Lelie Liana | Gadjah Mada University (original) (raw)
Uploads
Papers by Lelie Liana
Solimar International, 2021
Developing a tourism management plan is challenging for any destination management organization. ... more Developing a tourism management plan is challenging for any destination management organization. Working for a destination management organization across multiple islands is even more! Since each island is different, each one is prioritizing different things. Between plastic trash pollution, climate change, access to clean water, and food security, there are many problems that are on the agenda to solve. Wakatobi, a group of four main islands in southeast Sulawesi, Indonesia, faces these complex issues in pursuit of sustainable tourism development. This writing will give 4 approaches to dealing with challenges in inter-island development.
Universitas Gadjah Mada, 2018
Esensi berwisata dalam pandangan umum adalah jalan-jalan dan bersenang-senang, berfoto bersama, d... more Esensi berwisata dalam pandangan umum adalah jalan-jalan dan bersenang-senang, berfoto bersama, dan makan bersama. Lalu kemudian di Indonesia sendiri makin ramai tempat berwisata yang selalu ada latar belakang tulisan buat berfoto. Semakin sering diunggah di sosial media, semakin terkenal dan banyak yang datang ke tempat itu.
Apa sih sebenarnya esensi berwisata? bagaimana dengan masyarakat kita kalau dirunut dari sisi sosial budaya?
Kalteng Pos Onine, 2017
Sejak ramainya sosial media dan mudahnya berbagi informasi hanya dalam hitungan detik, berwisata ... more Sejak ramainya sosial media dan mudahnya berbagi informasi hanya dalam hitungan detik, berwisata merupakan hal "baru" yang kemudian menjadi sebuah trend.
Trend ini terkait erat dengan kehidupan masyarakat urban yang membutuhkan pengalaman berbeda dari kehidupan aslinya. Contoh nyata adalah masyarakat urban yang berbondong-bondong pergi ke pantai pada saat liburan, atau kaum urban yang pergi ke gunung dengan motivasi mendapatkan ketenangan dan bertemu dengan masyarakat sekitar yang "sangat" berbeda dari masyarakat yang mereka temui sehari-hari dalam rutinitas penat mereka. Fenomena ini yang berhasil direkam oleh banyak pelaku bisnis di bidang pariwisata dengan menciptakan suasana "desa" dalam setiap produknya. Disadari atau tidak, produk wisata yang berlabel "desa", "alami", "organik", semakin banyak digandrungi oleh pasar. Contohnya "warung desa" yang berisi masakan rumahan denga penyajian yang rumahan, suasana rumahan dikelilingi sawah. Hal ini juga lah yang sering saya temui di beberapa wilayah desa wisata di sekitar Yogyakarta, dimana wisatawan mencari, menemui, dan terkesan dengan produk yang bersifat "desa" ini. Konsep desa wisata dan wisata desa memang memiliki kesamaan, namun yang berbeda jelas terlihat. Konsep wisata desa yang populer di luar negeri ini nampaknya sangat cocok jika dterapkan di wilayah berkembang dimana suasana desanya masih kental dan masyarakatnya masih "nature" dimana kedatangan wisatawan memang disambut apa adanya dengan ciri khas masyarakat desa itu. Tulisan ini membantu memahami definisi dari pengembangan atraksi wisata melalui pendekatan Pariwisata Berbasis Masyarakat
Kalteng Pos, 2018
pariwisata sebagai sebuah bidang yang memiliki keterkaitan dengan bidang sosial budaya, lingkunga... more pariwisata sebagai sebuah bidang yang memiliki keterkaitan dengan bidang sosial budaya, lingkungan, kesejahteraan masyarakat memiliki kapasitas sebagai salah satu alternatif dalam mengambil bagian perbaikan kondisi kesejahteraan masyarakat sekaligus memberikan pengalaman kepada wisatawan melalui sebuah konsep pariwisata berbasis masyarakat. Kalimantan Tengah adalah satu satu provinsi di Indonesia dengan jumlah keragaman kesenian dan cara hidup masyarakat secara tradisional masih ditemukan. analisis potensial produk wisata berbasis masyarakat ini mampu sebagai landasan dan gambaran pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Kalimantan Tengah
analisis SWOT pantai Slili, Gunung Kidul, Yogyakarta
Thesis Chapters by Lelie Liana
Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, 2018
Under direct supervision of Prof. Dr. Ir. Chafid Fandeli, M.S and Drs. Hendrie Adji Kusworo, M.Sc... more Under direct supervision of Prof. Dr. Ir. Chafid Fandeli, M.S and Drs. Hendrie Adji Kusworo, M.Sc., Ph.D, This Master Thesis well done on find out and analysis of community-based institutional development with its social capital.
