Nendah Kurniasari | Institut Pertanian Bogor (IPB) (original) (raw)
Papers by Nendah Kurniasari
Ocean & Coastal Management
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Jan 15, 2018
Pasang surut kewenangan lembaga adat dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di Wakat... more Pasang surut kewenangan lembaga adat dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di Wakatobi, turut berpengaruh terhadap kondisi sumberdaya alam tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana peran kelembagaan adat dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan. Penelitian pada masyarakat adat liya di Kabupaten Wakatobi pada Tahun 2015 dengan menggunakan metode kualitatif yang mengandalkan data sekunder dan data primer dari berbagai informan kunci.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelembagaan adat di wakatobi meskipun eksistensinya sudah menurun namun kewibawaannya relatif masih kuat sehingga berpotensi sebagai lembaga yang efektif untuk mengatur perilaku masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan secara arif. Hal ini berpengaruh terhadap keberlanjutan nilai sosial dari sumberdaya. Oleh karenanya, revitalisasi lembaga adat merupakan langkah yang harus segera dilaksanakan oleh pemerintah guna menjaga sumberdaya kelautanan dan perikanan secara berkelanjutan. Title: Exoticism of Wakatobi and institutional initiative Citizen using Case study on Indigenous peoples in Wakatobi Sulawesi Tenggara The dynamics of the authority of traditional institutions in the management of marine resources and fisheries in the Wakatobi, also affect the condition of the natural resources. This study aims to describe how the role of traditional institutions in the management of marine resources and fisheries. The study was conducted in Wanci and Kaledupa in 2015 using qualitative methods that rely on secondary data and primary data from a variety of key informants. The results showed that the traditional institutions in wakatobi although its existence has been declining but still relatively strong authority, thereby potentially as effective institutions to regulate people's behavior in the use of marine and fishery resources wisely. Therefore, the revitalization of traditional institutions is a step that should be undertaken by the government to safeguard marine and fisheries resources in a sustainable manner.
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science
Coastal communities were mostly characterized by small-scale fisheries, facing difficulties to im... more Coastal communities were mostly characterized by small-scale fisheries, facing difficulties to improve livelihoods and coastal management. Thus, community needs to build the organization and alternative livelihoods must be developed. This study aims to: 1) Asses the socio-economic information; 2) Analyze the dynamic of marine and fisheries activities, and 3) Analyze the activity to improve the capacity of community for coastal resource management. Data were collected during 2017 through interviews using structured and semi-structured questionnaires, both open and closed ones to 42 fishermen/seaweed farmers; 20 respondents from local fishery officers, seaweed collectors, traders, and exporters, processing companies, and coastal women/fishermen’s wives. Representatives of 11 relevant stakeholders were also interviewed. The result shows that coastal community livelihood activities in Takalar District consist of fishing, aquaculture, and the processing of fishery products. Fishing activ...
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Makalah ini bertujuan melihat kearifan lokal yang dibentuk oleh sebuah masyarakat nelayan dilihat... more Makalah ini bertujuan melihat kearifan lokal yang dibentuk oleh sebuah masyarakat nelayan dilihat dari perspektif psikologi lingkungan. Makalah ini merupakan studi literatur, dimana informasi diperoleh dengan cara mengkaji literatur yang terkait dengan teori-teori adaptasi lingkungan, kearifan lokal serta kehidupan masyarakat Lamalera. Kearifan lokal yang berkembang di masyarakat Lamalera mengenai norma berburu paus telah berusia ratusan tahun. Kearifan itu merupakan perbauran yang kental antara tradisi dan ajaran Katolik. Kearifan yang muncul tidak hanya menjaga kelestarian dan kesimbangan ekosistem laut namun juga menjaga keseimbangan dalam berhubungan dengan sesama warga masyarakat. Keseimbangan alam tersebut terancam ketika Pemerintah Daerah mengeluarkan ijin untuk penambangan emas. Kearifan lokal yang muncul sabagai reaksi dari adanya stimulus ini adalah penolakan terhadap penambangan emas di Lamalera dengan alasan akan merusak keseimbangan ekosistem yang mengakibatkan terputus...
