Nila Sutra | Institut Teknologi Sepuluh Nopember (original) (raw)
Papers by Nila Sutra
Journal of Railway Transportation and Technology, Nov 29, 2022
Open dumping is the most widely used landfilling method in Indonesia. As the amount of waste incr... more Open dumping is the most widely used landfilling method in Indonesia. As the amount of waste increases year by year, an indiscriminate landfill induces an inherited problem, leachate deployment. Leachate deployment is a problem in landfills worldwide and worsens in developing countries, such as Indonesia. Besides, one of the most found contaminants found in landfills is ammonium (NH4+). At Ngipik Landfill, Gresik, ammonium concentration was recorded at 1024 mg/L, even though the Indonesian government limits the maximum concentration to 5 mg/L. The excessive NH4+ leads to eutrophication as the amount of NH4+ interferes with the oxygen binding in water. Several solutions to reduce the contamination are a proper clay liner and wastewater processing. The clay liner should be assessed for its hydraulic conductivity and immobilization ability. For municipal solid waste, the hydraulic conductivity of clay liners should be less than 1.0 x 10-9 m/s, while the hydraulic conductivity of Ngipik...
Perluasan Pelabuhan Peti Kemas Belawan dilaksanakan karena jumlah kargo yang terus meningkat seti... more Perluasan Pelabuhan Peti Kemas Belawan dilaksanakan karena jumlah kargo yang terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu dilaksanakan proyek pengembangan bertahap untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan Belawan. Peningkatan kapasitas dimulai dengan perluasan lapangan penumpukan. Lebar perluasan berupa area reklamasi sepanjang 400 m dan lebar 405 m pada pengembangan tahap II.. Dari hasil penyelidikan tanah (geotechnical survey) yang dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia I pada tahun 2009 didapatkan hasil bahwa tanah dasar pada area reklamasi tersebut merupakan tanah lempung yang cenderung lunak. Maka akan sulit untuk melaksanakan reklamasi karena rendahnya daya dukung tanah dasar dan besarnya pemampatan yang mungkin terjadi. Sehingga diperlukan perbaikan tanah dasar dan percepatan waktu konsolidasi. Selain itu diperlukan struktur pelindung berupa tanggul untuk melindungi timbunan dari terjangan arus dan gelombang air laut. Perbaikan tanah dasar dalam Tugas Akhir ini dilakukan de...
Perluasan Pelabuhan Peti Kemas Belawan dilaksanakan karena jumlah kargo yang terus meningkat seti... more Perluasan Pelabuhan Peti Kemas Belawan dilaksanakan karena jumlah kargo yang terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu dilaksanakan proyek pengembangan bertahap untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan Belawan. Peningkatan kapasitas dimulai dengan perluasan lapangan penumpukan. Lebar perluasan berupa area reklamasi sepanjang 400 m dan lebar 405 m pada pengembangan tahap II.. Dari hasil penyelidikan tanah (geotechnical survey) yang dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia I pada tahun 2009 didapatkan hasil bahwa tanah dasar pada area reklamasi tersebut merupakan tanah lempung yang cenderung lunak. Maka akan sulit untuk melaksanakan reklamasi karena rendahnya daya dukung tanah dasar dan besarnya pemampatan yang mungkin terjadi. Sehingga diperlukan perbaikan tanah dasar dan percepatan waktu konsolidasi. Selain itu diperlukan struktur pelindung berupa tanggul untuk melindungi timbunan dari terjangan arus dan gelombang air laut. Perbaikan tanah dasar dalam Tugas Akhir ini dilakukan de...
Jurnal Geosaintek, May 1, 2017
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik menggunakan sistem Openg Dumping, sehingga dengan sistem ini... more Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik menggunakan sistem Openg Dumping, sehingga dengan sistem ini akan menyebabkan pencemaran lingkungan salah satunya melalui air lindi yang dihasilkan dari sampah. Telah dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi air lindi menggunakan metode Inversi VLF-EM. Dari hasil pengolahan data VLF menggunakan inversi diperoleh nilai resistivitas daerah yang teridentifikasi adanya air lindi berkisar 1.6-2.5 yang sudah tersebar hingga kedalaman 15 m. Hal ini mengidentifikasikan bahwa air lindi sudah tersebar di Area TPA Ngipik.
