Akmal Sjafril | Universitas Indonesia (original) (raw)
Conference Presentations by Akmal Sjafril
Dalam perhelatan Pidato Akhir Tahun INSISTS, Ahad (25/12/22) silam, muncul sebuah pernyataan kont... more Dalam perhelatan Pidato Akhir Tahun INSISTS, Ahad (25/12/22) silam, muncul sebuah pernyataan kontroversial bahwa Buya Hamka menolak Pancasila, bahkan menyatakan bahwa yang menerima Pancasila akan masuk Neraka. Makalah ini berupaya menggali kebenaran tentang sikap Buya Hamka terhadap Pancasila dengan menggunakan metode sejarah yang komprehensif. Hasil penelitian membuktikan bahwa sumber yang menyebutkan bahwa Hamka menolak Pancasila memiliki sejumlah kelemahan. Sementara itu, keterangan yang sebaliknya (yaitu bahwa Hamka tidak anti Pancasila) justru berlimpah dan Hamka terlihat konsisten dengan sikapnya.
Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 2021
Pandji Masjarakat and Gema Islam are two Islamic cultural magazines published during the Guided D... more Pandji Masjarakat and Gema Islam are two Islamic cultural magazines published during the Guided Democracy era (1959-1966) in Indonesia. Both magazines were closely related to Hamka, a prominent figure from the opposition party at that time, namely Masyumi. Even though both are strictly cultural magazines, they are considered dangerous by the government. Pandji Masjarakat only lasted for thirty-two editions before being banned, and Hamka was later arrested while working at Gema Islam on charges of treason. This research seeks to reveal why and how the State suppressed these magazines, so as to reveal one side of the Guided Democracy, which was rarely discussed, namely its repressive attitude against cultural opposition. The research was conducted using historical methods in the form of heuristics, verification, interpretation, and historiography. It was carried out to develop better understanding on the phenomena of cultural opposition in Indonesia and the government's response to it. Several findings indicate that the two magazines were considered dangerous because some articles published there contained ideas that were contrary to the government's political views. Therefore, both received repressive treatment from the State. This study also indicates that cultural opposition had long existed in Indonesia.
Masyarakat alam Minangkabau adalah masyarakat yang tidak dapat lagi dipisahkan dengan Islam. Pand... more Masyarakat alam Minangkabau adalah masyarakat yang tidak dapat lagi dipisahkan dengan Islam. Pandangan hidup Alam Minangkabau terwakili oleh slogannya yang sangat termasyhur, “Adaik Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Berdasarkan kajian kepustakaan terhadap buku-buku sejarah, makalah ini berupaya mengungkap secara umum proses kompleks Islamisasi yang telah berlangsung sehingga menghasilkan kondisi yang kita jumpai sekarang, melalui pemaparan sejarah yang dibagi ke dalam empat periode, yaitu: (1) Islamisasi surau dan melalui surau, (2) Perang Paderi, (3) Kebangkitan Kaum Mudo, dan (4) Musyawarah adat. Keempat babak tersebut telah berkontribusi dalam membentuk masyarakat Minangkabau dengan kepribadian yang kita jumpai di masa kini.
Hamka is a prominent historical figure in Indonesia. Passed away in 1981, his thoughts are still ... more Hamka is a prominent historical figure in Indonesia. Passed away in 1981, his thoughts are still influential in today’s age. A versatile writer, a novelist who produces classic works in the history of Indonesian literature, a journalist whose careers skyrocketed to become an editor, an important Muhammadiyah figure who was accepted in any communities, a dedicated educator, a well respected politician, a strong advocate of Islam, one of the few Indonesian original mufassir and an ulama who received acknowledgements from the global Islamic community, Hamka had not yet received the proper treatment that he truly deserve in the national history. This paper attempts to outline the important contributions Hamka has given by examining his works and his involvement in many areas, and argues whether studying Hamka's biography should be included in the curriculum to support character education or not.
