Agus Santoso | Sekolah Tinggi Teologi Reformed Indonesia (original) (raw)

Books by Agus Santoso

Research paper thumbnail of Pernikahan Arjuna: Sebuah Epik Arjunawiwaha Karya Empu Kanwa

Research paper thumbnail of Cinta Kuat Seperti Maut: Tafsir Kitab Kidung Agung

Ci n t a K u a t S e p e r t i Ma u t P d t . D r . A g u s S a n t o s o

Research paper thumbnail of Di Bawah Perlindungan Sayap-Nya: Tafsir Kitab Rut

Tafsir Kitab Rut ini diberi judul "Di Bawah Perlindungan Sayap-Nya". Judul ini diambil dari Rut 2... more Tafsir Kitab Rut ini diberi judul "Di Bawah Perlindungan Sayap-Nya". Judul ini diambil dari Rut 2:12 yang berbunyi: "TUHAN kirannya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung." Dalam hal ini ada sebuah pengakuan iman yang diutarakan, bahwa Tuhan sangat peduli ketika umat-Nya mengalami tekanan, termasuk di antaranya marjinalisasi dalam hal perbedaan jender. TUHAN melihat akan penindasan ini, dan Dia melindungi Rut dengan menyembunyikannya di bawah sayap-Nya. Boas pun dipilih-Nya untuk terlibat dalam perjuangan persamaan jender ini.
Buku tafsir ini merupakan sebuah pendekatan pastoral terhadap teks Alkitab. Kata "Perlindungan" di sini dipahami dalam kerangka pastoral, merupakan sebuah rasa kepedulian bagi yang tertindas.

Research paper thumbnail of "Hiburkanlah Buah Hatiku": Tafsir Surat Filemon

Tafsir Surat Filemon ini diberi judul "Hiburkanlah Buah Hatiku". Judul ini diambil dari Filemon 2... more Tafsir Surat Filemon ini diberi judul "Hiburkanlah Buah Hatiku". Judul ini diambil dari Filemon 20. TB-LAI (dan kebanyakan terjemahan Alkitab) menerjemahkannya : "Hiburkanlah hatiku". Dalam hal ini Paulus berkata kepada Filemon untuk menghidbur hatinya. Namun demikian, di dalam tafsir ini ayat tersebut diterjemahkan: "Hiburkanlah Buah Hatiku".
Buku tafsir ini merupakan sebuah pendekatan pastoral terhadap teks Alitab. Kata "Hiburkanlah" di sini dipahami dalam kerangka pastoral, merupakan sebuah rasa kepedulian bagi yang tertindas.

Research paper thumbnail of "Dia Menebus ... Supaya Kita Diterima Menjadi Anak": Tafsiran Surat Rasul Paulus Kepada Jemaat di Galatia

Selama ini dunia tafsir tentang Paulus dan surat-suratnya didominasi oleh pola penafsiran yang le... more Selama ini dunia tafsir tentang Paulus dan surat-suratnya didominasi oleh pola penafsiran yang lebih memakai 'kacamata Luther' di kalangan para penafsir Protestan. Ajaran-ajaran yang disebarkan oleh Paulus dimengerti sebagai ajaran doktrinal kepada individu-individu tentang pembenaran dan keselamatan, bahwa keselamatan terjadi kepada individu-individu yang beriman kepadan Kristus, dan ini dikontraskan dengan ajaran 'melakukan hukum Taurat' yang dimaknai sebagai keselamatan yang diperoleh karena melakukan perbuatan baik.

Namun demikian, para pemikir Protestan dewasa ini disentakkan oleh perkembangan penafsiran terbaru yang justru memiliki semangat dan program delutherisasi dalam menafsirkan ajakan Paulus dalam surat-suratnya. Perkembangan baru dalam penafsiran tentang Paulus ini disbut dengan "New perspective on Paul". Buku tafsiran ini ditulis berdasarkan perkembangan mutakhir ini.

Research paper thumbnail of "Engkaulah Pengasih dan Penyayang": Tafsir Kitab Yunus

Research paper thumbnail of "Akan Ada Pertolongan dan Kelepasan": Tafsir Kitab Ester

Tafsiran kitab Ester ini diberi judul "Akan Ada Pertolongan dan Kelepasan". Judul ini diambil dar... more Tafsiran kitab Ester ini diberi judul "Akan Ada Pertolongan dan Kelepasan". Judul ini diambil dari Ester 4:14 yang berbunyi: "... bagi orang Yahudi akan ada pertolongan dan kelepasan dari tempat lain". Di dalam kitab Ester sama sekali tidak dijumpai kata TUHAN, Tuhan, Allah, dan sebagainya. Meskipun demikian , di tengah kebisuan akan nama Allah ini, penulis kitab ini memiliki pengharapan yang menjadi kekuatan iman, bahwa bagi umat Allah, pasti akan ada pertolongan dan kelepasan jika tidak ada manusia tidak dapat diandalkan. Bagi penulis kitab, pasti akan ada pertolongan dan kelepasan dari tempat lain, yang tentunya ini berasal dari Tuhan. Ini merupakan Iman di tengah kebisuan.

Buku tafsir ini merupakan sebuah pendekatan pastoral terhadap teks Alkitab. Kata "Pertolongan dan Kelepasan" di sini dipahami dalam kerangka pastoral, merupakan sebuah rasa kepedulian bagi yang membutuhkan pertolongan dan kelepasan.

Research paper thumbnail of "Akan Ada Pertolongan dan Kelepasan": Tafsir Kitab Ester

Tafsiran kitab Ester ini diberi judul "Akan Ada Pertolongan dan Kelepasan". Judul ini diambil dar... more Tafsiran kitab Ester ini diberi judul "Akan Ada Pertolongan dan Kelepasan". Judul ini diambil dari Ester 4:14 yang berbunyi: "... bagi orang Yahudi akan ada pertolongan dan kelepasan dari tempat lain". Di dalam kitab Ester sama sekali tidak dijumpai kata TUHAN, Tuhan, Allah, dan sebagainya. Meskipun demikian , di tengah kebisuan akan nama Allah ini, penulis kitab ini memiliki pengharapan yang menjadi kekuatan iman, bahwa bagi umat Allah, pasti akan ada pertolongan dan kelepasan jika tidak ada manusia tidak dapat diandalkan. Bagi penulis kitab, pasti akan ada pertolongan dan kelepasan dari tempat lain, yang tentunya ini berasal dari Tuhan. Ini merupakan Iman di tengah kebisuan.