International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology
Jurnal Geosaintek, Dec 29, 2017
TPA Ngipik Kabupaten Gresik dalam perencanaannya dibuat dengan menerapkan sistem Sanitary Landfil... more TPA Ngipik Kabupaten Gresik dalam perencanaannya dibuat dengan menerapkan sistem Sanitary Landfill. Namun saat ini TPA Ngipik telah beroperasi dengan sistem pengelolaan Open Dumping sejak tahun 2003. Penerapan sistem Open Dumping menyebabkan pencemaran mudah terjadi baik pencemaran air, tanah dan udara. Penelitian ini mengorelasikan data resistivitas 2D, uji resistivitas skala laboratorium dan data hasil pemboran. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi sebaran lindi dan kedalamannya berdasarkan korelasi data tersebut. Telah dilakukan pengukuran Resistivitas 2D Konfigurasi Wenner-Schlumberger dengan spasi 0.5 m dan total panjang 15.5 m pada musim kemarau dan musim penghujan. Dilakukan pula pengujian resistivitas skala laboratorium sebagai data korelasi Resistivitas 2D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil inversi pengukuran sesuai dengan litologi lempung dengan rentang resistivitas sebesar 0.1-43.78 Ωm dan telah sesuai dengan data hasil pemboran berupa litologi lempung hingga kedalaman 30 m. Pada lintasan pengukuran juga telah teridentifikasi terdapat sebaran air lindi dengan nilai resistivitas sebesar 0.1-1.5 Ωm. Kedalaman sebaran air lindi dari hasil penelitian ialah lebih besar dari 1 meter.
International Journal of GEOMATE
Jurnal Teknik ITS
Ngipik Kabupaten Gresik berdiri dengan sistem Open Dumping selama 14 tahun yang menyebabkan terja... more Ngipik Kabupaten Gresik berdiri dengan sistem Open Dumping selama 14 tahun yang menyebabkan terjadinya pencemaran air tanah oleh air lindi. Untuk mendapatkan kontras yang jelas pada nilai resistivitas yang diduga sebagai sebaran air lindi, dilakukan pengujian resistivitas skala laboratorium. Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh fluida pada sampel tanah TPA Ngipik. Sampel tanah yang diuji yakni dua sampel dengan dibedakan fluida yang tersaturasi. Digunakan resistivitas dengan konfigurasi Wenner dengan jarak antar elektroda sebesar 1 cm. Didapatkan hasil bahwa sampel A mengalami kejenuhan dan nilai resistivitas yang stabil pada penambahan aquades tetes ke-80. Sedangkan pada sampel B mengalami kejenuhan dan nilai resistivitas yang stabil pada penambahan air lindi tetes ke-40. Nilai resistivitas sampel B dengan kandungan air lindi lebih kecil daripada sampel A dengan kandungan air aquades. Sampel tanah lempung dengan kandungan air lindi lebih konduktif dibandingkan dengan kandungan air aquades.
Jurnal Teknik ITS
Telah dilakukan penelitian untuk mendeteksi keberadaan air lindi dengan metode VLF dimana pengola... more Telah dilakukan penelitian untuk mendeteksi keberadaan air lindi dengan metode VLF dimana pengolahan data yang dilakukan menggunakan Filter Fraser dan Karous-Hjlet. Hasil filter Fraser menghasilkan perpotongan grafik Inphase dan Quadrature yang mana anomali dapat dilihat jika grafik tersebut berpotongan pada saat Inphase negatif dan Quadrature positif sedangkan hasil Filter Karous-Hjelt menghasilkan penampang 2 dimensi dengan parameter rapat arus. Dari hasil penelitian diperoleh keberadaan air lindi ditunjukkan oleh adanya anomali konduktif pada lintasan 1 berada pada posisi 75-125m, 140-160m dan 210-230m, untuk Lintasan 2 berada pada posisi 20-25 m dan 75-135 m, sedangkan Lintasan 3 berada pada posisi 20-50m, 75-170 m dan 210-250 m. Hasil Filter Fraser dan Karous-Hjelt bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan air lindi yang diinterpretasi secara kualitatif dengan adanya anomali yang bersifat konduktif, namun hanya bisa melihat anomali secara lateral (horizontal).
MATEC Web of Conferences
This paper presents an investigation based on affected areas of earthquakes based on the micro-tr... more This paper presents an investigation based on affected areas of earthquakes based on the micro-tremor horizontal-to-vertical ratio (HVSR) method around the Ngipik Landfill, Gresik. Ngipik landfill applies an Open dumping system with no protective layer to prevent groundwater pollution. Hence, the effect of the earthquake was investigated for preliminary assessment of leachate's leakage. The micro-tremor measurements were performed by dividing the area into a grid with a 25m distance. The predominant frequency (f0) ranges between 1.1 and 3.65 Hz and the peak of HVSR (Am) varies from 2.04 to 7.16. The vulnerability index (kg) displayed the level of soil damage due to ground motions; the highest kg values signified the weaker zones during earthquakes and also indicated the leachate spread. The result of this paper might consider to seismic stability analysis of leachate recirculation landfill.
