Urip Santoso - Academia.edu (original) (raw)
Papers by Urip Santoso
Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture, 2016
The purpose of this research was to produce the enriched eggs, but low in cholesterol content. Fo... more The purpose of this research was to produce the enriched eggs, but low in cholesterol content. Forty eight layer chickens aged 72 weeks (strain Dekalb Warren) were distributed into six treatment groups. One group of laying hens was fed diets without Sauropus androgynusleaf extract (SALE) as the control, and another five groups were fed diet supplemented to 9 g SALE, 18 g SALE, 27 g SALE, 36 g SALE, and 45 g SALE/kg diet, respectively. Completely randomized design was used in the present study.The experimental results showed that SALE supplementation had no effect on egg production, feed intake, feed conversion ratio, egg weight, yolk weight, albumen weight, shell egg, egg index, eggshell thickness, and yolk index (P>0.05), but significantly affected Haugh Unit, albumen index, yolk color, egg odor, egg taste, and yolk color (P<0.05). The protein, fat, calsium, phosphor, kaliumand iron contents of eggs did not change (P>0.05), but the cholesterol content of egg was significa...
Jurnal Sain Peternakan Indonesia
The present study was conducted to evaluate the effect of vitamin E supplementation to diet conta... more The present study was conducted to evaluate the effect of vitamin E supplementation to diet containing herbal mixture on performance, meat quality, hematological status and fat deposition of broiler chickens. Eighty 15-day-old female broilers were distributed into 2 treatment groups with 4 replications (10 female broilers of each replication) as follows. Feed with FSBL plus 1 g of turmeric and 2 g garlic (P1) and Feed of P1 plus vitamin E (P2). Vitamin E supplementation had no effect on performance, carcass weight, meat bone ratio, drip loss and cooking loss, gizzard, spleen, proventriculus, gallbladder, heart, caecum, intestine, fat depot in abdomen, sartorial, neck, heart, proventriculus, and liver as expressed by fatty liver score, blood triglyceride, cholesterol, LDL and HDL concentrations, moisture, and fat and ash contents of meats. However, it reduced liver weight, toxicity score, gizzard fat depot and meat protein. In conclusion, vitamin E supplementation to diet containg ...
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung mengkudu terhadap kadar... more Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung mengkudu terhadap kadar kolesterol telur pada ayam petelur strain RIR. Rancangan acak lengkap digunakan dalam penelitian ini. Ayam petelur umur 72 minggu strain RIR dikelompokkan ke dalam 5 perlakuan sebagai berikut. 1) Ayam petelur diberi pakan mengandung 0% tepung buah mengkudu (P0); 2) Ayam petelur diberi pakan mengandung 0.75% tepung buah mengkudu (P1); 3) Ayam petelur diberi pakan mengandung 1.5% tepung buah mengkudu (P2); 4) Ayam petelur diberi pakan mengandung 2.25% tepung buah mengkudu (P3); dan 5) Ayam petelur diberi pakan mengandung 3% tepung buah mengkudu (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung mengkudu berpengaruh secara nyata (P<0,05) terhadap kadar telur kolesterol. Dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung mengkudu sebanyak 1,5-3% menurunkan kadar kolesterol telur. Kata kunci : Buah mengkudu, kolesterol, telur, ayam petelur strain RIR
Jurnal Sain Peternakan Indonesia
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tepung daun pepaya (Carica papaya) da... more ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tepung daun pepaya (Carica papaya) dalam ransum terhadap performans produksi telur puyuh (Coturnix coturnix japonica). Data dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap, yang terdiri dari empat perlakuan yaitu 0, 2%, 4%, dan 6% penambahan tepung daun pepaya dengan menggunakan puyuh umur 36 minggu sebanyak 80 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun pepaya dalam ransum sampai taraf 6% berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap konsumsi dan konversi ransum namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap produksi telur dan berat telur. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung daun pepaya dalam ransum puyuh petelur sampai taraf 6% dapat menurunkan konsumsi dan konversi ransum tanpa menurunkan produksi telur dan berat telur puyuh. Kata kunci: Puyuh, Tepung Daun Pepaya, Performans Produksi
Jurnal Sain Peternakan Indonesia
ABSTRAKTujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi ekstrak daun katu... more ABSTRAKTujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi ekstrak daun katuk (EDK) untuk meningkatkan produksi dan mutu telur. Dua puluh empat ayam Arab didistrbusikan ke dalam 3 perlakuan. Satu kelompok tidak diberi EDK (kontrol), sedangkan kelompok lainna diberi 4,5 g EDK/kg pakan atau 9 g EDK/kg pakan. Setiap kelompok terdiri atas 8 ekor ayam Arab petelur yang dipelihara dalam kandang kawat individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayam petelur yang diberi ekstrak daun katuk (4,5 g maupun 9 g/kg pakan) meningkatkan produksi telur. Warna kuning telur juga meningkat, dimana untuk kontrol nilainya 4,38, untuk yang diberi 4,5 g ekstrak 4,75 dan yang diberi 9 g ekstrak 5,75. Sementara variabel kualitas telur lain seperti tebal kerabang, indeks kuning telur, indeks putih telur dan HU tidak banyak perubahan. Hasil analisis kolesterol menunjukkan bahwa pemberian EDK cenderung menurunkan kadar kolesterol telur. Dapat disimpulkan bahwa suplementasi EDK memperbaiki ...