Buku tafsir ini merupakan sebuah pendekatan pastoral terhadap teks Alkitab. Kata "Pertolongan dan Kelepasan" di sini dipahami dalam kerangka pastoral, merupakan sebuah rasa kepedulian bagi yang membutuhkan pertolongan dan kelepasan.

Research paper thumbnail of DABAR: Tata Bahasa Ibrani

Alkitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani. Untuk memahami dan menerjemahkan dengan baik... more Alkitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani. Untuk memahami dan menerjemahkan dengan baik, maka diperlukan pengetahuan bahasa Ibrani. Buku ini disusun dengan tujuan untuk membimbing penguasaan tata bahasa Ibrani langkah demi langkah. Dengan demikian, buku ini terutama berguna bagi mahasiswa teologi yang sedang belajar bahasa Ibrani, yaitu sebagai buku ajar. Namun demikian, buku ini juga bermanfaat bagi para pendeta dan teolog yang ingin lebih memperdalam penguasaan bahasa Ibrani. Besar harapan penulis agar buku ini dapat memberikan sumbangsih dalam penelitian teologi dan pemahaman Firman.

Research paper thumbnail of LOGOS: Tata Bahasa Yunani Koine

Tujuan ditulisnya buku ini adalah membimbing pembaca untuk dapat memahami bahasa Yunani Koine yan... more Tujuan ditulisnya buku ini adalah membimbing pembaca untuk dapat memahami bahasa Yunani Koine yang merupakan bahasa asli Alkitab perjanjian Baru (PB) Sehingga dapat menafsirkan teks-teks PB dengan lebih bertanggung jawab. Dengan mempelajari buku ini pembaca diharapkan dapat menganalisa teks-teks PB, baik secara morfologis maupun sintaksis. Oleh karena itu, dari mulai awal pelajaran masing-masing pelajaran disajikan dari awal sampai akhir pelajaran secara simultan. Dengan demikian, buku ini menjadi pegangan bagi penelitian sintaksis teks-teks PB.

Research paper thumbnail of Die Apokalyptik als juedische Denkbewegung. Eine literarkritische Untersuchung zum Buch Daniel

Mit seiner Lehre von den vier Weltreichen und seinen Visionen vom Weltende hat der Prophet Daniel... more Mit seiner Lehre von den vier Weltreichen und seinen Visionen vom Weltende hat der Prophet Daniel die jüdische Denktradition von einer nahenden Apokalypse stark geprägt. Seine Zahlensymbolik und Metaphern haben später Eingang in die Offenbarung des Johannes gefunden. In der wissenschaftlichen Theologie ist die Entstehungsgeschichte der sehr unterschiedlichen Textteile im Buch Daniel stark umstritten. Der Text selbst gibt als Bezugszeit das jüdische Exil in Babylon an. Historisch-kritische Bibelforscher halten dies jedoch für eine Fiktion. Sie glauben, der Text sei erst kurz vor der Zeitenwende im Einflussbereich der Makkabäer entstanden, als Israels Souveränität durch die Seleukiden bedroht war. Wo und wann hat die Apokalyptik also ihre Wurzeln? Speist sie sich aus historisch gewachsener Weisheit oder aus Prophetie? Mit einer entstehungsgeschichtlichen Textanalyse gelangt Agus Santoso mit diesem Buch zu einem Kompromiss. Das Buch Daniel besteht aus ganz unterschiedlichen literarischen Schichten, die von den verschiedenen Glaubensrichtungen verfasst und allmählich kanonisiert wurden. Zweifellos ist der Endtext trotz seiner längeren Entstehungsgeschichte eine planvolle Komposition. Deren Rekonstruktion legt den Schluss nahe, dass die Apokalyptik sowohl aus der Weisheit als auch aus der Prophetie hervorgeht.

Papers by Agus Santoso

Research paper thumbnail of Dari Politeistik Menuju Kepada Monotesitik: Sejarah Perkembangan Keagamaan di Israel Kuna

RERUM: Journal of Biblical Practice

The view of God's essence has been debated since the dawn of Christianity. This debate expose... more The view of God's essence has been debated since the dawn of Christianity. This debate exposes whether Allah is polytheistic or monotheistic with its variants. In discussing this topic the authors use the method of the history of religion or Religionsgeschichte which is included in a series of critical historical methods. The result of this research is that God in Christianity is Monotheism here also not pluralism. Monotheism is meant here is monotheism which is more to individual responsibility. Monotheism is more to respect other individuals. Pandangan tentang esensi Allah menjadi perdebatan sejak awal munculnya kekristenan. Perdebatan ini mengekspos apakah Allah itu politeistik atau monoteistik dengan variannya. Dalam membahas topik ini para penulis menggunakan metode sejarah agama atau Religionsgeschichte yang mana termasuk di dalam rangkaian metode historis kritis. Hasil dari penelitian ini adalah Allah dalam kekristenan adalah Monoteisme di sini juga bukanlah pluralisme....

Research paper thumbnail of William Tyndale pada Penerjemahan Alkitab dan Implikasinya bagi Teologi Reformed Injili

Integritas: Jurnal Teologi

Usaha William Tyndale menerjemahkan Alkitab berbahasa Inggris memiliki pengaruh terhadap penyebar... more Usaha William Tyndale menerjemahkan Alkitab berbahasa Inggris memiliki pengaruh terhadap penyebaran Alkitab di masyarakat dan perkembangan teologi reformed injili. Artikel ini bertujuan untuk menemukan dan memberikan pengantar teologi William Tyndale pada usaha penerjemahan Alkitab dan implikasinya bagi teologi reformed injili. Metode penulisan yang digunakan dalam bidang teologi sistematis dengan analisis deskriptif. Hasil yang ditemukan adalah gereja tidak pernah lepas dari umat, maka memajukan pelayanan umat dan memiliki keyakinan bahwa setiap umat memiliki hak membaca, memahami Kitab Suci, dan memperingatkan para pengajar dan pendeta ketika mereka menyimpang. Semua pekerjaan adalah panggilan kudus dan melakukannya untuk Kristus.

