Sukarman sukarman - Academia.edu (original) (raw)

Papers by Sukarman sukarman

Research paper thumbnail of Effect of water deficit of Ultisols, Entisols, Spodosols, and Histosols on oil palm productivity in Central Kalimantan

SAINS TANAH - Journal of Soil Science and Agroclimatology

The same rainfall can cause different degrees of water stress depending on soil type, so the prod... more The same rainfall can cause different degrees of water stress depending on soil type, so the production response shown by plants can be different. This study is essential for growers, especially in predicting oil palm production based on water deficit for each soil type. The study was conducted on oil palm plantations in Central Kalimantan, Indonesia, with four soil types in 1,446.15 ha (40 blocks). The source of data collected from oil palm plantations included bunch number, average bunch weight, rainfall, and soil physical and chemical properties for the last 15 years (2007 - 2021). This experimental study used a two-stage cluster sampling method. The results showed that the best productivity, bunch number, and average bunch weight were found on Ultisols. The four soil types tested showed the same annual production distribution dynamic, but the response rate from each soil type showed differences. Entisols and Spodosols were more prone to drought stress due to water deficit than U...

Research paper thumbnail of Soil mineralogy and chemical properties as a basis for establishing nutrient management strategies in volcanic soils of Mount Ceremai, West Java

Journal of Degraded and Mining Lands Management, 2020

Soil mineralogy and its effect on chemical properties of volcanic soils located in Mount Ceremai ... more Soil mineralogy and its effect on chemical properties of volcanic soils located in Mount Ceremai has not been studied thoroughly. The objective of the study was to assess soil mineralogy and chemical properties of volcanic soils derived from different types and ages as an integrated strategic consideration to establish nutrient management. Field research and laboratory analysis were carried out on four soil profiles derived from different parent materials, namely young lava (KM-01), young pyroclastic fall (KM-02), old lava (KM-03), and old pyroclastic fall (KM-04). Results showed that KM-04 soil had limited nutrient reserved mineral (NRM), while KM-01, KM-02, and, unexpectedly, KM-03 soil still contained high NRM. There were no apatite and K-bearing mineral found in all soils, so regular P and K fertilization were recommended. Clay composition in the surface layer of KM-01 soil was dominated by amorphous minerals, while other soils contained amorphous mineral, gibbsite, and halloysite. Although all soils contained NRM such as labradorite, augite, and hypersthene, all soils had low exchangeable cations. P retention is a serious problem for all soils, especially KM-03 which has the highest amount of allophane. Therefore, nutrient management should be focused on accelerating NRM weathering, increasing soil CEC, and improving P fertilization efficiency.

Research paper thumbnail of Perkembangan dan Permasalahan Sistem Klasifikasi Tanah di Indonesia

Abstrak. Penelitian tanah di Indonesia dimulai sejak tahun 1817 namun secara resmi penelitian kla... more Abstrak. Penelitian tanah di Indonesia dimulai sejak tahun 1817 namun secara resmi penelitian klasifikasi tanah di Indonesia dimulai pada tahun 1905. Klasifikasi tanah pertama di Indonesia disusun oleh E. C. J. Mohr pada tahun 1910 yang bekerja di Bodemkundig Instituut. Klasifikasi tanah ini berdasarkan prinsip genesis dan tanah-tanah yang diklasifikasikan diberi nama atas dasar warna. Klasifikasi tersebut mengalami beberapa kali perbaikan diantaranya pada tahun 1910, 1916, 1922, dan 1933. Pada tahun 1972 Mohr bersama van Baren dan Schuylenborgh menerbitkan buku mengenai tanah-tanah di daerah tropika dengan judul "Tropical Soil, A comprehensive study of their genesis". Klasifikasi tanah selanjutnya adalah klasifikasi White yang mulai dikembangkan pada tahun 1931. Dalam sistem klasifikasi White, sifat klasifikasi tanah didasarkan kepada geologi dan tipe pelapukan, namun nama-nama tanah masih terlalu panjang dan rumit. Pada tahun 1938 di tanah Deli telah disusun klasifikasi ...

Research paper thumbnail of Manfaat Inovasi Teknologi Sumberdaya Lahan Pertanian Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian

Jurnal Sumberdaya Lahan, 2020

Abstrak. Permasalahan pupuk, lahan terdegradasi, dan pencemaran, pengelolaan sumberdaya lahan raw... more Abstrak. Permasalahan pupuk, lahan terdegradasi, dan pencemaran, pengelolaan sumberdaya lahan rawa, dan pengelolaan sumberdaya air yang terbatas di lahan pertanian, merupakan isu atau permasalahan mendesak yang harus dicari pemecahannya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) telah menghasilkan beberapa teknologi yang siap diaplikasikan. Dalam dua tahun terakhir, output hasil penelitian BBSDLP tersebut dalam bentuk produk teknologi dan rekomendasi anjuran teknologi sumberdaya lahan telah diaplikasikan dan dimanfaatkan dalam mendukung program prioritas sektor pertanian. Program prioritas dimaksud, adalah: (1) program selamatkan rawa dan sejahterakan petani disingkat SERASI, (2) program penurunan pencemaran lingkungan, (3) program peningkatan produktivitas pertanian dan (4) program antisipasi perubahan iklim. Terdapat opini yang paradoks, institusi lembaga riset menganggap bahwa banyak teknologi hasil penelitian yang siap diaplik...