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) dinilai mempunyai efektifitas ... more Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) dinilai mempunyai efektifitas yang rendah. Selama delapan tahun PEMP berlangsung, wilayah pesisir masih menjadi kantung kemiskinan di negara ini. Tulisan ini merupakan analisis singkat terhadap pelaksanaan PEMP dalam tataran konseptual dan tataran praktis. Hasil analisis diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi program pemberdayaan berikutnya. Dalam tataran konsep, PEMP telah memenuhi stategi mata pencaharian dan strategi permodalan untuk memutus rantai kemiskinan. Namun PEMP kurang mendapat perhatian dalam strategi makro, karena sektor kelautan dan perikanan belum menjadi pertimbangan penting dalam kebijakan nasional. Dalam tataran praktis, beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu merubah persepsi nelayan tentang makna bantuan, meningkatkan kapasitas sasaran dalam managemen dan administrasi keuangan, sinkronisasi antara berbagai program pemberdayaan, serta penyesuaian program dengan kultur sempat yang sangat bersi...
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Makalah ini bertujuan menganalisis fungsi laut dalam menjaga harmonisasi kehidupan masyarakat Des... more Makalah ini bertujuan menganalisis fungsi laut dalam menjaga harmonisasi kehidupan masyarakat Desa Lambadalhok, Aceh Besar. Penelitian dilakukan pada Tahun 2011 dengan menggunakan metode kualitatif dan dianalisis secara deskriptif. Laut bagi masyarakat Lambadhalhok mempunyai peran yang strategic dalam menciptakan harmonisasi hidup antara manusia, Tuhan dan alam. Keberadaan laut dinilai tidak hanya mempunyai fungsi ekonomi, namun juga mempunyai fungsi sosial dan fungsi spiritual. Semua fungsi tersebut harus berjalan seimbang dalam norma-norma religi yang mereka anut. Masyarakat membuat kesepakatan dalam mengelola dan memanfaatkan laut yang terlembaga dalam kelembagaan Panglima Laot. Adat kenduri laut, adat hari pantang melaot, adat sosial dan adat pemeliharaan lingkungan merupakan aturan untuk menjaga berjalanannya fungsi-fungi tersebut secara seimbang sehingga harmonisasi hubungan antara manusia, Tuhan dan alam dapat terwujud.
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi etos kerja nelayan Bugis-Makassar yang mempengaruhidomin... more Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi etos kerja nelayan Bugis-Makassar yang mempengaruhidominasi mereka dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan di Kota Kendari. Tulisan ini menggunakanpendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancaramendalam menggunakan topik data sebagai pedoman wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi.Analisis data dilakukan dengan menggunakan push-pull theory. Hasil pembahasan menunjukkandominasi nelayan Bugis - Makassar dalam pemanfatan sumberdaya perikanan di Kota Kendari didorongoleh falsafah hidup yang terwujud dalam etos kerja yang tinggi. Etos kerja tersebut tergambar padacurahan waktu kerja, pemanfaatan waktu luang, disiplin dan pandangan ke depan/visioner. Di sisi lain,letak geografis dan masih tersedianya lahan potensial, potensi perikanan yang besar menjadi faktorpenarik berpindahnya nelayan Bugis-Makassar ke Kota Kendari.Title: Domination Fisheries Resources Used in Kendari City Case Study : Bugis Makas...
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Perilaku ekologis masyarakat di sekitar sungai merupakan sebuah modal mendasar bagi keberlangsung... more Perilaku ekologis masyarakat di sekitar sungai merupakan sebuah modal mendasar bagi keberlangsungan sumberdaya ikan di kawasan sungai tersebut. Oleh karenanya, makalah ini bertujuan untuk menganalisis perilaku ekologis masyarakat lokal dalam memanfaatkan sumberdaya sungai. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2012 pada masyarakat Nagari Manggilang Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat yang menetap di daetah aliran sungai Batang Talagiri dan Batang Manggilang. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang menginterpretasikan secara logic hubungan antara faktor-faktor pendorong, implementasi serta implikasi perilaku ekologis tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perilaku ekologis masyarakat Nagari Manggilang dalam memperlakukan sungai didukung oleh beberapa hal yaitu kondisi geografis, pola kepemimpinan, hukum adat, dan sistem mata pencaharian masyarat. Keempat unsur ini turut andil dalam melestarikan perilaku ekologis tersebut. Pe...