Research paper thumbnail of Dabar: Tata Bahasa Ibrani

Alkitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani. Untuk memahami dan menerjemahkan dengan baik... more Alkitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani. Untuk memahami dan menerjemahkan dengan baik, maka diperlukan pengetahuan bahasa Ibrani. Buku ini disusun dengan tujuan untuk membimbing penguasaan tata bahasa Ibrani langkah demi langkah. Dengan demikian, buku ini terutama berguna bagi mahasiswa teologi yang sedang belajar bahasa Ibrani, yaitu sebagai buku ajar. Namun demikian, buku ini juga bermanfaat bagi para pendeta dan teolog yang ingin lebih memperdalam penguasaan bahasa Ibrani. Besar harapan penulis agar buku ini dapat memberikan sumbangsih dalam penelitian teologi dan pemahaman Firman.

Research paper thumbnail of Pelayanan Pastoral: Perspektif Para Reformator

Kontekstualita, 2021

Artikel ini beranjak dari pertanyaan bagaimana makna pelayanan pastoral dari perspektif para refo... more Artikel ini beranjak dari pertanyaan bagaimana makna pelayanan pastoral dari perspektif para reformator. Dari pertanyaan tersebut, artikel berusaha memberikan pengantar teologis pastoral terhadap pelayanan pastoral dari pandangan para reformator. Metode penulisan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif historis, di mana artikel ini membangun sistematika penulisannya dari pelbagi literatur yang relevan dengan topik pembahasan. Hasil dari penelitian ini adalah pelayanan pastoral pada era Reformasi memerlukan lebih dari sekadar keterampilan berkhotbah dan tugas-tugas administrasi atau disiplin. Termasuk di dalamnya pengetahuan yang mendalam tentang Tuhan, yang dipupuk oleh pertemuan pribadi dengan Tuhan. Selain itu, efektivitas pelayanan pastoral juga bergantung pada pengetahuan yang mendalam tentang orang lain dan diri mereka sendiri sebagai pengasuh.

Research paper thumbnail of Naskah Kisah Rasul Yohanes dan Liturgi Tarian Koptik

Jurnal Jaffray

Kitab Kisah Rasul Yohanes merupakan koleksi cerita-cerita dan tradisi-tradisi Yohanes yang berasa... more Kitab Kisah Rasul Yohanes merupakan koleksi cerita-cerita dan tradisi-tradisi Yohanes yang berasal dari awal abad ke-2, yang sejak lama diketahui dalam bentuk fragmentaris. Dokumen ini menggambarkan tentang suatu malam sebelum penyaliban-Nya, Yesus memerintahkan murid-murid untuk membentuk sebuah lingkaran mengelilingi-Nya dan untuk menari selama Dia menyanyikan sebuah himne serta untuk memberikan respons terhadap nyanyian itu dengan pernyataan "Amin." Kisah ini membuat kitab Kisah Rasul Yohanes menjadi sebuah dokumen yang sangat penting untuk mengetahui visi dan dasar-dasar Gnostik dalam tradisi Yohanes. Publikasi penting pada manuskrip Koptik yang berasal dari abad ke-10 yang disebut dengan Kodeks Qasr el-Wizz dari sebuah biara di Nubia memperlihatkan sebuah tarian yang mirip dengan yang digambarkan dalam kitab Kisah Rasul Yohanes. Keberadaan adegan tarian pada Kodeks Qasr el-Wizz memberikan kesan, bahwa ritus tarian terus dilestarikan pada jemaat Kristen Ortodoks dari awal abad ke-2 sampai ke-10.

Research paper thumbnail of Studi tentang "New Perspective" & Program Delutherisasi.

Agus Santoso, 2021

Selama ini dunia penafsiran terhadap surat-surat Paulus (Paulus dan hukum Taurat) didominasi oleh... more Selama ini dunia penafsiran terhadap surat-surat Paulus (Paulus dan hukum Taurat) didominasi oleh para penafsir yang menafsirkannya dengan kacamata "Luther" atau juga dengan kacamata teologi reformasi. Namun pada pertengahan dan akhir abad ke-20 dunia penafsiran tentang Paulus dikejutkan oleh pola penafsiran yang baru yang dikenal dengan sebutan new perspective.1 Istilah "new perspective" ini diambil dari artikel yang ditulis oleh Dunn (1983): "The New Perspective on Paul". Artikel ini bersifat pengantar kepada Studi Kritis New Perspective on Paul. Dalam makalah singkat ini akan dibahas pokok-pokok teologi Luther yang dikritik oleh new perspective. Untuk itu terlebih dulu akan dibahas terlebih dulu 1) Paulus dalam perspektif Luther. Selanjutnya, setelah membahas pokok-pokok teologi Luther mengenai Paulus, maka berikutnya akan membahas 2) new perspective dan programnya, di mana dalam pokok ini akan dibahas kritik new perspective terhadap pokok-pokok teologi Luther yang telah diuraikan pada pokok bahasan pertama. Sebagai pengantar, makalah ini memperkenalkan 3) tiga pandangan penting dalam new perspective; dan dilengkapi dengan 4) para ahli yang menentang new perspective. Pada akhirnya pada bagian 5) penutup, penulis memberikan kritik yang sangat singkat terhadap new perspective.

