tokoh cerita, cerita rakyat Mengapresiasi tokoh cerita rakyat merupakan salah satu komptensi dasar yang terdapat pada kurikulum bahasa Indonesia jenjang SMA/MA kelas X semester genap yaitu menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman. Berdasarkan obervasi yang pernah dilakukan di SMAN 3 Blitar, sebelumnya belum pernah ada penelitian tentang kegiatan mengapresiasi cerita rakyat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar mengapresiasi tokoh cerita rakyat, dan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kemampuan siswa mengidentifikasi tokoh cerita rakyat, (2) mendeskripsikan kemampuan siswa mendeskripsikan karakter tokoh cerita rakyat berdasarkan fisik, psikis dan keadaan sosial, dan (3) kemampuan siswa menilai karakter tokoh cerita rakyat. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Sumber data yaitu jawaban siswa kelas X SMAN 3 Blitar pada lembar kerja yang sudah ditentukan. Data berwujud (1) skor hasil mengidentifikasi tokoh cerita rakyat, (2) skor hasil mendeskripsikan tokoh cerita rakyat, dan (3) skor hasil menilai tokoh cerita rakyat. Analisis data dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing-masing aspek tersebut dan mengolahnya menjadi nilai standar. Nilai standar yang telah ditentukan adalah 75 dan pertimbangan untuk keseluruhan aspek serta keberhasilan siswa mengacu pada Standar Ketuntasan Maksimal (SKM), yaitu 75% dari komptensi mengapresiasi tokoh cerita rakyat. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa (1) kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar pada aspek mengidentifikasi tokoh cerita rakyat tergolong tidak mampu karena persentase siswa yang mampu mengidentifikasi tokoh cerita rakyat dengan nilai standar ≥75 yakni 72, 41% atau ≤75% dari SKM, (2) kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar pada aspek mendeskripsikan karakter tokoh cerita rakyat tergolong tidak mampu karena persentase siswa yang mampu mendeskripsikan karakter tokoh cerita rakyat berdasarkan fisik, psikis, dan keadaan sosial denggan nilai standar ≥75 yakni 72,41% atau ≤75% dari SKM, (3) kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar menilai tokoh cerita rakyat dengan nilai standar ≥75 yakni 37,93% atau ≤75% dari SKM, dan (4) secara keseluruhan kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar mengapresiasi tokoh cerita rakyat tergolong tidak mampu karena persentase siswa yang mampu memperoleh nilai standar ≥75 yakni 68, 96% atau ≤75% SKM. Berdasarkan penelitian ini dapat disarankan kepada guru bahasa Indonesia SMAN 3 Blitar kelas X untuk lebih memperkenalkan berbagai cerita rakyat dalam pembelajaran mengapresiasi prosa, membantu dan membimbing siswa agar lebih memahami unsur-unsur intrinsik dalam cerita rakyat, khususnya tokoh. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini terbukti bahwa kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar mengapresiasi tokoh cerita rakyat masih rendah. Kepada peneliti lanjutan, disarankan untuk mengembangkan penelitian tentang mengapresiasi cerita rakyat khusunya tokoh cerita rakyat dengan metode dan rumusan masalah yang berbeda.

Research paper thumbnail of Konjungsi dalam Kalimat Majemuk pada Karangan Siswa Kelas X SMK (Studi Kasus Multisitus)

Septianingrum, Dwi Angga. 2016. Konjungsi dalam Kalimat Majemuk pada Karangan Siswa Kelas X SMK (... more Septianingrum, Dwi Angga. 2016. Konjungsi dalam Kalimat Majemuk pada Karangan Siswa Kelas X SMK (Studi Kasus Multisitus). Tesis. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. H. Sumadi, M.Pd., (II) Dr. Sunaryo HS, S.H., M.Hum. Kata kunci : konjungsi, kalimat majemuk Konjungsi memiliki peranan penting dalam pembentukan kalimat. Konjungsi berfungsi menautkan gagasan-gagasan dalam kalimat. Hasil perpautan tersebut mampu menciptakan kesatuan gagasan dalam sebuah kalimat. Penelitian ini dilaksanakan untuk mendeskripsikan konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) wujud konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK, (2) jenis konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK, dan (3) fungsi konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus multisitus. Data pene...