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Ekosistem terumbu karang memiliki fungsi baik secara ekologi maupun ekonomi. Tujuan dari peneliti... more Ekosistem terumbu karang memiliki fungsi baik secara ekologi maupun ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai ekonomi (baik secara langsung maupun tidak langsung) dari ekosistem terumbu karang. Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Wakatobi pada tahun 2015. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Pemilihan responden dilakukan secara purposive sampling, dengan jumlah responden sebanyak 67 orang. Metode analisis data menggunakan pendekatan produktivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari fungsi ekologinya, estimasi nilai ekonomi terumbu karang sebagai penahan gelombang sebesar Rp. 372.208.100.000/tahun (Rp. 18.742.929/ha/tahun), sedangkan estimasi nilai ekonomi sebagai tempat pertumbuhan ikan sebesar Rp, 400.024.550.999/tahun (Rp. 7.339.900/ha/tahun). Selain dari sisi ekologis, keberadaan ekosistem terumbu karang juga dimanfaatkan untuk kegiatan perikanan tangkap dan budidaya rumput laut. Estimasi nilai ekonomi untuk...
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Pinisi merupakan salah satu contoh perwujudan pengetahuan masyarakat lokal dalam beradaptasi deng... more Pinisi merupakan salah satu contoh perwujudan pengetahuan masyarakat lokal dalam beradaptasi dengan lingkungannya secara harmonis. Pengetahuan ini, mencakup dimensi unsur religi yang sarat akan sejumlah makna, nilai dan simbol yang menjadi landasan membentuk harmonisasi dirinya dengan alam. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dimensi religi dalam pembuatan pinisi serta dinamika yang menyertainya. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam sebagai teknik pengambilan data dan deskriptif analitik sebagai metoda analisis. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2011 di Desa Ara dan Tanah Beru Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba Sulawesi Tenggara. Pinisi sebagai bagiandari suatu budaya sarat akan sejumlah makna, simbol, dan nilai yang tertuang dalam setiap prosesi pembuatannya. Perubahan kondisi sumber daya dan intervensi modernitas pada setiap aspek kehidupan menyebabkan perubahan dalam aktivitas unsur religi yan...
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
ABSTRAKPeran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya perikanan dalam bentuk kearifan lokal... more ABSTRAKPeran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya perikanan dalam bentuk kearifan lokal merupakan wujud tanggung jawab mereka dalam melestarikan sumber daya sehingga dapat memberikanmanfaat berkelanjutan.Kearifan lokal tersebut bernama Lilifuk, yaitu kawasan di laut berbentuk kolam yang tergenang saat surut sehingga ikan terperangkap di dalamnya.Tulisan ini mengkaji persepsimasyarakat mengenai keberlanjutan Lilifuk di Kabupaten Kupang. Penelitian dilaksanakan di Desa Bolok dan Desa Kuanheum, Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang pada Oktober 2012 dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode studi kasus dan triangulasi digunakan dalam penelitian ini. Wawancara mendalam dilakukan terhadaptetua adat, kepala desa, dan perwakilan lembaga swadaya masyarakat.Data persepsi masyarakat dikumpulkan dari 30 responden. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis persepsi menunjukkan bahwa sebesar 93,3% masyarakat mengetahui tentang keberadaan Lilifuk, 60% ta...
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 2016
Masyarakat hukum adat masih belum terlihat eksistensinya meskipun pemerintah telah mengeluarkan b... more Masyarakat hukum adat masih belum terlihat eksistensinya meskipun pemerintah telah mengeluarkan berbagai perundang-undangan terkait pengakuan terhadap keberadaan masyarakat hukum adat. Tulisan ini bertujuan memberikan penjelasan sejauhmana posisi praktek pengelolaan sumberdaya kelautan dan Perikanan berbasis hukum adat dari perspektif perundang-undangan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif dan content analysis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pengakuan tersebut merupakan pengakuan bersyarat, dimana persyaratan seringkali tidak konsisten antar satu perundang-undangan dengan perundang-undangan lainnya. Dari perspektif Undang-Undang No 27 Tahun 2007 jo UU No 1 Tahun 2014, terdapat beberapa ketidakselarasan antara praktek pengelolaan SDKP berbasis hukum adat dengan UU tersebut, diantaranya adalah 1) posisi peran masyarakat yang setara dengan dunia usaha, 2) persyaratan dalam pemberian hak istimewa kepada masyarakat hukum adat dal...
