Jenny Tifany | Universitas Sumatera Utara (original) (raw)
Papers by Jenny Tifany
Melihat kegiatan bisnis yang jumlah transaksinya ratusan setiap hari tidak mungkin dihindari terj... more Melihat kegiatan bisnis yang jumlah transaksinya ratusan setiap hari tidak mungkin dihindari terjadinya sengketa antar pihak yang terlibat. Setiap jenis sengketa yang terjadi selalu menutut pemecahan dan penyelsaian yang cepat. Makin banyak dan luas kegiatan perdagangan frekuensi terjadi sengketa makin tinggi. Ini berarti makin banyak sengketa harus diselsaikan. Membiarkan sengketa dagang terlambat diselsaikan akan mengakibatkan perkembangan pembangunan tidak efisien, produktifitas menurun, dunia bisnis mengalami kemandulan dan biaya produksi meningkat. Konsumen adalah pihak yang paling dirugikan, disamping itu peningkatan kesejahteraan dan kemajuan sosial kaum pekerja juga terhambat Kalaupun akhirnya hubungan bisnis ternyata menimbulkan sengketa di antara para pihak yang terlibat, peranan penasihat hukum dalam menyelsaikan sengketa itu dihadapkan pada alternative. Secara konvensional, penyelsaian sengketa biasanya dilakukan secara litigasi atau penyelsaian senngketa dimuka pengadilan. Dalam keadaan demikian, posisi para pihak yang bersengketa sangat antagonistis (saling berlawanan satu sama lain). Penyelsaian sengketa bisnis model ini tidak direkomendasikan. Kalaupun akhirnya ditempuh, penyelesaian itu semata-matasebagai jalan terakhir (ultimatum remedium) setelah alternatif lain diniali tidak membuahkan hasil. Proses penyelesaian sengketa yang membutuhkan waktu yang lama mengakibatkan perusahaan atau para pihak yang bersengketa mengalami ketidakpastian. Cara penyelsaian seperti itu tidak diterima dunia binis melalui lembaga peradilan tidak selalu menguntungkan secara adil bagi kepentingan para pihak yang bersengketa. Sehubungan dengan itu perlu dicari dan dipikirkan cara dan sistem penyelsaian sengketa yang cepat, efektif dan efisien. Untuk itu harus dibina dan diwujudkan suatu sistem penyelesaian sengketa yang dapat menyesuaikan diri dengan laju perkembangan perekonomian dan perdagangan di masa datang. Dalam menghadapi liberalisasi perdagangan harus ada lembaga yang dapat diterima dunia bisnis dan memiliki kemampuan sistem menyelsaikan sengketa dengan cepat dan biaya murah. Di samping model penyelesaian sengketa konvensional secara konvensional melalui litigasi sistem peradilan, dalam praktik di Indonesia dikenalkan pula model yang relatif baru. Model arbitrase penyelesaian sengketa secara non-litigasi. Penyelesaian sengketa secara litigasi tetap dipergunakan manakala penyelesaian secara nonlitigasi tersebut tidak membua hkan hasil. Jadi penggunaan Arbritase adalah sebagai salah satu mekanisme penyelesaian sengketa diluar pengadilan dengan mepertimbangkan segala
KATA PENGANTAR 1 Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada ... more KATA PENGANTAR 1 Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi.
