Alice Choi - Academia.edu (original) (raw)
Papers by Alice Choi
Titik Acuan Lintang: Khatulistiwa (0 0 ) Bujur (meridian) : Greenwich (0 0 ) Koordinat Pertama Bu... more Titik Acuan Lintang: Khatulistiwa (0 0 ) Bujur (meridian) : Greenwich (0 0 ) Koordinat Pertama Bujur atau Meridian () Ke arah timur Greenwich = -atau BT Ke arah barat Greenwich = + atau BB Koordinat Ke dua Lintang tempat () Ke arah selatan = -atau LS atau S Ke arah utara = + atau LU atau U Kutub Utara = 90 0 atau 90 0 U atau 90 0 LU Kutub Selatan = -90 0 atau 90 0 S atau 90 0 LS
Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan oleh proses fermentasi bahan-bahan o... more Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan oleh proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Adapun karakteristik dari biogas adalah sebagai berikut : • Biogas kira-kira memiliki berat 20 persen lebih ringan dibandingkan udara dan memiliki suhu pembakaran antara 650 sampai 750˚C. • Biogas tidak berbau dan berwarna yang apabila dibakar akan menghasilkan nyala api biru cerah seperti gas LPG. • Nilai kalor gas metana adalah 20 MJ/ m3 dengan efisiensi pembakaran 60 persen pada konvesional kompor biogas. • Nilai kalor rendah (LHV) (CH 4) = 50,1 MJ/kg. • Densitas (CH 4) = 0,717 kg/m³. Pada daerah yang banyak terdapat industri yang menghasilkan limbah organik, dapat menyatukan saluran limbahnya ke dalam sistem biogas, sehingga limbah industri tersebut tidak mencemari lingkungan di sekitarnya. Berikut merupakan limbah organik yang dapat difermentasikan menjadi biogas, antara lain yaitu : a. Limbah pertanian : rumput-rumputan, sisa tumbuhan jagung, dan lain-lain b. Limbah dan hasil produksi : minyak, gas, sisa penggilingan padi, limbah sagu c. Hasil samping industri : tembakau, limbah pengolahan buah-buahan dan sayuran, dedak, kain tekstil, ampas tebu dari industri gula, tapioka, limbah cair industri tahu. d. Limbah Perairan : tumbuh-tumbuhan air, eceng gondok
Di alam semesta ini, diketahui ada 2 jenis sistem energi surya, yaitu energi surya sistem pasif d... more Di alam semesta ini, diketahui ada 2 jenis sistem energi surya, yaitu energi surya sistem pasif dan sistem aktif. Energi surya sistem pasif tidak membutuhkan peralatan khusus untuk menerima energi surya tersebut. Contoh energi surya sistem pasif adalah saat memarkir kendaraan di bawah terik matahari, kemudian kendaraan tersebut menjadi panas. Sedangkan, energi surya sistem aktif membutuhkan cara dan peralatan khusus untuk bisa mengumpulkan energi matahari serta menyimpannya. Prinsip kerja PLTS photovoltaic memanfaatkan energi surya sistem aktif. PLTS photovoltaic menggunakan sel surya untuk mengkonversi radiasi sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung. Sel surya adalah sebuah alat yang dapat mengubah cahaya menjadi energi listrik dengan menggunakan perbedaan tegangan akibat efek fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Bahan sel surya sendiri terdiri atas kaca pelindung dan material adhesive transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan, material anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan. Semi-konduktor P-type dan N-type (terbuat dari campuran silicon) untuk menghasilkan medan listrik. Cara kerja sel surya identik dengan piranti semikonduktor diode. Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya, cahaya diserap oleh bahan semikonduktor sehingga terjadi pelepasan electron. Apabila electron tersebut bisa menempuh perjalanan menuju bahan semikonduktor pada lapisan
Perlindungan hokum dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 disebutkan sebagai segala upaya pemenu... more Perlindungan hokum dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 disebutkan sebagai segala upaya pemenuhan hak dan pemberian bantuan untuk memberikan rasa aman kepada saksi dan/atau korban yang wajib dilaksanakan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau lembaga lainnya.