Research paper thumbnail of Apokalyptik als jüdische Denkbewegung

Mit seiner Lehre von den vier Weltreichen und seinen Visionen vom Weltende hat der Prophet Daniel... more Mit seiner Lehre von den vier Weltreichen und seinen Visionen vom Weltende hat der Prophet Daniel die jüdische Denktradition von einer nahenden Apokalypse stark geprägt. Seine Zahlensymbolik und Metaphern haben später Eingang in die Offenbarung des Johannes gefunden. In der wissenschaftlichen Theologie ist die Entstehungsgeschichte der sehr unterschiedlichen Textteile im Buch Daniel stark umstritten. Der Text selbst gibt als Bezugszeit das jüdische Exil in Babylon an. Historisch-kritische Bibelforscher halten dies jedoch für eine Fiktion. Sie glauben, der Text sei erst kurz vor der Zeitenwende im Einflussbereich der Makkabäer entstanden, als Israels Souveränität durch die Seleukiden bedroht war. Wo und wann hat die Apokalyptik also ihre Wurzeln? Speist sie sich aus historisch gewachsener Weisheit oder aus Prophetie? Mit einer entstehungsgeschichtlichen Textanalyse gelangt Agus Santoso mit diesem Buch zu einem Kompromiss. Das Buch Daniel besteht aus ganz unterschiedlichen literarisch...

Research paper thumbnail of Pernikahan Arjuna

Research paper thumbnail of Teologi Lokal versus Teologi Feminis? Sebuah diskusi kecil tentang tulisan-tulisan Jawa Kuno yang kebanyakan menempatkan perempuan sebagai objek

Culture regime merupakan sebuah istilah yang sangat tepat untuk menggambarkan situasi budaya dan ... more Culture regime merupakan sebuah istilah yang sangat tepat untuk menggambarkan situasi budaya dan sastra di Indonesia. Dalam monografinya Hele Creese menyelidiki dan mengeksplorasi kitab-kitab kakawin yang pernah ditulis oleh pujangga-pujangga di Jawa dan di Bali, dan hasil dari eksplorasinya ini dia menyatakan, bahwa "Dalam penggambaran tentang wanita, kakawin menunjukkan pandangan dan peran patriarkal yang secara eksklusif berkenaan dengan kepuasan fisikalitas dan seksualitas perempuan. Wanita terlihat pasif dan rapuh, patuh dan penurut. Dengan memingit wanita, kontrol lakilaki terhadap wanita terjamin. ... Pada saat yang sama representasi kakawin mengagumi dan menekan wanita, memarjinalisasikan bahkan pada saat mereka sepakat menghormatinya." (Creese, 2012:270-271). Dalam Kakawin, perempuan hampir selalu ditempatkan sebagai objekt sastra. Dia ditempatkan sebagai objek yang ditekan di satu sisi, tapi dia juga sekaligus sebagai objek yang dipuja, dalam arti sebagai objek erotis kaum laki-laki, yang dipuja kecantikannya, yang dihormati sebagai ibu yang melahirkan anak-anaknya, sebagai bunga yang harus diproteksi sehingga menjadi over-protected. Yang pasti tetap menjadi objek. Ini merupakan konteks kita di Indonesia. Pola pandang seperti para penulis kakawin ini toh masih tetap dipunyai oleh pola pandang masyarakat masa kini. Dengan membangun teologi yang berdasarkan konteksnya (teologia in loco), maka hal ini akan berbenturan dengan pembangunan teologi feminis, yang menghargai perempuan. Untuk itulah benar yang dikatakan Rocky Gerung dalam makalahnya yang berjudul "Feminisme versus Kearifan Lokal?" yang diterbitkan pada Jurnal Perempuan 57 tahun 2008. Seringkali banyak teolog berkata, bahwa kita harus memelihara warisan budaya kita, harus memelihara kearifan lokal. Hal ini tentu sangat baik dan memang harus kita lakukan. Tetapi terhadap masalah feminisme ini, kita akan berbenturan. Untuk itu tidak jarang di dalam membangun teologi feminisme, maka orang akan membuat sebuah dekonstruksi, sehingga akan muncul dekonstruksi yang berlebihan. Apakah benar, bahwa kita tidak bisa membangun teologi feminisme yang kontekstual? Dalam penelitian saya yang masih dalam taraf hipotesa atau asumsi, di tengah lautan karya sastra Indonesia kuno yang sangat berbau patriarki, saya mendapatkan sebuah kitab yang menggunakan bahasa yang sangat feminis. Kitab tersebut adalah Kitab Calon-Arang. Pada tahun 1920an teks ini telah ditransliterasi dan diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Prof. R. Ng. Poerbatjaraka yang diterbitkan dalam Bijdragen voor Taal-, Land-en Volkenkunde. Mungkin beberapa teks feminis lagi yang bisa kita dapatkan. Kembali ke teks Calon Arang. Teks ini memiliki similaritas dengan teks Kakawin Arjunawiwaha. Similaritasnya terletak pada latarbelakang sejarah dan tokoh-tokohnya, yaitu memiliki latar sejarah pada zaman Erlangga (atau Airlangga). namun demikian perbedaan semantis yang mencolok adalah jika Kakawin Arjunawiwaha menggunakan bahasa yang sangat patriarki, sebaliknya Calon Arang menggunakan bahasa yang sangat feminis. Bagaimana itu bisa terjadi pada zaman itu? Inilah yang menjadi pertanyaan terbuka.

Research paper thumbnail of Pernikahan Arjuna: Sebuah Epik Arjunawiwaha Karya Empu Kanwa

Research paper thumbnail of Cinta Kuat Seperti Maut: Tafsir Kitab Kidung Agung

Ci n t a K u a t S e p e r t i Ma u t P d t . D r . A g u s S a n t o s o

Research paper thumbnail of Di Bawah Perlindungan Sayap-Nya: Tafsir Kitab Rut

Tafsir Kitab Rut ini diberi judul "Di Bawah Perlindungan Sayap-Nya". Judul ini diambil dari Rut 2... more Tafsir Kitab Rut ini diberi judul "Di Bawah Perlindungan Sayap-Nya". Judul ini diambil dari Rut 2:12 yang berbunyi: "TUHAN kirannya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung." Dalam hal ini ada sebuah pengakuan iman yang diutarakan, bahwa Tuhan sangat peduli ketika umat-Nya mengalami tekanan, termasuk di antaranya marjinalisasi dalam hal perbedaan jender. TUHAN melihat akan penindasan ini, dan Dia melindungi Rut dengan menyembunyikannya di bawah sayap-Nya. Boas pun dipilih-Nya untuk terlibat dalam perjuangan persamaan jender ini.
Buku tafsir ini merupakan sebuah pendekatan pastoral terhadap teks Alkitab. Kata "Perlindungan" di sini dipahami dalam kerangka pastoral, merupakan sebuah rasa kepedulian bagi yang tertindas.