Jurnal Sain Peternakan Indonesia
ABSTRAK Penelitian ini dirancang untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan talas (Colocasia esculent... more ABSTRAK Penelitian ini dirancang untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan talas (Colocasia esculenta ) terhadap performans produksi telur Itik Talang Benih. Dua puluh lima ekor Itik Talang Benih sedang produksi yang digunakan dipelihara dalam cage individual. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap 5 perlakuan dengan 5 ulangan. P0 sebagai kontrol menggunakan 100 % ransum basal tanpa menggunakan talas, P1 menggunakan 87,5% ransum basal + 12.5 % talas (35% daun + 40% tangkai daun + 25% umbi), P2 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5 % talas (25% daun + 25 % tangkai daun + 50 % umbi), P3 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5% talas (12,5% daun + 12,5% tangkai daun + 75% umbi), dan P4 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5 % talas (100% umbi). Peubah yang diukur meliputi konsumsi ransum, persentase produksi telur, berat telur (egg mass), konversi ransum, dan income over feed cost. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan talas dengan berbagai kombinasi pemberian antara bagian daun, tangkai daun dan umbi sebanyak 12,5% tidak memberikan efek negatif terhadap produksi telur itik Talang Benih. Produksi telur itik, konversi ransum, serta nilai income over feed cost penggunaan 75% bagian umbi lebih baik dibanding kombinasi pemberian bagian talas lainnya maupun kontrol. Kata Kunci: Produksi Telur, Itik Talang Benih, Talas (Colocasia esculenta)
PENGARUH PEMBERIAN DAUN KATUK (Sauropus androgynus) YANG DIFERMENTASI DENGAN BERBAGAI FERMENTOR T... more PENGARUH PEMBERIAN DAUN KATUK (Sauropus androgynus) YANG DIFERMENTASI DENGAN BERBAGAI FERMENTOR TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAGING BROILER (Dewi Suryani, dibawah bimbingan Yosi Fenita dan Urip Santoso dan 25 hal, tahun 2016) Industri broiler dihadapkan pada adanya tuntutan konsumen yang menginginkan rasa daging broiler yang enak, bau daging yang kurang amis serta warna daging yang lebih cerah. Oleh karena itu untuk dapat memenuhi tuntutan konsumen, maka daun katuk dapat digunakan sebagai pakan ayam broiler. Namun daun katuk masih mengandung senyawa antinutrisi dan ketersediaan mineral yang rendah, untuk meningkatkan daya guna daun katuk maka daun katuk dapat difermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian daun katuk (Sauropus anrogynus) yang difermentasi dengan berbagai fermentor sebagai feed suplement terhadap karakteristik organoleptik daging broiller. Hipotesis penelitian ini adalah penggumaan fermentasi daun katuk (Sauropus androgynus) dengan mengguna...
The aim of this study was to evaluate the effect of using of encapsulation lemuru fish oil in fer... more The aim of this study was to evaluate the effect of using of encapsulation lemuru fish oil in fermentation of sludge of palm oil in diet of hens to reduce environment polution. The present study used randomized Design in which 90 layer were distributed to nine treatment group as follows Layers were fed diet with P0 (0%LSF), no suplementation amino acid, no encapsulation, no vitamin E. (diet control). P1 (15% LSF) + (75% critical amino acid) + 1.5 % fish oil + 0 Vit E, P2 (15% LSF) + (75% critical amino acid) + 1.5% fish oil + 60 ppm vit E, P3 (15% LSF) + (75% critical amino acid ) +3 % fish oil + 0 Vit E, P4 (15% LSF) + (75% critical amino acid) + 3% fish oil + 60 ppm vit E, P5 (15%LSF) + (75% critical amino acis) + 1.5% encapculation fish oil + 0 Vit E, P6 (15% LSF) + (75% critical amino acid) + 1.5% encapculation fish oil + 60 ppmVit E, P7 (15% LSF) + (75% critical amino acid ) + 3% encapculation fish oil + 0 ppmVit E, P8 (15% LSF) + (75% critical amino acid) + 3% encapculation fi...