A. Reaksi Reversible dan Irreversible Berdasarkan arahnya, reaksi kimia dapat dibagi atas dua yai... more A. Reaksi Reversible dan Irreversible Berdasarkan arahnya, reaksi kimia dapat dibagi atas dua yaitu sebagai berikut. 1. Reaksi berkesudahan disebut reaksi irreversible (satu arah). Hasil reaksi tidak dapat diubah lagi menjadi zat pereaksi yang artinya zat yang direaksikan habis dan terbentuk zat baru Ciri-ciri reaksi satu arah sebagai berikut : • Reaksi ditulis dengan satu anak panah (→) • Reaksi berlansung satu arah dari kiri ke kanan. • Zat hasil reaksi tidak dapat dikembalikan seperti zat mula-mula. • Reaksi baru berhenti apabila salah satu atau semua reaktan habis. Contoh: 1. NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H 2 O (l) Pada reaksi tersebut NaOH habis bereaksi denagn HCl membentuk NaCl dan air. NaCl dan air tidak dapat bereaksi kembali menjadi NaOH dan HCl. 2. Mg (s) + 2 HCl (aq) → MgCl 2(aq) + H 2(g) Mg habis bereaksi denagn HCl membentuk MgCl2 dan gas H2. MgCl2 dan H 2 tidak dapat bereaksi kembali membentuk Mg dan HCl. 2. Reaksi kesetimbangan disebut reaksi reversible (reaksi dua arah). Reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah disebut reaksi dapat balik. Yang dimaksud dengan reaksi reversible adalah zat-zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi. Ciri-ciri reaksi bolak-balik sebagai berikut :
The Journal of organic chemistry, Jan 4, 2008
The use of 3,4,7,8-tetramethyl-1,10-phenanthroline (Me(4)Phen) as a ligand improves the Cu-cataly... more The use of 3,4,7,8-tetramethyl-1,10-phenanthroline (Me(4)Phen) as a ligand improves the Cu-catalyzed cross-coupling reactions of aryl iodides and bromides with primary and secondary aliphatic, benzylic, allylic, and propargylic alcohols. Most importantly, by employing this catalyst system, the need to use an excessive quantity of the alcohol coupling partner is alleviated. The relatively mild conditions, short reaction times, and moderately low catalyst loading allow for a wide array of functional groups to be tolerated on both the electrophilic and nucleophilic coupling partners.
The Journal of Organic Chemistry, 2008
The use of 3,4,7,8-tetramethyl-1,10-phenanthroline (Me(4)Phen) as a ligand improves the Cu-cataly... more The use of 3,4,7,8-tetramethyl-1,10-phenanthroline (Me(4)Phen) as a ligand improves the Cu-catalyzed cross-coupling reactions of aryl iodides and bromides with primary and secondary aliphatic, benzylic, allylic, and propargylic alcohols. Most importantly, by employing this catalyst system, the need to use an excessive quantity of the alcohol coupling partner is alleviated. The relatively mild conditions, short reaction times, and moderately low catalyst loading allow for a wide array of functional groups to be tolerated on both the electrophilic and nucleophilic coupling partners.
Journal of Neurochemistry, 2006
Histamine, acting at these receptors, increases the metabolism of inositol-containing phospholipi... more Histamine, acting at these receptors, increases the metabolism of inositol-containing phospholipids and stimulates catecholamine secretion from chromaffin cells. We have investigated the effects of histamine and other agents on the accumulation of inositol monophosphate (InsP,) and catecholamine secretion in purified cultures of norepinephrine-containing and epinephrine-containing bovine chromaffin cells. Histamine-stimulated InsP, accumulation in epinephrine cells was three times greater than that in norepinephrine cells. In contrast, bradykinin caused roughly equivalent increases in InsP, accumulation in the two chromaffin cell subtypes. Histamine-stimulated catecholamine secretion was also greater in epinephrine cells than in norepinephrine cells, whereas high K+, bradykinin, phorbol 12,13-dibutyrate, and angiotensin II all caused greater secretion from norepinephrine cells than from epinephrine cells. The density of H, receptors in epinephrine cells was approximately three times greater than that in norepinephrine cells. The greater density of H, receptors on epinephrine cells may account for the greater effects of histamine on InsP, accumulation and catecholamine secretion in these cells.