Research paper thumbnail of Kemampuan Mengapresiasi Tokoh Cerita Rakyat Siswa Kelas X SMAN 3 Blitar Tahun Ajaran 2011/2012

Skripsi Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Um, Aug 10, 2012

ABSTRAK Septianingrum, Angga Dwi. 2012. Kemampuan Mengapresiasi Tokoh Cerita Rakyat Siswa Kelas... more ABSTRAK Septianingrum, Angga Dwi. 2012. Kemampuan Mengapresiasi Tokoh Cerita Rakyat Siswa Kelas X SMAN 3 Blitar Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing, (I) Dr. Sunaryo H.S, S.H, M.Hum (II) Dr. Roekhan, M.Pd Kata kunci: Kemampuan mengapresiasi, tokoh cerita, cerita rakyat Mengapresiasi tokoh cerita rakyat merupakan salah satu komptensi dasar yang terdapat pada kurikulum bahasa Indonesia jenjang SMA/MA kelas X semester genap yaitu menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman. Berdasarkan obervasi yang pernah dilakukan di SMAN 3 Blitar, sebelumnya belum pernah ada penelitian tentang kegiatan mengapresiasi cerita rakyat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar mengapresiasi tokoh cerita rakyat, dan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kemampuan siswa mengidentifikasi tokoh cerita rakyat, (2) mendeskripsikan kemampuan siswa mendeskripsikan karakter tokoh cerita rakyat berdasarkan fisik, psikis dan keadaan sosial, dan (3) kemampuan siswa menilai karakter tokoh cerita rakyat. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Sumber data yaitu jawaban siswa kelas X SMAN 3 Blitar pada lembar kerja yang sudah ditentukan. Data berwujud (1) skor hasil mengidentifikasi tokoh cerita rakyat, (2) skor hasil mendeskripsikan tokoh cerita rakyat, dan (3) skor hasil menilai tokoh cerita rakyat. Analisis data dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing-masing aspek tersebut dan mengolahnya menjadi nilai standar. Nilai standar yang telah ditentukan adalah 75 dan pertimbangan untuk keseluruhan aspek serta keberhasilan siswa mengacu pada Standar Ketuntasan Maksimal (SKM), yaitu 75% dari komptensi mengapresiasi tokoh cerita rakyat. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa (1) kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar pada aspek mengidentifikasi tokoh cerita rakyat tergolong tidak mampu karena persentase siswa yang mampu mengidentifikasi tokoh cerita rakyat dengan nilai standar ≥75 yakni 72, 41% atau ≤75% dari SKM, (2) kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar pada aspek mendeskripsikan karakter tokoh cerita rakyat tergolong tidak mampu karena persentase siswa yang mampu mendeskripsikan karakter tokoh cerita rakyat berdasarkan fisik, psikis, dan keadaan sosial denggan nilai standar ≥75 yakni 72,41% atau ≤75% dari SKM, (3) kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar menilai tokoh cerita rakyat dengan nilai standar ≥75 yakni 37,93% atau ≤75% dari SKM, dan (4) secara keseluruhan kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar mengapresiasi tokoh cerita rakyat tergolong tidak mampu karena persentase siswa yang mampu memperoleh nilai standar ≥75 yakni 68, 96% atau ≤75% SKM. Berdasarkan penelitian ini dapat disarankan kepada guru bahasa Indonesia SMAN 3 Blitar kelas X untuk lebih memperkenalkan berbagai cerita rakyat dalam pembelajaran mengapresiasi prosa, membantu dan membimbing siswa agar lebih memahami unsur-unsur intrinsik dalam cerita rakyat, khususnya tokoh. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini terbukti bahwa kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar mengapresiasi tokoh cerita rakyat masih rendah. Kepada peneliti lanjutan, disarankan untuk mengembangkan penelitian tentang mengapresiasi cerita rakyat khusunya tokoh cerita rakyat dengan metode dan rumusan masalah yang berbeda.