Research paper thumbnail of Modifikasi Metode Evaluasi Kesesuaian Lahan Berorientasi Perubahan Iklim

Jurnal Sumberdaya Lahan, 2020

Evaluasi lahan adalah salah satu instrumen yang biasa digunakan dalam menilai kesesuaian lahan un... more Evaluasi lahan adalah salah satu instrumen yang biasa digunakan dalam menilai kesesuaian lahan untuk berbagai komoditas pertanian di suatu wilayah. Lahan dapat diklasfikasikan sesuai untuk pengembangan komoditas tertentu jika secara biofisik maupun secara sosial ekonomi tergolong sesuai. Parameter yang digunakan dalam menilai suatu lahan adalah karakteristik lahan, di antaranya adalah unsur iklim, yaitu curah hujan rata-rata tahunan, temperatur udara rata-rata tahunan dan kelembaban udara. Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan saran dan rekomendasi untuk menambahkan parameter pada karakteristik lahan yang digunakan dalam penilaian kesesuaian lahan berbagai komoditas pertanian sebagai akibat dari perubahan iklim. Saat ini di dunia telah terjadi perubahan iklim yang berdampak pada karakteristik lahan di suatu wilayah. Umumnya, perubahan iklim dianggap sebagai salah satu ancaman yang sangat serius terhadap sektor pertanian dan berpotensi mendatangkan masalah baru bagi keberlanjutan produksi pangan dan sistem produksi pertanian. Secara umum, perubahan iklim akan menyebabkan terjadinya ancaman kekeringan, banjir dan kenaikan muka air laut. Hal tersebut berdampak terhadap penyusutan dan degradasi (penurunan fungsi dan kualitas) sumberdaya lahan, air dan infrastruktur irigasi. Kejadian tersebut menyebabkan terjadinya penurunan pertumbuhan serta produksi tanaman. Oleh karena itu faktor kerentanan kekeringan, kerentanan banjir dan kenaikan permukaan air laut diusulkan untuk dijadikan parameter penilaian kesesuaian lahan agar hasil penilaian kesesuaian lahan sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Research paper thumbnail of Karakteristik Mineral Tanah Berbahan Vulkanik dan Potensi Kesuburannya di Pulau Jawa

Jurnal Sumberdaya Lahan, 2020

Abstrak. Pulau Jawa memiliki gunung api terbanyak di Indonesia (45 buah). Material bersumber dari... more Abstrak. Pulau Jawa memiliki gunung api terbanyak di Indonesia (45 buah). Material bersumber dari erupsi gunungapi (piroklastik) di sekitar Pulau Jawa menyebabkan kualitas kesuburan tanah di Pulau Jawa lebih baik dibandingkan wilayah lain di Indonesia. Wilayah pegunungan sering dijadikan sebagai daerah sentra usaha pertanian. Kajian terkait karakteristik mineralogi tanah dari bahan vulkanik di Pulau Jawa telah banyak dilakukan, namun terbatas pada penelitian yang bersifat mandiri (perwilayahan pegunungan). Mengungkap dan memperbandingkan data berkait karakteristik mineralogi tanah vulkanik di Pulau Jawa akan memperkaya hasanah keilmuan dan bermanfaat dalam tata kelola lahan pertanian. . Java Island has the most volcanoes in Indonesia (45 volcanoes). Materials sourced from volcanic eruptions (pyroclastic) around the Java Island have caused the quality of soil fertility in Java is better than other regions in Indonesia. Mountainous areas are often used as a center of agricultural busi...

Research paper thumbnail of Mobile Munsell Soil Color Chart Berbasis Android Menggunakan Histogram Ruang Citra HVC dengan Klasifikasi KNN

Jurnal Ilmu Komputer dan Agri-Informatika, 2016

Penentuan warna tanah tidak mudah karena banyaknya jenis tanah dan tingginya tingkat kemiripan wa... more Penentuan warna tanah tidak mudah karena banyaknya jenis tanah dan tingginya tingkat kemiripan warna tanah. Untuk mengatasi kesulitan ini, para praktisi menggunakan suatu buku pedoman warna tanah yaitu…

Research paper thumbnail of Tin mining process and its effects on soils in Bangka Belitung Islands Province, Indonesia

SAINS TANAH - Journal of Soil Science and Agroclimatology, 2020

Tin mining in the Bangka Belitung Islands Province is conducted with an open-pit mining system. T... more Tin mining in the Bangka Belitung Islands Province is conducted with an open-pit mining system. This paper discusses the process of tin mining and its effects on soil properties in this region. Tin mining led to the formation of accumulations in the form of (1) mixed soils from horizons A, B, and C, (2) excavated materials from the deeper levels of the pit, (3) coarse-grained tailings with quartz as a primary element, (4) tailings mixed with excavated soils, and (5) voids filled with water. After tin mining ended, the area was left with waste excavated materials, stockpiles of excavated materials or tailings, and voids, spread over an area of 124,838 ha. Overall, mining has led to significant and alarming damages to the biophysical aspects of land resources and the environment. This damage includes the deterioration of soil structure, changes in soil texture, loss of soil organic matter, and loss of soil fertility. The mining activities also caused the loss of a number of types of b...