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan talas (Colocasia escu... more ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan talas (Colocasia esculenta ) terhadap kualitas telur Itik Talang Benih. Dua puluh lima ekor Itik Talang Benih sedang produksi dipelihara dalam kandang baterai individual. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap 5 perlakuan dengan 5 ulangan. P0 sebagai kontrol menggunakan 100 % ransum basal tanpa menggunakan talas, P1 menggunakan 87,5% ransum basal + 12.5 % talas (35% daun + 40% tangkai daun + 25% umbi), P2 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5 % talas (25% daun + 25 % tangkai daun + 50 % umbi), P3 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5% talas (12,5% daun + 12,5% tangkai daun + 75% umbi), dan P4 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5 % talas (100% umbi). Peubah yang diukur meliputi berat telur per butir, warna yolk, tebal kerabang telur, dan komposisi fisik telur. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan talas 12,5% berpengaruh secara nyata terhadap berat telur per butir, warn...
ABSTRAK Seratus lima puluh ekor broiler didistribusikan ke dalam 10 kelompok perlakuan sebagai be... more ABSTRAK Seratus lima puluh ekor broiler didistribusikan ke dalam 10 kelompok perlakuan sebagai berikut: 1) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% tanpa ekstrak daun katuk (EDK) dan tepung kunyit; 2) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 9 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 3) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 18 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 4) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 9 g EDK plus 1 g tepung kunyit; 5) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 18 g EDK plus 1 g tepung kunyit; 6) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% tanpa ekstrak daun katuk (EDK) dan tepung kunyit; 7) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 9 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 8) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 18 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 9) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 9 g EDK plus 1 g tepung kunyit; 10) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 18 g EDK ...
Daging broiler yang kurang amis, warna yang kemerah-merahan, dan rasa yang enak sangat disukai ko... more Daging broiler yang kurang amis, warna yang kemerah-merahan, dan rasa yang enak sangat disukai konsumen. Namun, daging broiler yang ada sekarang berbau amis, warna yang pucat dan rasa yang belum sesuai dengan selera konsumen. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah memberi pakan tambahan berupa daun katuk. Daun katuk kaya akan zat besi, kalium, dan asam glutamat serta kaya akan protein. Zat besi dan protein sangat diperlukan dalam sintesis mioglobin, pigmen daging ayam, sementara kalium dan asam glutamat merupakan senyawa aktif dalam penentuan rasa daging. Selanjutnya vitamin C, s-karotin, dan flavonoid berperan dalam mencegah oksidasi asam lemak tak jenuh sehingga dapat mengurangi bau amis daging. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus anrogynus) fermentasi sebagai feed supplement terhadap karakteristik organoleptik daging broiler. Penelitian ini dilakukan di Commercial Zone Animal Laboratory ( CZAL) Jurusan P...
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus an... more Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dan tepung kunyit ( Curcuma domestica ) terhadap kualitas karkas pada broiler yang diberi pakan berprotein rendah. Hipotesis penelitian ini bahwa suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dan tepung kunyit ( Curcuma domestica ) diduga dapat meningkatkan kualitas karkas pada broiler yang diberi pakan berprotein rendah. Enam puluh (60) ekor ayam broiler umur 14 hari dikelompokkan menjadi 5 kelompok perlakuan dengan 4 ulangan. Masing-masing ulangan berisi 3 ekor broiler. Perlakuan yang digunakan adalah P0 (protein 19% tanpa EDK dan TK), P1 (4,5 g/kg EDK plus 0,5% TK dengan protein 17%), P2 (4,5 g/kg EDK plus 1% TK dengan protein 17%), P3 (4,5 g/kg EDK plus 0,5% TK dengan protein 15%), P2 (4,5 g/kg EDK plus 1% TK dengan protein 15%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi EDK dan TK berpengaruh sangat nyata (P 0,05) terhadap susut masak. Perlakuan meningkatkan...
A factorial design was used to evaluate the effect of Sauropus androgynus leaf extract (SALE) and... more A factorial design was used to evaluate the effect of Sauropus androgynus leaf extract (SALE) and turmeric powder (TP) on the performance of broilers fed a high-fat diet. Two dietary fat sources (6% beef tallow or 6% palm oil), and five mixtures of SALE plus TP (0 g SALE plus 0 g TP, 9 g SALE plus 0.5 g TP, 18 g SALE plus 0.5 g TP, 9 g SALE plus 1 g TP, 18 g SALE plus 1 g TP) were studied. Experimental results showed that dietary fat sources, and SALE plus TP mixture had no effect on body weight gain, feed intake, and feed conversion ratio (P>0.05). No interaction was found between two factors (P>0.05). In conclusion, the addition of SALE plus TP to a high-fat diet did not improve broiler performance.