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 2014
Sinergitas antara pelaku pemberdayaan merupakan hal mendasar dalam pelaksanaan sebuah program pem... more Sinergitas antara pelaku pemberdayaan merupakan hal mendasar dalam pelaksanaan sebuah program pemberdayaan agar dapat berjalan efektif dan berkesinambungan. Makalah ini bertujuan untuk menggambarkan prinsip-prinsip dan langkah strategis membangun sinergitas yang harus ditempuh oleh KIMBis dalam menjalankan fungsinya sebagai wadah pemberdayaan masyarakat perikanan. Penelitian dilaksanakan di Subang pada Tahun 2013. Penelitian merupakan action research dimana kegiatan yang dilakukan adalah pemberdayaan masyarakat pesisir subang melalui kelembagaan KIMBis (Klinik Iptek Mina Bisnis). Data diambil melalui wawancara, dan observasi berkelanjutan terhadap jalannya KIMBis Subang. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Terdapat tiga prinsip dalam membangun sinergitas antar pelaku pelaksanaan KIMbis yaitu partisipatif yang mengarah pada emansipatif dan problem-posing education. Terkait dengan pelaksanaan prinsip tersebut, maka langkah strategis yang harus dilaksanakan adalah...
Jurnal Penyuluhan, 2006
This research aims to know influence of dissemination of picture form, influence of music type at... more This research aims to know influence of dissemination of picture form, influence of music type attendant of frame film narasi voice, and influence of interaction music type attendant of narasi and dissemination of form draw to improve knowledge of target. Sample determined by purposive to 117 student of SUPM Tegal Central Java with clauses have never followed shrimp transportation technique subject live dry system. This research is quasi exsperimental with factorial device 2x2. Free variable compose from 1) Type music factor attendant of narasi twolevel that is populer music and dangdut 2) Factor presentation of picture of comparison of foto frame amount: line picture = 75 : 25% and comparison of photo frames amount : line picture = 25 : 75%. Not free variable are the make-up of knowledge of student. Result of research indicate that 1) Usage of pop music as attendant of narasi in presentation of frame film voice more effective to submit information concerning shrimp transportation live dry system to student of SUPM Tegal; 2) Make-up of knowledge of student of SUPM do not influence by difference of presentation of form draw in frame film displaying voice; 3) frame film voice with comparison of photo picture frames amount : line picture = 75 : 25% and accompanied pop music (MPGF) is treated group of combination which most effective in disseminating innovation of transportation of life shrimp dry system. The respondents of sound film frame of MPGT get the biggest score in increasing knowledge compared to the respondents of treated sound film frame of MPGG, MDGF and MDGG;. 4) Sound film frame can be used to disseminate and enhance of diffusion of innovation on transportation of life shrimp dry system, especially to the SUPM students and the people at large.
Journal of Fisheries Sciences, Jul 15, 2007
Eksistensi usaha yang dilakukan oleh komunitas pembudidaya dan pengolah kerang hijau di Kalibaru ... more Eksistensi usaha yang dilakukan oleh komunitas pembudidaya dan pengolah kerang hijau di Kalibaru Jakarta Utara diindikasikan tidak terlepas dari peran kelembagaan ekonomi yang terbangun dalam komunitas tersebut. Kelembagaan ekonomi diantaranya mencakup kompleks norma pengatur dalam proses kerja, sistem imbalan dan hubungan antar pelaku dalam usaha budidaya dan pengolahan kerang hijau di wilayah kalibaru. Penelitian ini berupaya untuk mengkaji ketiga kompleks norma tersebut melalui metode kualitatif dan dianalisis secara deskriptif. Norma pengatur proses kerja dalam proses budidaya didasarkan pada prinsip kebersamaan, gotong royong dan saling menghargai. Norma ini bermanfaat dalam menekan biaya produksi. Sistem imbalan yang dijalankan berbeda-beda yaitu sistem upah, sistem bagi hasil, sistem arisan dan sistem jual-beli. Hubungan antar pelaku sebagian ada yang bersifat patron klien yaitu 1) antara pemodal yang merangkap sebagai pengolah dengan pembudidaya, 2) antara pengolah dengan pengocek, dan 3) antara pengolah dengan pedagang. Hubungan patron-klien yang terbentuk antara pemodal dan pembudidaya berpengaruh terhadap penguasaan wilayah perairan.
