hufiadi hufiadi - Academia.edu (original) (raw)
Papers by hufiadi hufiadi
Asian Fisheries Science
In response to external changes, fishermen usually change their fishing strategy and increase the... more In response to external changes, fishermen usually change their fishing strategy and increase their input factors. This effort sometimes causes an excess of input factors and inefficiency in fishing operations. To determine both the impacts on fishing operations, technical efficiency is used. Small-scale fisheries play a significant role in the global fisheries industry; therefore, it is necessary to evaluate the excess of input factors and profligacy in fishing operations in small-scale fisheries in tropical areas. Consequently, data envelopment analysis (DEA) was used to calculate the technical efficiency of purse seine fisheries in Rembang, Central Java Province, Indonesia. The objectives of this study were to measure 1) technical efficiency and 2) variable input utilisation (VIU) of purse seines in the Java Sea. The results of this study showed that most purse seines in Rembang had an excess of input factors and were inefficient in fishing operations. In order to manage purse seine fisheries in Rembang, it is proposed that reducing certain input factors, for instance the length of fishing trips (14.3%), supplies (12.5%) and ice (9.2%) will be advantageous and achieve positive results.
HAYATI Journal of Biosciences, 2022
Kawakawa (Euthynnus affinis) is one of the highly favored mackerel tunas caught in Java Sea. The ... more Kawakawa (Euthynnus affinis) is one of the highly favored mackerel tunas caught in Java Sea. The increase in demand due to local consumption and export eventually increases fishing that is proportional to the exploitation status. To maintain the fish resource, a scientific study should be carried out on the fishing grounds and the exploitation status of kawakawa. This study was carried out for 3 years, i.e. in March to October 2017, June to December 2018, and February to November 2019 at Pekalongan National Fishing Port in Pekalongan, Central Java, with 9,511 fish as the study objects. The data analysis was carried out by observing the fishing grounds using GPS and through interview. In addition, the exploitation status was analyzed using FISAT II application and ELEFAN program. The fishing grounds were mostly coastal waters with 15–55 cm sized kawakawa. The size of the first caught (Lc) of the kawakawa in this area ranged from 26.9 cm to 38.4 cm. The fish recruitment occurred all y...
Teknologi penangkapan ikan yang seharusnya diterapkan dalam operasi penangkapan berprinsip pada t... more Teknologi penangkapan ikan yang seharusnya diterapkan dalam operasi penangkapan berprinsip pada teknologi penangkapan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Di perairan Laut Jawa, sumber daya rajungan (Portunus pelagicus) banyak ditangkap oleh nelayan tradisional baik sebagai tangkapan utama (target spesies) maupun tangkapan sampingan (by-catch). Rajungan di Cirebon banyak ditangkap dengan menggunakan alat tangkap, jaring kejer, bubu lipat, arad, dan garuk. Penelitian bertujuan untuk mengkaji selektivitas alat tangkap dalam memanfaatkan rajungan di Laut Jawa. Data dan informasi diperoleh dari kegiatan survai pada tahun 2015 di Bondet dan Gebang (Cirebon). Prediksi selektivitas alat didasarkan pada ukuran pertama kali rajungan tertangkap dan hasil tangkapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran rata-rata rajungan pertama kali tertangkap oleh alat tangkap bubu paling besar dibandingkan alat tangkap yang lainnya, disusul oleh tangkapan jaring kejer yaitu masing masing sebesar 13...
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2017
Akhir-akhir ini, penangkapan berlebih merupakan masalah yang dihadapi dalam pengelolaan perikanan... more Akhir-akhir ini, penangkapan berlebih merupakan masalah yang dihadapi dalam pengelolaan perikanan di Indonesia. Kajian pengelolaan perikanan berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna mengendalikan faktor-faktor input yang tidak efisien yang digunakan dalam usaha penangkapan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas alat tangkap pukat cincin di Banda Aceh. Efisiensi penangkapan dan pemanfaatan kapasitas dari pukat cincin yang dikaji dianalisis dengan menggunakan teknik data envelopment analysis (DEA). Data dianalisis menggunakan program linear (linier programming) dengan bantuan software DEAP version 2.1 kemudian pengolahan data dilanjutkan menggunakan program Microsoft Excel version 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa armada purse seine di Banda Aceh telah melebihi nilai optimumnya atau telah terjadi kelebihan kapasitas pemanfaatannya. Untuk mencapai nilai optimumnya nelayan pukat cincin perlu me...
Nelayan di Meulaboh dan pesisir Pantai Aceh Barat umumnya mengunakan jaring arad ( mini trawl ) u... more Nelayan di Meulaboh dan pesisir Pantai Aceh Barat umumnya mengunakan jaring arad ( mini trawl ) untuk menangkap udang dan ikan demersal. Penelitian dilakukan dari bulan April sampai dengan November 2018 yang bertujuan untuk mengetahui aspek perikanan jaring arad di perairan Meulaboh dan sebaran panjang udang kelong hasil tangkapan jaring arad. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal jaring arad yang berbasis di Meulaboh terbuat dari kayu dan memiliki tonase 1-5 GT dengan mesin motor tempel. Jaring arad dioperasikan pada kedalaman perairan 5-40 m. Operasi penangkapan dilakukan sebanyak 6-10 dalam satu kali trip selama 1-2 hari. Hasil tangkapan yang diperoleh sebanyak 25 jenis, terdiri dari 3 jenis udang, 2 jenis krustasea dan 20 jenis ikan yang didominasi oleh udang kelong sebesar 13%, diikuti oleh udang dogol, rajungan, kepiting dan pepetek masing-masing 9%. Nilai kelimpahan tertinggi pada Desember sebesar 17.214 kg dan terendah pada Juli sebesar 2.824,9 kg dengan nilai rata-rata s...