Research paper thumbnail of Perkembangan Dan Strategi Percepatan Pemetaan Sumberdaya Tanah Di Indonesia

Abstrak. Pembangunan pertanian Indonesia yang sangat pesat, menuntut penyediaan data/informasi su... more Abstrak. Pembangunan pertanian Indonesia yang sangat pesat, menuntut penyediaan data/informasi sumberdaya tanah yang semakin banyak dan cepat. Berkaitan dengan hal tersebut diperlukan percepatan penyediaan data/informasi sumberdaya tanah pada tingkat semi detail atau lebih besar, melalui pengembangan metodologi yang lebih cepat, efektif, dan efisien. Pemetaan tanah di Indonesia pada berbagai tingkat pemetaan atau skala, telah mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir baik yang menyangkut identifikasi dan karakterisasi tanah maupun dalam teknologi delineasi satuan peta. Strategi yang dapat digunakan untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas pemetaan tanah di Indonesia adalah sebagai berikut: (a) Penggunaan peralatan yang mutakhir, (b) Pemetaan tanah semi detail sistematis menggunakan metode pemetaan tanah digital (digital soil mapping) dibantu dengan teknik penginderaan jauh yang dipadukan dengan digital elevation model, (c) Pemetaan tanah detail yang dilakukan...

Research paper thumbnail of Karakteristik Tanah Vulkanik di Kabupaten Wonosobo dan Pengelolaannya untuk Pertanian

Jurnal Tanah dan Iklim, 2021

Tanah vulkanik di daerah Kabupaten Wonosobo berkembang dari bahan abu dan pasir vulkan andesitis ... more Tanah vulkanik di daerah Kabupaten Wonosobo berkembang dari bahan abu dan pasir vulkan andesitis dan basalt. Jenis tanah di wilayah tersebut didominasi oleh Andosol. Pengkajian lanjut mengenai tanah-tanah vulkanik perlu dilakukan untuk memahami karakteristik, kesuburan, dan pengelolaannya untuk pertanian. Penelitian bertujuan mendapatkan informasi karakteristik morfologi dan kesuburan tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi karakteristik kesuburan dan pengelolaan tanah di lahan pertanian dataran tinggi daerah vulkanik. Penelitian dilaksanakan sebagai bagian dari survei tanah untuk pemetaan semidetail pada tahun 2016 dan survei korelasi peta tanah semidetail tahun 2018. Dua puluh enam contoh tanah dari tujuh buah profil pewakil telah dideskripsikan morfologi tanahnya dan dianalisis kesuburan tanahnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah memiliki kedalaman dangkal, sedang, hingga dalam. Tekstur tanah agak kasar, sedang, dan agak halus dengan drainase tanah sedang hingga baik. Tingkat kesuburan tanah sedang dengan nilai kejenuhan basa bersifat rendah hingga tinggi, kapasitas tukar kation rendah hingga sedang, dan pH tanah bersifat agak masam hingga masam. Pemupukan P dan K serta penambahan bahan organik yang intensif pada lahan pertanian tanaman hortikultura menyebabkan tingginya kadar P dan K tersedia serta C-organik. Pemupukan P secara berimbang dengan hara lainnya dan penambahan bahan organik diperlukan pada lahan yang dimanfaatkan untuk pertanian hortikultura, baik yang memiliki kadar P tersedia tinggi terlebih pada lahan dengan kadar P tersedia rendah. Profil P-12 menunjukkan retensi P yang tinggi, sehingga memerlukan perhatian khusus untuk pengelolaan pupuk P. Penerapan pemupukan P dan penambahan bahan organik merupakan kunci pengelolaan lahan untuk tanah vulkanik di wilayah ini.

Research paper thumbnail of Kajian Lahan Kering Berproduktivitas Tinggi di Nusa Tenggara untuk Pengembangan Pertanian

Jurnal Sumberdaya Lahan

Alih fungsi lahan pertanian yang terus terjadi di sentra-sentra produksi, khususnya komoditas pan... more Alih fungsi lahan pertanian yang terus terjadi di sentra-sentra produksi, khususnya komoditas pangan, harus diimbangi dengan penambahan lahan pertanian baru. Jika tidak, hal ini dapat mengancam program ketahanan pangan secara nasional. Tulisan ini bertujuan mengkaji lahan-lahan berproduktivitas tinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur untuk pengembangan pertanian. Tanah di kedua provinsi ini didominasi lahan kering beriklim kering, tetapi sebagian tanahnya mempunyai karakteristik yang baik untuk pengembangan pertanian. Di wilayah ini masih terdapat banyak padang rumput dan belukar yang berpotensi untuk pengembangan pertanian, antara lain terdapat di Kabupaten Bima, Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Kupang, Kabupaten Sumba Tengah serta sebagian besar Pulau Flores di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada umumnya tanah-tanah di wilayah ini tergolong berproduktivitas tinggi terutama yang berkembang...