Pertumbuhan ekonomi daerah yang mengandalkan sumberdaya alam (SDA) seperti Pulau Sumatera memerlu... more Pertumbuhan ekonomi daerah yang mengandalkan sumberdaya alam (SDA) seperti Pulau Sumatera memerlukan tindakan pemantauan dan evaluasi yang cermat agar batas daya dukung dan daya tampung SDA tersebut tidak terlewati. Pendataan dan analisis potensi SDA harus akurat dan benar, sehingga kebijakan dan pencegahan kerusakan lingkungan dapat dilakukan sedini mungkin. Data dan informasi dari buku ini diperoleh dari data primer (dari studi lapangan) dan data sekunder (dari referensi literatur). Buku ini menyediakan data dan informasi kualitas lingkungan hidup secara komprehensif dan disajikan dalam bentuk yang mudah untuk dimanfaatkan, sehingga dapat digunakan sebagai basis data dan informasi untuk membuat kebijakan pemanfaatan dan evaluasi SDA. Cakupan penelitian buku ini mencakup seluruh provinsi di Pulau Sumatera. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat untuk pembangunan berkelnajutan di seluruh Pulau Sumatera.
Jurnal Sain Peternakan Indonesia
Peneltian ini bertujuan untuk mengevaluasi kontribusi dan status wanita dalam usaha sapi potong. ... more Peneltian ini bertujuan untuk mengevaluasi kontribusi dan status wanita dalam usaha sapi potong. Penelitian ini dilakukan di dua desa di kecamatan Kota Argamakmur, Bengkulu Utara dan masing-masing desa dipilih responden yang mempunyai sapi potong skala kecil (1-5 ekor) dan skala menengah (6-10 ekor). Dari setiap desa diambil responder sebanyak 50 keluarga dimana pada setiap desa terbagi atas 25 responden usaha skala kecil dan 25 responden usaha skala menengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jam kerja wanita pada usaha sapi potong untuk skala kecil adalah 1,177 jam per hari, sedangkan pada skala menengah adalah 2,388 jam per hari. Sementara jam kerja pria untuk skala kecil adalah 2,355 jam sedangkan pada skala menengah adalah 2,655 jam. Walaupun kontribusi wanita cukup besar, namun statusnya dalam usaha sapi potong masih belum dianggap sebagai mitra kerja. Kegiatan koperasi dan penyuluhan dominasi pria juga masih sangat besar. Kegiatan rumah tangga masih didominasi oleh wanita. J...
Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan IPTEKS
adalah tingginya pencemaran akibat penumpukan kotoran sapi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adal... more adalah tingginya pencemaran akibat penumpukan kotoran sapi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah mengenalkan konversi kotoran sapi menjadi vermikompos. Tahapan kegiatannya adalah sosialisasi, pelatihan, demplot, uji coba lapangan dan evaluasi. Pada tahap sosialisasi diperkenalkan pemanfaatan kotoran sapi untuk pembuatan vermikompos. Pada tahap pelatihan dilakukan demplot vermikompos. Uji lapang vermikompos yang dihasilkan dilakukan dengan menguji 30 bibit kelapa sawit yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok 1 vermikompos, kelompok 2 pupuk kandang dan kelompok 3 NPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani tertarik untuk membuat vermikompos. Vermikompos dapat digunakan sebagai pupuk untuk bibit kelapa sawit pengganti NPK. Bisnis vermikompos memberikan penghasilan tambahan bagi petani. Jadi, pengabdian pada masyarakat memotivasi petani untuk menggunakan vermikompos.
International Journal of Poultry Science
Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan IPTEKS, Dec 8, 2017
The program aims to increase the community interest to local genetic wealth of Burgo chicken. The... more The program aims to increase the community interest to local genetic wealth of Burgo chicken. The long term goal of this training is to make the village Sumber Rejo as centers of production, marketing and research activities of Burgo chicken. The method used in this service activity is a demonstration plot. The group is the group members who have been provided the knowledge and skills regarding the operation of the hatching machine. In the aspect of feed, farmers are given knowledge about the type of food, kathuk leaf supplement and ration formulation and feed mixing practices. This method is applied to support the acceleration of population growth of Burgo chicken. Extension and practice of using hatching machine, as well as kathuk leaf extract supplementation, also introduce to target farmer groups as a holistic effort in increasing Burgo chicken population. The implementation of this activity shows some facts that (1) Burgo chicken is relatively hard to find and can be sold at high prices. (2) During the culture treatment of feed that has been tested in previous studies, the production of eggs produced relatively high at an average of 48 eggs per head per egg-laying period, with low egg weight at an average of 35 grams per egg. (3) Power of hatching eggs based on observations is still in the good range at 41 %. (4) The DOC mortality rate reaches 50 %. Egg production data shows good potential. It can be seen from the total eggs produced within three months of culture (48 eggs) from five Burgo hens. High mortality and unmaximally hatchability will be increased along with the increasing skill in the culture farming and operation of the hatching machine.
Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture, 2016
The purpose of this research was to produce the enriched eggs, but low in cholesterol content. Fo... more The purpose of this research was to produce the enriched eggs, but low in cholesterol content. Forty eight layer chickens aged 72 weeks (strain Dekalb Warren) were distributed into six treatment groups. One group of laying hens was fed diets without Sauropus androgynusleaf extract (SALE) as the control, and another five groups were fed diet supplemented to 9 g SALE, 18 g SALE, 27 g SALE, 36 g SALE, and 45 g SALE/kg diet, respectively. Completely randomized design was used in the present study.The experimental results showed that SALE supplementation had no effect on egg production, feed intake, feed conversion ratio, egg weight, yolk weight, albumen weight, shell egg, egg index, eggshell thickness, and yolk index (P>0.05), but significantly affected Haugh Unit, albumen index, yolk color, egg odor, egg taste, and yolk color (P<0.05). The protein, fat, calsium, phosphor, kaliumand iron contents of eggs did not change (P>0.05), but the cholesterol content of egg was significa...
Jurnal Sain Peternakan Indonesia
The present study was conducted to evaluate the effect of vitamin E supplementation to diet conta... more The present study was conducted to evaluate the effect of vitamin E supplementation to diet containing herbal mixture on performance, meat quality, hematological status and fat deposition of broiler chickens. Eighty 15-day-old female broilers were distributed into 2 treatment groups with 4 replications (10 female broilers of each replication) as follows. Feed with FSBL plus 1 g of turmeric and 2 g garlic (P1) and Feed of P1 plus vitamin E (P2). Vitamin E supplementation had no effect on performance, carcass weight, meat bone ratio, drip loss and cooking loss, gizzard, spleen, proventriculus, gallbladder, heart, caecum, intestine, fat depot in abdomen, sartorial, neck, heart, proventriculus, and liver as expressed by fatty liver score, blood triglyceride, cholesterol, LDL and HDL concentrations, moisture, and fat and ash contents of meats. However, it reduced liver weight, toxicity score, gizzard fat depot and meat protein. In conclusion, vitamin E supplementation to diet containg ...
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung mengkudu terhadap kadar... more Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung mengkudu terhadap kadar kolesterol telur pada ayam petelur strain RIR. Rancangan acak lengkap digunakan dalam penelitian ini. Ayam petelur umur 72 minggu strain RIR dikelompokkan ke dalam 5 perlakuan sebagai berikut. 1) Ayam petelur diberi pakan mengandung 0% tepung buah mengkudu (P0); 2) Ayam petelur diberi pakan mengandung 0.75% tepung buah mengkudu (P1); 3) Ayam petelur diberi pakan mengandung 1.5% tepung buah mengkudu (P2); 4) Ayam petelur diberi pakan mengandung 2.25% tepung buah mengkudu (P3); dan 5) Ayam petelur diberi pakan mengandung 3% tepung buah mengkudu (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung mengkudu berpengaruh secara nyata (P<0,05) terhadap kadar telur kolesterol. Dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung mengkudu sebanyak 1,5-3% menurunkan kadar kolesterol telur. Kata kunci : Buah mengkudu, kolesterol, telur, ayam petelur strain RIR
Jurnal Sain Peternakan Indonesia
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tepung daun pepaya (Carica papaya) da... more ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tepung daun pepaya (Carica papaya) dalam ransum terhadap performans produksi telur puyuh (Coturnix coturnix japonica). Data dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap, yang terdiri dari empat perlakuan yaitu 0, 2%, 4%, dan 6% penambahan tepung daun pepaya dengan menggunakan puyuh umur 36 minggu sebanyak 80 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun pepaya dalam ransum sampai taraf 6% berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap konsumsi dan konversi ransum namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap produksi telur dan berat telur. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung daun pepaya dalam ransum puyuh petelur sampai taraf 6% dapat menurunkan konsumsi dan konversi ransum tanpa menurunkan produksi telur dan berat telur puyuh. Kata kunci: Puyuh, Tepung Daun Pepaya, Performans Produksi
Jurnal Sain Peternakan Indonesia
ABSTRAKTujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi ekstrak daun katu... more ABSTRAKTujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi ekstrak daun katuk (EDK) untuk meningkatkan produksi dan mutu telur. Dua puluh empat ayam Arab didistrbusikan ke dalam 3 perlakuan. Satu kelompok tidak diberi EDK (kontrol), sedangkan kelompok lainna diberi 4,5 g EDK/kg pakan atau 9 g EDK/kg pakan. Setiap kelompok terdiri atas 8 ekor ayam Arab petelur yang dipelihara dalam kandang kawat individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayam petelur yang diberi ekstrak daun katuk (4,5 g maupun 9 g/kg pakan) meningkatkan produksi telur. Warna kuning telur juga meningkat, dimana untuk kontrol nilainya 4,38, untuk yang diberi 4,5 g ekstrak 4,75 dan yang diberi 9 g ekstrak 5,75. Sementara variabel kualitas telur lain seperti tebal kerabang, indeks kuning telur, indeks putih telur dan HU tidak banyak perubahan. Hasil analisis kolesterol menunjukkan bahwa pemberian EDK cenderung menurunkan kadar kolesterol telur. Dapat disimpulkan bahwa suplementasi EDK memperbaiki ...