Ocean & Coastal Management
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Jan 15, 2018
Pasang surut kewenangan lembaga adat dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di Wakat... more Pasang surut kewenangan lembaga adat dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di Wakatobi, turut berpengaruh terhadap kondisi sumberdaya alam tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana peran kelembagaan adat dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan. Penelitian pada masyarakat adat liya di Kabupaten Wakatobi pada Tahun 2015 dengan menggunakan metode kualitatif yang mengandalkan data sekunder dan data primer dari berbagai informan kunci.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelembagaan adat di wakatobi meskipun eksistensinya sudah menurun namun kewibawaannya relatif masih kuat sehingga berpotensi sebagai lembaga yang efektif untuk mengatur perilaku masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan secara arif. Hal ini berpengaruh terhadap keberlanjutan nilai sosial dari sumberdaya. Oleh karenanya, revitalisasi lembaga adat merupakan langkah yang harus segera dilaksanakan oleh pemerintah guna menjaga sumberdaya kelautanan dan perikanan secara berkelanjutan. Title: Exoticism of Wakatobi and institutional initiative Citizen using Case study on Indigenous peoples in Wakatobi Sulawesi Tenggara The dynamics of the authority of traditional institutions in the management of marine resources and fisheries in the Wakatobi, also affect the condition of the natural resources. This study aims to describe how the role of traditional institutions in the management of marine resources and fisheries. The study was conducted in Wanci and Kaledupa in 2015 using qualitative methods that rely on secondary data and primary data from a variety of key informants. The results showed that the traditional institutions in wakatobi although its existence has been declining but still relatively strong authority, thereby potentially as effective institutions to regulate people's behavior in the use of marine and fishery resources wisely. Therefore, the revitalization of traditional institutions is a step that should be undertaken by the government to safeguard marine and fisheries resources in a sustainable manner.
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science
Coastal communities were mostly characterized by small-scale fisheries, facing difficulties to im... more Coastal communities were mostly characterized by small-scale fisheries, facing difficulties to improve livelihoods and coastal management. Thus, community needs to build the organization and alternative livelihoods must be developed. This study aims to: 1) Asses the socio-economic information; 2) Analyze the dynamic of marine and fisheries activities, and 3) Analyze the activity to improve the capacity of community for coastal resource management. Data were collected during 2017 through interviews using structured and semi-structured questionnaires, both open and closed ones to 42 fishermen/seaweed farmers; 20 respondents from local fishery officers, seaweed collectors, traders, and exporters, processing companies, and coastal women/fishermen’s wives. Representatives of 11 relevant stakeholders were also interviewed. The result shows that coastal community livelihood activities in Takalar District consist of fishing, aquaculture, and the processing of fishery products. Fishing activ...
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Makalah ini bertujuan melihat kearifan lokal yang dibentuk oleh sebuah masyarakat nelayan dilihat... more Makalah ini bertujuan melihat kearifan lokal yang dibentuk oleh sebuah masyarakat nelayan dilihat dari perspektif psikologi lingkungan. Makalah ini merupakan studi literatur, dimana informasi diperoleh dengan cara mengkaji literatur yang terkait dengan teori-teori adaptasi lingkungan, kearifan lokal serta kehidupan masyarakat Lamalera. Kearifan lokal yang berkembang di masyarakat Lamalera mengenai norma berburu paus telah berusia ratusan tahun. Kearifan itu merupakan perbauran yang kental antara tradisi dan ajaran Katolik. Kearifan yang muncul tidak hanya menjaga kelestarian dan kesimbangan ekosistem laut namun juga menjaga keseimbangan dalam berhubungan dengan sesama warga masyarakat. Keseimbangan alam tersebut terancam ketika Pemerintah Daerah mengeluarkan ijin untuk penambangan emas. Kearifan lokal yang muncul sabagai reaksi dari adanya stimulus ini adalah penolakan terhadap penambangan emas di Lamalera dengan alasan akan merusak keseimbangan ekosistem yang mengakibatkan terputus...