Journal of Railway Transportation and Technology, Nov 29, 2022
Open dumping is the most widely used landfilling method in Indonesia. As the amount of waste incr... more Open dumping is the most widely used landfilling method in Indonesia. As the amount of waste increases year by year, an indiscriminate landfill induces an inherited problem, leachate deployment. Leachate deployment is a problem in landfills worldwide and worsens in developing countries, such as Indonesia. Besides, one of the most found contaminants found in landfills is ammonium (NH4+). At Ngipik Landfill, Gresik, ammonium concentration was recorded at 1024 mg/L, even though the Indonesian government limits the maximum concentration to 5 mg/L. The excessive NH4+ leads to eutrophication as the amount of NH4+ interferes with the oxygen binding in water. Several solutions to reduce the contamination are a proper clay liner and wastewater processing. The clay liner should be assessed for its hydraulic conductivity and immobilization ability. For municipal solid waste, the hydraulic conductivity of clay liners should be less than 1.0 x 10-9 m/s, while the hydraulic conductivity of Ngipik...
Perluasan Pelabuhan Peti Kemas Belawan dilaksanakan karena jumlah kargo yang terus meningkat seti... more Perluasan Pelabuhan Peti Kemas Belawan dilaksanakan karena jumlah kargo yang terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu dilaksanakan proyek pengembangan bertahap untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan Belawan. Peningkatan kapasitas dimulai dengan perluasan lapangan penumpukan. Lebar perluasan berupa area reklamasi sepanjang 400 m dan lebar 405 m pada pengembangan tahap II.. Dari hasil penyelidikan tanah (geotechnical survey) yang dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia I pada tahun 2009 didapatkan hasil bahwa tanah dasar pada area reklamasi tersebut merupakan tanah lempung yang cenderung lunak. Maka akan sulit untuk melaksanakan reklamasi karena rendahnya daya dukung tanah dasar dan besarnya pemampatan yang mungkin terjadi. Sehingga diperlukan perbaikan tanah dasar dan percepatan waktu konsolidasi. Selain itu diperlukan struktur pelindung berupa tanggul untuk melindungi timbunan dari terjangan arus dan gelombang air laut. Perbaikan tanah dasar dalam Tugas Akhir ini dilakukan de...
Perluasan Pelabuhan Peti Kemas Belawan dilaksanakan karena jumlah kargo yang terus meningkat seti... more Perluasan Pelabuhan Peti Kemas Belawan dilaksanakan karena jumlah kargo yang terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu dilaksanakan proyek pengembangan bertahap untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan Belawan. Peningkatan kapasitas dimulai dengan perluasan lapangan penumpukan. Lebar perluasan berupa area reklamasi sepanjang 400 m dan lebar 405 m pada pengembangan tahap II.. Dari hasil penyelidikan tanah (geotechnical survey) yang dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia I pada tahun 2009 didapatkan hasil bahwa tanah dasar pada area reklamasi tersebut merupakan tanah lempung yang cenderung lunak. Maka akan sulit untuk melaksanakan reklamasi karena rendahnya daya dukung tanah dasar dan besarnya pemampatan yang mungkin terjadi. Sehingga diperlukan perbaikan tanah dasar dan percepatan waktu konsolidasi. Selain itu diperlukan struktur pelindung berupa tanggul untuk melindungi timbunan dari terjangan arus dan gelombang air laut. Perbaikan tanah dasar dalam Tugas Akhir ini dilakukan de...
Jurnal Geosaintek, May 1, 2017
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik menggunakan sistem Openg Dumping, sehingga dengan sistem ini... more Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik menggunakan sistem Openg Dumping, sehingga dengan sistem ini akan menyebabkan pencemaran lingkungan salah satunya melalui air lindi yang dihasilkan dari sampah. Telah dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi air lindi menggunakan metode Inversi VLF-EM. Dari hasil pengolahan data VLF menggunakan inversi diperoleh nilai resistivitas daerah yang teridentifikasi adanya air lindi berkisar 1.6-2.5 yang sudah tersebar hingga kedalaman 15 m. Hal ini mengidentifikasikan bahwa air lindi sudah tersebar di Area TPA Ngipik.