Kapasitas penangkapan merupakan suatu pendekatan pengelolaan perikanan yang berkaitan dengan pemb... more Kapasitas penangkapan merupakan suatu pendekatan pengelolaan perikanan yang berkaitan dengan pembatasan kapasitas upaya penangkapan ikan. Keberadaan kapasitas upaya penangkapan ditentukan oleh beberapa variabel, seperti : ukuran kapal dan mesin kapal, ukuran jaring, dan teknologi alat bantu penangkapan. Kajian pengelolaan perikanan berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna mengendalikan faktor-faktor input yang tidak efisien yang digunakan dalam usaha penangkapan. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui tingkat efesiensi teknis armada penangkapan pancing tuna di Laut Banda (Banda Neira). Kapasitas penangkapan dikaji menggunakan analisis teknik data envelopment analysis (DEA) dengan menggunakan program linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perikanan pancing tuna di Banda Neira dengan pendekatan single output (bobot tangkapan), secara umum berada pada tingkat efisiensi yang jauh di bawah optimal dan tingkat input yang ada saat ini sudah melebi...
Penelitian selektivitas alat tangkap cantrang dilakukan dengan memasang BRD/ square mesh window d... more Penelitian selektivitas alat tangkap cantrang dilakukan dengan memasang BRD/ square mesh window di bagian kantong jaring. Upaya rancang bagun jaring cantrang yang lebih selektif dilakukan melalui ujicoba pengoperasian secara langsung di lapangan. Untuk mengetahui tingkat kelolosan ikan muda (juvenil)/ukuran kecil melalui square mesh window menggunakan metode cover cod end . Penelitian dilakukan di Brondong, Lamongan Jawa Timur di 39 stasiun penangkapan. Selama penelitian, Rata-rata laju tangkap cantrang yang dilengkapi dengan perangkat square mesh window 2 inci, 3 inci dan 4 inci masing-masing berkisar 54,03 - 101,34 kg/tarikan, 36,84 - 72,34 kg/tarikan dan 46,51 - 99,98 kg/tarikan dari subtotal tangkapan. Tingkat pelolosan cantrang yang dilengkapi square mesh window 2 inci, 3 inci dan 4 inci masing-masing berkisar antara 4,13 - 9,06% ,7,66 - 10,47% dan 14,94 - 39,80%. Perangkat square mesh window berukuran 3 inci (7, 62 cm) dan 4 inci (10,16 cm) efektif dalam meloloskan ikan-ikan...
Kapasitas upaya penangkapan ditentukan oleh beberapa peubah, seperti ukuran kapal, ukuran mesin k... more Kapasitas upaya penangkapan ditentukan oleh beberapa peubah, seperti ukuran kapal, ukuran mesin kapal, ukuran jaring, dan teknologi alat bantu penangkapan. Kajian pengelolaan perikanan pukat cincin di Laut Jawa berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna mengendalikan faktor-faktor input yang tidak efisien yang digunakan dalam usaha penangkapan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas alat tangkap pukat cincin di Pekalongan. Efisiensi penangkapan dan pemanfaatan kapasitas dari alat tangkap pukat cincin yang dikaji dianalisis berdasarkan pada daerah penangkapan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemanfaatan kapasitas penangkapan pukat cincin Pekalongan di utara Jawa, Bawean, Maburit, Matasiri, Kangean, dan Masalima tidak optimum, di Maburit pada musim barat, Masalima pada musim peralihan I dan di Bawean pada musim timur telah melebihi jauh dari nilai optimum dan tingkat pemanfaatan kapasitas yang optimum han...
Saat ini, proses sedimentasi yang terjadi di Laguna Segara Anakan telah mengakibatkan penyempitan... more Saat ini, proses sedimentasi yang terjadi di Laguna Segara Anakan telah mengakibatkan penyempitan luasan Laguna. Berkurangnya luasan badan air berkorelasi dengan berkurangnya daerah penangkapan maupun daya dukung keberadaan sumber daya ikan terutama spesies ikan yang memiliki tingkah laku ruaya inter habitat. Selama periode tahun 1900-2005, laju penurunan luasan Laguna tertinggi terjadi pada kurun waktu tahun 1983-1995. Kajian ini ditujukan untuk mengungkap dampak perubahan luasan habitat sumber daya ikan terhadap komposisi hasil tangkapan dan produksi perikanan jaring apong. Hasil kajian menunjukkan bahwa di wilayah Ujung Gagak, terjadi penurunan hasil tangkapan/unit/trip sementara di daerah Kuta Weru hasil tangkapan relatif tinggi jika dibandingkan dengan hasil tangkapan periode sebelumnya. Jumlah spesies yang tertangkap jaring apong di wilayah Kuta Weru menurun 47% pada tahun 2010 jika dibandingkan dengan tahun 1985 dan meningkat delapan jenis ikan jika dibandingkan dengan hasil ...