Research paper thumbnail of Konjungsi Dalam Kalimat Majemuk Siswa Kelas X SMK (Studi Kasus Multisitus)

Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2016

This research is conducted to describe conjunction in compound sentences by first year students o... more This research is conducted to describe conjunction in compound sentences by first year students of vocational high school, particulary to describe forms, types, and senses in compound sentences written by vocational high school’s student. Forms, types, and senses of conjungtions in this research include (1) forms, types, and senses of conjungtions in compound sentence and (2) forms, types, and senses of conjungtions in complex sentence. This research adopted qualitative approach design with multiple-site case study based. The research results are form, types, and senses of conjungtions in compound sentences from sites I and sites II which have different. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK, khususnya mendeskripsikan wujud, jenis, dan makna konjungsi dalam kalimat majemuk siswa SMK. Wujud, jenis, dan makna konjungsi dalam penelitian ini meliputi (1) wujud, jenis, dan makna konjungsi dalam kalimat majemuk setara kelas X SMK...

Research paper thumbnail of Conjunction in Compound Sentences of Essay by 10th Grade of Vocational High School (Multiple-site Case Study)

Septianingrum, Dwi Angga. 2016. Conjunction in Compound Sentences of Essay by 10th Grade of Vocat... more Septianingrum, Dwi Angga. 2016. Conjunction in Compound Sentences of Essay by 10th Grade of Vocational High School (Multiple-site Case Study). Thesis. Graduate Program in Indonesian Language Teaching, State University of Malang. Advisors: (I) Prof. Dr. H. Sumadi, M.Pd, (II) Dr. Sunaryo HS, S.H., M.Hum. Keywords: Conjunction, Compound Sentences Conjunction takes an important role in the process of sentence forming. In this case, the function of conjunction is to correlate ideas in a sentence. The result of this correlation is able to create a unity of themes and topics in sentence. This study is conducted to describe conjunction in compound sentences by first year students of vocational high school. The purpose of this study is to describe (1) the forms of conjunction in compound sentence by first year students of vocational high school, (2) the types of conjunction in compound sentence by first year students of vocational high school, and (3) the meanings of conjunction in compound ...

Research paper thumbnail of Konjungsi Dalam Kalimat Majemuk Siswa Kelas X SMK (Studi Kasus Multisitus)

Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, Feb 1, 2016

This research is conducted to describe conjunction in compound sentences by first year students o... more This research is conducted to describe conjunction in compound sentences by first year students of vocational high school, particulary to describe forms, types, and senses in compound sentences written by vocational high school's student. Forms, types, and senses of conjungtions in this research include (1) forms, types, and senses of conjungtions in compound sentence and (2) forms, types, and senses of conjungtions in complex sentence. This research adopted qualitative approach design with multiple-site case study based. The research results are form, types, and senses of conjungtions in compound sentences from sites I and sites II which have different.

Research paper thumbnail of Konjungsi dalam Kalimat Majemuk pada Karangan Siswa Kelas X SMK (Studi Kasus Multisitus)