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia -Nya sehi... more Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia -Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul "Analisis Manajemen Kompensasi pada Perusahaan Swasta". Penulisan makalah ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen . Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak kesulitan itu bisateratasi.Teman -teman yang turut berpartisipasi Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangankekurangan baik pada bagian teknis penulisan maupun materi, mengigat kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya. Medan, 06 Januari 2016 DAFTAR ISI
Komunikasi yang tidak diorganisasikan dengan baik bermasalah dalam isi, pengelompokan, dan urutan... more Komunikasi yang tidak diorganisasikan dengan baik bermasalah dalam isi, pengelompokan, dan urutan butir-butir pesan. Pesan yang tidak diorganisasikan dengan baik akan sulit dipahami dan dapat berakibat adanya rasa frustasi pada penerima. Mwngapa hal ini bisa terjadi ? tidak terorganisasinya dengan baik dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai brikut:
Komunikasi Bisnis-Djoko Purwanto,M.B.A. edisi ketiga) Disusun oleh: JENNI TIFANI 140502043 DEPART... more Komunikasi Bisnis-Djoko Purwanto,M.B.A. edisi ketiga) Disusun oleh: JENNI TIFANI 140502043 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 BAB 9 PENULISAN PERMINTAAN PESAN-PESAN RUTIN DAN POSITIF A. STRATEGI PENULISAN UNTUK PERMINTAAN PESAN-PESAN RUTIN DAN PESAN-PESAN POSITIF Pemesanan produk baru kepada suatu perusahaan, pengiriman produk kepada pelanggan, pemberitahuan kebijakan bagi semua karyawan, pemberian penghargaan bagi karyawan yang loyal bagi perusahaan, atau pemberian ucapan selamat kepada karyawan/pegawai yang berprestasi baik, merupakan kegiatan-kegiatan rutin dalam dunia bisnis. Kebanyakan pesan-pesan rutin, good news, dan goodwill diminati oleh pembaca karena pesan-pesan tersebut berisi informasi yang diperlukan untuk melakukan kegiatan bisnis setiap hari. Jika pesan-pesan itu tidak memerlukan suatu hal yang khusus, ditunjukan kepada audiens dengan perbedaan budaya minimal, atau audiens yang cenderung tertarik pada apa yang ingin disampaikan atau bersikap netral, gunakan pendekatan langsung (direct aaproach) atau deduktif (deductive approach) untuk mengorganisasi pesan-pesan bisnis.
Komunikasi Bisnis-Djoko Purwanto,M.B.A. edisi ketiga) Disusun oleh: JENNI TIFANI 140502043 DEPART... more Komunikasi Bisnis-Djoko Purwanto,M.B.A. edisi ketiga) Disusun oleh: JENNI TIFANI 140502043 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 BAB 15 WAWANCARA KERJA
Persuasi merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk mencapai s... more Persuasi merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan yang membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuatnya mereka setuju. Di dalam suatu organisasi, pesan-pesan persuasi juga digunakan untuk kepentingan eksternal misalnya permintaan atau informasi yang bersifat menyenangkan, atau kegiatan untuk mendapatkan dana dan kerja sama. Bahkan, pesan-pesan persuasif bertujuan untuk kepentingan eksternal.
Organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Dan... more Organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Dan komunikasi adalah perekat yang memungkinkan kelompok masyarakat tersebut secara bersama sama melakukan fungsinya dengan baik.
Persuasi merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk mencapai s... more Persuasi merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan yang membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuatnya mereka setuju. Di dalam suatu organisasi, pesan-pesan persuasi juga digunakan untuk kepentingan eksternal misalnya permintaan atau informasi yang bersifat menyenangkan, atau kegiatan untuk mendapatkan dana dan kerja sama. Bahkan, pesan-pesan persuasif bertujuan untuk kepentingan eksternal.