Permasalahan utama pada perikanan jaring arad adalah banyaknya jumlah hasil tangkap sampingan ber... more Permasalahan utama pada perikanan jaring arad adalah banyaknya jumlah hasil tangkap sampingan berukuran kecil yang belum layak tangkap. Dalam upaya untuk mengurangi tangkapan ikan muda yang belum layak tangkap telah dilakukan observasi dan ujicoba operasi penangkapan melalui penggunaan perangkat juvenile and trash exluder devices pada alat tangkap jaring arad yang dioperasikan nelayan di Pekalongan. Perangkat juvenile and trash exluder devices yang digunakan dibedakan pada ukuran jarak antar kisi, yaitu 10,0; 17,5; dan 25,4 mm. Analisis selektivitas kisi menggunakan model kurva logistik dengan bantuan solver pada Microsoft Excel . Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan juvenile and trash exluder devices pada jaring arad dapat meloloskan ikan kurisi ( Nemipterus spp.) berukuran kecil. Ukuran jarak antar kisi 25,4 mm mempunyai selektivitas yang paling baik terhadap ikan kurisi berdasarkan atas ukuran panjang baku dan jarak antar kisi 17,5 mm mempunyai selektivitas paling baik b...
Kajian pengelolaan perikanan berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna ... more Kajian pengelolaan perikanan berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna mengendalikan faktor-faktor input yang tidak efisien yang digunakan dalam usaha penangkapan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas alat tangkap pukat cincin di Pekalongan. Efisiensi penangkapan dan pemanfaatan kapasitas dari alat tangkap pukat cincin yang dikaji dan dianalisis berdasarkan pada ukuran kapal (gross tonnage). Pengukuran efisiensi penangkapan dilakukan dengan menggunakan teknik data envelopment analysis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara umum kapasitas penangkapan pada perikanan pukat cincin Pekalongan untuk setiap gross tonnage menunjukkan tingkat pemanfaatan yang tidak optimum bahkan telah terjadi kelebihan kapasitas pemanfaatannya. Hal ini disebabkan karena sistem penangkapan pukat cincin telah terjadi surplus input terutama bahan bakar minyak dan daya lampu. Fisheries management based on fishing capacity is an ...
Omni-Akuatika, 2020
As excessive capture activity adversely impacts fisheries sector, fish resources management is a ... more As excessive capture activity adversely impacts fisheries sector, fish resources management is a necessity. This study was conducted as a scientific contribution for the managements of bottom longline fisheries in Arafura Waters and areolate grouper (Epinephelus areolatus) as one of the target catches. It was carried out from February to December 2017 and in November 2018. Data on the fishing grounds of eight bottom longline vessels were obtained from the vessel monitoring system (VMS) of Probolinggo Marine and Fisheries Resources Supervisory Unit, Mayangan Probolinggo Fishing Port, and Marine and Fisheries Resources Surveillance (PSDKP) Tual Station. Based on the analysis of the coordinates from the VMS, the fishing grounds of the bottom longline vessels in Arafura waters were found around Dolak until the border with Merauke and around Timika until Aru Islands. The composition of dominant catches consisted of croaker (Pennahia spp.) and snapper (Lutjanus spp.), as well as grouper (...
Perairan Provinsi Riau yang meliputi Wilayah perairan Kabupaten Bengkalis, perairan Kabupaten Kep... more Perairan Provinsi Riau yang meliputi Wilayah perairan Kabupaten Bengkalis, perairan Kabupaten Kepulauan Meranti dan perairan Kabupaten Siak merupakan wilayah ruaya pemijahan (spawning migration), daerah asuhan (nursery ground) dan daerahmencarimakan (feeding ground) ikan terubuk (Tenualosamacrura).
Pemanfaatan sumberdaya ikan di perairan Samudera Hindia telah mendorong pada peningkatan kapasita... more Pemanfaatan sumberdaya ikan di perairan Samudera Hindia telah mendorong pada peningkatan kapasitas upaya penangkapan yang menyebabkan terjadinya intensitas penangkapan yang tinggi dan inefisiensi usaha penangkapan. Kajian pengelolaan perikanan berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna mengendalikan sumberdaya perikanan yang berkaitan dengan pembatasan kapasitas upaya penangkapan ikan. Penelitian efisiensi teknis tuna longline telah dilakukan pada tahun 2011 dengan tujuan untuk mengetahui kapasitas penangkapan pada perikanan tuna longline , khususnya kapal-kapal tuna longline PT. Perikanan Nusantara yang beroperasi di perairan Samudera Hindia. Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai efisiensi penangkapan tuna longline berdasarkan perhitungan single output (tangkapan tuna) dan multi output (tuna dan tangkapan sampingan) masing-masing sekitar 0,54 dan 0,64. Nilai ini menunjukkan bahwa armada tuna longline PT. Perikanan Nusantara adalah tidak efisien. Fisheries...
Aacl Bioflux, 2014
In order to compete with others, fishermen adopt several fishing technics and tactics, and hence,... more In order to compete with others, fishermen adopt several fishing technics and tactics, and hence, occasionally, fishermen’s’ responses to environmental changes exceed the requirements. Thus, it is argued that this phenomenon will threaten sustainable fisheries activity. To manage fisheries to be sustainable, we need a study on the factors that influence the success of fishing operations and management. To answer this problem, we have conducted a research on purse seine fishing gear in Rembang, Central Java Indonesia. The results of this study showed that three factors affect purse seine fishing catches, i.e. length of trip (p < 0.01), ice (p < 0.01), and the cost of supplies for fishing operations (p < 0.05). However, the length of trip (days), ice (blocks) and the cost of supplies for fishing operations (Rp.) have a variable input utilization (VIU) number of less than 1. In order to optimize purse seine fishing operations, it is essential to reduce the policy of a fishing ...