H. Abdul Karim Amrullah (1908-1981) atau Buya Hamka adalah ulama besar multitalenta yang telah me... more H. Abdul Karim Amrullah (1908-1981) atau Buya Hamka adalah ulama besar multitalenta yang telah memberikan banyak sumbangan pemikiran bagi umat Muslim Indonesia maupun dunia. Telah banyak akademisi yang menelaah karya-karya beliau, namun tidak banyak yang menyoroti konflik pemikiran yang beliau hadapi di tiga jaman (sebelum kemerdekaan RI, Orde Lama dan Orde Baru). Buya Hamka bukan hanya unik karena berkontribusi di ketiga jaman tersebut, namun juga berpolemik dengan otoritas puncak di ketiga jaman tersebut. Melalui kacamata konflik ini, kita dapat memahami kondisi jaman secara lebih komprehensif dan juga mendapat gambaran yang lebih jelas tentang kondisi umat Muslim Indonesia pada masa-masa itu.
Papers by Akmal Sjafril
Saat ini, kebudayaan seringkali hanya dibatasi pada level kebendaan dan kesenian. Sementara itu, ... more Saat ini, kebudayaan seringkali hanya dibatasi pada level kebendaan dan kesenian. Sementara itu, Buya Hamka dan sejumlah budayawan lainnya telah mengajukan pandangan-pandangan yang jauh lebih komprehensif. Konsep kebudayaan yang dibangunnya dapat membantu kita memahami berbagai persoalan masa kini, bahkan juga bermanfaat untuk menentukan arah pembangunan bangsa ini ke depannya.
Pada bulan Mei tahun ini, kita merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan penuh keprih... more Pada bulan Mei tahun ini, kita merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan penuh keprihatinan.
TSAQAFAH, 2019
Several Muslim scholars consider it as nothing more than a continuation of the concepts previousl... more Several Muslim scholars consider it as nothing more than a continuation of the concepts previously delivered by Nurcholish Madjid or Harun was brought by its supporters to cyberspace, namely through the social media. This strategy has resulted in a rather dramatic change, prompting the emergence to be effective in discrediting the liberal Islam movement. Through observations and the measures it has taken to confront the liberal Islam. This work will also highlight several developments in the liberal Islam movement itself, resulting in the conclusion that liberal Islam is in fact can be seen as a discourse that has failed to develop in the cyberspace.
Ini adalah salah satu subbab dari buku "Islam Liberal 101" yang pertama kali te... more Ini adalah salah satu subbab dari buku "Islam Liberal 101" yang pertama kali terbit pada tahun 2010. Subbab ini menjawab retorika "Tuhan tidak perlu dibela!" yang selalu dimunculkan untuk meredam penentangan dari umat Muslim manakala terjadi penistaan agama.
International Review of Humanities Studies, 2019
Following the dissolution of Masyumi in 1960, the political climate was rather unfriendly for the... more Following the dissolution of Masyumi in 1960, the political climate was rather unfriendly for the Islamic movement in Indonesia. Since 1959, Muhammadiyah had given up its special membership status in Masyumi, while some of its administrators pursued political careers elsewhere. Muhammadiyah maintained good relations with Soekarno, notably after Soekarno’s speech in Muhammadiyah’s 35th National Congress in 1962. Hamka, a devoted member of Muhammadiyah, was stuck in a rather unique position due to this progress of events. This study aims to describe the highs and lows of the relationships between Hamka and Muhammadiyah during the Guided Democracy era (1959-1966). Literature study will be conducted by examining official Muhammadiyah documents, Soekarno’s speeches, Hamka’s writings and other materials available. Evidently, at one point, Muhammadiyah gave Soekarno the title of ‘The Faithful Member’ (Anggota Setia) and ‘The Great Protector’ (Pengayom Agung) of Muhammadiyah, and the Muhamm...
Sementara norma kebebasan seksual masih diperdebatkan di legislatif, ia sudah dipaksakan oleh eks... more Sementara norma kebebasan seksual masih diperdebatkan di legislatif, ia sudah dipaksakan oleh eksekutif. Apa ini cara kerja yang benar?
Perjuangan hanya bisa dilakukan sepanjang kita masih memiliki cita-cita. Islam-lah yang merawat c... more Perjuangan hanya bisa dilakukan sepanjang kita masih memiliki cita-cita. Islam-lah yang merawat cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia, sehingga rakyatnya masih mendambakan kemerdekaan setelah tiga abad dalam penjajahan.