Jurnal Sain Peternakan Indonesia
ABSTRAK Penelitian ini dirancang untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan talas (Colocasia esculent... more ABSTRAK Penelitian ini dirancang untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan talas (Colocasia esculenta ) terhadap performans produksi telur Itik Talang Benih. Dua puluh lima ekor Itik Talang Benih sedang produksi yang digunakan dipelihara dalam cage individual. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap 5 perlakuan dengan 5 ulangan. P0 sebagai kontrol menggunakan 100 % ransum basal tanpa menggunakan talas, P1 menggunakan 87,5% ransum basal + 12.5 % talas (35% daun + 40% tangkai daun + 25% umbi), P2 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5 % talas (25% daun + 25 % tangkai daun + 50 % umbi), P3 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5% talas (12,5% daun + 12,5% tangkai daun + 75% umbi), dan P4 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5 % talas (100% umbi). Peubah yang diukur meliputi konsumsi ransum, persentase produksi telur, berat telur (egg mass), konversi ransum, dan income over feed cost. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan talas dengan berbagai kombinasi pemberian antara bagian daun, tangkai daun dan umbi sebanyak 12,5% tidak memberikan efek negatif terhadap produksi telur itik Talang Benih. Produksi telur itik, konversi ransum, serta nilai income over feed cost penggunaan 75% bagian umbi lebih baik dibanding kombinasi pemberian bagian talas lainnya maupun kontrol. Kata Kunci: Produksi Telur, Itik Talang Benih, Talas (Colocasia esculenta)
PENGARUH PEMBERIAN DAUN KATUK (Sauropus androgynus) YANG DIFERMENTASI DENGAN BERBAGAI FERMENTOR T... more PENGARUH PEMBERIAN DAUN KATUK (Sauropus androgynus) YANG DIFERMENTASI DENGAN BERBAGAI FERMENTOR TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAGING BROILER (Dewi Suryani, dibawah bimbingan Yosi Fenita dan Urip Santoso dan 25 hal, tahun 2016) Industri broiler dihadapkan pada adanya tuntutan konsumen yang menginginkan rasa daging broiler yang enak, bau daging yang kurang amis serta warna daging yang lebih cerah. Oleh karena itu untuk dapat memenuhi tuntutan konsumen, maka daun katuk dapat digunakan sebagai pakan ayam broiler. Namun daun katuk masih mengandung senyawa antinutrisi dan ketersediaan mineral yang rendah, untuk meningkatkan daya guna daun katuk maka daun katuk dapat difermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian daun katuk (Sauropus anrogynus) yang difermentasi dengan berbagai fermentor sebagai feed suplement terhadap karakteristik organoleptik daging broiller. Hipotesis penelitian ini adalah penggumaan fermentasi daun katuk (Sauropus androgynus) dengan mengguna...
The aim of this study was to evaluate the effect of using of encapsulation lemuru fish oil in fer... more The aim of this study was to evaluate the effect of using of encapsulation lemuru fish oil in fermentation of sludge of palm oil in diet of hens to reduce environment polution. The present study used randomized Design in which 90 layer were distributed to nine treatment group as follows Layers were fed diet with P0 (0%LSF), no suplementation amino acid, no encapsulation, no vitamin E. (diet control). P1 (15% LSF) + (75% critical amino acid) + 1.5 % fish oil + 0 Vit E, P2 (15% LSF) + (75% critical amino acid) + 1.5% fish oil + 60 ppm vit E, P3 (15% LSF) + (75% critical amino acid ) +3 % fish oil + 0 Vit E, P4 (15% LSF) + (75% critical amino acid) + 3% fish oil + 60 ppm vit E, P5 (15%LSF) + (75% critical amino acis) + 1.5% encapculation fish oil + 0 Vit E, P6 (15% LSF) + (75% critical amino acid) + 1.5% encapculation fish oil + 60 ppmVit E, P7 (15% LSF) + (75% critical amino acid ) + 3% encapculation fish oil + 0 ppmVit E, P8 (15% LSF) + (75% critical amino acid) + 3% encapculation fi...