DISERTASI dan TESIS Program Pascasarjana UM, Feb 8, 2016

ABSTRACT Septianingrum, Dwi Angga. 2016. Konjungsi dalam Kalimat Majemuk pada Karangan Siswa Kela... more ABSTRACT Septianingrum, Dwi Angga. 2016. Konjungsi dalam Kalimat Majemuk pada Karangan Siswa Kelas X SMK (Studi Kasus Multisitus). Tesis. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. H. Sumadi, M.Pd., (II) Dr. Sunaryo HS, S.H., M.Hum. Kata kunci : konjungsi, kalimat majemuk Konjungsi memiliki peranan penting dalam pembentukan kalimat. Konjungsi berfungsi menautkan gagasan-gagasan dalam kalimat. Hasil perpautan tersebut mampu menciptakan kesatuan gagasan dalam sebuah kalimat. Penelitian ini dilaksanakan untuk mendeskripsikan konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) wujud konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK, (2) jenis konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK, dan (3) fungsi konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus multisitus. Data penelitian ini adalah wujud, jenis, dan makna konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMKN 3 Malang dan siswa kelas X SMK Telkom Shandy Putra Malang. Sumber data penelitian ini adalah karangan siswa kelas X SMKN 3 Malang dan siswa kelas X SMK Telkom Shandy Putra Malang. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh 3 hasil penelitian. Pertama, wujud konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk setara siswa kelas X SMKN 3 Malang adalah konjungsi tunggal dan. Kemudian, wujud konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk bertingkat siswa kelas X SMKN 3 Malang adalah konjungsi tunggal karena, agar, jika, ketika, supaya, bila, sejak dan konjungsi kompleks setelah dan walaupun. Berbeda dengan wujud konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMKN 3 Malang, wujud konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk setara siswa kelas X SMK Shandy Putra Malang adalah konjungsi tunggal dan, namun, tapi dan konjungsi kompleks melainkan. Kemudian, wujud konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk bertingkat siswa kelas X SMK Telkom Shandy Putra Malang adalah konjungsi tunggal karena, agar, jika, ketika, yang, sambil dan konjungsi kompleks setelah dan sebelum. Kedua, jenis konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMKN 3 Malang diklasifikasikan menjadi konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Ragam konjungsi koordinatif yang ditemukan dalam kalimat majemuk setara siswa kelas X SMKN 3 Malang, yaitu dan. Ragam konjungsi subordinatif yang ditemukan dalam kalimat majemuk bertingkat siswa kelas X SMKN 3 Malang, yaitu karena, agar, setelah, jika, ketika, supaya, bila, sejak, walaupun. Berbeda dengan ragam konjungsi koordinatif dan ragam konjungsi subordinatif yang ditemukan dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMKN 3 Malang, ragam konjungsi koordinatif yang ditemukan dalam kalimat majemuk setara siswa kelas X SMK Shandy Putra Malang, yaitu dan, namun, melainkan, tapi dan ragam konjungsi subordinatif yang ditemukan dalam kalimat majemuk bertingkat siswa kelas X SMK Telkom Shandy Putra Malang, yaitu karena, agar, setelah, jika, ketika, sebelum, yang, sambil. Ketiga, fungsi konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk setara siswa kelas X SMKN 3 Malang, yaitu fungsi konjungsi untuk menyatakan penjumlahan dan fungsi konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk bertingkat siswa kelas X SMKN 3 Malang, yaitu fungsi konjungsi untuk menyatakan penyebaban, tujuan, waktu, syarat, konsesif. Berbeda dengan fungsi konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMKN 3 Malang, fungsi konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk setara siswa kelas X SMK Shandy Putra Malang, yaitu fungsi konjungsi untuk menyatakan penjumlahan dan pertentangan dan fungsi konjungsi yang ditemukan dalam kalimat majemuk bertingkat siswa kelas X SMK Telkom Shandy Putra Malang, yaitu fungsi konjungsi untuk menyatakan penyebaban, tujuan, waktu, syarat, atributif. Berdasarkan hasil penelitian, disampaikan tiga saran. Pertama, bagi guru matapelajaran bahasa Indonesia, disarankan untuk memahami bahwa wujud, jenis, dan fungsi konjungsi dapat digunakan sebagai rujukan dasar konseptual mengenai kecenderungan siswa kelas X dalam menggunakan konjungsi, khususnya dalam menyusun kalimat majemuk. Kedua, bagi siswa, menjadi pelajaran untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan mereka tentang konjungsi sehingga mereka dapat melakukan perbaikan ketrampilan menyusun kalimat. Ketiga, bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat menjadi fakta empiris mengenai kekhasan wujud konjungsi, jenis konjungsi, dan fungsi konjungsi yang tergambar dalam kalimat majemuk yang disusun oleh siswa kelas X SMK. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai hasil studi pendahuluan untuk melakukan penelitian pengembangan (metode, strategi, media, bahan ajar) yang berkaitan dengan konjungsi.

