Qonita Nudia - Academia.edu (original) (raw)

Qonita Nudia

Related Authors

harsa bahtiar

harsa bahtiar

Universitas Negeri Semarang (UNNES) Semarang Indonesia

M. Agus  Suriadi

Hamdani Hamdani

Aji Furqon

Alice Choi

Anhar M R . Rahman

Agus Masdika

Shonia Yosita

Gio Mohamad J.

nurhikmah ayu

Uploads

Papers by Qonita Nudia

Research paper thumbnail of Kesalahan Berbahasa Tataran Morfologi

Kaidah atau aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia sebenarnya sudah banyak dibicarakan da... more Kaidah atau aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia sebenarnya sudah banyak dibicarakan dalam buku-buku tata bahasa. Dalam pengajaran bahasa di sekolah pun tata cara pembentukan kata sudah diajarkan. Meskipun demikian, hal itu tidak berarti semua bentukan kata dalam bahasa Indonesia telah dilakukan melalui proses yang benar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Dalam kenyataan berbahasa, masih sering kita jumpai bentukan kata yang menyimpang dari kaidah. Baik ragam tulis maupun ragam lisan dapat terjadi kesalahan berbahasa dalam pembentukan kata atau tataran morfologi. Kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi disebabkan oleh berbagai hal. Klasifikasi kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi antara lain: (a) penghilangan afiks, (b) bunyi yang seharusnya luluh tetapi tidak diluluhkan, (c) peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh, (d) penggantian morf, (e) penyingkatan morf mem-, men-, meng-, meny-, dan menge-, (f) pemakaian afiks yang tidak tepat, (g) penentuan bentuk dasar yang tidak tepat, (h) penempatan afiks yang tidak tepat pada gabungan kata, dan (i) pengulangan kata majemuk yang tidak tepat. Berikut ini akan dipaparkan satu per satu wujud kesalahan tersebut. 4.1 Penghilangan Afiks 4.1.1 Penghilangan Prefiks meng-Sering kita jumpai dalam tulisan adanya gejala penghilangan prefiks meng-pada kata bentukan. Hal ini terjadi disebabkan oleh penghematan yang sebenarnya tidak perlu terjadi karena justru merupakan pemakaian yang salah. Perhatikan contoh-contoh berikut ini.

Research paper thumbnail of Kesalahan Berbahasa Tataran Morfologi

Kaidah atau aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia sebenarnya sudah banyak dibicarakan da... more Kaidah atau aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia sebenarnya sudah banyak dibicarakan dalam buku-buku tata bahasa. Dalam pengajaran bahasa di sekolah pun tata cara pembentukan kata sudah diajarkan. Meskipun demikian, hal itu tidak berarti semua bentukan kata dalam bahasa Indonesia telah dilakukan melalui proses yang benar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Dalam kenyataan berbahasa, masih sering kita jumpai bentukan kata yang menyimpang dari kaidah. Baik ragam tulis maupun ragam lisan dapat terjadi kesalahan berbahasa dalam pembentukan kata atau tataran morfologi. Kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi disebabkan oleh berbagai hal. Klasifikasi kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi antara lain: (a) penghilangan afiks, (b) bunyi yang seharusnya luluh tetapi tidak diluluhkan, (c) peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh, (d) penggantian morf, (e) penyingkatan morf mem-, men-, meng-, meny-, dan menge-, (f) pemakaian afiks yang tidak tepat, (g) penentuan bentuk dasar yang tidak tepat, (h) penempatan afiks yang tidak tepat pada gabungan kata, dan (i) pengulangan kata majemuk yang tidak tepat. Berikut ini akan dipaparkan satu per satu wujud kesalahan tersebut. 4.1 Penghilangan Afiks 4.1.1 Penghilangan Prefiks meng-Sering kita jumpai dalam tulisan adanya gejala penghilangan prefiks meng-pada kata bentukan. Hal ini terjadi disebabkan oleh penghematan yang sebenarnya tidak perlu terjadi karena justru merupakan pemakaian yang salah. Perhatikan contoh-contoh berikut ini.

Log In