Journal of Neurochemistry, 2002
The synthetic glucocorticoid dexamethasone enhanced histamine-evoked catecholamine secretion from... more The synthetic glucocorticoid dexamethasone enhanced histamine-evoked catecholamine secretion from cultured bovine chromaffin cells. Dexamethasone enhanced the effects of histamine on both adrenergic (epinephrine-rich) and noradrenergic (norepinephrine-rich) chromaffin cells but had a more dramatic effect on noradrenergic cells. Histamine-evoked secretion in noradrenergic cells appeared to become rapidly inactivated, whereas the rate of secretion in adrenergic cells was nearly constant for up to 2 h; dexamethasone treatment attenuated the inactivation seen in noradrenergic cells. The effect of dexamethasone appeared after a lag of several hours and was maximal by 24 h. The EC50 for dexamethasone was approximately 1 nM. The effect of dexamethasone was mimicked by the glucocorticoid agonist RU 28362 and was blocked by the antagonist RU 38486, indicating that the effects of these steroids were mediated by the glucocorticoid or type II corticosteroid receptor. Histamine-evoked catecholamine secretion in both dexamethasone-treated and untreated cells was blocked by the H1 histamine receptor antagonist mepyramine but was not affected by the H2 antagonist cimetidine; thus, dexamethasone appeared to enhance an H1 receptor-mediated process. In the absence of glucocorticoids, H1 receptor mRNA levels were higher in adrenergic than in noradrenergic cells. Dexamethasone increased H1 receptor mRNA levels in both cell types. The increased expression of H1 receptors presumably contributes to the enhancement of histamine-evoked catecholamine secretion by glucocorticoids. Glucocorticoids may play a physiological role in modulating the responsiveness of chromaffin cells to histamine and other stimuli.
Inorganic Chemistry, 2006
Even though open-framework solids have been made in a variety of compositions such as silicates, ... more Even though open-framework solids have been made in a variety of compositions such as silicates, phosphates, germanates, borates, and phosphites, few are known that are based on trigonal-pyramidal sulfite anions. We report here the first synthetic and structural studies of metal−organic framework materials in the zinc sulfite composition. It is demonstrated here that Zn 2+ and SO 3 2can form various neutral inorganic subunits that can be 0-D clusters, 1-D chains, or 2-D sheets. These inorganic subunits of different dimensionality can subsequently be connected into extended frameworks of higher dimensionality through bifunctional ligands. In (ZnSO 3 ) 2 en, infinite corrugated ZnSO 3 layers are pillared by ethylenediamine (en) molecules into a 3-D network that can be classified as a (3,4)connected net based on tetrahedral Zn nodes and trigonal-pyramidal S nodes. In (ZnSO 3 )pip, infinite ZnSO 3 chains are cross-linked with piperazine molecules into a 3-D framework that can be classified as 4-connected net based on tetrahedral Zn nodes only. In (ZnSO 3 ) 2 (TMDPy) 2 , (ZnSO 3 ) 2 dimers are doubly bridged by trimethylenedipyridine molecules into an infinite chain with a string of circles. Each circle along the chain is interlocked with another circle from a chain in the perpendicular direction, creating a 2-D pattern with an infinite-square array of catenane-like units.
Current Medical Research and Opinion, 2014
Di Bumi terdapat berbagai macam iklim yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan di daerah terseb... more Di Bumi terdapat berbagai macam iklim yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan di daerah tersebut.
Bola basket adalah olahraga bola besar yang dimainkan secara berkelompok yang terdiri atas dua ti... more Bola basket adalah olahraga bola besar yang dimainkan secara berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Tujuan dari permainan bola basket adalah mencetak poin sebanyak-banyaknya dengan memasukkan bola ke keranjang lawan dan mencegah kemasukan bola ke keranjang sendiri. Pada tahun 1892, Naismith pertama kali memperkenalkan olahraga ini kepada masyaratakat Amerika Serikat. Kemudian, ia mengeluarkan perarturan resmi bola basket untuk pertama kali di tahun 1894. Di tahun 1932, kongres bola basket diadakan untuk pertama kalinya di Jenewa, Swiss. Hasil dari kongres ini yaitu terbentuknya federasi bola basket yang bernama Federation International De Basketball (FIBA). Pada tahun 1936 bola basket untuk pertama kali dipertandingkan dalam olimpiade tepatnya di olimpiade berlin dengan dua puluh negara yang ikut serta. Tahun 1939 menjadi tahun duka bagi federasi bola basket atas meninggalnya prof. Dr. James a. Naismith. TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET 1. Passing Passing merupakan teknik dasar bola basket yang sering disebut dengan mengoper/mengumpan, sedangkan catching adalah menangkap. Setiap pemain harus belajar dan menguasai teknik dasar ini, karena jika tidak bisa menguasai teknik ini berarti belum siap untuk bermain basket. Ada beberapa cara melakukan passing, yaitu Umpan setinggi dada(chest pass) Dalam melakukan teknik mengumpan ini, posisi bola ada di depan dada, lalu bola tersebut dilempar lurus menggunakan telapak tangan ke arah luar.