Research paper thumbnail of Land Suitability and Direction of Strategic Agricultural Commodities in East Kalimantan to Support the Development of the New Nation’s Capital of Republic of Indonesia

Jurnal Sumberdaya Lahan, 2021

Abstract. The development of the new nation's capital in East Kalimantan must be supported wi... more Abstract. The development of the new nation's capital in East Kalimantan must be supported with sufficient food supply. An Agricultural buffer zone must be provided as production area of food crops, horticulture, plantation, and livestock to suffice the food needs. The planning of landuse arrangement in the area required land suitability assessment for various agricultural commodities. The purpose of this paper is to provide information of land suitability in East Kalimantan Province that support the development plan of the new capital of the Republic of Indonesia. Literature studies of the previous research in East Kalimantan Province are carried out by the Indonesian Center for Agricultural Land Resources Research and Development (ICALRRD), as well as other research institutions. Based on the researches by ICALRRD conducted between year 2016-2019, the land suitable for agriculture is quite extensive (7.7 million ha), mostly for dry land farming. It is classified as suitable (S...

Research paper thumbnail of Status Mineral Dalam Pakan Ikan Dan Udang

Research paper thumbnail of POLA PERTUMBUHAN DAN SERAPAN HARA Echinacea purpurea

Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 2020

Growth pattern and nutrient uptake of Echinacea purpureaEchinacea purpurea or purple cone flower,... more Growth pattern and nutrient uptake of Echinacea purpureaEchinacea purpurea or purple cone flower, belongs lo Aslcraceac family which grown naturally in Noth America. The plant known as is Ihe number one Immune herbs in the world, since it has a greal potential lor improving and developing leukocyte cell activity. Recently, Echinacea has been evalualcd/tcsled as adjuvant in cancer therapy, AIDS and chronic exhaustion. Echinacea purpurea is more potential for immunity improvement lhan those of other herbal medicine. Therefore, the study on its growlh rale, growth pattern, and nutrient uptake in a new tropical environmental condition is very important in order lo suppot its cultivation technology, lo identify the growth pattern, growlh rale, nutrient uptake, and simplisia quality. A ield trial had been conducted in Cipanas at 1 100 m above sea level (asl) in 1999-2000. Plot size was 4x3 m, and plant spacing was 50 x 40 cm. Ten samples was taken from each growth stage of the plants. The...

Research paper thumbnail of Characterizing the Soil for Improved Nutrient Management in Selected Maize Growing Areas of Indonesia

Indonesian Journal of Agricultural Science, 2011

The demand for maize, the second most important food crop in Indonesia, is steadily increasing. K... more The demand for maize, the second most important food crop in Indonesia, is steadily increasing. Knowledge of soil properties is a key element in developing nutrient management system. The aims of this study were to characterize and classify the soils at the family level of Soil Taxonomy and linking the taxa with nutrient management systems. The study was conducted at the Site Specific Nutrient Management (SSNM) for maize in Indonesia from June to October 2005. Eight soil profiles were taken from Karo (North Sumatra), Sidomulyo (Lampung), Wonogiri and Grobogan (Central Java), Wonokerto, Mojoayu, and Tuban (East Java), and Jeneponto (South Sulawesi). The soil samples were analyzed for their physical, chemical, and mineralogical characteristics. Soil profile description followed the Standard Guidelines of the Food and Agriculture Organiza-tion. Results showed that the sites for the SSNM represented a wide range of soils and climate characteristics from Entisols with 1,050 mm annual rai...

Research paper thumbnail of TANAH VULKANIK DI LAHAN KERING BERLERENG DAN POTENSINYA UNTUK PERTANIAN DI INDONESIA / Volcanic Soils in Sloping Dry Land and Its Potential for Agriculture in Indonesia

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2020

Volcanic soil is soil developed from pyroclastic materials released during the volcanic eruption.... more Volcanic soil is soil developed from pyroclastic materials released during the volcanic eruption. Althought the soil is fertile, it is mostly occurred in steep sloping highland that is critical to landslide and volcanic eruption. This paper discussed the characteristics and distribution of volcanic soils in sloping dry land, completed with the potential and constraints of their use for agricultural development. This information supports the zonation program of agricultural commodities in Indonesia. Volcanic soils distributed on the islands of Sumatra, Java, Bali, Nusa Tenggara, North Sulawesi and North Maluku. Mostly characterized by black or brownish A horizon and yellowish B horizon, crumb soil structure, crumbly consistency, high organic matter content, and low bulk density. The primary mineral composed by hyperstein, amphibole, augite, andesine, volcanic glass, plagioclase, labradorite, olivine, sanidin, apatite and biotite. The secondary minerals are d allophane, imogolit, ferr...