Egyptian Journal of Aquatic Biology and Fisheries, 2020
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2020
Sumberdaya ikan pelagis kecil hasil tangkapan pukat cincin di perairan Samudera Hindia Barat Suma... more Sumberdaya ikan pelagis kecil hasil tangkapan pukat cincin di perairan Samudera Hindia Barat Sumatera memberikan kontribusi penting terhadap produksi perikanan di wilayah tersebut setelah ikan pelagis besar. Supaya pemanfaatannya berkelanjutan maka diperlukan upaya pengelolaan sumber daya ikan berdasarkan kajian perikanan dan biologinya. Data bulanan selama Maret sampai Desember 2018 dikumpulkan dari TPI Lampulo (Banda Aceh) dan Sibolga (Sumatera Utara), bertujuan untuk memperoleh informasi dan menganalisis tentang dimensi alat tangkap, daerah penangkapan ikan, komposisi hasil tangkapan, frekuensi ukuran ikan dan upaya penangkapan (hasil per unit upaya, CPUE). Selanjutnya data biologi ikan dianalisis dengan metode analitik. Hasil penelitian menunjukkan perubahan dimensi pukat cincin yang digunakan. Jenis ikan layang (Decapterus macarellus) merupakan hasil tangkapan dominan yang didaratkan di PPS Lampulo (Banda Aceh) dan PPN Sibolga (Sumatera Utara), masing-masing sebesar 82,2% dan 5...
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2018
Bubu lipat merupakan alat tangkap yang banyak dioperasikan nelayan untuk menangkap rajungan, namu... more Bubu lipat merupakan alat tangkap yang banyak dioperasikan nelayan untuk menangkap rajungan, namun memiliki selektivitas rendah tergantung pada ukuran mata jaring yang digunakan. Tingkat selektivitas bubu lipat perlu ditingkatkan agar tangkapan rajungan memiliki ukuran layak tangkap sesuai peraturan. Penelitian uji coba pengoperasian bubu lipat rajungan dengan berbagai ukuran mata jaring yaitu 1¼ , 2, 2½ dan 3 inci, berbentuk bujur sangkar telah dilakukan di perairan utara Lamongan, Jawa Timur. Jumlah bubu lipat yang dioperasikan untuk setiap ukuran mata jaring sebanyak 150 unit per tawur/setting. Tujuan penelitian, untuk mengetahui pengaruh ukuran mata jaring bubu terhadap jumlah dan ukuran hasil tangkapan rajungan. Hasil analisis menunjukkan bahwa perbedaan ukuran mata jaring berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan bubu lipat rajungan. Hasil tangkapan rajungan dari bubu lipat mata jaring 2 inci (2,17 kg/setting) tidak berbeda nyata dengan mata jaring 1¼ inci (2,08 kg/setting). ...
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2018
Ikan terubuk (Tenualosa macrura Bleeker, 1852) merupakan komoditas perikanan yang penting di Beng... more Ikan terubuk (Tenualosa macrura Bleeker, 1852) merupakan komoditas perikanan yang penting di Bengkalis, Provinsi Riau. Populasi terubuk di Bengkalis sangat menurun akibat dieksploitasi meskipun pembatasan penangkapan juga telah diterapkan melalui metode konservasi. Upaya selain konservasi juga melalui budidaya ikan namun upaya ini terkendala oleh ketersedian ikan terubuk hidup baik sebagai induk maupun ikan dewasa. Tulisan ini membahas hasil uji coba pengoperasian alat penangkap ikan jaring dua lapis untuk menangkap ikan terubuk hidup. Uji coba penangkapan dilaksanakan pada tahun 2015 – 2016 di perairan Selat Bengkalis dan sekitarnya. Hasil uji coba penangkapan menunjukkan bahwa jenis ikan yang dominan tertangkap adalah ikan biang-biang (Setipinna breviceps) dan nomei (Harpodon sp). Laju tangkap jaring dua lapis terhadap ikan terubuk berkisar 0,7 - 2,6 ekor/setting. Jumlah ikan terubuk yang tertangkap dalam kondisi hidup mencapai 27,1% dari total tangkapan ikan terubuk. Nilai ukuran...
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 2017
Nelayan di Pelabuhan Ratu banyak mengoperasikan alat tangkap Jaringan tiga lipat (jatilap) yang m... more Nelayan di Pelabuhan Ratu banyak mengoperasikan alat tangkap Jaringan tiga lipat (jatilap) yang memiliki perbedaan ukuran mata jaring, khususnya jaring lapisan dalam (inner net). Hal ini diduga dapat mempengaruhi komposisi hasil tangkapan ikan yang diperoleh berdasarkan pada jatilap yang diujicobakan yaitu dengan cara terjerat, terpuntal, terkantung, dan tersangkut. Ikan yang tertangkap dengan cara terpuntal paling dominan dibandingkan dengan cara lainnya. Jatilap dengan jaring lapisan dalam 1,75" memperoleh total tangkapan 259 ekor (51,59%) terdiri atas udang dogol (sasaran tangkapan) 10 ekor dan tangkapan lain (bukan sasaran) 249 ekor. Sementara itu, untuk jaring lapisan dalam 2,0" menangkap udang 9 ekor dan tangkapan lainnya 234 ekor dengan total tangkapan 243ekor (48,41%). Ikan yang dominan tertangkap jatilap adalah ikan bilis (Thryssa sp.) (25,5%), pepetek (Leiognathus spp) (19,7%), dan senangin (Polynemus sp.) (16,3%).