Drafts by Alice Choi
Batuan Sedimen merupakan batuan endapan yang berasal dari material-material lepas dari proses-pro... more Batuan Sedimen merupakan batuan endapan yang berasal dari material-material lepas dari proses-proses secara fisis, biologi, ataupun secara kimia. Material-material ini tertransport oleh air, angin, dan gaya gravitasi ke tempat yang lebih rendah (cekungan), dan kemudian diendapkan. Sedimen yang terakumulasi tersebut mengalami proses litifikasi atau proses pembentukan batuan. Proses yang berlangsung adalah kompaksasi dan sementasi yang mengubah sedimen menjadi batuan sedimen. Setelah menjadi batuan sifatnya berubah menjadi keras dan kompak (Magetsari, 2000).
Menurut alisjahbana dalam Ranjabar (2013:83) terdapat lima unsure yang berpengaruh terhadap perke... more Menurut alisjahbana dalam Ranjabar (2013:83) terdapat lima unsure yang berpengaruh terhadap perkembangan kebudayaan Indonesia yaitu 1) Kebudayaan Indonesia asli, 2) Kebudayaan India, 3) Kebudayaan Islam, 4) Kebudayaan modern, 5) Kebudayaan Bhinneka Tunggal Ika. a. Kebudayaan Indonesia Asli Di Indonesia terdapat Banyak bahasa daerah, suku bangsa, kesenian, pakaian adat dan sebagainya sebelum kedatangan kebudayaan India. Kebudayaan Indonesia asli terbentuk karena adanya interaksi dan penyesuaian terhadap kondisi geografis Indonesia. Kebudayaan ini memiliki unsur-unsur yang menggambarkan ciri khas Indonesia. Seperti pada zaman kerajaan, masyarakat sudah percaya terhadap roh dan tenaga gaib. Mereka memuja dan terdapat ritual-ritual khusus untuk memujanya. Di bidang ekonomi masyarakat Indonesia sudah mengenal sistem barter. Pada prinsipnya mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan dan kebutuhan tersebut dihasilkan oleh orang lain, sehingga tercipta sistem barter. Kebudayaan India berkembang dan memberikan kedinamisan ke dalam kehidupan di India. Kondisi ini dianggap sebagai dorongan dan sebab orang India dating ke Indonesia, sehingga kebudayaan India menjadi factor penting dalam pembentukkan kebudayaan Indonesia selanjutnya. b. Kebudayaan India Kebudayaan India tiba di Indonesia dibawa oleh pedagang India. Kebudayaan India yang berdasarkan ajaran agama Hindu melekat dan menjasi dasar kebudayaan baru di Indonesia. Oleh pengaruh kebudayaan India itu, maka terbentuk kebudayaan Indonesia asli yang telah mendapat pengaruh dari kebudayaan India. Kebudayaan tersebut mulanya terbentuk dalam skala kecil, dari unit desa hingga menyebar ke daerah sekitarnya. Kerajaan-kerajaan tersebut berlandaskan agama Hindu. Dengan semakin meluasnya kebudayaan-kebudayaan kecil tersebut terbentuklah kerajaan-kerajaan besar di Indonesia seperti Sriwijaya, Majapahit, Mataram dan sebagainya.