Research paper thumbnail of Kemampuan Mengapresiasi Tokoh Cerita Rakyat Siswa Kelas X SMAN 3 Blitar Tahun Ajaran 2011/2012

SKRIPSI Jurusan Sastra Indonesia - Fakultas Sastra UM, Aug 10, 2012

ABSTRAK Septianingrum, Angga Dwi. 2012. Kemampuan Mengapresiasi Tokoh Cerita Rakyat Siswa Kelas... more ABSTRAK Septianingrum, Angga Dwi. 2012. Kemampuan Mengapresiasi Tokoh Cerita Rakyat Siswa Kelas X SMAN 3 Blitar Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing, (I) Dr. Sunaryo H.S, S.H, M.Hum (II) Dr. Roekhan, M.Pd Kata kunci: Kemampuan mengapresiasi, tokoh cerita, cerita rakyat Mengapresiasi tokoh cerita rakyat merupakan salah satu komptensi dasar yang terdapat pada kurikulum bahasa Indonesia jenjang SMA/MA kelas X semester genap yaitu menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman. Berdasarkan obervasi yang pernah dilakukan di SMAN 3 Blitar, sebelumnya belum pernah ada penelitian tentang kegiatan mengapresiasi cerita rakyat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar mengapresiasi tokoh cerita rakyat, dan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kemampuan siswa mengidentifikasi tokoh cerita rakyat, (2) mendeskripsikan kemampuan siswa mendeskripsikan karakter tokoh cerita rakyat berdasarkan fisik, psikis dan keadaan sosial, dan (3) kemampuan siswa menilai karakter tokoh cerita rakyat. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Sumber data yaitu jawaban siswa kelas X SMAN 3 Blitar pada lembar kerja yang sudah ditentukan. Data berwujud (1) skor hasil mengidentifikasi tokoh cerita rakyat, (2) skor hasil mendeskripsikan tokoh cerita rakyat, dan (3) skor hasil menilai tokoh cerita rakyat. Analisis data dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing-masing aspek tersebut dan mengolahnya menjadi nilai standar. Nilai standar yang telah ditentukan adalah 75 dan pertimbangan untuk keseluruhan aspek serta keberhasilan siswa mengacu pada Standar Ketuntasan Maksimal (SKM), yaitu 75% dari komptensi mengapresiasi tokoh cerita rakyat. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa (1) kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar pada aspek mengidentifikasi tokoh cerita rakyat tergolong tidak mampu karena persentase siswa yang mampu mengidentifikasi tokoh cerita rakyat dengan nilai standar ≥75 yakni 72, 41% atau ≤75% dari SKM, (2) kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar pada aspek mendeskripsikan karakter tokoh cerita rakyat tergolong tidak mampu karena persentase siswa yang mampu mendeskripsikan karakter tokoh cerita rakyat berdasarkan fisik, psikis, dan keadaan sosial denggan nilai standar ≥75 yakni 72,41% atau ≤75% dari SKM, (3) kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar menilai tokoh cerita rakyat dengan nilai standar ≥75 yakni 37,93% atau ≤75% dari SKM, dan (4) secara keseluruhan kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar mengapresiasi tokoh cerita rakyat tergolong tidak mampu karena persentase siswa yang mampu memperoleh nilai standar ≥75 yakni 68, 96% atau ≤75% SKM. Berdasarkan penelitian ini dapat disarankan kepada guru bahasa Indonesia SMAN 3 Blitar kelas X untuk lebih memperkenalkan berbagai cerita rakyat dalam pembelajaran mengapresiasi prosa, membantu dan membimbing siswa agar lebih memahami unsur-unsur intrinsik dalam cerita rakyat, khususnya tokoh. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini terbukti bahwa kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar mengapresiasi tokoh cerita rakyat masih rendah. Kepada peneliti lanjutan, disarankan untuk mengembangkan penelitian tentang mengapresiasi cerita rakyat khusunya tokoh cerita rakyat dengan metode dan rumusan masalah yang berbeda.