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) dinilai mempunyai efektifitas ... more Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) dinilai mempunyai efektifitas yang rendah. Selama delapan tahun PEMP berlangsung, wilayah pesisir masih menjadi kantung kemiskinan di negara ini. Tulisan ini merupakan analisis singkat terhadap pelaksanaan PEMP dalam tataran konseptual dan tataran praktis. Hasil analisis diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi program pemberdayaan berikutnya. Dalam tataran konsep, PEMP telah memenuhi stategi mata pencaharian dan strategi permodalan untuk memutus rantai kemiskinan. Namun PEMP kurang mendapat perhatian dalam strategi makro, karena sektor kelautan dan perikanan belum menjadi pertimbangan penting dalam kebijakan nasional. Dalam tataran praktis, beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu merubah persepsi nelayan tentang makna bantuan, meningkatkan kapasitas sasaran dalam managemen dan administrasi keuangan, sinkronisasi antara berbagai program pemberdayaan, serta penyesuaian program dengan kultur sempat yang sangat bersi...
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Makalah ini bertujuan menganalisis fungsi laut dalam menjaga harmonisasi kehidupan masyarakat Des... more Makalah ini bertujuan menganalisis fungsi laut dalam menjaga harmonisasi kehidupan masyarakat Desa Lambadalhok, Aceh Besar. Penelitian dilakukan pada Tahun 2011 dengan menggunakan metode kualitatif dan dianalisis secara deskriptif. Laut bagi masyarakat Lambadhalhok mempunyai peran yang strategic dalam menciptakan harmonisasi hidup antara manusia, Tuhan dan alam. Keberadaan laut dinilai tidak hanya mempunyai fungsi ekonomi, namun juga mempunyai fungsi sosial dan fungsi spiritual. Semua fungsi tersebut harus berjalan seimbang dalam norma-norma religi yang mereka anut. Masyarakat membuat kesepakatan dalam mengelola dan memanfaatkan laut yang terlembaga dalam kelembagaan Panglima Laot. Adat kenduri laut, adat hari pantang melaot, adat sosial dan adat pemeliharaan lingkungan merupakan aturan untuk menjaga berjalanannya fungsi-fungi tersebut secara seimbang sehingga harmonisasi hubungan antara manusia, Tuhan dan alam dapat terwujud.
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi etos kerja nelayan Bugis-Makassar yang mempengaruhidomin... more Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi etos kerja nelayan Bugis-Makassar yang mempengaruhidominasi mereka dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan di Kota Kendari. Tulisan ini menggunakanpendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancaramendalam menggunakan topik data sebagai pedoman wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi.Analisis data dilakukan dengan menggunakan push-pull theory. Hasil pembahasan menunjukkandominasi nelayan Bugis - Makassar dalam pemanfatan sumberdaya perikanan di Kota Kendari didorongoleh falsafah hidup yang terwujud dalam etos kerja yang tinggi. Etos kerja tersebut tergambar padacurahan waktu kerja, pemanfaatan waktu luang, disiplin dan pandangan ke depan/visioner. Di sisi lain,letak geografis dan masih tersedianya lahan potensial, potensi perikanan yang besar menjadi faktorpenarik berpindahnya nelayan Bugis-Makassar ke Kota Kendari.Title: Domination Fisheries Resources Used in Kendari City Case Study : Bugis Makas...
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Perilaku ekologis masyarakat di sekitar sungai merupakan sebuah modal mendasar bagi keberlangsung... more Perilaku ekologis masyarakat di sekitar sungai merupakan sebuah modal mendasar bagi keberlangsungan sumberdaya ikan di kawasan sungai tersebut. Oleh karenanya, makalah ini bertujuan untuk menganalisis perilaku ekologis masyarakat lokal dalam memanfaatkan sumberdaya sungai. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2012 pada masyarakat Nagari Manggilang Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat yang menetap di daetah aliran sungai Batang Talagiri dan Batang Manggilang. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang menginterpretasikan secara logic hubungan antara faktor-faktor pendorong, implementasi serta implikasi perilaku ekologis tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perilaku ekologis masyarakat Nagari Manggilang dalam memperlakukan sungai didukung oleh beberapa hal yaitu kondisi geografis, pola kepemimpinan, hukum adat, dan sistem mata pencaharian masyarat. Keempat unsur ini turut andil dalam melestarikan perilaku ekologis tersebut. Pe...