Asian Fisheries Science
In response to external changes, fishermen usually change their fishing strategy and increase the... more In response to external changes, fishermen usually change their fishing strategy and increase their input factors. This effort sometimes causes an excess of input factors and inefficiency in fishing operations. To determine both the impacts on fishing operations, technical efficiency is used. Small-scale fisheries play a significant role in the global fisheries industry; therefore, it is necessary to evaluate the excess of input factors and profligacy in fishing operations in small-scale fisheries in tropical areas. Consequently, data envelopment analysis (DEA) was used to calculate the technical efficiency of purse seine fisheries in Rembang, Central Java Province, Indonesia. The objectives of this study were to measure 1) technical efficiency and 2) variable input utilisation (VIU) of purse seines in the Java Sea. The results of this study showed that most purse seines in Rembang had an excess of input factors and were inefficient in fishing operations. In order to manage purse seine fisheries in Rembang, it is proposed that reducing certain input factors, for instance the length of fishing trips (14.3%), supplies (12.5%) and ice (9.2%) will be advantageous and achieve positive results.
HAYATI Journal of Biosciences, 2022
Kawakawa (Euthynnus affinis) is one of the highly favored mackerel tunas caught in Java Sea. The ... more Kawakawa (Euthynnus affinis) is one of the highly favored mackerel tunas caught in Java Sea. The increase in demand due to local consumption and export eventually increases fishing that is proportional to the exploitation status. To maintain the fish resource, a scientific study should be carried out on the fishing grounds and the exploitation status of kawakawa. This study was carried out for 3 years, i.e. in March to October 2017, June to December 2018, and February to November 2019 at Pekalongan National Fishing Port in Pekalongan, Central Java, with 9,511 fish as the study objects. The data analysis was carried out by observing the fishing grounds using GPS and through interview. In addition, the exploitation status was analyzed using FISAT II application and ELEFAN program. The fishing grounds were mostly coastal waters with 15–55 cm sized kawakawa. The size of the first caught (Lc) of the kawakawa in this area ranged from 26.9 cm to 38.4 cm. The fish recruitment occurred all y...
Teknologi penangkapan ikan yang seharusnya diterapkan dalam operasi penangkapan berprinsip pada t... more Teknologi penangkapan ikan yang seharusnya diterapkan dalam operasi penangkapan berprinsip pada teknologi penangkapan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Di perairan Laut Jawa, sumber daya rajungan (Portunus pelagicus) banyak ditangkap oleh nelayan tradisional baik sebagai tangkapan utama (target spesies) maupun tangkapan sampingan (by-catch). Rajungan di Cirebon banyak ditangkap dengan menggunakan alat tangkap, jaring kejer, bubu lipat, arad, dan garuk. Penelitian bertujuan untuk mengkaji selektivitas alat tangkap dalam memanfaatkan rajungan di Laut Jawa. Data dan informasi diperoleh dari kegiatan survai pada tahun 2015 di Bondet dan Gebang (Cirebon). Prediksi selektivitas alat didasarkan pada ukuran pertama kali rajungan tertangkap dan hasil tangkapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran rata-rata rajungan pertama kali tertangkap oleh alat tangkap bubu paling besar dibandingkan alat tangkap yang lainnya, disusul oleh tangkapan jaring kejer yaitu masing masing sebesar 13...
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2017
Akhir-akhir ini, penangkapan berlebih merupakan masalah yang dihadapi dalam pengelolaan perikanan... more Akhir-akhir ini, penangkapan berlebih merupakan masalah yang dihadapi dalam pengelolaan perikanan di Indonesia. Kajian pengelolaan perikanan berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna mengendalikan faktor-faktor input yang tidak efisien yang digunakan dalam usaha penangkapan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas alat tangkap pukat cincin di Banda Aceh. Efisiensi penangkapan dan pemanfaatan kapasitas dari pukat cincin yang dikaji dianalisis dengan menggunakan teknik data envelopment analysis (DEA). Data dianalisis menggunakan program linear (linier programming) dengan bantuan software DEAP version 2.1 kemudian pengolahan data dilanjutkan menggunakan program Microsoft Excel version 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa armada purse seine di Banda Aceh telah melebihi nilai optimumnya atau telah terjadi kelebihan kapasitas pemanfaatannya. Untuk mencapai nilai optimumnya nelayan pukat cincin perlu me...
Nelayan di Meulaboh dan pesisir Pantai Aceh Barat umumnya mengunakan jaring arad ( mini trawl ) u... more Nelayan di Meulaboh dan pesisir Pantai Aceh Barat umumnya mengunakan jaring arad ( mini trawl ) untuk menangkap udang dan ikan demersal. Penelitian dilakukan dari bulan April sampai dengan November 2018 yang bertujuan untuk mengetahui aspek perikanan jaring arad di perairan Meulaboh dan sebaran panjang udang kelong hasil tangkapan jaring arad. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal jaring arad yang berbasis di Meulaboh terbuat dari kayu dan memiliki tonase 1-5 GT dengan mesin motor tempel. Jaring arad dioperasikan pada kedalaman perairan 5-40 m. Operasi penangkapan dilakukan sebanyak 6-10 dalam satu kali trip selama 1-2 hari. Hasil tangkapan yang diperoleh sebanyak 25 jenis, terdiri dari 3 jenis udang, 2 jenis krustasea dan 20 jenis ikan yang didominasi oleh udang kelong sebesar 13%, diikuti oleh udang dogol, rajungan, kepiting dan pepetek masing-masing 9%. Nilai kelimpahan tertinggi pada Desember sebesar 17.214 kg dan terendah pada Juli sebesar 2.824,9 kg dengan nilai rata-rata s...
