meilati suryani - Academia.edu (original) (raw)
Uploads
Papers by meilati suryani
Kepuasan pasien ditentukan oleh pelayanan yang salah satunya adalah waktu tanggap (response time)... more Kepuasan pasien ditentukan oleh pelayanan yang salah satunya adalah waktu tanggap (response time) yang cepat dan penanganan yang tepat. Kepuasan pasien menjadi indikator keberhasilan kualitas pelayanan rumah sakit dan menjadi modal untuk mendapatkan pasien lebih banyak dan loyal dilihat dari dengan jumlah kunjungan yang meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran tentang hubungan antara response time perawat dalam memberikan pelayanan dengan kepuasan pelanggan di IGD RS.Cibabat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yang bersifat survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan tehnik sampling yang peneliti gunakan adalah non probability sampling yaitu accidental sampling dengan populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2623 pasien di IGD RS.Cibabat. Sampel yang digunakan adalah 97 pasien. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah stop watch/arloji untuk menghitung response time dan kuesioner untuk kepuasan pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa response time perawat IGD RS.Cibabat adalah cepat. Kepuasan pelanggan menunjukkan puas terhadap pelayanan di IGD. Ada hubungan antara response time perawat dalam memberikan pelayanan dengan kepuasan pasien dengan p value 0,000 < α (0,05). Diharapkan semakin di tingkatkannya response time sehingga pasien puas dan kunjungan akan bertambah tentu saja akan meningkatkan kualitas pelayanan secara keseluruhan di Rumah Sakit. Berdasarkan hasil penelitian hasil penelitian terapi rendam kaki air hangat ini diharapkan bisa dijadikan alternative intervensi yang dapat dilakukan secara continue pada penderita hipertensi.
Perawat menjadi profesi garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Dengan kondisi ini ... more Perawat menjadi profesi garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Dengan kondisi ini tidak sedikit perawat merasakan stress saat bekerja. Di satu sisi dibutuhkan fisik dan mental yang kuat untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, disisi lain perawat dihadapkan pada berbagai kondisi yang membuat fisik dan psikis mereka menjadi terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi stress kerja perawat pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner mengenai stress kerja perawat pada masa Covid-19. Hasil penelitian didapatkan bahwa stressor terbanyak yaitu kekhawatiran akan tenaga kerja yang tidak cukup, kekhawatiran penyakit Covid-19 akan membahayakan keluarga, reaksi emosional dari keluarga, ketidakyakinan akan situasi Covid-19, memburuknya kondisi pasien, khawatir terkena infeksi, dan penggunaan APD terlalu lama akan mempengaruhi kondisi kulitnya. Sedangkan lima strategi koping yang terbanyak yang digunakan oleh perawat adalah menyesuaikan perilaku sesuai dengan kondisi saat ini, mengambil langkah-langkah preventif seperti mencuci tangan, menggunakan APD, mempelajari tentang Covid-19, mencari dukungan psikologis dari teman kerja, serta mengekspresikan kebutuhan terhadap bimbingan dari atasan. Saran bagi rumah sakit ialah untuk selalu memberikan dukungan baik dalam bentuk material seperti suplai makanan dan tempat tinggal, penyediaan APD sesuai standar serta dukungan dalam bentuk non material seperti mengkaji kondisi psikologis perawat dengan rutin dan menyediakan layanan bimbingan psikologis secara rutin kepada perawat.
Pemenuhan aspek spiritual pasien menjadi sangat penting dihubungkan dengan beberapa aspek. Perawa... more Pemenuhan aspek spiritual pasien menjadi sangat penting dihubungkan dengan beberapa aspek. Perawatan spiritual dianggap penting diberikan kepada pasien karena pasien selama menjalani perawatan di rumah sakit akan mengalami berbagai kondisi psikologis seperti stress, kehilangan, penderitaan, tantangan dan bahkan kematian, dimana dalam kondisi seperti ini mereka akan berusaha untuk menemukan arti dan tujuan dari sakit yang mereka alami, mereka juga akan berusaha mencari penyebab dari sakit mereka. Tujuan penelitian ini untuk melihat sejauh mana kompetensi perawat dalam memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Kesimpulan sebanyak 41% perawat memiliki kompetensi baik dalam memberikan asuhan keperawatan spiritual. Perawat merasa kurang memiiki kompetensi dalam memberikan asuhan keperawatan spiritual dikarenakan kurangnya pengetahuan, beban kerja yang tinggi dan kurangnya kepercayaan diri. Saran untuk RS agar lebih mengembangkan kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan spiritual.
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan, Jul 30, 2019
Mei lati Suryani*Junaiti Sahar**Dewi gayatri** ABSTRAK Kepuasan pasien terhadap pelayanan keperaw... more Mei lati Suryani*Junaiti Sahar**Dewi gayatri** ABSTRAK Kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan lebih didasarkan kepada perilaku caring perawat seperti sikap yang ramah, cepat tanggap terhadap kebutuhan pasien serta mau mendengarkan keluhan pasien yang disebut dengan perilaku caring. Perilaku caring perawat selain ditentukan oleh faktor individu juga didukung oleh lingkungan kerja yang baik. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan lingkungan kerja dengan perilaku caring. Jenis penelitian deskriptif korelasi dengan sampel 95 pasien dan 95 perawat. Persentase perawat yang berperilaku caring tinggi menurut persepsi pasien adalah 53%. Hasil analisis menggunakan uji Chi Square menyatakan pengaturan beban kerja dan pengembangan profesional berhubungan dengan perilaku caring (p = 0,000). Perawat perlu meningkatkan kompetensi dan komunikasi dengan pasien. Rumah sakit perlu meninjau kembali kebutuhan tenaga dan beban kerja perawat, menjadikan caring sebagai salah satu komponen penila...