86 MJTC is an innovative institution that initiated the first jeep tour activity in Cangkringan post eruption of Merapi in 2010. This study aims to describe its institutional development by discover the process of existence, the role of actors and social capital involved. Qualitative analysis method is used which data collected through observation and in-depth interviews with key informants, informants, and from secondary data.
Books by Lelie Liana
Swisscontact Newspaper, 2022
Working in Sustainable Destination Development is not only challenging for its goals but also for... more Working in Sustainable Destination Development is not only challenging for its goals but also for the whole systemic plan & implementation. The planning design needs more comprehensive not only coming from the destination itself but also from the market.
Swisscontact, with a program named SUSTOUR (Sustainable Tourism Development), is working closely with the local government and tourism business in supporting the destination by not only creating the tourism product massively but also aligning with the demand of sustainable tourists.
The quality of tourism destinations is closely tied to the perceptions and expectations of visitors. On the one hand, the quality of tourism destinations is the result of tourism development planning and policies created by stakeholders within the destination. Planning mechanisms that continuously reference tourist expectations will help pave the way for increased performance of tourism destinations.
SUSTOUR has introduced the Strategic Visitor Flow as a destination monitoring tool that helps identify visitors’ perceptions and preferences regarding certain attractions along their journey.
Should you like to know more about “Strategic Visitor Flow”, please read the full version of SUSTOUR newsletter 9th edition here: https://issuu.com/sustour/docs/newsletter_edition_9_may_2022/10
Solimar International, 2021
Developing a tourism management plan is challenging for any destination management organization. ... more Developing a tourism management plan is challenging for any destination management organization. Working for a destination management organization across multiple islands is even more! Since each island is different, each one is prioritizing different things. Between plastic trash pollution, climate change, access to clean water, and food security, there are many problems that are on the agenda to solve. Wakatobi, a group of four main islands in southeast Sulawesi, Indonesia, faces these complex issues in pursuit of sustainable tourism development. This writing will give 4 approaches to dealing with challenges in inter-island development.
Universitas Gadjah Mada, 2018
Esensi berwisata dalam pandangan umum adalah jalan-jalan dan bersenang-senang, berfoto bersama, d... more Esensi berwisata dalam pandangan umum adalah jalan-jalan dan bersenang-senang, berfoto bersama, dan makan bersama. Lalu kemudian di Indonesia sendiri makin ramai tempat berwisata yang selalu ada latar belakang tulisan buat berfoto. Semakin sering diunggah di sosial media, semakin terkenal dan banyak yang datang ke tempat itu.
Apa sih sebenarnya esensi berwisata? bagaimana dengan masyarakat kita kalau dirunut dari sisi sosial budaya?
Kalteng Pos Onine, 2017
Sejak ramainya sosial media dan mudahnya berbagi informasi hanya dalam hitungan detik, berwisata ... more Sejak ramainya sosial media dan mudahnya berbagi informasi hanya dalam hitungan detik, berwisata merupakan hal "baru" yang kemudian menjadi sebuah trend.