Research paper thumbnail of Effect of water deficit of Ultisols, Entisols, Spodosols, and Histosols on oil palm productivity in Central Kalimantan

SAINS TANAH - Journal of Soil Science and Agroclimatology

The same rainfall can cause different degrees of water stress depending on soil type, so the prod... more The same rainfall can cause different degrees of water stress depending on soil type, so the production response shown by plants can be different. This study is essential for growers, especially in predicting oil palm production based on water deficit for each soil type. The study was conducted on oil palm plantations in Central Kalimantan, Indonesia, with four soil types in 1,446.15 ha (40 blocks). The source of data collected from oil palm plantations included bunch number, average bunch weight, rainfall, and soil physical and chemical properties for the last 15 years (2007 - 2021). This experimental study used a two-stage cluster sampling method. The results showed that the best productivity, bunch number, and average bunch weight were found on Ultisols. The four soil types tested showed the same annual production distribution dynamic, but the response rate from each soil type showed differences. Entisols and Spodosols were more prone to drought stress due to water deficit than U...

Research paper thumbnail of Soil mineralogy and chemical properties as a basis for establishing nutrient management strategies in volcanic soils of Mount Ceremai, West Java

Journal of Degraded and Mining Lands Management, 2020

Soil mineralogy and its effect on chemical properties of volcanic soils located in Mount Ceremai ... more Soil mineralogy and its effect on chemical properties of volcanic soils located in Mount Ceremai has not been studied thoroughly. The objective of the study was to assess soil mineralogy and chemical properties of volcanic soils derived from different types and ages as an integrated strategic consideration to establish nutrient management. Field research and laboratory analysis were carried out on four soil profiles derived from different parent materials, namely young lava (KM-01), young pyroclastic fall (KM-02), old lava (KM-03), and old pyroclastic fall (KM-04). Results showed that KM-04 soil had limited nutrient reserved mineral (NRM), while KM-01, KM-02, and, unexpectedly, KM-03 soil still contained high NRM. There were no apatite and K-bearing mineral found in all soils, so regular P and K fertilization were recommended. Clay composition in the surface layer of KM-01 soil was dominated by amorphous minerals, while other soils contained amorphous mineral, gibbsite, and halloysite. Although all soils contained NRM such as labradorite, augite, and hypersthene, all soils had low exchangeable cations. P retention is a serious problem for all soils, especially KM-03 which has the highest amount of allophane. Therefore, nutrient management should be focused on accelerating NRM weathering, increasing soil CEC, and improving P fertilization efficiency.

Research paper thumbnail of Perkembangan dan Permasalahan Sistem Klasifikasi Tanah di Indonesia

Abstrak. Penelitian tanah di Indonesia dimulai sejak tahun 1817 namun secara resmi penelitian kla... more Abstrak. Penelitian tanah di Indonesia dimulai sejak tahun 1817 namun secara resmi penelitian klasifikasi tanah di Indonesia dimulai pada tahun 1905. Klasifikasi tanah pertama di Indonesia disusun oleh E. C. J. Mohr pada tahun 1910 yang bekerja di Bodemkundig Instituut. Klasifikasi tanah ini berdasarkan prinsip genesis dan tanah-tanah yang diklasifikasikan diberi nama atas dasar warna. Klasifikasi tersebut mengalami beberapa kali perbaikan diantaranya pada tahun 1910, 1916, 1922, dan 1933. Pada tahun 1972 Mohr bersama van Baren dan Schuylenborgh menerbitkan buku mengenai tanah-tanah di daerah tropika dengan judul "Tropical Soil, A comprehensive study of their genesis". Klasifikasi tanah selanjutnya adalah klasifikasi White yang mulai dikembangkan pada tahun 1931. Dalam sistem klasifikasi White, sifat klasifikasi tanah didasarkan kepada geologi dan tipe pelapukan, namun nama-nama tanah masih terlalu panjang dan rumit. Pada tahun 1938 di tanah Deli telah disusun klasifikasi ...

Research paper thumbnail of Manfaat Inovasi Teknologi Sumberdaya Lahan Pertanian Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian

Jurnal Sumberdaya Lahan, 2020

Abstrak. Permasalahan pupuk, lahan terdegradasi, dan pencemaran, pengelolaan sumberdaya lahan raw... more Abstrak. Permasalahan pupuk, lahan terdegradasi, dan pencemaran, pengelolaan sumberdaya lahan rawa, dan pengelolaan sumberdaya air yang terbatas di lahan pertanian, merupakan isu atau permasalahan mendesak yang harus dicari pemecahannya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) telah menghasilkan beberapa teknologi yang siap diaplikasikan. Dalam dua tahun terakhir, output hasil penelitian BBSDLP tersebut dalam bentuk produk teknologi dan rekomendasi anjuran teknologi sumberdaya lahan telah diaplikasikan dan dimanfaatkan dalam mendukung program prioritas sektor pertanian. Program prioritas dimaksud, adalah: (1) program selamatkan rawa dan sejahterakan petani disingkat SERASI, (2) program penurunan pencemaran lingkungan, (3) program peningkatan produktivitas pertanian dan (4) program antisipasi perubahan iklim. Terdapat opini yang paradoks, institusi lembaga riset menganggap bahwa banyak teknologi hasil penelitian yang siap diaplik...