Research paper thumbnail of "Hiburkanlah Buah Hatiku": Tafsir Surat Filemon

Tafsir Surat Filemon ini diberi judul "Hiburkanlah Buah Hatiku". Judul ini diambil dari Filemon 2... more Tafsir Surat Filemon ini diberi judul "Hiburkanlah Buah Hatiku". Judul ini diambil dari Filemon 20. TB-LAI (dan kebanyakan terjemahan Alkitab) menerjemahkannya : "Hiburkanlah hatiku". Dalam hal ini Paulus berkata kepada Filemon untuk menghidbur hatinya. Namun demikian, di dalam tafsir ini ayat tersebut diterjemahkan: "Hiburkanlah Buah Hatiku".
Buku tafsir ini merupakan sebuah pendekatan pastoral terhadap teks Alitab. Kata "Hiburkanlah" di sini dipahami dalam kerangka pastoral, merupakan sebuah rasa kepedulian bagi yang tertindas.

Research paper thumbnail of "Dia Menebus ... Supaya Kita Diterima Menjadi Anak": Tafsiran Surat Rasul Paulus Kepada Jemaat di Galatia

Selama ini dunia tafsir tentang Paulus dan surat-suratnya didominasi oleh pola penafsiran yang le... more Selama ini dunia tafsir tentang Paulus dan surat-suratnya didominasi oleh pola penafsiran yang lebih memakai 'kacamata Luther' di kalangan para penafsir Protestan. Ajaran-ajaran yang disebarkan oleh Paulus dimengerti sebagai ajaran doktrinal kepada individu-individu tentang pembenaran dan keselamatan, bahwa keselamatan terjadi kepada individu-individu yang beriman kepadan Kristus, dan ini dikontraskan dengan ajaran 'melakukan hukum Taurat' yang dimaknai sebagai keselamatan yang diperoleh karena melakukan perbuatan baik.

Namun demikian, para pemikir Protestan dewasa ini disentakkan oleh perkembangan penafsiran terbaru yang justru memiliki semangat dan program delutherisasi dalam menafsirkan ajakan Paulus dalam surat-suratnya. Perkembangan baru dalam penafsiran tentang Paulus ini disbut dengan "New perspective on Paul". Buku tafsiran ini ditulis berdasarkan perkembangan mutakhir ini.

Research paper thumbnail of "Engkaulah Pengasih dan Penyayang": Tafsir Kitab Yunus

Research paper thumbnail of "Akan Ada Pertolongan dan Kelepasan": Tafsir Kitab Ester

Tafsiran kitab Ester ini diberi judul "Akan Ada Pertolongan dan Kelepasan". Judul ini diambil dar... more Tafsiran kitab Ester ini diberi judul "Akan Ada Pertolongan dan Kelepasan". Judul ini diambil dari Ester 4:14 yang berbunyi: "... bagi orang Yahudi akan ada pertolongan dan kelepasan dari tempat lain". Di dalam kitab Ester sama sekali tidak dijumpai kata TUHAN, Tuhan, Allah, dan sebagainya. Meskipun demikian , di tengah kebisuan akan nama Allah ini, penulis kitab ini memiliki pengharapan yang menjadi kekuatan iman, bahwa bagi umat Allah, pasti akan ada pertolongan dan kelepasan jika tidak ada manusia tidak dapat diandalkan. Bagi penulis kitab, pasti akan ada pertolongan dan kelepasan dari tempat lain, yang tentunya ini berasal dari Tuhan. Ini merupakan Iman di tengah kebisuan.

Buku tafsir ini merupakan sebuah pendekatan pastoral terhadap teks Alkitab. Kata "Pertolongan dan Kelepasan" di sini dipahami dalam kerangka pastoral, merupakan sebuah rasa kepedulian bagi yang membutuhkan pertolongan dan kelepasan.

Research paper thumbnail of "Akan Ada Pertolongan dan Kelepasan": Tafsir Kitab Ester

Tafsiran kitab Ester ini diberi judul "Akan Ada Pertolongan dan Kelepasan". Judul ini diambil dar... more Tafsiran kitab Ester ini diberi judul "Akan Ada Pertolongan dan Kelepasan". Judul ini diambil dari Ester 4:14 yang berbunyi: "... bagi orang Yahudi akan ada pertolongan dan kelepasan dari tempat lain". Di dalam kitab Ester sama sekali tidak dijumpai kata TUHAN, Tuhan, Allah, dan sebagainya. Meskipun demikian , di tengah kebisuan akan nama Allah ini, penulis kitab ini memiliki pengharapan yang menjadi kekuatan iman, bahwa bagi umat Allah, pasti akan ada pertolongan dan kelepasan jika tidak ada manusia tidak dapat diandalkan. Bagi penulis kitab, pasti akan ada pertolongan dan kelepasan dari tempat lain, yang tentunya ini berasal dari Tuhan. Ini merupakan Iman di tengah kebisuan.

Buku tafsir ini merupakan sebuah pendekatan pastoral terhadap teks Alkitab. Kata "Pertolongan dan Kelepasan" di sini dipahami dalam kerangka pastoral, merupakan sebuah rasa kepedulian bagi yang membutuhkan pertolongan dan kelepasan.

Research paper thumbnail of DABAR: Tata Bahasa Ibrani

Alkitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani. Untuk memahami dan menerjemahkan dengan baik... more Alkitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani. Untuk memahami dan menerjemahkan dengan baik, maka diperlukan pengetahuan bahasa Ibrani. Buku ini disusun dengan tujuan untuk membimbing penguasaan tata bahasa Ibrani langkah demi langkah. Dengan demikian, buku ini terutama berguna bagi mahasiswa teologi yang sedang belajar bahasa Ibrani, yaitu sebagai buku ajar. Namun demikian, buku ini juga bermanfaat bagi para pendeta dan teolog yang ingin lebih memperdalam penguasaan bahasa Ibrani. Besar harapan penulis agar buku ini dapat memberikan sumbangsih dalam penelitian teologi dan pemahaman Firman.