Kapasitas penangkapan merupakan suatu pendekatan pengelolaan perikanan yang berkaitan dengan pemb... more Kapasitas penangkapan merupakan suatu pendekatan pengelolaan perikanan yang berkaitan dengan pembatasan kapasitas upaya penangkapan ikan. Keberadaan kapasitas upaya penangkapan ditentukan oleh beberapa variabel, seperti : ukuran kapal dan mesin kapal, ukuran jaring, dan teknologi alat bantu penangkapan. Kajian pengelolaan perikanan berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna mengendalikan faktor-faktor input yang tidak efisien yang digunakan dalam usaha penangkapan. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui tingkat efesiensi teknis armada penangkapan pancing tuna di Laut Banda (Banda Neira). Kapasitas penangkapan dikaji menggunakan analisis teknik data envelopment analysis (DEA) dengan menggunakan program linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perikanan pancing tuna di Banda Neira dengan pendekatan single output (bobot tangkapan), secara umum berada pada tingkat efisiensi yang jauh di bawah optimal dan tingkat input yang ada saat ini sudah melebi...
Penelitian selektivitas alat tangkap cantrang dilakukan dengan memasang BRD/ square mesh window d... more Penelitian selektivitas alat tangkap cantrang dilakukan dengan memasang BRD/ square mesh window di bagian kantong jaring. Upaya rancang bagun jaring cantrang yang lebih selektif dilakukan melalui ujicoba pengoperasian secara langsung di lapangan. Untuk mengetahui tingkat kelolosan ikan muda (juvenil)/ukuran kecil melalui square mesh window menggunakan metode cover cod end . Penelitian dilakukan di Brondong, Lamongan Jawa Timur di 39 stasiun penangkapan. Selama penelitian, Rata-rata laju tangkap cantrang yang dilengkapi dengan perangkat square mesh window 2 inci, 3 inci dan 4 inci masing-masing berkisar 54,03 - 101,34 kg/tarikan, 36,84 - 72,34 kg/tarikan dan 46,51 - 99,98 kg/tarikan dari subtotal tangkapan. Tingkat pelolosan cantrang yang dilengkapi square mesh window 2 inci, 3 inci dan 4 inci masing-masing berkisar antara 4,13 - 9,06% ,7,66 - 10,47% dan 14,94 - 39,80%. Perangkat square mesh window berukuran 3 inci (7, 62 cm) dan 4 inci (10,16 cm) efektif dalam meloloskan ikan-ikan...
Kapasitas upaya penangkapan ditentukan oleh beberapa peubah, seperti ukuran kapal, ukuran mesin k... more Kapasitas upaya penangkapan ditentukan oleh beberapa peubah, seperti ukuran kapal, ukuran mesin kapal, ukuran jaring, dan teknologi alat bantu penangkapan. Kajian pengelolaan perikanan pukat cincin di Laut Jawa berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna mengendalikan faktor-faktor input yang tidak efisien yang digunakan dalam usaha penangkapan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas alat tangkap pukat cincin di Pekalongan. Efisiensi penangkapan dan pemanfaatan kapasitas dari alat tangkap pukat cincin yang dikaji dianalisis berdasarkan pada daerah penangkapan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemanfaatan kapasitas penangkapan pukat cincin Pekalongan di utara Jawa, Bawean, Maburit, Matasiri, Kangean, dan Masalima tidak optimum, di Maburit pada musim barat, Masalima pada musim peralihan I dan di Bawean pada musim timur telah melebihi jauh dari nilai optimum dan tingkat pemanfaatan kapasitas yang optimum han...
Saat ini, proses sedimentasi yang terjadi di Laguna Segara Anakan telah mengakibatkan penyempitan... more Saat ini, proses sedimentasi yang terjadi di Laguna Segara Anakan telah mengakibatkan penyempitan luasan Laguna. Berkurangnya luasan badan air berkorelasi dengan berkurangnya daerah penangkapan maupun daya dukung keberadaan sumber daya ikan terutama spesies ikan yang memiliki tingkah laku ruaya inter habitat. Selama periode tahun 1900-2005, laju penurunan luasan Laguna tertinggi terjadi pada kurun waktu tahun 1983-1995. Kajian ini ditujukan untuk mengungkap dampak perubahan luasan habitat sumber daya ikan terhadap komposisi hasil tangkapan dan produksi perikanan jaring apong. Hasil kajian menunjukkan bahwa di wilayah Ujung Gagak, terjadi penurunan hasil tangkapan/unit/trip sementara di daerah Kuta Weru hasil tangkapan relatif tinggi jika dibandingkan dengan hasil tangkapan periode sebelumnya. Jumlah spesies yang tertangkap jaring apong di wilayah Kuta Weru menurun 47% pada tahun 2010 jika dibandingkan dengan tahun 1985 dan meningkat delapan jenis ikan jika dibandingkan dengan hasil ...