Melalui pertukaran sajak di antara Hamka dan Moh. Natsir, kita bisa memaknai ulang persahabatan d... more Melalui pertukaran sajak di antara Hamka dan Moh. Natsir, kita bisa memaknai ulang persahabatan di antara keduanya dan mendapatkan hikmah yang mendalam.
Sikap sebagian pihak yang mempertanyakan nasionalisme umat Muslim Indonesia belakangan ini sangat... more Sikap sebagian pihak yang mempertanyakan nasionalisme umat Muslim Indonesia belakangan ini sangatlah janggal jika mengingat bahwa semua sejarawan, Barat maupun lokal, memandang Islam sebagai pemicu utama rasa persatuan, nasionalisme dan semangat perlawanan terhadap penjajahan di Nusantara. Jika dulu umat Muslim memberikan perlawanan keras terhadap kolonialisme, maka kini mereka pula yang paling sensitif dengan bahaya masuknya ideologi-ideologi asing ke Tanah Air.
Dakwah di mana-mana, namun kemaksiatan merajalela, kebathilan berkuasa, kezhaliman merata. Memang... more Dakwah di mana-mana, namun kemaksiatan merajalela, kebathilan berkuasa, kezhaliman merata. Memang agama takkan tegak sempurna tanpa kekuasaan, namun kekuasaan bukanlah segala-galanya. Karena dakwah adalah panglima, maka sudah semestinya 2020 dicanangkan sebagai tahun dakwah.
Tsaqafah, 2019
Since its emergence, the discourse of Liberal Islam has invited much controversy. Several Muslim ... more Since its emergence, the discourse of Liberal Islam has invited much controversy. Several Muslim scholars consider it as nothing more than a continuation of the concepts previously delivered by Nurcholish Madjid or Harun Nasution. Initially discussed in academic forums and laid out in scientific papers, towards the end of the first decade in the 2000s, the discourse of liberal Islam was brought by its supporters to cyberspace, namely through the social media. This strategy has resulted in a rather dramatic change, prompting the emergence of the movement of young Muslims who call themselves #IndonesiaTanpaJIL (ITJ). Although most of its supporters are not scholars, the ITJ actions proved to be effective in discrediting the liberal Islam movement. Through observations in cyberspace, this research seeks to reveal the uniqueness of the ITJ movement and the measures it has taken to confront the liberal Islam. This work will also highlight several developments in the liberal Islam movement itself, resulting in the conclusion that liberal Islam is in fact can be seen as a discourse that has failed to develop in the cyberspace.
International Review of Humanities Studies (IRHS), 2019
Following the dissolution of Masyumi in 1960, the political climate was rather unfriendly for the... more Following the dissolution of Masyumi in 1960, the political climate was rather unfriendly for the Islamic movement in Indonesia. Since 1959, Muhammadiyah had given up its special membership status in Masyumi, while some of its administrators pursued political careers elsewhere. Muhammadiyah maintained good relations with Soekarno, notably after Soekarno's speech in Muhammadiyah's 35th National Congress in 1962. Hamka, a devoted member of Muhammadiyah, was stuck in a rather unique position due to this progress of events. This study aims to describe the highs and lows of the relationships between Hamka and Muhammadiyah during the Guided Democracy era (1959-1966). Literature study will be conducted by examining official Muhammadiyah documents, Soekarno's speeches, Hamka's writings and other materials available. Evidently, at one point, Muhammadiyah gave Soekarno the title of 'The Faithful Member' (Anggota Setia) and 'The Great Protector' (Pengayom Agung) of Muhammadiyah, and the Muhammadiyah University awarded him with the title of honorary doctorate in the Philosophy of Tawheed Science field. Hamka then launched harsh criticisms to Muhammadiyah regarding its attitude and closeness towards Soekarno which he considered to be rather unnatural. Nevertheless, Muhammadiyah never revised its actions, while Hamka continued to be one of Muhammadiyah's lifelong devoted member.