Komunikasi Bisnis-Djoko Purwanto,M.B.A. edisi ketiga) Disusun oleh: JENNI TIFANI 140502043 DEPART... more Komunikasi Bisnis-Djoko Purwanto,M.B.A. edisi ketiga) Disusun oleh: JENNI TIFANI 140502043 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 BAB 15 WAWANCARA KERJA
Daya saing di Indonesia sendiri, seperti diumumkan World Economic Forum (WEF), pada tahun (2014-2... more Daya saing di Indonesia sendiri, seperti diumumkan World Economic Forum (WEF), pada tahun (2014-2015) berada di peringkat ke-34 dari 144 negara, naik 4 tingkat disbanding tahun yang lalu. Membaiknya daya saing Indonesia antara lain ditopang oleh prestasi pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 5,8 % pertahun sejak 2005. Sepintas lalu, membaiknya peringkat daya saing Indonesia mungkin terdengar hebat. Namun, jika dicermati lebdaya saing ih seksama, empat tingkat daya saing yang di lompati Indonesia sama sekali tidak istimewa. Di ASEAN, Indonesia memang unggul dari Filipina (peringkat ke-52) dan Vietnam (ke-35). Tapi Indonesia belum mampu melampaui Thailand (ke -31), Malaysia (ke 20) apalagi Singapura (ke-2). Indonesia tak masuk 10 besar di Asia Pasifik. Pada dasarnya setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu lingkungan industri mempunyai keinginan untuk dapat lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Umumnya perusahaan menerapkan strategi bersaing ini secara eksplisit melalui kegiatan-kegiatan dari berbagai departemen fungsional perusahaan yang ada. Pemikiran dasar dari penciptaan strategi bersaing berawal dari pengembangan formula umum mengenai bagaimana bisnis akan dikembangkan, apakah sebenarnya yang menjadi tujuannya dan kebijakan apa yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengertian keunggulan bersaing sendiri memiliki dua arti yang berbeda tetapi saling berhubungan. Pengertian pertama menekankan pada keunggulan atau superior dalam hal sumber daya dan keahlian yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang memiliki kompetensi dalam bidang pemasaran, manufacturing, dan inovasi dapat menjadikannya sebagai sumber -sumber untuk mencapai keunggulan bersaing. Melalui ketiga bidang kompetensi tersebut, perusahaan dapat mengembangkan strategi sehingga dapat menghasilkan produk yang laku di pasaran. Sedangkan pengertian kedua menekankan pada keunggulan dalam pencapaian kinerja selama ini. Pengertian ini terkait dengan posisi perusahaan dibandingkan dengan para pesaingnya.
Melihat kegiatan bisnis yang jumlah transaksinya ratusan setiap hari tidak mungkin dihindari terj... more Melihat kegiatan bisnis yang jumlah transaksinya ratusan setiap hari tidak mungkin dihindari terjadinya sengketa antar pihak yang terlibat. Setiap jenis sengketa yang terjadi selalu menutut pemecahan dan penyelsaian yang cepat. Makin banyak dan luas kegiatan perdagangan frekuensi terjadi sengketa makin tinggi. Ini berarti makin banyak sengketa harus diselsaikan. Membiarkan sengketa dagang terlambat diselsaikan akan mengakibatkan perkembangan pembangunan tidak efisien, produktifitas menurun, dunia bisnis mengalami kemandulan dan biaya produksi meningkat. Konsumen adalah pihak yang paling dirugikan, disamping itu peningkatan kesejahteraan dan kemajuan sosial kaum pekerja juga terhambat Kalaupun akhirnya hubungan bisnis ternyata menimbulkan sengketa di antara para pihak yang terlibat, peranan penasihat hukum dalam menyelsaikan sengketa itu dihadapkan pada alternative. Secara konvensional, penyelsaian sengketa biasanya dilakukan secara litigasi atau penyelsaian senngketa dimuka pengadilan. Dalam keadaan demikian, posisi para pihak yang bersengketa sangat antagonistis (saling berlawanan satu sama lain). Penyelsaian sengketa bisnis model ini tidak direkomendasikan. Kalaupun akhirnya ditempuh, penyelesaian itu semata-matasebagai jalan terakhir (ultimatum remedium) setelah