Permasalahan utama pada perikanan jaring arad adalah banyaknya jumlah hasil tangkap sampingan ber... more Permasalahan utama pada perikanan jaring arad adalah banyaknya jumlah hasil tangkap sampingan berukuran kecil yang belum layak tangkap. Dalam upaya untuk mengurangi tangkapan ikan muda yang belum layak tangkap telah dilakukan observasi dan ujicoba operasi penangkapan melalui penggunaan perangkat juvenile and trash exluder devices pada alat tangkap jaring arad yang dioperasikan nelayan di Pekalongan. Perangkat juvenile and trash exluder devices yang digunakan dibedakan pada ukuran jarak antar kisi, yaitu 10,0; 17,5; dan 25,4 mm. Analisis selektivitas kisi menggunakan model kurva logistik dengan bantuan solver pada Microsoft Excel . Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan juvenile and trash exluder devices pada jaring arad dapat meloloskan ikan kurisi ( Nemipterus spp.) berukuran kecil. Ukuran jarak antar kisi 25,4 mm mempunyai selektivitas yang paling baik terhadap ikan kurisi berdasarkan atas ukuran panjang baku dan jarak antar kisi 17,5 mm mempunyai selektivitas paling baik b...
Kajian pengelolaan perikanan berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna ... more Kajian pengelolaan perikanan berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna mengendalikan faktor-faktor input yang tidak efisien yang digunakan dalam usaha penangkapan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas alat tangkap pukat cincin di Pekalongan. Efisiensi penangkapan dan pemanfaatan kapasitas dari alat tangkap pukat cincin yang dikaji dan dianalisis berdasarkan pada ukuran kapal (gross tonnage). Pengukuran efisiensi penangkapan dilakukan dengan menggunakan teknik data envelopment analysis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara umum kapasitas penangkapan pada perikanan pukat cincin Pekalongan untuk setiap gross tonnage menunjukkan tingkat pemanfaatan yang tidak optimum bahkan telah terjadi kelebihan kapasitas pemanfaatannya. Hal ini disebabkan karena sistem penangkapan pukat cincin telah terjadi surplus input terutama bahan bakar minyak dan daya lampu. Fisheries management based on fishing capacity is an ...
Omni-Akuatika, 2020
As excessive capture activity adversely impacts fisheries sector, fish resources management is a ... more As excessive capture activity adversely impacts fisheries sector, fish resources management is a necessity. This study was conducted as a scientific contribution for the managements of bottom longline fisheries in Arafura Waters and areolate grouper (Epinephelus areolatus) as one of the target catches. It was carried out from February to December 2017 and in November 2018. Data on the fishing grounds of eight bottom longline vessels were obtained from the vessel monitoring system (VMS) of Probolinggo Marine and Fisheries Resources Supervisory Unit, Mayangan Probolinggo Fishing Port, and Marine and Fisheries Resources Surveillance (PSDKP) Tual Station. Based on the analysis of the coordinates from the VMS, the fishing grounds of the bottom longline vessels in Arafura waters were found around Dolak until the border with Merauke and around Timika until Aru Islands. The composition of dominant catches consisted of croaker (Pennahia spp.) and snapper (Lutjanus spp.), as well as grouper (...
Perairan Provinsi Riau yang meliputi Wilayah perairan Kabupaten Bengkalis, perairan Kabupaten Kep... more Perairan Provinsi Riau yang meliputi Wilayah perairan Kabupaten Bengkalis, perairan Kabupaten Kepulauan Meranti dan perairan Kabupaten Siak merupakan wilayah ruaya pemijahan (spawning migration), daerah asuhan (nursery ground) dan daerahmencarimakan (feeding ground) ikan terubuk (Tenualosamacrura).
Pemanfaatan sumberdaya ikan di perairan Samudera Hindia telah mendorong pada peningkatan kapasita... more Pemanfaatan sumberdaya ikan di perairan Samudera Hindia telah mendorong pada peningkatan kapasitas upaya penangkapan yang menyebabkan terjadinya intensitas penangkapan yang tinggi dan inefisiensi usaha penangkapan. Kajian pengelolaan perikanan berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna mengendalikan sumberdaya perikanan yang berkaitan dengan pembatasan kapasitas upaya penangkapan ikan. Penelitian efisiensi teknis tuna longline telah dilakukan pada tahun 2011 dengan tujuan untuk mengetahui kapasitas penangkapan pada perikanan tuna longline , khususnya kapal-kapal tuna longline PT. Perikanan Nusantara yang beroperasi di perairan Samudera Hindia. Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai efisiensi penangkapan tuna longline berdasarkan perhitungan single output (tangkapan tuna) dan multi output (tuna dan tangkapan sampingan) masing-masing sekitar 0,54 dan 0,64. Nilai ini menunjukkan bahwa armada tuna longline PT. Perikanan Nusantara adalah tidak efisien. Fisheries...
Aacl Bioflux, 2014
In order to compete with others, fishermen adopt several fishing technics and tactics, and hence,... more In order to compete with others, fishermen adopt several fishing technics and tactics, and hence, occasionally, fishermen’s’ responses to environmental changes exceed the requirements. Thus, it is argued that this phenomenon will threaten sustainable fisheries activity. To manage fisheries to be sustainable, we need a study on the factors that influence the success of fishing operations and management. To answer this problem, we have conducted a research on purse seine fishing gear in Rembang, Central Java Indonesia. The results of this study showed that three factors affect purse seine fishing catches, i.e. length of trip (p < 0.01), ice (p < 0.01), and the cost of supplies for fishing operations (p < 0.05). However, the length of trip (days), ice (blocks) and the cost of supplies for fishing operations (Rp.) have a variable input utilization (VIU) number of less than 1. In order to optimize purse seine fishing operations, it is essential to reduce the policy of a fishing ...