International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology
Jurnal Geosaintek, Dec 29, 2017
TPA Ngipik Kabupaten Gresik dalam perencanaannya dibuat dengan menerapkan sistem Sanitary Landfil... more TPA Ngipik Kabupaten Gresik dalam perencanaannya dibuat dengan menerapkan sistem Sanitary Landfill. Namun saat ini TPA Ngipik telah beroperasi dengan sistem pengelolaan Open Dumping sejak tahun 2003. Penerapan sistem Open Dumping menyebabkan pencemaran mudah terjadi baik pencemaran air, tanah dan udara. Penelitian ini mengorelasikan data resistivitas 2D, uji resistivitas skala laboratorium dan data hasil pemboran. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi sebaran lindi dan kedalamannya berdasarkan korelasi data tersebut. Telah dilakukan pengukuran Resistivitas 2D Konfigurasi Wenner-Schlumberger dengan spasi 0.5 m dan total panjang 15.5 m pada musim kemarau dan musim penghujan. Dilakukan pula pengujian resistivitas skala laboratorium sebagai data korelasi Resistivitas 2D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil inversi pengukuran sesuai dengan litologi lempung dengan rentang resistivitas sebesar 0.1-43.78 Ωm dan telah sesuai dengan data hasil pemboran berupa litologi lempung hingga kedalaman 30 m. Pada lintasan pengukuran juga telah teridentifikasi terdapat sebaran air lindi dengan nilai resistivitas sebesar 0.1-1.5 Ωm. Kedalaman sebaran air lindi dari hasil penelitian ialah lebih besar dari 1 meter.
International Journal of GEOMATE
Jurnal Teknik ITS
Ngipik Kabupaten Gresik berdiri dengan sistem Open Dumping selama 14 tahun yang menyebabkan terja... more Ngipik Kabupaten Gresik berdiri dengan sistem Open Dumping selama 14 tahun yang menyebabkan terjadinya pencemaran air tanah oleh air lindi. Untuk mendapatkan kontras yang jelas pada nilai resistivitas yang diduga sebagai sebaran air lindi, dilakukan pengujian resistivitas skala laboratorium. Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh fluida pada sampel tanah TPA Ngipik. Sampel tanah yang diuji yakni dua sampel dengan dibedakan fluida yang tersaturasi. Digunakan resistivitas dengan konfigurasi Wenner dengan jarak antar elektroda sebesar 1 cm. Didapatkan hasil bahwa sampel A mengalami kejenuhan dan nilai resistivitas yang stabil pada penambahan aquades tetes ke-80. Sedangkan pada sampel B mengalami kejenuhan dan nilai resistivitas yang stabil pada penambahan air lindi tetes ke-40. Nilai resistivitas sampel B dengan kandungan air lindi lebih kecil daripada sampel A dengan kandungan air aquades. Sampel tanah lempung dengan kandungan air lindi lebih konduktif dibandingkan dengan kandungan air aquades.
Jurnal Teknik ITS
Telah dilakukan penelitian untuk mendeteksi keberadaan air lindi dengan metode VLF dimana pengola... more Telah dilakukan penelitian untuk mendeteksi keberadaan air lindi dengan metode VLF dimana pengolahan data yang dilakukan menggunakan Filter Fraser dan Karous-Hjlet. Hasil filter Fraser menghasilkan perpotongan grafik Inphase dan Quadrature yang mana anomali dapat dilihat jika grafik tersebut berpotongan pada saat Inphase negatif dan Quadrature positif sedangkan hasil Filter Karous-Hjelt menghasilkan penampang 2 dimensi dengan parameter rapat arus. Dari hasil penelitian diperoleh keberadaan air lindi ditunjukkan oleh adanya anomali konduktif pada lintasan 1 berada pada posisi 75-125m, 140-160m dan 210-230m, untuk Lintasan 2 berada pada posisi 20-25 m dan 75-135 m, sedangkan Lintasan 3 berada pada posisi 20-50m, 75-170 m dan 210-250 m. Hasil Filter Fraser dan Karous-Hjelt bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan air lindi yang diinterpretasi secara kualitatif dengan adanya anomali yang bersifat konduktif, namun hanya bisa melihat anomali secara lateral (horizontal).
MATEC Web of Conferences
This paper presents an investigation based on affected areas of earthquakes based on the micro-tr... more This paper presents an investigation based on affected areas of earthquakes based on the micro-tremor horizontal-to-vertical ratio (HVSR) method around the Ngipik Landfill, Gresik. Ngipik landfill applies an Open dumping system with no protective layer to prevent groundwater pollution. Hence, the effect of the earthquake was investigated for preliminary assessment of leachate's leakage. The micro-tremor measurements were performed by dividing the area into a grid with a 25m distance. The predominant frequency (f0) ranges between 1.1 and 3.65 Hz and the peak of HVSR (Am) varies from 2.04 to 7.16. The vulnerability index (kg) displayed the level of soil damage due to ground motions; the highest kg values signified the weaker zones during earthquakes and also indicated the leachate spread. The result of this paper might consider to seismic stability analysis of leachate recirculation landfill.