Books by Alice Choi
Titik Acuan Lintang: Khatulistiwa (0 0 ) Bujur (meridian) : Greenwich (0 0 ) Koordinat Pertama Bu... more Titik Acuan Lintang: Khatulistiwa (0 0 ) Bujur (meridian) : Greenwich (0 0 ) Koordinat Pertama Bujur atau Meridian () Ke arah timur Greenwich = -atau BT Ke arah barat Greenwich = + atau BB Koordinat Ke dua Lintang tempat () Ke arah selatan = -atau LS atau S Ke arah utara = + atau LU atau U Kutub Utara = 90 0 atau 90 0 U atau 90 0 LU Kutub Selatan = -90 0 atau 90 0 S atau 90 0 LS
Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan oleh proses fermentasi bahan-bahan o... more Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan oleh proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Adapun karakteristik dari biogas adalah sebagai berikut : • Biogas kira-kira memiliki berat 20 persen lebih ringan dibandingkan udara dan memiliki suhu pembakaran antara 650 sampai 750˚C. • Biogas tidak berbau dan berwarna yang apabila dibakar akan menghasilkan nyala api biru cerah seperti gas LPG. • Nilai kalor gas metana adalah 20 MJ/ m3 dengan efisiensi pembakaran 60 persen pada konvesional kompor biogas. • Nilai kalor rendah (LHV) (CH 4) = 50,1 MJ/kg. • Densitas (CH 4) = 0,717 kg/m³. Pada daerah yang banyak terdapat industri yang menghasilkan limbah organik, dapat menyatukan saluran limbahnya ke dalam sistem biogas, sehingga limbah industri tersebut tidak mencemari lingkungan di sekitarnya. Berikut merupakan limbah organik yang dapat difermentasikan menjadi biogas, antara lain yaitu : a. Limbah pertanian : rumput-rumputan, sisa tumbuhan jagung, dan lain-lain b. Limbah dan hasil produksi : minyak, gas, sisa penggilingan padi, limbah sagu c. Hasil samping industri : tembakau, limbah pengolahan buah-buahan dan sayuran, dedak, kain tekstil, ampas tebu dari industri gula, tapioka, limbah cair industri tahu. d. Limbah Perairan : tumbuh-tumbuhan air, eceng gondok
Di alam semesta ini, diketahui ada 2 jenis sistem energi surya, yaitu energi surya sistem pasif d... more Di alam semesta ini, diketahui ada 2 jenis sistem energi surya, yaitu energi surya sistem pasif dan sistem aktif. Energi surya sistem pasif tidak membutuhkan peralatan khusus untuk menerima energi surya tersebut. Contoh energi surya sistem pasif adalah saat memarkir kendaraan di bawah terik matahari, kemudian kendaraan tersebut menjadi panas. Sedangkan, energi surya sistem aktif membutuhkan cara dan peralatan khusus untuk bisa mengumpulkan energi matahari serta menyimpannya. Prinsip kerja PLTS photovoltaic memanfaatkan energi surya sistem aktif. PLTS photovoltaic menggunakan sel surya untuk mengkonversi radiasi sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung. Sel surya adalah sebuah alat yang dapat mengubah cahaya menjadi energi listrik dengan menggunakan perbedaan tegangan akibat efek fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Bahan sel surya sendiri terdiri atas kaca pelindung dan material adhesive transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan, material anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan. Semi-konduktor P-type dan N-type (terbuat dari campuran silicon) untuk menghasilkan medan listrik. Cara kerja sel surya identik dengan piranti semikonduktor diode. Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya, cahaya diserap oleh bahan semikonduktor sehingga terjadi pelepasan electron. Apabila electron tersebut bisa menempuh perjalanan menuju bahan semikonduktor pada lapisan
Perlindungan hokum dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 disebutkan sebagai segala upaya pemenu... more Perlindungan hokum dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 disebutkan sebagai segala upaya pemenuhan hak dan pemberian bantuan untuk memberikan rasa aman kepada saksi dan/atau korban yang wajib dilaksanakan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau lembaga lainnya.