Egyptian Journal of Aquatic Biology and Fisheries, 2020
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2020
Sumberdaya ikan pelagis kecil hasil tangkapan pukat cincin di perairan Samudera Hindia Barat Suma... more Sumberdaya ikan pelagis kecil hasil tangkapan pukat cincin di perairan Samudera Hindia Barat Sumatera memberikan kontribusi penting terhadap produksi perikanan di wilayah tersebut setelah ikan pelagis besar. Supaya pemanfaatannya berkelanjutan maka diperlukan upaya pengelolaan sumber daya ikan berdasarkan kajian perikanan dan biologinya. Data bulanan selama Maret sampai Desember 2018 dikumpulkan dari TPI Lampulo (Banda Aceh) dan Sibolga (Sumatera Utara), bertujuan untuk memperoleh informasi dan menganalisis tentang dimensi alat tangkap, daerah penangkapan ikan, komposisi hasil tangkapan, frekuensi ukuran ikan dan upaya penangkapan (hasil per unit upaya, CPUE). Selanjutnya data biologi ikan dianalisis dengan metode analitik. Hasil penelitian menunjukkan perubahan dimensi pukat cincin yang digunakan. Jenis ikan layang (Decapterus macarellus) merupakan hasil tangkapan dominan yang didaratkan di PPS Lampulo (Banda Aceh) dan PPN Sibolga (Sumatera Utara), masing-masing sebesar 82,2% dan 5...
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2018
Bubu lipat merupakan alat tangkap yang banyak dioperasikan nelayan untuk menangkap rajungan, namu... more Bubu lipat merupakan alat tangkap yang banyak dioperasikan nelayan untuk menangkap rajungan, namun memiliki selektivitas rendah tergantung pada ukuran mata jaring yang digunakan. Tingkat selektivitas bubu lipat perlu ditingkatkan agar tangkapan rajungan memiliki ukuran layak tangkap sesuai peraturan. Penelitian uji coba pengoperasian bubu lipat rajungan dengan berbagai ukuran mata jaring yaitu 1¼ , 2, 2½ dan 3 inci, berbentuk bujur sangkar telah dilakukan di perairan utara Lamongan, Jawa Timur. Jumlah bubu lipat yang dioperasikan untuk setiap ukuran mata jaring sebanyak 150 unit per tawur/setting. Tujuan penelitian, untuk mengetahui pengaruh ukuran mata jaring bubu terhadap jumlah dan ukuran hasil tangkapan rajungan. Hasil analisis menunjukkan bahwa perbedaan ukuran mata jaring berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan bubu lipat rajungan. Hasil tangkapan rajungan dari bubu lipat mata jaring 2 inci (2,17 kg/setting) tidak berbeda nyata dengan mata jaring 1¼ inci (2,08 kg/setting). ...
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2018
Ikan terubuk (Tenualosa macrura Bleeker, 1852) merupakan komoditas perikanan yang penting di Beng... more Ikan terubuk (Tenualosa macrura Bleeker, 1852) merupakan komoditas perikanan yang penting di Bengkalis, Provinsi Riau. Populasi terubuk di Bengkalis sangat menurun akibat dieksploitasi meskipun pembatasan penangkapan juga telah diterapkan melalui metode konservasi. Upaya selain konservasi juga melalui budidaya ikan namun upaya ini terkendala oleh ketersedian ikan terubuk hidup baik sebagai induk maupun ikan dewasa. Tulisan ini membahas hasil uji coba pengoperasian alat penangkap ikan jaring dua lapis untuk menangkap ikan terubuk hidup. Uji coba penangkapan dilaksanakan pada tahun 2015 – 2016 di perairan Selat Bengkalis dan sekitarnya. Hasil uji coba penangkapan menunjukkan bahwa jenis ikan yang dominan tertangkap adalah ikan biang-biang (Setipinna breviceps) dan nomei (Harpodon sp). Laju tangkap jaring dua lapis terhadap ikan terubuk berkisar 0,7 - 2,6 ekor/setting. Jumlah ikan terubuk yang tertangkap dalam kondisi hidup mencapai 27,1% dari total tangkapan ikan terubuk. Nilai ukuran...
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 2017
Nelayan di Pelabuhan Ratu banyak mengoperasikan alat tangkap Jaringan tiga lipat (jatilap) yang m... more Nelayan di Pelabuhan Ratu banyak mengoperasikan alat tangkap Jaringan tiga lipat (jatilap) yang memiliki perbedaan ukuran mata jaring, khususnya jaring lapisan dalam (inner net). Hal ini diduga dapat mempengaruhi komposisi hasil tangkapan ikan yang diperoleh berdasarkan pada jatilap yang diujicobakan yaitu dengan cara terjerat, terpuntal, terkantung, dan tersangkut. Ikan yang tertangkap dengan cara terpuntal paling dominan dibandingkan dengan cara lainnya. Jatilap dengan jaring lapisan dalam 1,75" memperoleh total tangkapan 259 ekor (51,59%) terdiri atas udang dogol (sasaran tangkapan) 10 ekor dan tangkapan lain (bukan sasaran) 249 ekor. Sementara itu, untuk jaring lapisan dalam 2,0" menangkap udang 9 ekor dan tangkapan lainnya 234 ekor dengan total tangkapan 243ekor (48,41%). Ikan yang dominan tertangkap jatilap adalah ikan bilis (Thryssa sp.) (25,5%), pepetek (Leiognathus spp) (19,7%), dan senangin (Polynemus sp.) (16,3%).