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan talas (Colocasia escu... more ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan talas (Colocasia esculenta ) terhadap kualitas telur Itik Talang Benih. Dua puluh lima ekor Itik Talang Benih sedang produksi dipelihara dalam kandang baterai individual. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap 5 perlakuan dengan 5 ulangan. P0 sebagai kontrol menggunakan 100 % ransum basal tanpa menggunakan talas, P1 menggunakan 87,5% ransum basal + 12.5 % talas (35% daun + 40% tangkai daun + 25% umbi), P2 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5 % talas (25% daun + 25 % tangkai daun + 50 % umbi), P3 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5% talas (12,5% daun + 12,5% tangkai daun + 75% umbi), dan P4 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5 % talas (100% umbi). Peubah yang diukur meliputi berat telur per butir, warna yolk, tebal kerabang telur, dan komposisi fisik telur. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan talas 12,5% berpengaruh secara nyata terhadap berat telur per butir, warn...
ABSTRAK Seratus lima puluh ekor broiler didistribusikan ke dalam 10 kelompok perlakuan sebagai be... more ABSTRAK Seratus lima puluh ekor broiler didistribusikan ke dalam 10 kelompok perlakuan sebagai berikut: 1) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% tanpa ekstrak daun katuk (EDK) dan tepung kunyit; 2) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 9 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 3) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 18 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 4) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 9 g EDK plus 1 g tepung kunyit; 5) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 18 g EDK plus 1 g tepung kunyit; 6) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% tanpa ekstrak daun katuk (EDK) dan tepung kunyit; 7) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 9 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 8) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 18 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 9) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 9 g EDK plus 1 g tepung kunyit; 10) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 18 g EDK ...
Daging broiler yang kurang amis, warna yang kemerah-merahan, dan rasa yang enak sangat disukai ko... more Daging broiler yang kurang amis, warna yang kemerah-merahan, dan rasa yang enak sangat disukai konsumen. Namun, daging broiler yang ada sekarang berbau amis, warna yang pucat dan rasa yang belum sesuai dengan selera konsumen. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah memberi pakan tambahan berupa daun katuk. Daun katuk kaya akan zat besi, kalium, dan asam glutamat serta kaya akan protein. Zat besi dan protein sangat diperlukan dalam sintesis mioglobin, pigmen daging ayam, sementara kalium dan asam glutamat merupakan senyawa aktif dalam penentuan rasa daging. Selanjutnya vitamin C, s-karotin, dan flavonoid berperan dalam mencegah oksidasi asam lemak tak jenuh sehingga dapat mengurangi bau amis daging. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus anrogynus) fermentasi sebagai feed supplement terhadap karakteristik organoleptik daging broiler. Penelitian ini dilakukan di Commercial Zone Animal Laboratory ( CZAL) Jurusan P...
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus an... more Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dan tepung kunyit ( Curcuma domestica ) terhadap kualitas karkas pada broiler yang diberi pakan berprotein rendah. Hipotesis penelitian ini bahwa suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dan tepung kunyit ( Curcuma domestica ) diduga dapat meningkatkan kualitas karkas pada broiler yang diberi pakan berprotein rendah. Enam puluh (60) ekor ayam broiler umur 14 hari dikelompokkan menjadi 5 kelompok perlakuan dengan 4 ulangan. Masing-masing ulangan berisi 3 ekor broiler. Perlakuan yang digunakan adalah P0 (protein 19% tanpa EDK dan TK), P1 (4,5 g/kg EDK plus 0,5% TK dengan protein 17%), P2 (4,5 g/kg EDK plus 1% TK dengan protein 17%), P3 (4,5 g/kg EDK plus 0,5% TK dengan protein 15%), P2 (4,5 g/kg EDK plus 1% TK dengan protein 15%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi EDK dan TK berpengaruh sangat nyata (P 0,05) terhadap susut masak. Perlakuan meningkatkan...
A factorial design was used to evaluate the effect of Sauropus androgynus leaf extract (SALE) and... more A factorial design was used to evaluate the effect of Sauropus androgynus leaf extract (SALE) and turmeric powder (TP) on the performance of broilers fed a high-fat diet. Two dietary fat sources (6% beef tallow or 6% palm oil), and five mixtures of SALE plus TP (0 g SALE plus 0 g TP, 9 g SALE plus 0.5 g TP, 18 g SALE plus 0.5 g TP, 9 g SALE plus 1 g TP, 18 g SALE plus 1 g TP) were studied. Experimental results showed that dietary fat sources, and SALE plus TP mixture had no effect on body weight gain, feed intake, and feed conversion ratio (P>0.05). No interaction was found between two factors (P>0.05). In conclusion, the addition of SALE plus TP to a high-fat diet did not improve broiler performance.