alternatif lain diniali tidak membuahkan hasil. Proses penyelesaian sengketa yang membutuhkan waktu yang lama mengakibatkan perusahaan atau para pihak yang bersengketa mengalami ketidakpastian. Cara penyelsaian seperti itu tidak diterima dunia binis melalui lembaga peradilan tidak selalu menguntungkan secara adil bagi kepentingan para pihak yang bersengketa. Sehubungan dengan itu perlu dicari dan dipikirkan cara dan sistem penyelsaian sengketa yang cepat, efektif dan efisien. Untuk itu harus dibina dan diwujudkan suatu sistem penyelesaian sengketa yang dapat menyesuaikan diri dengan laju perkembangan perekonomian dan perdagangan di masa datang. Dalam menghadapi liberalisasi perdagangan harus ada lembaga yang dapat diterima dunia bisnis dan memiliki kemampuan sistem menyelsaikan sengketa dengan cepat dan biaya murah. Di samping model penyelesaian sengketa konvensional secara konvensional melalui litigasi sistem peradilan, dalam praktik di Indonesia dikenalkan pula model yang relatif baru. Model arbitrase penyelesaian sengketa secara non-litigasi. Penyelesaian sengketa secara litigasi tetap dipergunakan manakala penyelesaian secara nonlitigasi tersebut tidak membua hkan hasil. Jadi penggunaan Arbritase adalah sebagai salah satu mekanisme penyelesaian sengketa diluar pengadilan dengan mepertimbangkan segala
KATA PENGANTAR 1 Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada ... more KATA PENGANTAR 1 Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi.
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia -Nya sehi... more Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia -Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul "Analisis Manajemen Kompensasi pada Perusahaan Swasta". Penulisan makalah ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen . Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak kesulitan itu bisateratasi.Teman -teman yang turut berpartisipasi Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangankekurangan baik pada bagian teknis penulisan maupun materi, mengigat kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya. Medan, 06 Januari 2016 DAFTAR ISI
Komunikasi yang tidak diorganisasikan dengan baik bermasalah dalam isi, pengelompokan, dan urutan... more Komunikasi yang tidak diorganisasikan dengan baik bermasalah dalam isi, pengelompokan, dan urutan butir-butir pesan. Pesan yang tidak diorganisasikan dengan baik akan sulit dipahami dan dapat berakibat adanya rasa frustasi pada penerima. Mwngapa hal ini bisa terjadi ? tidak terorganisasinya dengan baik dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai brikut:
Komunikasi Bisnis-Djoko Purwanto,M.B.A. edisi ketiga) Disusun oleh: JENNI TIFANI 140502043 DEPART... more Komunikasi Bisnis-Djoko Purwanto,M.B.A. edisi ketiga) Disusun oleh: JENNI TIFANI 140502043 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 BAB 9 PENULISAN PERMINTAAN PESAN-PESAN RUTIN DAN POSITIF A. STRATEGI PENULISAN UNTUK PERMINTAAN PESAN-PESAN RUTIN DAN PESAN-PESAN POSITIF Pemesanan produk baru kepada suatu perusahaan, pengiriman produk kepada pelanggan, pemberitahuan kebijakan bagi semua karyawan, pemberian penghargaan bagi karyawan yang loyal bagi perusahaan, atau pemberian ucapan selamat kepada karyawan/pegawai yang berprestasi baik, merupakan kegiatan-kegiatan rutin dalam dunia bisnis. Kebanyakan pesan-pesan rutin, good news, dan goodwill diminati oleh pembaca karena pesan-pesan tersebut berisi informasi yang diperlukan untuk melakukan kegiatan bisnis setiap hari. Jika pesan-pesan itu tidak memerlukan suatu hal yang khusus, ditunjukan kepada audiens dengan perbedaan budaya minimal, atau audiens yang cenderung tertarik pada apa yang ingin disampaikan atau bersikap netral, gunakan pendekatan langsung (direct aaproach) atau deduktif (deductive approach) untuk mengorganisasi pesan-pesan bisnis.