Research paper thumbnail of LOGOS: Tata Bahasa Yunani Koine

Tujuan ditulisnya buku ini adalah membimbing pembaca untuk dapat memahami bahasa Yunani Koine yan... more Tujuan ditulisnya buku ini adalah membimbing pembaca untuk dapat memahami bahasa Yunani Koine yang merupakan bahasa asli Alkitab perjanjian Baru (PB) Sehingga dapat menafsirkan teks-teks PB dengan lebih bertanggung jawab. Dengan mempelajari buku ini pembaca diharapkan dapat menganalisa teks-teks PB, baik secara morfologis maupun sintaksis. Oleh karena itu, dari mulai awal pelajaran masing-masing pelajaran disajikan dari awal sampai akhir pelajaran secara simultan. Dengan demikian, buku ini menjadi pegangan bagi penelitian sintaksis teks-teks PB.

Research paper thumbnail of Die Apokalyptik als juedische Denkbewegung. Eine literarkritische Untersuchung zum Buch Daniel

Mit seiner Lehre von den vier Weltreichen und seinen Visionen vom Weltende hat der Prophet Daniel... more Mit seiner Lehre von den vier Weltreichen und seinen Visionen vom Weltende hat der Prophet Daniel die jüdische Denktradition von einer nahenden Apokalypse stark geprägt. Seine Zahlensymbolik und Metaphern haben später Eingang in die Offenbarung des Johannes gefunden. In der wissenschaftlichen Theologie ist die Entstehungsgeschichte der sehr unterschiedlichen Textteile im Buch Daniel stark umstritten. Der Text selbst gibt als Bezugszeit das jüdische Exil in Babylon an. Historisch-kritische Bibelforscher halten dies jedoch für eine Fiktion. Sie glauben, der Text sei erst kurz vor der Zeitenwende im Einflussbereich der Makkabäer entstanden, als Israels Souveränität durch die Seleukiden bedroht war. Wo und wann hat die Apokalyptik also ihre Wurzeln? Speist sie sich aus historisch gewachsener Weisheit oder aus Prophetie? Mit einer entstehungsgeschichtlichen Textanalyse gelangt Agus Santoso mit diesem Buch zu einem Kompromiss. Das Buch Daniel besteht aus ganz unterschiedlichen literarischen Schichten, die von den verschiedenen Glaubensrichtungen verfasst und allmählich kanonisiert wurden. Zweifellos ist der Endtext trotz seiner längeren Entstehungsgeschichte eine planvolle Komposition. Deren Rekonstruktion legt den Schluss nahe, dass die Apokalyptik sowohl aus der Weisheit als auch aus der Prophetie hervorgeht.

Research paper thumbnail of Dari Politeistik Menuju Kepada Monotesitik: Sejarah Perkembangan Keagamaan di Israel Kuna

RERUM: Journal of Biblical Practice

The view of God's essence has been debated since the dawn of Christianity. This debate expose... more The view of God's essence has been debated since the dawn of Christianity. This debate exposes whether Allah is polytheistic or monotheistic with its variants. In discussing this topic the authors use the method of the history of religion or Religionsgeschichte which is included in a series of critical historical methods. The result of this research is that God in Christianity is Monotheism here also not pluralism. Monotheism is meant here is monotheism which is more to individual responsibility. Monotheism is more to respect other individuals. Pandangan tentang esensi Allah menjadi perdebatan sejak awal munculnya kekristenan. Perdebatan ini mengekspos apakah Allah itu politeistik atau monoteistik dengan variannya. Dalam membahas topik ini para penulis menggunakan metode sejarah agama atau Religionsgeschichte yang mana termasuk di dalam rangkaian metode historis kritis. Hasil dari penelitian ini adalah Allah dalam kekristenan adalah Monoteisme di sini juga bukanlah pluralisme....

Research paper thumbnail of William Tyndale pada Penerjemahan Alkitab dan Implikasinya bagi Teologi Reformed Injili

Integritas: Jurnal Teologi

Usaha William Tyndale menerjemahkan Alkitab berbahasa Inggris memiliki pengaruh terhadap penyebar... more Usaha William Tyndale menerjemahkan Alkitab berbahasa Inggris memiliki pengaruh terhadap penyebaran Alkitab di masyarakat dan perkembangan teologi reformed injili. Artikel ini bertujuan untuk menemukan dan memberikan pengantar teologi William Tyndale pada usaha penerjemahan Alkitab dan implikasinya bagi teologi reformed injili. Metode penulisan yang digunakan dalam bidang teologi sistematis dengan analisis deskriptif. Hasil yang ditemukan adalah gereja tidak pernah lepas dari umat, maka memajukan pelayanan umat dan memiliki keyakinan bahwa setiap umat memiliki hak membaca, memahami Kitab Suci, dan memperingatkan para pengajar dan pendeta ketika mereka menyimpang. Semua pekerjaan adalah panggilan kudus dan melakukannya untuk Kristus.

Research paper thumbnail of Dabar: Tata Bahasa Ibrani

Alkitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani. Untuk memahami dan menerjemahkan dengan baik... more Alkitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani. Untuk memahami dan menerjemahkan dengan baik, maka diperlukan pengetahuan bahasa Ibrani. Buku ini disusun dengan tujuan untuk membimbing penguasaan tata bahasa Ibrani langkah demi langkah. Dengan demikian, buku ini terutama berguna bagi mahasiswa teologi yang sedang belajar bahasa Ibrani, yaitu sebagai buku ajar. Namun demikian, buku ini juga bermanfaat bagi para pendeta dan teolog yang ingin lebih memperdalam penguasaan bahasa Ibrani. Besar harapan penulis agar buku ini dapat memberikan sumbangsih dalam penelitian teologi dan pemahaman Firman.