A. Reaksi Reversible dan Irreversible Berdasarkan arahnya, reaksi kimia dapat dibagi atas dua yai... more A. Reaksi Reversible dan Irreversible Berdasarkan arahnya, reaksi kimia dapat dibagi atas dua yaitu sebagai berikut. 1. Reaksi berkesudahan disebut reaksi irreversible (satu arah). Hasil reaksi tidak dapat diubah lagi menjadi zat pereaksi yang artinya zat yang direaksikan habis dan terbentuk zat baru Ciri-ciri reaksi satu arah sebagai berikut : • Reaksi ditulis dengan satu anak panah (→) • Reaksi berlansung satu arah dari kiri ke kanan. • Zat hasil reaksi tidak dapat dikembalikan seperti zat mula-mula. • Reaksi baru berhenti apabila salah satu atau semua reaktan habis. Contoh: 1. NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H 2 O (l) Pada reaksi tersebut NaOH habis bereaksi denagn HCl membentuk NaCl dan air. NaCl dan air tidak dapat bereaksi kembali menjadi NaOH dan HCl. 2. Mg (s) + 2 HCl (aq) → MgCl 2(aq) + H 2(g) Mg habis bereaksi denagn HCl membentuk MgCl2 dan gas H2. MgCl2 dan H 2 tidak dapat bereaksi kembali membentuk Mg dan HCl. 2. Reaksi kesetimbangan disebut reaksi reversible (reaksi dua arah). Reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah disebut reaksi dapat balik. Yang dimaksud dengan reaksi reversible adalah zat-zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi. Ciri-ciri reaksi bolak-balik sebagai berikut :
The Journal of organic chemistry, Jan 4, 2008
The use of 3,4,7,8-tetramethyl-1,10-phenanthroline (Me(4)Phen) as a ligand improves the Cu-cataly... more The use of 3,4,7,8-tetramethyl-1,10-phenanthroline (Me(4)Phen) as a ligand improves the Cu-catalyzed cross-coupling reactions of aryl iodides and bromides with primary and secondary aliphatic, benzylic, allylic, and propargylic alcohols. Most importantly, by employing this catalyst system, the need to use an excessive quantity of the alcohol coupling partner is alleviated. The relatively mild conditions, short reaction times, and moderately low catalyst loading allow for a wide array of functional groups to be tolerated on both the electrophilic and nucleophilic coupling partners.
The Journal of Organic Chemistry, 2008
The use of 3,4,7,8-tetramethyl-1,10-phenanthroline (Me(4)Phen) as a ligand improves the Cu-cataly... more The use of 3,4,7,8-tetramethyl-1,10-phenanthroline (Me(4)Phen) as a ligand improves the Cu-catalyzed cross-coupling reactions of aryl iodides and bromides with primary and secondary aliphatic, benzylic, allylic, and propargylic alcohols. Most importantly, by employing this catalyst system, the need to use an excessive quantity of the alcohol coupling partner is alleviated. The relatively mild conditions, short reaction times, and moderately low catalyst loading allow for a wide array of functional groups to be tolerated on both the electrophilic and nucleophilic coupling partners.
Journal of Neurochemistry, 2006
Histamine, acting at these receptors, increases the metabolism of inositol-containing phospholipi... more Histamine, acting at these receptors, increases the metabolism of inositol-containing phospholipids and stimulates catecholamine secretion from chromaffin cells. We have investigated the effects of histamine and other agents on the accumulation of inositol monophosphate (InsP,) and catecholamine secretion in purified cultures of norepinephrine-containing and epinephrine-containing bovine chromaffin cells. Histamine-stimulated InsP, accumulation in epinephrine cells was three times greater than that in norepinephrine cells. In contrast, bradykinin caused roughly equivalent increases in InsP, accumulation in the two chromaffin cell subtypes. Histamine-stimulated catecholamine secretion was also greater in epinephrine cells than in norepinephrine cells, whereas high K+, bradykinin, phorbol 12,13-dibutyrate, and angiotensin II all caused greater secretion from norepinephrine cells than from epinephrine cells. The density of H, receptors in epinephrine cells was approximately three times greater than that in norepinephrine cells. The greater density of H, receptors on epinephrine cells may account for the greater effects of histamine on InsP, accumulation and catecholamine secretion in these cells.