Research paper thumbnail of Konjungsi dalam Kalimat Majemuk pada Karangan Siswa Kelas X SMK (Studi Kasus Multisitus)

Septianingrum, Dwi Angga. 2016. Konjungsi dalam Kalimat Majemuk pada Karangan Siswa Kelas X SMK (... more Septianingrum, Dwi Angga. 2016. Konjungsi dalam Kalimat Majemuk pada Karangan Siswa Kelas X SMK (Studi Kasus Multisitus). Tesis. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. H. Sumadi, M.Pd., (II) Dr. Sunaryo HS, S.H., M.Hum. Kata kunci : konjungsi, kalimat majemuk Konjungsi memiliki peranan penting dalam pembentukan kalimat. Konjungsi berfungsi menautkan gagasan-gagasan dalam kalimat. Hasil perpautan tersebut mampu menciptakan kesatuan gagasan dalam sebuah kalimat. Penelitian ini dilaksanakan untuk mendeskripsikan konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) wujud konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK, (2) jenis konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK, dan (3) fungsi konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus multisitus. Data pene...

Research paper thumbnail of Kemampuan Mengapresiasi Tokoh Cerita Rakyat Siswa Kelas X SMAN 3 Blitar Tahun Ajaran 2011/2012

Skripsi Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Um, Aug 10, 2012

ABSTRAK Septianingrum, Angga Dwi. 2012. Kemampuan Mengapresiasi Tokoh Cerita Rakyat Siswa Kelas... more ABSTRAK Septianingrum, Angga Dwi. 2012. Kemampuan Mengapresiasi Tokoh Cerita Rakyat Siswa Kelas X SMAN 3 Blitar Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing, (I) Dr. Sunaryo H.S, S.H, M.Hum (II) Dr. Roekhan, M.Pd Kata kunci: Kemampuan mengapresiasi, tokoh cerita, cerita rakyat Mengapresiasi tokoh cerita rakyat merupakan salah satu komptensi dasar yang terdapat pada kurikulum bahasa Indonesia jenjang SMA/MA kelas X semester genap yaitu menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman. Berdasarkan obervasi yang pernah dilakukan di SMAN 3 Blitar, sebelumnya belum pernah ada penelitian tentang kegiatan mengapresiasi cerita rakyat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar mengapresiasi tokoh cerita rakyat, dan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kemampuan siswa mengidentifikasi tokoh cerita rakyat, (2) mendeskripsikan kemampuan siswa mendeskripsikan karakter tokoh cerita rakyat berdasarkan fisik, psikis dan keadaan sosial, dan (3) kemampuan siswa menilai karakter tokoh cerita rakyat. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Sumber data yaitu jawaban siswa kelas X SMAN 3 Blitar pada lembar kerja yang sudah ditentukan. Data berwujud (1) skor hasil mengidentifikasi tokoh cerita rakyat, (2) skor hasil mendeskripsikan tokoh cerita rakyat, dan (3) skor hasil menilai tokoh cerita rakyat. Analisis data dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing-masing aspek tersebut dan mengolahnya menjadi nilai standar. Nilai standar yang telah ditentukan adalah 75 dan pertimbangan untuk keseluruhan aspek serta keberhasilan siswa mengacu pada Standar Ketuntasan Maksimal (SKM), yaitu 75% dari komptensi mengapresiasi tokoh cerita rakyat. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa (1) kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar pada aspek mengidentifikasi tokoh cerita rakyat tergolong tidak mampu karena persentase siswa yang mampu mengidentifikasi tokoh cerita rakyat dengan nilai standar ≥75 yakni 72, 41% atau ≤75% dari SKM, (2) kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar pada aspek mendeskripsikan karakter tokoh cerita rakyat tergolong tidak mampu karena persentase siswa yang mampu mendeskripsikan karakter tokoh cerita rakyat berdasarkan fisik, psikis, dan keadaan sosial denggan nilai standar ≥75 yakni 72,41% atau ≤75% dari SKM, (3) kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar menilai tokoh cerita rakyat dengan nilai standar ≥75 yakni 37,93% atau ≤75% dari SKM, dan (4) secara keseluruhan kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar mengapresiasi tokoh cerita rakyat tergolong tidak mampu karena persentase siswa yang mampu memperoleh nilai standar ≥75 yakni 68, 96% atau ≤75% SKM. Berdasarkan penelitian ini dapat disarankan kepada guru bahasa Indonesia SMAN 3 Blitar kelas X untuk lebih memperkenalkan berbagai cerita rakyat dalam pembelajaran mengapresiasi prosa, membantu dan membimbing siswa agar lebih memahami unsur-unsur intrinsik dalam cerita rakyat, khususnya tokoh. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini terbukti bahwa kemampuan siswa kelas X SMAN 3 Blitar mengapresiasi tokoh cerita rakyat masih rendah. Kepada peneliti lanjutan, disarankan untuk mengembangkan penelitian tentang mengapresiasi cerita rakyat khusunya tokoh cerita rakyat dengan metode dan rumusan masalah yang berbeda.

