Sarwendah Paramesti | Institut Teknologi Bandung (original) (raw)

Sarwendah Paramesti

Related Authors

Misrahanum Misrahanum

reni yunus

Rachmi Fanani Hakim

Santi Chismirina

Fhiya Khumaida

State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang

Uploads

Papers by Sarwendah Paramesti

Research paper thumbnail of Perbandingan Efektivitas Antifungi Ekstrak Etanol Bawang Putih (Allium sativum) dan Nistatin dengan Metode Difusi Cakram terhadap Candida albicans

Jurnal Mikologi Indonesia, 2019

Abstrak Bawang putih (Allium sativum) merupakan tanaman yang dilaporkan memiliki potensi sebagai ... more Abstrak Bawang putih (Allium sativum) merupakan tanaman yang dilaporkan memiliki potensi sebagai bahan obat untuk penyakit mikosis karena memiliki aktivitas anti-jamur. Sejauh ini, banyak penelitian untuk menentukan aktivitas anti-jamur dari ekstrak bawang putih tidak dibandingkan efektivitasnya dengan aktivitas obat-obatan yang sudah beredar di pasar secara komersil, misalnya dengan nistatin yang merupakan antibiotik yang sangat efisien dalam pengobatan mikosis, khususnya yang diakibatkan oleh Candida albicans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas ekstrak etanol bawang putih dan nistatin sebagai anti-jamur terhadap C. albicans. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah uji difusi menggunakan kertas cakram dengan 6 perlakuan. Konsentrasi ekstrak yang dipilih adalah 4 g/mL (100%), 3 g/mL (75%), 2 g/mL (50%), dan 1 g/mL (25%). Replikasi yang dilakukan dalam penelitian ini sebanyak 5 kali. Hasil data diperoleh dari pengukuran diameter zona hambat (mm) yang terbentuk di sekitar cakram dan nistatin setelah diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan rerata diameter zona hambat pada nistatin sebesar 22,67 ± 1,03 mm, sedangkan rerata diameter zona hambat pada ekstrak etanol bawang putih dengan konsentrasi 4 g/mL sebesar 15,50 ± 0,55 mm, sehingga nistatin sebagai anti-jamur lebih efektif dibandingkan dengan ekstrak etanol bawang putih. Kata kunci-Allium sativum-Anti-jamur-Diameter zona hambat-Kandidiasis-Nistatin

Research paper thumbnail of Perbandingan Efektivitas Antifungi Ekstrak Etanol Bawang Putih (Allium sativum) dan Nistatin dengan Metode Difusi Cakram terhadap Candida albicans

Jurnal Mikologi Indonesia, 2019

Abstrak Bawang putih (Allium sativum) merupakan tanaman yang dilaporkan memiliki potensi sebagai ... more Abstrak Bawang putih (Allium sativum) merupakan tanaman yang dilaporkan memiliki potensi sebagai bahan obat untuk penyakit mikosis karena memiliki aktivitas anti-jamur. Sejauh ini, banyak penelitian untuk menentukan aktivitas anti-jamur dari ekstrak bawang putih tidak dibandingkan efektivitasnya dengan aktivitas obat-obatan yang sudah beredar di pasar secara komersil, misalnya dengan nistatin yang merupakan antibiotik yang sangat efisien dalam pengobatan mikosis, khususnya yang diakibatkan oleh Candida albicans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas ekstrak etanol bawang putih dan nistatin sebagai anti-jamur terhadap C. albicans. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah uji difusi menggunakan kertas cakram dengan 6 perlakuan. Konsentrasi ekstrak yang dipilih adalah 4 g/mL (100%), 3 g/mL (75%), 2 g/mL (50%), dan 1 g/mL (25%). Replikasi yang dilakukan dalam penelitian ini sebanyak 5 kali. Hasil data diperoleh dari pengukuran diameter zona hambat (mm) yang terbentuk di sekitar cakram dan nistatin setelah diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan rerata diameter zona hambat pada nistatin sebesar 22,67 ± 1,03 mm, sedangkan rerata diameter zona hambat pada ekstrak etanol bawang putih dengan konsentrasi 4 g/mL sebesar 15,50 ± 0,55 mm, sehingga nistatin sebagai anti-jamur lebih efektif dibandingkan dengan ekstrak etanol bawang putih. Kata kunci-Allium sativum-Anti-jamur-Diameter zona hambat-Kandidiasis-Nistatin

Log In