Research paper thumbnail of Pelayanan Pastoral: Perspektif Para Reformator

Kontekstualita, 2021

Artikel ini beranjak dari pertanyaan bagaimana makna pelayanan pastoral dari perspektif para refo... more Artikel ini beranjak dari pertanyaan bagaimana makna pelayanan pastoral dari perspektif para reformator. Dari pertanyaan tersebut, artikel berusaha memberikan pengantar teologis pastoral terhadap pelayanan pastoral dari pandangan para reformator. Metode penulisan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif historis, di mana artikel ini membangun sistematika penulisannya dari pelbagi literatur yang relevan dengan topik pembahasan. Hasil dari penelitian ini adalah pelayanan pastoral pada era Reformasi memerlukan lebih dari sekadar keterampilan berkhotbah dan tugas-tugas administrasi atau disiplin. Termasuk di dalamnya pengetahuan yang mendalam tentang Tuhan, yang dipupuk oleh pertemuan pribadi dengan Tuhan. Selain itu, efektivitas pelayanan pastoral juga bergantung pada pengetahuan yang mendalam tentang orang lain dan diri mereka sendiri sebagai pengasuh.

Research paper thumbnail of Naskah Kisah Rasul Yohanes dan Liturgi Tarian Koptik

Jurnal Jaffray

Kitab Kisah Rasul Yohanes merupakan koleksi cerita-cerita dan tradisi-tradisi Yohanes yang berasa... more Kitab Kisah Rasul Yohanes merupakan koleksi cerita-cerita dan tradisi-tradisi Yohanes yang berasal dari awal abad ke-2, yang sejak lama diketahui dalam bentuk fragmentaris. Dokumen ini menggambarkan tentang suatu malam sebelum penyaliban-Nya, Yesus memerintahkan murid-murid untuk membentuk sebuah lingkaran mengelilingi-Nya dan untuk menari selama Dia menyanyikan sebuah himne serta untuk memberikan respons terhadap nyanyian itu dengan pernyataan "Amin." Kisah ini membuat kitab Kisah Rasul Yohanes menjadi sebuah dokumen yang sangat penting untuk mengetahui visi dan dasar-dasar Gnostik dalam tradisi Yohanes. Publikasi penting pada manuskrip Koptik yang berasal dari abad ke-10 yang disebut dengan Kodeks Qasr el-Wizz dari sebuah biara di Nubia memperlihatkan sebuah tarian yang mirip dengan yang digambarkan dalam kitab Kisah Rasul Yohanes. Keberadaan adegan tarian pada Kodeks Qasr el-Wizz memberikan kesan, bahwa ritus tarian terus dilestarikan pada jemaat Kristen Ortodoks dari awal abad ke-2 sampai ke-10.

Research paper thumbnail of Studi tentang "New Perspective" & Program Delutherisasi.

Agus Santoso, 2021

Selama ini dunia penafsiran terhadap surat-surat Paulus (Paulus dan hukum Taurat) didominasi oleh... more Selama ini dunia penafsiran terhadap surat-surat Paulus (Paulus dan hukum Taurat) didominasi oleh para penafsir yang menafsirkannya dengan kacamata "Luther" atau juga dengan kacamata teologi reformasi. Namun pada pertengahan dan akhir abad ke-20 dunia penafsiran tentang Paulus dikejutkan oleh pola penafsiran yang baru yang dikenal dengan sebutan new perspective.1 Istilah "new perspective" ini diambil dari artikel yang ditulis oleh Dunn (1983): "The New Perspective on Paul". Artikel ini bersifat pengantar kepada Studi Kritis New Perspective on Paul. Dalam makalah singkat ini akan dibahas pokok-pokok teologi Luther yang dikritik oleh new perspective. Untuk itu terlebih dulu akan dibahas terlebih dulu 1) Paulus dalam perspektif Luther. Selanjutnya, setelah membahas pokok-pokok teologi Luther mengenai Paulus, maka berikutnya akan membahas 2) new perspective dan programnya, di mana dalam pokok ini akan dibahas kritik new perspective terhadap pokok-pokok teologi Luther yang telah diuraikan pada pokok bahasan pertama. Sebagai pengantar, makalah ini memperkenalkan 3) tiga pandangan penting dalam new perspective; dan dilengkapi dengan 4) para ahli yang menentang new perspective. Pada akhirnya pada bagian 5) penutup, penulis memberikan kritik yang sangat singkat terhadap new perspective.

Research paper thumbnail of Apokalyptik als jüdische Denkbewegung

Mit seiner Lehre von den vier Weltreichen und seinen Visionen vom Weltende hat der Prophet Daniel... more Mit seiner Lehre von den vier Weltreichen und seinen Visionen vom Weltende hat der Prophet Daniel die jüdische Denktradition von einer nahenden Apokalypse stark geprägt. Seine Zahlensymbolik und Metaphern haben später Eingang in die Offenbarung des Johannes gefunden. In der wissenschaftlichen Theologie ist die Entstehungsgeschichte der sehr unterschiedlichen Textteile im Buch Daniel stark umstritten. Der Text selbst gibt als Bezugszeit das jüdische Exil in Babylon an. Historisch-kritische Bibelforscher halten dies jedoch für eine Fiktion. Sie glauben, der Text sei erst kurz vor der Zeitenwende im Einflussbereich der Makkabäer entstanden, als Israels Souveränität durch die Seleukiden bedroht war. Wo und wann hat die Apokalyptik also ihre Wurzeln? Speist sie sich aus historisch gewachsener Weisheit oder aus Prophetie? Mit einer entstehungsgeschichtlichen Textanalyse gelangt Agus Santoso mit diesem Buch zu einem Kompromiss. Das Buch Daniel besteht aus ganz unterschiedlichen literarisch...