Pertumbuhan ekonomi daerah yang mengandalkan sumberdaya alam (SDA) seperti Pulau Sumatera memerlu... more Pertumbuhan ekonomi daerah yang mengandalkan sumberdaya alam (SDA) seperti Pulau Sumatera memerlukan tindakan pemantauan dan evaluasi yang cermat agar batas daya dukung dan daya tampung SDA tersebut tidak terlewati. Pendataan dan analisis potensi SDA harus akurat dan benar, sehingga kebijakan dan pencegahan kerusakan lingkungan dapat dilakukan sedini mungkin. Data dan informasi dari buku ini diperoleh dari data primer (dari studi lapangan) dan data sekunder (dari referensi literatur). Buku ini menyediakan data dan informasi kualitas lingkungan hidup secara komprehensif dan disajikan dalam bentuk yang mudah untuk dimanfaatkan, sehingga dapat digunakan sebagai basis data dan informasi untuk membuat kebijakan pemanfaatan dan evaluasi SDA. Cakupan penelitian buku ini mencakup seluruh provinsi di Pulau Sumatera. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat untuk pembangunan berkelnajutan di seluruh Pulau Sumatera.
Jurnal Sain Peternakan Indonesia
Peneltian ini bertujuan untuk mengevaluasi kontribusi dan status wanita dalam usaha sapi potong. ... more Peneltian ini bertujuan untuk mengevaluasi kontribusi dan status wanita dalam usaha sapi potong. Penelitian ini dilakukan di dua desa di kecamatan Kota Argamakmur, Bengkulu Utara dan masing-masing desa dipilih responden yang mempunyai sapi potong skala kecil (1-5 ekor) dan skala menengah (6-10 ekor). Dari setiap desa diambil responder sebanyak 50 keluarga dimana pada setiap desa terbagi atas 25 responden usaha skala kecil dan 25 responden usaha skala menengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jam kerja wanita pada usaha sapi potong untuk skala kecil adalah 1,177 jam per hari, sedangkan pada skala menengah adalah 2,388 jam per hari. Sementara jam kerja pria untuk skala kecil adalah 2,355 jam sedangkan pada skala menengah adalah 2,655 jam. Walaupun kontribusi wanita cukup besar, namun statusnya dalam usaha sapi potong masih belum dianggap sebagai mitra kerja. Kegiatan koperasi dan penyuluhan dominasi pria juga masih sangat besar. Kegiatan rumah tangga masih didominasi oleh wanita. J...
Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan IPTEKS
adalah tingginya pencemaran akibat penumpukan kotoran sapi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adal... more adalah tingginya pencemaran akibat penumpukan kotoran sapi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah mengenalkan konversi kotoran sapi menjadi vermikompos. Tahapan kegiatannya adalah sosialisasi, pelatihan, demplot, uji coba lapangan dan evaluasi. Pada tahap sosialisasi diperkenalkan pemanfaatan kotoran sapi untuk pembuatan vermikompos. Pada tahap pelatihan dilakukan demplot vermikompos. Uji lapang vermikompos yang dihasilkan dilakukan dengan menguji 30 bibit kelapa sawit yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok 1 vermikompos, kelompok 2 pupuk kandang dan kelompok 3 NPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani tertarik untuk membuat vermikompos. Vermikompos dapat digunakan sebagai pupuk untuk bibit kelapa sawit pengganti NPK. Bisnis vermikompos memberikan penghasilan tambahan bagi petani. Jadi, pengabdian pada masyarakat memotivasi petani untuk menggunakan vermikompos.
International Journal of Poultry Science
Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan IPTEKS, Dec 8, 2017
The program aims to increase the community interest to local genetic wealth of Burgo chicken. The... more The program aims to increase the community interest to local genetic wealth of Burgo chicken. The long term goal of this training is to make the village Sumber Rejo as centers of production, marketing and research activities of Burgo chicken. The method used in this service activity is a demonstration plot. The group is the group members who have been provided the knowledge and skills regarding the operation of the hatching machine. In the aspect of feed, farmers are given knowledge about the type of food, kathuk leaf supplement and ration formulation and feed mixing practices. This method is applied to support the acceleration of population growth of Burgo chicken. Extension and practice of using hatching machine, as well as kathuk leaf extract supplementation, also introduce to target farmer groups as a holistic effort in increasing Burgo chicken population. The implementation of this activity shows some facts that (1) Burgo chicken is relatively hard to find and can be sold at high prices. (2) During the culture treatment of feed that has been tested in previous studies, the production of eggs produced relatively high at an average of 48 eggs per head per egg-laying period, with low egg weight at an average of 35 grams per egg. (3) Power of hatching eggs based on observations is still in the good range at 41 %. (4) The DOC mortality rate reaches 50 %. Egg production data shows good potential. It can be seen from the total eggs produced within three months of culture (48 eggs) from five Burgo hens. High mortality and unmaximally hatchability will be increased along with the increasing skill in the culture farming and operation of the hatching machine.