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Ekosistem terumbu karang memiliki fungsi baik secara ekologi maupun ekonomi. Tujuan dari peneliti... more Ekosistem terumbu karang memiliki fungsi baik secara ekologi maupun ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai ekonomi (baik secara langsung maupun tidak langsung) dari ekosistem terumbu karang. Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Wakatobi pada tahun 2015. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Pemilihan responden dilakukan secara purposive sampling, dengan jumlah responden sebanyak 67 orang. Metode analisis data menggunakan pendekatan produktivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari fungsi ekologinya, estimasi nilai ekonomi terumbu karang sebagai penahan gelombang sebesar Rp. 372.208.100.000/tahun (Rp. 18.742.929/ha/tahun), sedangkan estimasi nilai ekonomi sebagai tempat pertumbuhan ikan sebesar Rp, 400.024.550.999/tahun (Rp. 7.339.900/ha/tahun). Selain dari sisi ekologis, keberadaan ekosistem terumbu karang juga dimanfaatkan untuk kegiatan perikanan tangkap dan budidaya rumput laut. Estimasi nilai ekonomi untuk...
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Pinisi merupakan salah satu contoh perwujudan pengetahuan masyarakat lokal dalam beradaptasi deng... more Pinisi merupakan salah satu contoh perwujudan pengetahuan masyarakat lokal dalam beradaptasi dengan lingkungannya secara harmonis. Pengetahuan ini, mencakup dimensi unsur religi yang sarat akan sejumlah makna, nilai dan simbol yang menjadi landasan membentuk harmonisasi dirinya dengan alam. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dimensi religi dalam pembuatan pinisi serta dinamika yang menyertainya. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam sebagai teknik pengambilan data dan deskriptif analitik sebagai metoda analisis. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2011 di Desa Ara dan Tanah Beru Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba Sulawesi Tenggara. Pinisi sebagai bagiandari suatu budaya sarat akan sejumlah makna, simbol, dan nilai yang tertuang dalam setiap prosesi pembuatannya. Perubahan kondisi sumber daya dan intervensi modernitas pada setiap aspek kehidupan menyebabkan perubahan dalam aktivitas unsur religi yan...
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
ABSTRAKPeran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya perikanan dalam bentuk kearifan lokal... more ABSTRAKPeran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya perikanan dalam bentuk kearifan lokal merupakan wujud tanggung jawab mereka dalam melestarikan sumber daya sehingga dapat memberikanmanfaat berkelanjutan.Kearifan lokal tersebut bernama Lilifuk, yaitu kawasan di laut berbentuk kolam yang tergenang saat surut sehingga ikan terperangkap di dalamnya.Tulisan ini mengkaji persepsimasyarakat mengenai keberlanjutan Lilifuk di Kabupaten Kupang. Penelitian dilaksanakan di Desa Bolok dan Desa Kuanheum, Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang pada Oktober 2012 dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode studi kasus dan triangulasi digunakan dalam penelitian ini. Wawancara mendalam dilakukan terhadaptetua adat, kepala desa, dan perwakilan lembaga swadaya masyarakat.Data persepsi masyarakat dikumpulkan dari 30 responden. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis persepsi menunjukkan bahwa sebesar 93,3% masyarakat mengetahui tentang keberadaan Lilifuk, 60% ta...
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 2016
Masyarakat hukum adat masih belum terlihat eksistensinya meskipun pemerintah telah mengeluarkan b... more Masyarakat hukum adat masih belum terlihat eksistensinya meskipun pemerintah telah mengeluarkan berbagai perundang-undangan terkait pengakuan terhadap keberadaan masyarakat hukum adat. Tulisan ini bertujuan memberikan penjelasan sejauhmana posisi praktek pengelolaan sumberdaya kelautan dan Perikanan berbasis hukum adat dari perspektif perundang-undangan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif dan content analysis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pengakuan tersebut merupakan pengakuan bersyarat, dimana persyaratan seringkali tidak konsisten antar satu perundang-undangan dengan perundang-undangan lainnya. Dari perspektif Undang-Undang No 27 Tahun 2007 jo UU No 1 Tahun 2014, terdapat beberapa ketidakselarasan antara praktek pengelolaan SDKP berbasis hukum adat dengan UU tersebut, diantaranya adalah 1) posisi peran masyarakat yang setara dengan dunia usaha, 2) persyaratan dalam pemberian hak istimewa kepada masyarakat hukum adat dal...