Trend ini terkait erat dengan kehidupan masyarakat urban yang membutuhkan pengalaman berbeda dari kehidupan aslinya. Contoh nyata adalah masyarakat urban yang berbondong-bondong pergi ke pantai pada saat liburan, atau kaum urban yang pergi ke gunung dengan motivasi mendapatkan ketenangan dan bertemu dengan masyarakat sekitar yang "sangat" berbeda dari masyarakat yang mereka temui sehari-hari dalam rutinitas penat mereka. Fenomena ini yang berhasil direkam oleh banyak pelaku bisnis di bidang pariwisata dengan menciptakan suasana "desa" dalam setiap produknya. Disadari atau tidak, produk wisata yang berlabel "desa", "alami", "organik", semakin banyak digandrungi oleh pasar. Contohnya "warung desa" yang berisi masakan rumahan denga penyajian yang rumahan, suasana rumahan dikelilingi sawah. Hal ini juga lah yang sering saya temui di beberapa wilayah desa wisata di sekitar Yogyakarta, dimana wisatawan mencari, menemui, dan terkesan dengan produk yang bersifat "desa" ini. Konsep desa wisata dan wisata desa memang memiliki kesamaan, namun yang berbeda jelas terlihat. Konsep wisata desa yang populer di luar negeri ini nampaknya sangat cocok jika dterapkan di wilayah berkembang dimana suasana desanya masih kental dan masyarakatnya masih "nature" dimana kedatangan wisatawan memang disambut apa adanya dengan ciri khas masyarakat desa itu. Tulisan ini membantu memahami definisi dari pengembangan atraksi wisata melalui pendekatan Pariwisata Berbasis Masyarakat
Kalteng Pos, 2018
pariwisata sebagai sebuah bidang yang memiliki keterkaitan dengan bidang sosial budaya, lingkunga... more pariwisata sebagai sebuah bidang yang memiliki keterkaitan dengan bidang sosial budaya, lingkungan, kesejahteraan masyarakat memiliki kapasitas sebagai salah satu alternatif dalam mengambil bagian perbaikan kondisi kesejahteraan masyarakat sekaligus memberikan pengalaman kepada wisatawan melalui sebuah konsep pariwisata berbasis masyarakat. Kalimantan Tengah adalah satu satu provinsi di Indonesia dengan jumlah keragaman kesenian dan cara hidup masyarakat secara tradisional masih ditemukan. analisis potensial produk wisata berbasis masyarakat ini mampu sebagai landasan dan gambaran pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Kalimantan Tengah
analisis SWOT pantai Slili, Gunung Kidul, Yogyakarta
Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, 2018
Under direct supervision of Prof. Dr. Ir. Chafid Fandeli, M.S and Drs. Hendrie Adji Kusworo, M.Sc... more Under direct supervision of Prof. Dr. Ir. Chafid Fandeli, M.S and Drs. Hendrie Adji Kusworo, M.Sc., Ph.D, This Master Thesis well done on find out and analysis of community-based institutional development with its social capital.
86 MJTC is an innovative institution that initiated the first jeep tour activity in Cangkringan post eruption of Merapi in 2010. This study aims to describe its institutional development by discover the process of existence, the role of actors and social capital involved. Qualitative analysis method is used which data collected through observation and in-depth interviews with key informants, informants, and from secondary data.
Swisscontact Newspaper, 2022
Working in Sustainable Destination Development is not only challenging for its goals but also for... more Working in Sustainable Destination Development is not only challenging for its goals but also for the whole systemic plan & implementation. The planning design needs more comprehensive not only coming from the destination itself but also from the market.
Swisscontact, with a program named SUSTOUR (Sustainable Tourism Development), is working closely with the local government and tourism business in supporting the destination by not only creating the tourism product massively but also aligning with the demand of sustainable tourists.
The quality of tourism destinations is closely tied to the perceptions and expectations of visitors. On the one hand, the quality of tourism destinations is the result of tourism development planning and policies created by stakeholders within the destination. Planning mechanisms that continuously reference tourist expectations will help pave the way for increased performance of tourism destinations.
SUSTOUR has introduced the Strategic Visitor Flow as a destination monitoring tool that helps identify visitors’ perceptions and preferences regarding certain attractions along their journey.
Should you like to know more about “Strategic Visitor Flow”, please read the full version of SUSTOUR newsletter 9th edition here: https://issuu.com/sustour/docs/newsletter_edition_9_may_2022/10