Di Indonesia, 'hijrah' telah menjadi tren fenomenal yang banyak ahli mengalami kesulitan untuk me... more Di Indonesia, 'hijrah' telah menjadi tren fenomenal yang banyak ahli mengalami kesulitan untuk menjelaskannya, terutama karena tren ini terjadi di tengah-tengah masyarakat ekonomi menengah ke atas. Bagaimana kita menyikapi tren ini? Saya membahasnya dalam artikel berjudul "Hijrah Bersama Para Pahlawan" yang dimuat di Majalah Hidayatullah edisi September 2019, bersamaan dengan masuknya Bulan Muharram 1441 H.
Di Hari Raya Idul Fitri, memang lazimnya umat Muslim berbahagia. Akan tetapi, bahagia pun dapat b... more Di Hari Raya Idul Fitri, memang lazimnya umat Muslim berbahagia. Akan tetapi, bahagia pun dapat berubah menjadi kekeliruan jika tidak berdasarkan pemikiran yang benar. Banyak orang di Indonesia yang menyebut Hari Raya ini sebagai 'Hari Kemenangan'. Tapi apa benar kita telah menang? Melawan apa?
Setiap tahunnya, umat Muslim Indonesia 'dipaksa' untuk selalu memperbincangkan polemik ucapan Sel... more Setiap tahunnya, umat Muslim Indonesia 'dipaksa' untuk selalu memperbincangkan polemik ucapan Selamat Natal kepada umat Kristiani. Dalam artikel "Natal dan Inferioritas Umat Islam", saya berupaya mendudukkan permasalahan ini dengan menelaah tiga alasan yang keliru untuk mengucapkan Selamat Natal.
Dalam perhelatan Pidato Akhir Tahun INSISTS, Ahad (25/12/22) silam, muncul sebuah pernyataan kont... more Dalam perhelatan Pidato Akhir Tahun INSISTS, Ahad (25/12/22) silam, muncul sebuah pernyataan kontroversial bahwa Buya Hamka menolak Pancasila, bahkan menyatakan bahwa yang menerima Pancasila akan masuk Neraka. Makalah ini berupaya menggali kebenaran tentang sikap Buya Hamka terhadap Pancasila dengan menggunakan metode sejarah yang komprehensif. Hasil penelitian membuktikan bahwa sumber yang menyebutkan bahwa Hamka menolak Pancasila memiliki sejumlah kelemahan. Sementara itu, keterangan yang sebaliknya (yaitu bahwa Hamka tidak anti Pancasila) justru berlimpah dan Hamka terlihat konsisten dengan sikapnya.
Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 2021
Pandji Masjarakat and Gema Islam are two Islamic cultural magazines published during the Guided D... more Pandji Masjarakat and Gema Islam are two Islamic cultural magazines published during the Guided Democracy era (1959-1966) in Indonesia. Both magazines were closely related to Hamka, a prominent figure from the opposition party at that time, namely Masyumi. Even though both are strictly cultural magazines, they are considered dangerous by the government. Pandji Masjarakat only lasted for thirty-two editions before being banned, and Hamka was later arrested while working at Gema Islam on charges of treason. This research seeks to reveal why and how the State suppressed these magazines, so as to reveal one side of the Guided Democracy, which was rarely discussed, namely its repressive attitude against cultural opposition. The research was conducted using historical methods in the form of heuristics, verification, interpretation, and historiography. It was carried out to develop better understanding on the phenomena of cultural opposition in Indonesia and the government's response to it. Several findings indicate that the two magazines were considered dangerous because some articles published there contained ideas that were contrary to the government's political views. Therefore, both received repressive treatment from the State. This study also indicates that cultural opposition had long existed in Indonesia.
Masyarakat alam Minangkabau adalah masyarakat yang tidak dapat lagi dipisahkan dengan Islam. Pand... more Masyarakat alam Minangkabau adalah masyarakat yang tidak dapat lagi dipisahkan dengan Islam. Pandangan hidup Alam Minangkabau terwakili oleh slogannya yang sangat termasyhur, “Adaik Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Berdasarkan kajian kepustakaan terhadap buku-buku sejarah, makalah ini berupaya mengungkap secara umum proses kompleks Islamisasi yang telah berlangsung sehingga menghasilkan kondisi yang kita jumpai sekarang, melalui pemaparan sejarah yang dibagi ke dalam empat periode, yaitu: (1) Islamisasi surau dan melalui surau, (2) Perang Paderi, (3) Kebangkitan Kaum Mudo, dan (4) Musyawarah adat. Keempat babak tersebut telah berkontribusi dalam membentuk masyarakat Minangkabau dengan kepribadian yang kita jumpai di masa kini.