Research paper thumbnail of Modifikasi Metode Evaluasi Kesesuaian Lahan Berorientasi Perubahan Iklim

Jurnal Sumberdaya Lahan, 2020

Evaluasi lahan adalah salah satu instrumen yang biasa digunakan dalam menilai kesesuaian lahan un... more Evaluasi lahan adalah salah satu instrumen yang biasa digunakan dalam menilai kesesuaian lahan untuk berbagai komoditas pertanian di suatu wilayah. Lahan dapat diklasfikasikan sesuai untuk pengembangan komoditas tertentu jika secara biofisik maupun secara sosial ekonomi tergolong sesuai. Parameter yang digunakan dalam menilai suatu lahan adalah karakteristik lahan, di antaranya adalah unsur iklim, yaitu curah hujan rata-rata tahunan, temperatur udara rata-rata tahunan dan kelembaban udara. Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan saran dan rekomendasi untuk menambahkan parameter pada karakteristik lahan yang digunakan dalam penilaian kesesuaian lahan berbagai komoditas pertanian sebagai akibat dari perubahan iklim. Saat ini di dunia telah terjadi perubahan iklim yang berdampak pada karakteristik lahan di suatu wilayah. Umumnya, perubahan iklim dianggap sebagai salah satu ancaman yang sangat serius terhadap sektor pertanian dan berpotensi mendatangkan masalah baru bagi keberlanjutan produksi pangan dan sistem produksi pertanian. Secara umum, perubahan iklim akan menyebabkan terjadinya ancaman kekeringan, banjir dan kenaikan muka air laut. Hal tersebut berdampak terhadap penyusutan dan degradasi (penurunan fungsi dan kualitas) sumberdaya lahan, air dan infrastruktur irigasi. Kejadian tersebut menyebabkan terjadinya penurunan pertumbuhan serta produksi tanaman. Oleh karena itu faktor kerentanan kekeringan, kerentanan banjir dan kenaikan permukaan air laut diusulkan untuk dijadikan parameter penilaian kesesuaian lahan agar hasil penilaian kesesuaian lahan sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Research paper thumbnail of Karakteristik Mineral Tanah Berbahan Vulkanik dan Potensi Kesuburannya di Pulau Jawa

Jurnal Sumberdaya Lahan, 2020

Abstrak. Pulau Jawa memiliki gunung api terbanyak di Indonesia (45 buah). Material bersumber dari... more Abstrak. Pulau Jawa memiliki gunung api terbanyak di Indonesia (45 buah). Material bersumber dari erupsi gunungapi (piroklastik) di sekitar Pulau Jawa menyebabkan kualitas kesuburan tanah di Pulau Jawa lebih baik dibandingkan wilayah lain di Indonesia. Wilayah pegunungan sering dijadikan sebagai daerah sentra usaha pertanian. Kajian terkait karakteristik mineralogi tanah dari bahan vulkanik di Pulau Jawa telah banyak dilakukan, namun terbatas pada penelitian yang bersifat mandiri (perwilayahan pegunungan). Mengungkap dan memperbandingkan data berkait karakteristik mineralogi tanah vulkanik di Pulau Jawa akan memperkaya hasanah keilmuan dan bermanfaat dalam tata kelola lahan pertanian. . Java Island has the most volcanoes in Indonesia (45 volcanoes). Materials sourced from volcanic eruptions (pyroclastic) around the Java Island have caused the quality of soil fertility in Java is better than other regions in Indonesia. Mountainous areas are often used as a center of agricultural busi...

Research paper thumbnail of Mobile Munsell Soil Color Chart Berbasis Android Menggunakan Histogram Ruang Citra HVC dengan Klasifikasi KNN

Jurnal Ilmu Komputer dan Agri-Informatika, 2016

Penentuan warna tanah tidak mudah karena banyaknya jenis tanah dan tingginya tingkat kemiripan wa... more Penentuan warna tanah tidak mudah karena banyaknya jenis tanah dan tingginya tingkat kemiripan warna tanah. Untuk mengatasi kesulitan ini, para praktisi menggunakan suatu buku pedoman warna tanah yaitu…

Research paper thumbnail of Tin mining process and its effects on soils in Bangka Belitung Islands Province, Indonesia

SAINS TANAH - Journal of Soil Science and Agroclimatology, 2020

Tin mining in the Bangka Belitung Islands Province is conducted with an open-pit mining system. T... more Tin mining in the Bangka Belitung Islands Province is conducted with an open-pit mining system. This paper discusses the process of tin mining and its effects on soil properties in this region. Tin mining led to the formation of accumulations in the form of (1) mixed soils from horizons A, B, and C, (2) excavated materials from the deeper levels of the pit, (3) coarse-grained tailings with quartz as a primary element, (4) tailings mixed with excavated soils, and (5) voids filled with water. After tin mining ended, the area was left with waste excavated materials, stockpiles of excavated materials or tailings, and voids, spread over an area of 124,838 ha. Overall, mining has led to significant and alarming damages to the biophysical aspects of land resources and the environment. This damage includes the deterioration of soil structure, changes in soil texture, loss of soil organic matter, and loss of soil fertility. The mining activities also caused the loss of a number of types of b...