Research paper thumbnail of Konjungsi Dalam Kalimat Majemuk Siswa Kelas X SMK (Studi Kasus Multisitus)

Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2016

This research is conducted to describe conjunction in compound sentences by first year students o... more This research is conducted to describe conjunction in compound sentences by first year students of vocational high school, particulary to describe forms, types, and senses in compound sentences written by vocational high school’s student. Forms, types, and senses of conjungtions in this research include (1) forms, types, and senses of conjungtions in compound sentence and (2) forms, types, and senses of conjungtions in complex sentence. This research adopted qualitative approach design with multiple-site case study based. The research results are form, types, and senses of conjungtions in compound sentences from sites I and sites II which have different. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konjungsi dalam kalimat majemuk siswa kelas X SMK, khususnya mendeskripsikan wujud, jenis, dan makna konjungsi dalam kalimat majemuk siswa SMK. Wujud, jenis, dan makna konjungsi dalam penelitian ini meliputi (1) wujud, jenis, dan makna konjungsi dalam kalimat majemuk setara kelas X SMK...

Research paper thumbnail of Conjunction in Compound Sentences of Essay by 10th Grade of Vocational High School (Multiple-site Case Study)

Septianingrum, Dwi Angga. 2016. Conjunction in Compound Sentences of Essay by 10th Grade of Vocat... more Septianingrum, Dwi Angga. 2016. Conjunction in Compound Sentences of Essay by 10th Grade of Vocational High School (Multiple-site Case Study). Thesis. Graduate Program in Indonesian Language Teaching, State University of Malang. Advisors: (I) Prof. Dr. H. Sumadi, M.Pd, (II) Dr. Sunaryo HS, S.H., M.Hum. Keywords: Conjunction, Compound Sentences Conjunction takes an important role in the process of sentence forming. In this case, the function of conjunction is to correlate ideas in a sentence. The result of this correlation is able to create a unity of themes and topics in sentence. This study is conducted to describe conjunction in compound sentences by first year students of vocational high school. The purpose of this study is to describe (1) the forms of conjunction in compound sentence by first year students of vocational high school, (2) the types of conjunction in compound sentence by first year students of vocational high school, and (3) the meanings of conjunction in compound ...