Komunikasi Bisnis-Djoko Purwanto,M.B.A. edisi ketiga) Disusun oleh: JENNI TIFANI 140502043 DEPART... more Komunikasi Bisnis-Djoko Purwanto,M.B.A. edisi ketiga) Disusun oleh: JENNI TIFANI 140502043 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 BAB 15 WAWANCARA KERJA
Persuasi merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk mencapai s... more Persuasi merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan yang membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuatnya mereka setuju. Di dalam suatu organisasi, pesan-pesan persuasi juga digunakan untuk kepentingan eksternal misalnya permintaan atau informasi yang bersifat menyenangkan, atau kegiatan untuk mendapatkan dana dan kerja sama. Bahkan, pesan-pesan persuasif bertujuan untuk kepentingan eksternal.
Organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Dan... more Organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Dan komunikasi adalah perekat yang memungkinkan kelompok masyarakat tersebut secara bersama sama melakukan fungsinya dengan baik.
Persuasi merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk mencapai s... more Persuasi merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan yang membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuatnya mereka setuju. Di dalam suatu organisasi, pesan-pesan persuasi juga digunakan untuk kepentingan eksternal misalnya permintaan atau informasi yang bersifat menyenangkan, atau kegiatan untuk mendapatkan dana dan kerja sama. Bahkan, pesan-pesan persuasif bertujuan untuk kepentingan eksternal.
Komunikasi Bisnis-Djoko Purwanto,M.B.A. edisi ketiga) Disusun oleh: JENNI TIFANI 140502043 DEPART... more Komunikasi Bisnis-Djoko Purwanto,M.B.A. edisi ketiga) Disusun oleh: JENNI TIFANI 140502043 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 BAB 15 WAWANCARA KERJA
Daya saing di Indonesia sendiri, seperti diumumkan World Economic Forum (WEF), pada tahun (2014-2... more Daya saing di Indonesia sendiri, seperti diumumkan World Economic Forum (WEF), pada tahun (2014-2015) berada di peringkat ke-34 dari 144 negara, naik 4 tingkat disbanding tahun yang lalu. Membaiknya daya saing Indonesia antara lain ditopang oleh prestasi pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 5,8 % pertahun sejak 2005. Sepintas lalu, membaiknya peringkat daya saing Indonesia mungkin terdengar hebat. Namun, jika dicermati lebdaya saing ih seksama, empat tingkat daya saing yang di lompati Indonesia sama sekali tidak istimewa. Di ASEAN, Indonesia memang unggul dari Filipina (peringkat ke-52) dan Vietnam (ke-35). Tapi Indonesia belum mampu melampaui Thailand (ke -31), Malaysia (ke 20) apalagi Singapura (ke-2). Indonesia tak masuk 10 besar di Asia Pasifik. Pada dasarnya setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu lingkungan industri mempunyai keinginan untuk dapat lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Umumnya perusahaan menerapkan strategi bersaing ini secara eksplisit melalui kegiatan-kegiatan dari berbagai departemen fungsional perusahaan yang ada. Pemikiran dasar dari penciptaan strategi bersaing berawal dari pengembangan formula umum mengenai bagaimana bisnis akan dikembangkan, apakah sebenarnya yang menjadi tujuannya dan kebijakan apa yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengertian keunggulan bersaing sendiri memiliki dua arti yang berbeda tetapi saling berhubungan. Pengertian pertama menekankan pada keunggulan atau superior dalam hal sumber daya dan keahlian yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang memiliki kompetensi dalam bidang pemasaran, manufacturing, dan inovasi dapat menjadikannya sebagai sumber -sumber untuk mencapai keunggulan bersaing. Melalui ketiga bidang kompetensi tersebut, perusahaan dapat mengembangkan strategi sehingga dapat menghasilkan produk yang laku di pasaran. Sedangkan pengertian kedua menekankan pada keunggulan dalam pencapaian kinerja selama ini. Pengertian ini terkait dengan posisi perusahaan dibandingkan dengan para pesaingnya.