Research paper thumbnail of Perkembangan Dan Strategi Percepatan Pemetaan Sumberdaya Tanah Di Indonesia

Abstrak. Pembangunan pertanian Indonesia yang sangat pesat, menuntut penyediaan data/informasi su... more Abstrak. Pembangunan pertanian Indonesia yang sangat pesat, menuntut penyediaan data/informasi sumberdaya tanah yang semakin banyak dan cepat. Berkaitan dengan hal tersebut diperlukan percepatan penyediaan data/informasi sumberdaya tanah pada tingkat semi detail atau lebih besar, melalui pengembangan metodologi yang lebih cepat, efektif, dan efisien. Pemetaan tanah di Indonesia pada berbagai tingkat pemetaan atau skala, telah mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir baik yang menyangkut identifikasi dan karakterisasi tanah maupun dalam teknologi delineasi satuan peta. Strategi yang dapat digunakan untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas pemetaan tanah di Indonesia adalah sebagai berikut: (a) Penggunaan peralatan yang mutakhir, (b) Pemetaan tanah semi detail sistematis menggunakan metode pemetaan tanah digital (digital soil mapping) dibantu dengan teknik penginderaan jauh yang dipadukan dengan digital elevation model, (c) Pemetaan tanah detail yang dilakukan...

Research paper thumbnail of Karakteristik Tanah Vulkanik di Kabupaten Wonosobo dan Pengelolaannya untuk Pertanian

Jurnal Tanah dan Iklim, 2021

Tanah vulkanik di daerah Kabupaten Wonosobo berkembang dari bahan abu dan pasir vulkan andesitis ... more Tanah vulkanik di daerah Kabupaten Wonosobo berkembang dari bahan abu dan pasir vulkan andesitis dan basalt. Jenis tanah di wilayah tersebut didominasi oleh Andosol. Pengkajian lanjut mengenai tanah-tanah vulkanik perlu dilakukan untuk memahami karakteristik, kesuburan, dan pengelolaannya untuk pertanian. Penelitian bertujuan mendapatkan informasi karakteristik morfologi dan kesuburan tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi karakteristik kesuburan dan pengelolaan tanah di lahan pertanian dataran tinggi daerah vulkanik. Penelitian dilaksanakan sebagai bagian dari survei tanah untuk pemetaan semidetail pada tahun 2016 dan survei korelasi peta tanah semidetail tahun 2018. Dua puluh enam contoh tanah dari tujuh buah profil pewakil telah dideskripsikan morfologi tanahnya dan dianalisis kesuburan tanahnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah memiliki kedalaman dangkal, sedang, hingga dalam. Tekstur tanah agak kasar, sedang, dan agak halus dengan drainase tanah sedang hingga baik. Tingkat kesuburan tanah sedang dengan nilai kejenuhan basa bersifat rendah hingga tinggi, kapasitas tukar kation rendah hingga sedang, dan pH tanah bersifat agak masam hingga masam. Pemupukan P dan K serta penambahan bahan organik yang intensif pada lahan pertanian tanaman hortikultura menyebabkan tingginya kadar P dan K tersedia serta C-organik. Pemupukan P secara berimbang dengan hara lainnya dan penambahan bahan organik diperlukan pada lahan yang dimanfaatkan untuk pertanian hortikultura, baik yang memiliki kadar P tersedia tinggi terlebih pada lahan dengan kadar P tersedia rendah. Profil P-12 menunjukkan retensi P yang tinggi, sehingga memerlukan perhatian khusus untuk pengelolaan pupuk P. Penerapan pemupukan P dan penambahan bahan organik merupakan kunci pengelolaan lahan untuk tanah vulkanik di wilayah ini.

Research paper thumbnail of Kajian Lahan Kering Berproduktivitas Tinggi di Nusa Tenggara untuk Pengembangan Pertanian

Jurnal Sumberdaya Lahan

Alih fungsi lahan pertanian yang terus terjadi di sentra-sentra produksi, khususnya komoditas pan... more Alih fungsi lahan pertanian yang terus terjadi di sentra-sentra produksi, khususnya komoditas pangan, harus diimbangi dengan penambahan lahan pertanian baru. Jika tidak, hal ini dapat mengancam program ketahanan pangan secara nasional. Tulisan ini bertujuan mengkaji lahan-lahan berproduktivitas tinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur untuk pengembangan pertanian. Tanah di kedua provinsi ini didominasi lahan kering beriklim kering, tetapi sebagian tanahnya mempunyai karakteristik yang baik untuk pengembangan pertanian. Di wilayah ini masih terdapat banyak padang rumput dan belukar yang berpotensi untuk pengembangan pertanian, antara lain terdapat di Kabupaten Bima, Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Kupang, Kabupaten Sumba Tengah serta sebagian besar Pulau Flores di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada umumnya tanah-tanah di wilayah ini tergolong berproduktivitas tinggi terutama yang berkembang...