Research paper thumbnail of Pernikahan Arjuna

Research paper thumbnail of Teologi Lokal versus Teologi Feminis? Sebuah diskusi kecil tentang tulisan-tulisan Jawa Kuno yang kebanyakan menempatkan perempuan sebagai objek

Culture regime merupakan sebuah istilah yang sangat tepat untuk menggambarkan situasi budaya dan ... more Culture regime merupakan sebuah istilah yang sangat tepat untuk menggambarkan situasi budaya dan sastra di Indonesia. Dalam monografinya Hele Creese menyelidiki dan mengeksplorasi kitab-kitab kakawin yang pernah ditulis oleh pujangga-pujangga di Jawa dan di Bali, dan hasil dari eksplorasinya ini dia menyatakan, bahwa "Dalam penggambaran tentang wanita, kakawin menunjukkan pandangan dan peran patriarkal yang secara eksklusif berkenaan dengan kepuasan fisikalitas dan seksualitas perempuan. Wanita terlihat pasif dan rapuh, patuh dan penurut. Dengan memingit wanita, kontrol lakilaki terhadap wanita terjamin. ... Pada saat yang sama representasi kakawin mengagumi dan menekan wanita, memarjinalisasikan bahkan pada saat mereka sepakat menghormatinya." (Creese, 2012:270-271). Dalam Kakawin, perempuan hampir selalu ditempatkan sebagai objekt sastra. Dia ditempatkan sebagai objek yang ditekan di satu sisi, tapi dia juga sekaligus sebagai objek yang dipuja, dalam arti sebagai objek erotis kaum laki-laki, yang dipuja kecantikannya, yang dihormati sebagai ibu yang melahirkan anak-anaknya, sebagai bunga yang harus diproteksi sehingga menjadi over-protected. Yang pasti tetap menjadi objek. Ini merupakan konteks kita di Indonesia. Pola pandang seperti para penulis kakawin ini toh masih tetap dipunyai oleh pola pandang masyarakat masa kini. Dengan membangun teologi yang berdasarkan konteksnya (teologia in loco), maka hal ini akan berbenturan dengan pembangunan teologi feminis, yang menghargai perempuan. Untuk itulah benar yang dikatakan Rocky Gerung dalam makalahnya yang berjudul "Feminisme versus Kearifan Lokal?" yang diterbitkan pada Jurnal Perempuan 57 tahun 2008. Seringkali banyak teolog berkata, bahwa kita harus memelihara warisan budaya kita, harus memelihara kearifan lokal. Hal ini tentu sangat baik dan memang harus kita lakukan. Tetapi terhadap masalah feminisme ini, kita akan berbenturan. Untuk itu tidak jarang di dalam membangun teologi feminisme, maka orang akan membuat sebuah dekonstruksi, sehingga akan muncul dekonstruksi yang berlebihan. Apakah benar, bahwa kita tidak bisa membangun teologi feminisme yang kontekstual? Dalam penelitian saya yang masih dalam taraf hipotesa atau asumsi, di tengah lautan karya sastra Indonesia kuno yang sangat berbau patriarki, saya mendapatkan sebuah kitab yang menggunakan bahasa yang sangat feminis. Kitab tersebut adalah Kitab Calon-Arang. Pada tahun 1920an teks ini telah ditransliterasi dan diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Prof. R. Ng. Poerbatjaraka yang diterbitkan dalam Bijdragen voor Taal-, Land-en Volkenkunde. Mungkin beberapa teks feminis lagi yang bisa kita dapatkan. Kembali ke teks Calon Arang. Teks ini memiliki similaritas dengan teks Kakawin Arjunawiwaha. Similaritasnya terletak pada latarbelakang sejarah dan tokoh-tokohnya, yaitu memiliki latar sejarah pada zaman Erlangga (atau Airlangga). namun demikian perbedaan semantis yang mencolok adalah jika Kakawin Arjunawiwaha menggunakan bahasa yang sangat patriarki, sebaliknya Calon Arang menggunakan bahasa yang sangat feminis. Bagaimana itu bisa terjadi pada zaman itu? Inilah yang menjadi pertanyaan terbuka.

Research paper thumbnail of Peran Istri Ayub Dalam Pendampingan Bagi Penderitaan Suaminya

Forum Biblika, 2007

Peran istri Ayub di dalam kitab Ayub sangat sedikit dibicarakan, dan sepertinya agak negatif: Ber... more Peran istri Ayub di dalam kitab Ayub sangat sedikit dibicarakan, dan sepertinya agak negatif: Berita mengenai istri Ayub dapat dijumpai pertama kali pada Ayub 2:9 "Maka berkatalah isterinya kepadanya: Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? 1 Kutukilah Allahmu dan matilah!" (LAI). Ayat ini ditempatkan pada bagian kedua penderitaan Ayub: Bagian pertama penderitaan Ayub terletak pada Ayub 1:6-22 yang diawali dengan kalimat "Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis." pada Ayub 1:6; dan bagian kedua penderitaan Ayub terletak pada Ayub 2:1-13 yang juga diawali dengan kalimat "Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN." pada Ayub 2:1. Jika pada penderitaan pertama Ayub telah kehilangan seluruh harta-benda serta anak-anaknya, pada penderitaan kedua, Ayub menderita penyakit kulit yang sangat ganas. Hal ini menandakan kelengkapan penderitaan Ayub. Dan pada bagian kedua dari penderitaannya ini diberitakan, bahwa "Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu." Di tengah-tengah suasana berkabung yang mengerikan dan memilukan ini, istri Ayub datang di hadapan suaminya, mengajak untuk mengutuki TUHAN-nya, karena penderitaan yang dialaminya tersebut, dan bahkan mengajak Ayub untuk membunuh dirinya sendiri ("matilah"). Berita mengenai istri Ayub dapat dibaca pada Ayub 19:17 "Nafasku menimbulkan rasa jijik kepada isteriku, …" Ketika pada akhirnya, pada bagian pemulihan, Ayub mendapatkan anak-anak lagi (Ayub 42:13), di sini tidak diberitakan peran istri Ayub. Hal ini menyebabkan munculnya tradisi, bahwa istri Ayub mendapatkan hukuman dari Tuhan dan dimusnahkan untuk selama-lamanya. Sedangkan anak-anak Ayub yang didapatkan dari Tuhan (Ayub 42:9st), merupakan anak-anak yang dilahirkan dari istri yang lain (istri kedua).

Research paper thumbnail of Penemuan Arkeologi di Ramat Rachel