Majalah Keperawatan Unpad, 2011
Kepuasan pasien ditentukan oleh pelayanan yang salah satunya adalah waktu tanggap (response time)... more Kepuasan pasien ditentukan oleh pelayanan yang salah satunya adalah waktu tanggap (response time) yang cepat dan penanganan yang tepat. Kepuasan pasien menjadi indikator keberhasilan kualitas pelayanan rumah sakit dan menjadi modal untuk mendapatkan pasien lebih banyak dan loyal dilihat dari dengan jumlah kunjungan yang meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran tentang hubungan antara response time perawat dalam memberikan pelayanan dengan kepuasan pelanggan di IGD RS.Cibabat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yang bersifat survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan tehnik sampling yang peneliti gunakan adalah non probability sampling yaitu accidental sampling dengan populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2623 pasien di IGD RS.Cibabat. Sampel yang digunakan adalah 97 pasien. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah stop watch/arloji untuk menghitung response time dan kuesioner untuk kepuasan pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa response time perawat IGD RS.Cibabat adalah cepat. Kepuasan pelanggan menunjukkan puas terhadap pelayanan di IGD. Ada hubungan antara response time perawat dalam memberikan pelayanan dengan kepuasan pasien dengan p value 0,000 < α (0,05). Diharapkan semakin di tingkatkannya response time sehingga pasien puas dan kunjungan akan bertambah tentu saja akan meningkatkan kualitas pelayanan secara keseluruhan di Rumah Sakit. Berdasarkan hasil penelitian hasil penelitian terapi rendam kaki air hangat ini diharapkan bisa dijadikan alternative intervensi yang dapat dilakukan secara continue pada penderita hipertensi.
Perawat menjadi profesi garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Dengan kondisi ini ... more Perawat menjadi profesi garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Dengan kondisi ini tidak sedikit perawat merasakan stress saat bekerja. Di satu sisi dibutuhkan fisik dan mental yang kuat untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, disisi lain perawat dihadapkan pada berbagai kondisi yang membuat fisik dan psikis mereka menjadi terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi stress kerja perawat pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner mengenai stress kerja perawat pada masa Covid-19. Hasil penelitian didapatkan bahwa stressor terbanyak yaitu kekhawatiran akan tenaga kerja yang tidak cukup, kekhawatiran penyakit Covid-19 akan membahayakan keluarga, reaksi emosional dari keluarga, ketidakyakinan akan situasi Covid-19, memburuknya kondisi pasien, khawatir terkena infeksi, dan penggunaan APD terlalu lama akan mempengaruhi kondisi kulitnya. Sedangkan lima strategi koping yang terbanyak yang digunakan oleh perawat adalah menyesuaikan perilaku sesuai dengan kondisi saat ini, mengambil langkah-langkah preventif seperti mencuci tangan, menggunakan APD, mempelajari tentang Covid-19, mencari dukungan psikologis dari teman kerja, serta mengekspresikan kebutuhan terhadap bimbingan dari atasan. Saran bagi rumah sakit ialah untuk selalu memberikan dukungan baik dalam bentuk material seperti suplai makanan dan tempat tinggal, penyediaan APD sesuai standar serta dukungan dalam bentuk non material seperti mengkaji kondisi psikologis perawat dengan rutin dan menyediakan layanan bimbingan psikologis secara rutin kepada perawat.
Pemenuhan aspek spiritual pasien menjadi sangat penting dihubungkan dengan beberapa aspek. Perawa... more Pemenuhan aspek spiritual pasien menjadi sangat penting dihubungkan dengan beberapa aspek. Perawatan spiritual dianggap penting diberikan kepada pasien karena pasien selama menjalani perawatan di rumah sakit akan mengalami berbagai kondisi psikologis seperti stress, kehilangan, penderitaan, tantangan dan bahkan kematian, dimana dalam kondisi seperti ini mereka akan berusaha untuk menemukan arti dan tujuan dari sakit yang mereka alami, mereka juga akan berusaha mencari penyebab dari sakit mereka. Tujuan penelitian ini untuk melihat sejauh mana kompetensi perawat dalam memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Kesimpulan sebanyak 41% perawat memiliki kompetensi baik dalam memberikan asuhan keperawatan spiritual. Perawat merasa kurang memiiki kompetensi dalam memberikan asuhan keperawatan spiritual dikarenakan kurangnya pengetahuan, beban kerja yang tinggi dan kurangnya kepercayaan diri. Saran untuk RS agar lebih mengembangkan kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan spiritual.
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan, Jul 30, 2019
Mei lati Suryani*Junaiti Sahar**Dewi gayatri** ABSTRAK Kepuasan pasien terhadap pelayanan keperaw... more Mei lati Suryani*Junaiti Sahar**Dewi gayatri** ABSTRAK Kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan lebih didasarkan kepada perilaku caring perawat seperti sikap yang ramah, cepat tanggap terhadap kebutuhan pasien serta mau mendengarkan keluhan pasien yang disebut dengan perilaku caring. Perilaku caring perawat selain ditentukan oleh faktor individu juga didukung oleh lingkungan kerja yang baik. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan lingkungan kerja dengan perilaku caring. Jenis penelitian deskriptif korelasi dengan sampel 95 pasien dan 95 perawat. Persentase perawat yang berperilaku caring tinggi menurut persepsi pasien adalah 53%. Hasil analisis menggunakan uji Chi Square menyatakan pengaturan beban kerja dan pengembangan profesional berhubungan dengan perilaku caring (p = 0,000). Perawat perlu meningkatkan kompetensi dan komunikasi dengan pasien. Rumah sakit perlu meninjau kembali kebutuhan tenaga dan beban kerja perawat, menjadikan caring sebagai salah satu komponen penila...
Majalah Keperawatan Unpad, 2011