Research paper thumbnail of Land Suitability and Direction of Strategic Agricultural Commodities in East Kalimantan to Support the Development of the New Nation’s Capital of Republic of Indonesia

Jurnal Sumberdaya Lahan, 2021

Abstract. The development of the new nation's capital in East Kalimantan must be supported wi... more Abstract. The development of the new nation's capital in East Kalimantan must be supported with sufficient food supply. An Agricultural buffer zone must be provided as production area of food crops, horticulture, plantation, and livestock to suffice the food needs. The planning of landuse arrangement in the area required land suitability assessment for various agricultural commodities. The purpose of this paper is to provide information of land suitability in East Kalimantan Province that support the development plan of the new capital of the Republic of Indonesia. Literature studies of the previous research in East Kalimantan Province are carried out by the Indonesian Center for Agricultural Land Resources Research and Development (ICALRRD), as well as other research institutions. Based on the researches by ICALRRD conducted between year 2016-2019, the land suitable for agriculture is quite extensive (7.7 million ha), mostly for dry land farming. It is classified as suitable (S...

Research paper thumbnail of Status Mineral Dalam Pakan Ikan Dan Udang

Research paper thumbnail of POLA PERTUMBUHAN DAN SERAPAN HARA Echinacea purpurea

Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 2020

Growth pattern and nutrient uptake of Echinacea purpureaEchinacea purpurea or purple cone flower,... more Growth pattern and nutrient uptake of Echinacea purpureaEchinacea purpurea or purple cone flower, belongs lo Aslcraceac family which grown naturally in Noth America. The plant known as is Ihe number one Immune herbs in the world, since it has a greal potential lor improving and developing leukocyte cell activity. Recently, Echinacea has been evalualcd/tcsled as adjuvant in cancer therapy, AIDS and chronic exhaustion. Echinacea purpurea is more potential for immunity improvement lhan those of other herbal medicine. Therefore, the study on its growlh rale, growth pattern, and nutrient uptake in a new tropical environmental condition is very important in order lo suppot its cultivation technology, lo identify the growth pattern, growlh rale, nutrient uptake, and simplisia quality. A ield trial had been conducted in Cipanas at 1 100 m above sea level (asl) in 1999-2000. Plot size was 4x3 m, and plant spacing was 50 x 40 cm. Ten samples was taken from each growth stage of the plants. The...

Research paper thumbnail of Characterizing the Soil for Improved Nutrient Management in Selected Maize Growing Areas of Indonesia

Indonesian Journal of Agricultural Science, 2011

The demand for maize, the second most important food crop in Indonesia, is steadily increasing. K... more The demand for maize, the second most important food crop in Indonesia, is steadily increasing. Knowledge of soil properties is a key element in developing nutrient management system. The aims of this study were to characterize and classify the soils at the family level of Soil Taxonomy and linking the taxa with nutrient management systems. The study was conducted at the Site Specific Nutrient Management (SSNM) for maize in Indonesia from June to October 2005. Eight soil profiles were taken from Karo (North Sumatra), Sidomulyo (Lampung), Wonogiri and Grobogan (Central Java), Wonokerto, Mojoayu, and Tuban (East Java), and Jeneponto (South Sulawesi). The soil samples were analyzed for their physical, chemical, and mineralogical characteristics. Soil profile description followed the Standard Guidelines of the Food and Agriculture Organiza-tion. Results showed that the sites for the SSNM represented a wide range of soils and climate characteristics from Entisols with 1,050 mm annual rai...

Research paper thumbnail of TANAH VULKANIK DI LAHAN KERING BERLERENG DAN POTENSINYA UNTUK PERTANIAN DI INDONESIA / Volcanic Soils in Sloping Dry Land and Its Potential for Agriculture in Indonesia

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2020

Volcanic soil is soil developed from pyroclastic materials released during the volcanic eruption.... more Volcanic soil is soil developed from pyroclastic materials released during the volcanic eruption. Althought the soil is fertile, it is mostly occurred in steep sloping highland that is critical to landslide and volcanic eruption. This paper discussed the characteristics and distribution of volcanic soils in sloping dry land, completed with the potential and constraints of their use for agricultural development. This information supports the zonation program of agricultural commodities in Indonesia. Volcanic soils distributed on the islands of Sumatra, Java, Bali, Nusa Tenggara, North Sulawesi and North Maluku. Mostly characterized by black or brownish A horizon and yellowish B horizon, crumb soil structure, crumbly consistency, high organic matter content, and low bulk density. The primary mineral composed by hyperstein, amphibole, augite, andesine, volcanic glass, plagioclase, labradorite, olivine, sanidin, apatite and biotite. The secondary minerals are d allophane, imogolit, ferr...