Journal of Neurochemistry, 2002
The synthetic glucocorticoid dexamethasone enhanced histamine-evoked catecholamine secretion from... more The synthetic glucocorticoid dexamethasone enhanced histamine-evoked catecholamine secretion from cultured bovine chromaffin cells. Dexamethasone enhanced the effects of histamine on both adrenergic (epinephrine-rich) and noradrenergic (norepinephrine-rich) chromaffin cells but had a more dramatic effect on noradrenergic cells. Histamine-evoked secretion in noradrenergic cells appeared to become rapidly inactivated, whereas the rate of secretion in adrenergic cells was nearly constant for up to 2 h; dexamethasone treatment attenuated the inactivation seen in noradrenergic cells. The effect of dexamethasone appeared after a lag of several hours and was maximal by 24 h. The EC50 for dexamethasone was approximately 1 nM. The effect of dexamethasone was mimicked by the glucocorticoid agonist RU 28362 and was blocked by the antagonist RU 38486, indicating that the effects of these steroids were mediated by the glucocorticoid or type II corticosteroid receptor. Histamine-evoked catecholamine secretion in both dexamethasone-treated and untreated cells was blocked by the H1 histamine receptor antagonist mepyramine but was not affected by the H2 antagonist cimetidine; thus, dexamethasone appeared to enhance an H1 receptor-mediated process. In the absence of glucocorticoids, H1 receptor mRNA levels were higher in adrenergic than in noradrenergic cells. Dexamethasone increased H1 receptor mRNA levels in both cell types. The increased expression of H1 receptors presumably contributes to the enhancement of histamine-evoked catecholamine secretion by glucocorticoids. Glucocorticoids may play a physiological role in modulating the responsiveness of chromaffin cells to histamine and other stimuli.
Inorganic Chemistry, 2006
Even though open-framework solids have been made in a variety of compositions such as silicates, ... more Even though open-framework solids have been made in a variety of compositions such as silicates, phosphates, germanates, borates, and phosphites, few are known that are based on trigonal-pyramidal sulfite anions. We report here the first synthetic and structural studies of metal−organic framework materials in the zinc sulfite composition. It is demonstrated here that Zn 2+ and SO 3 2can form various neutral inorganic subunits that can be 0-D clusters, 1-D chains, or 2-D sheets. These inorganic subunits of different dimensionality can subsequently be connected into extended frameworks of higher dimensionality through bifunctional ligands. In (ZnSO 3 ) 2 en, infinite corrugated ZnSO 3 layers are pillared by ethylenediamine (en) molecules into a 3-D network that can be classified as a (3,4)connected net based on tetrahedral Zn nodes and trigonal-pyramidal S nodes. In (ZnSO 3 )pip, infinite ZnSO 3 chains are cross-linked with piperazine molecules into a 3-D framework that can be classified as 4-connected net based on tetrahedral Zn nodes only. In (ZnSO 3 ) 2 (TMDPy) 2 , (ZnSO 3 ) 2 dimers are doubly bridged by trimethylenedipyridine molecules into an infinite chain with a string of circles. Each circle along the chain is interlocked with another circle from a chain in the perpendicular direction, creating a 2-D pattern with an infinite-square array of catenane-like units.
Current Medical Research and Opinion, 2014
Di Bumi terdapat berbagai macam iklim yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan di daerah terseb... more Di Bumi terdapat berbagai macam iklim yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan di daerah tersebut.
Bola basket adalah olahraga bola besar yang dimainkan secara berkelompok yang terdiri atas dua ti... more Bola basket adalah olahraga bola besar yang dimainkan secara berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Tujuan dari permainan bola basket adalah mencetak poin sebanyak-banyaknya dengan memasukkan bola ke keranjang lawan dan mencegah kemasukan bola ke keranjang sendiri. Pada tahun 1892, Naismith pertama kali memperkenalkan olahraga ini kepada masyaratakat Amerika Serikat. Kemudian, ia mengeluarkan perarturan resmi bola basket untuk pertama kali di tahun 1894. Di tahun 1932, kongres bola basket diadakan untuk pertama kalinya di Jenewa, Swiss. Hasil dari kongres ini yaitu terbentuknya federasi bola basket yang bernama Federation International De Basketball (FIBA). Pada tahun 1936 bola basket untuk pertama kali dipertandingkan dalam olimpiade tepatnya di olimpiade berlin dengan dua puluh negara yang ikut serta. Tahun 1939 menjadi tahun duka bagi federasi bola basket atas meninggalnya prof. Dr. James a. Naismith. TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET 1. Passing Passing merupakan teknik dasar bola basket yang sering disebut dengan mengoper/mengumpan, sedangkan catching adalah menangkap. Setiap pemain harus belajar dan menguasai teknik dasar ini, karena jika tidak bisa menguasai teknik ini berarti belum siap untuk bermain basket. Ada beberapa cara melakukan passing, yaitu Umpan setinggi dada(chest pass) Dalam melakukan teknik mengumpan ini, posisi bola ada di depan dada, lalu bola tersebut dilempar lurus menggunakan telapak tangan ke arah luar.