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 2014
Sinergitas antara pelaku pemberdayaan merupakan hal mendasar dalam pelaksanaan sebuah program pem... more Sinergitas antara pelaku pemberdayaan merupakan hal mendasar dalam pelaksanaan sebuah program pemberdayaan agar dapat berjalan efektif dan berkesinambungan. Makalah ini bertujuan untuk menggambarkan prinsip-prinsip dan langkah strategis membangun sinergitas yang harus ditempuh oleh KIMBis dalam menjalankan fungsinya sebagai wadah pemberdayaan masyarakat perikanan. Penelitian dilaksanakan di Subang pada Tahun 2013. Penelitian merupakan action research dimana kegiatan yang dilakukan adalah pemberdayaan masyarakat pesisir subang melalui kelembagaan KIMBis (Klinik Iptek Mina Bisnis). Data diambil melalui wawancara, dan observasi berkelanjutan terhadap jalannya KIMBis Subang. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Terdapat tiga prinsip dalam membangun sinergitas antar pelaku pelaksanaan KIMbis yaitu partisipatif yang mengarah pada emansipatif dan problem-posing education. Terkait dengan pelaksanaan prinsip tersebut, maka langkah strategis yang harus dilaksanakan adalah...
Jurnal Penyuluhan, 2006
This research aims to know influence of dissemination of picture form, influence of music type at... more This research aims to know influence of dissemination of picture form, influence of music type attendant of frame film narasi voice, and influence of interaction music type attendant of narasi and dissemination of form draw to improve knowledge of target. Sample determined by purposive to 117 student of SUPM Tegal Central Java with clauses have never followed shrimp transportation technique subject live dry system. This research is quasi exsperimental with factorial device 2x2. Free variable compose from 1) Type music factor attendant of narasi twolevel that is populer music and dangdut 2) Factor presentation of picture of comparison of foto frame amount: line picture = 75 : 25% and comparison of photo frames amount : line picture = 25 : 75%. Not free variable are the make-up of knowledge of student. Result of research indicate that 1) Usage of pop music as attendant of narasi in presentation of frame film voice more effective to submit information concerning shrimp transportation live dry system to student of SUPM Tegal; 2) Make-up of knowledge of student of SUPM do not influence by difference of presentation of form draw in frame film displaying voice; 3) frame film voice with comparison of photo picture frames amount : line picture = 75 : 25% and accompanied pop music (MPGF) is treated group of combination which most effective in disseminating innovation of transportation of life shrimp dry system. The respondents of sound film frame of MPGT get the biggest score in increasing knowledge compared to the respondents of treated sound film frame of MPGG, MDGF and MDGG;. 4) Sound film frame can be used to disseminate and enhance of diffusion of innovation on transportation of life shrimp dry system, especially to the SUPM students and the people at large.
Journal of Fisheries Sciences, Jul 15, 2007
Eksistensi usaha yang dilakukan oleh komunitas pembudidaya dan pengolah kerang hijau di Kalibaru ... more Eksistensi usaha yang dilakukan oleh komunitas pembudidaya dan pengolah kerang hijau di Kalibaru Jakarta Utara diindikasikan tidak terlepas dari peran kelembagaan ekonomi yang terbangun dalam komunitas tersebut. Kelembagaan ekonomi diantaranya mencakup kompleks norma pengatur dalam proses kerja, sistem imbalan dan hubungan antar pelaku dalam usaha budidaya dan pengolahan kerang hijau di wilayah kalibaru. Penelitian ini berupaya untuk mengkaji ketiga kompleks norma tersebut melalui metode kualitatif dan dianalisis secara deskriptif. Norma pengatur proses kerja dalam proses budidaya didasarkan pada prinsip kebersamaan, gotong royong dan saling menghargai. Norma ini bermanfaat dalam menekan biaya produksi. Sistem imbalan yang dijalankan berbeda-beda yaitu sistem upah, sistem bagi hasil, sistem arisan dan sistem jual-beli. Hubungan antar pelaku sebagian ada yang bersifat patron klien yaitu 1) antara pemodal yang merangkap sebagai pengolah dengan pembudidaya, 2) antara pengolah dengan pengocek, dan 3) antara pengolah dengan pedagang. Hubungan patron-klien yang terbentuk antara pemodal dan pembudidaya berpengaruh terhadap penguasaan wilayah perairan.