Batuan Sedimen merupakan batuan endapan yang berasal dari material-material lepas dari proses-pro... more Batuan Sedimen merupakan batuan endapan yang berasal dari material-material lepas dari proses-proses secara fisis, biologi, ataupun secara kimia. Material-material ini tertransport oleh air, angin, dan gaya gravitasi ke tempat yang lebih rendah (cekungan), dan kemudian diendapkan. Sedimen yang terakumulasi tersebut mengalami proses litifikasi atau proses pembentukan batuan. Proses yang berlangsung adalah kompaksasi dan sementasi yang mengubah sedimen menjadi batuan sedimen. Setelah menjadi batuan sifatnya berubah menjadi keras dan kompak (Magetsari, 2000).
Menurut alisjahbana dalam Ranjabar (2013:83) terdapat lima unsure yang berpengaruh terhadap perke... more Menurut alisjahbana dalam Ranjabar (2013:83) terdapat lima unsure yang berpengaruh terhadap perkembangan kebudayaan Indonesia yaitu 1) Kebudayaan Indonesia asli, 2) Kebudayaan India, 3) Kebudayaan Islam, 4) Kebudayaan modern, 5) Kebudayaan Bhinneka Tunggal Ika. a. Kebudayaan Indonesia Asli Di Indonesia terdapat Banyak bahasa daerah, suku bangsa, kesenian, pakaian adat dan sebagainya sebelum kedatangan kebudayaan India. Kebudayaan Indonesia asli terbentuk karena adanya interaksi dan penyesuaian terhadap kondisi geografis Indonesia. Kebudayaan ini memiliki unsur-unsur yang menggambarkan ciri khas Indonesia. Seperti pada zaman kerajaan, masyarakat sudah percaya terhadap roh dan tenaga gaib. Mereka memuja dan terdapat ritual-ritual khusus untuk memujanya. Di bidang ekonomi masyarakat Indonesia sudah mengenal sistem barter. Pada prinsipnya mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan dan kebutuhan tersebut dihasilkan oleh orang lain, sehingga tercipta sistem barter. Kebudayaan India berkembang dan memberikan kedinamisan ke dalam kehidupan di India. Kondisi ini dianggap sebagai dorongan dan sebab orang India dating ke Indonesia, sehingga kebudayaan India menjadi factor penting dalam pembentukkan kebudayaan Indonesia selanjutnya. b. Kebudayaan India Kebudayaan India tiba di Indonesia dibawa oleh pedagang India. Kebudayaan India yang berdasarkan ajaran agama Hindu melekat dan menjasi dasar kebudayaan baru di Indonesia. Oleh pengaruh kebudayaan India itu, maka terbentuk kebudayaan Indonesia asli yang telah mendapat pengaruh dari kebudayaan India. Kebudayaan tersebut mulanya terbentuk dalam skala kecil, dari unit desa hingga menyebar ke daerah sekitarnya. Kerajaan-kerajaan tersebut berlandaskan agama Hindu. Dengan semakin meluasnya kebudayaan-kebudayaan kecil tersebut terbentuklah kerajaan-kerajaan besar di Indonesia seperti Sriwijaya, Majapahit, Mataram dan sebagainya.
iii Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, d... more iii Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional.
Ketika kamu memakan daging maka kamu telah mengirim daging itu menje-lajahi sistem pencernaan yan... more Ketika kamu memakan daging maka kamu telah mengirim daging itu menje-lajahi sistem pencernaan yang panjang. Hal ini diperlukan untuk meng-hasilkan energi. Daging tersebut akan diubah menjadi molekul sederhana sehingga mampu diserap oleh tubuh. Zat apa saja yang dapat diserap oleh sistem pencernaan? Apabila kamu mendengar orang yang memakan pe-cahan kaca atau batu, apakah benda tersebut juga akan dicerna dan diserap oleh tubuh?
Morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satua... more Morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.
Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun menuru... more Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu. Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.