Hamka is a prominent historical figure in Indonesia. Passed away in 1981, his thoughts are still ... more Hamka is a prominent historical figure in Indonesia. Passed away in 1981, his thoughts are still influential in today’s age. A versatile writer, a novelist who produces classic works in the history of Indonesian literature, a journalist whose careers skyrocketed to become an editor, an important Muhammadiyah figure who was accepted in any communities, a dedicated educator, a well respected politician, a strong advocate of Islam, one of the few Indonesian original mufassir and an ulama who received acknowledgements from the global Islamic community, Hamka had not yet received the proper treatment that he truly deserve in the national history. This paper attempts to outline the important contributions Hamka has given by examining his works and his involvement in many areas, and argues whether studying Hamka's biography should be included in the curriculum to support character education or not.
H. Abdul Karim Amrullah (1908-1981) atau Buya Hamka adalah ulama besar multitalenta yang telah me... more H. Abdul Karim Amrullah (1908-1981) atau Buya Hamka adalah ulama besar multitalenta yang telah memberikan banyak sumbangan pemikiran bagi umat Muslim Indonesia maupun dunia. Telah banyak akademisi yang menelaah karya-karya beliau, namun tidak banyak yang menyoroti konflik pemikiran yang beliau hadapi di tiga jaman (sebelum kemerdekaan RI, Orde Lama dan Orde Baru). Buya Hamka bukan hanya unik karena berkontribusi di ketiga jaman tersebut, namun juga berpolemik dengan otoritas puncak di ketiga jaman tersebut. Melalui kacamata konflik ini, kita dapat memahami kondisi jaman secara lebih komprehensif dan juga mendapat gambaran yang lebih jelas tentang kondisi umat Muslim Indonesia pada masa-masa itu.
Saat ini, kebudayaan seringkali hanya dibatasi pada level kebendaan dan kesenian. Sementara itu, ... more Saat ini, kebudayaan seringkali hanya dibatasi pada level kebendaan dan kesenian. Sementara itu, Buya Hamka dan sejumlah budayawan lainnya telah mengajukan pandangan-pandangan yang jauh lebih komprehensif. Konsep kebudayaan yang dibangunnya dapat membantu kita memahami berbagai persoalan masa kini, bahkan juga bermanfaat untuk menentukan arah pembangunan bangsa ini ke depannya.
Pada bulan Mei tahun ini, kita merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan penuh keprih... more Pada bulan Mei tahun ini, kita merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan penuh keprihatinan.
TSAQAFAH, 2019
Several Muslim scholars consider it as nothing more than a continuation of the concepts previousl... more Several Muslim scholars consider it as nothing more than a continuation of the concepts previously delivered by Nurcholish Madjid or Harun was brought by its supporters to cyberspace, namely through the social media. This strategy has resulted in a rather dramatic change, prompting the emergence to be effective in discrediting the liberal Islam movement. Through observations and the measures it has taken to confront the liberal Islam. This work will also highlight several developments in the liberal Islam movement itself, resulting in the conclusion that liberal Islam is in fact can be seen as a discourse that has failed to develop in the cyberspace.
Ini adalah salah satu subbab dari buku "Islam Liberal 101" yang pertama kali te... more Ini adalah salah satu subbab dari buku "Islam Liberal 101" yang pertama kali terbit pada tahun 2010. Subbab ini menjawab retorika "Tuhan tidak perlu dibela!" yang selalu dimunculkan untuk meredam penentangan dari umat Muslim manakala terjadi penistaan agama.
International Review of Humanities Studies, 2019
Following the dissolution of Masyumi in 1960, the political climate was rather unfriendly for the... more Following the dissolution of Masyumi in 1960, the political climate was rather unfriendly for the Islamic movement in Indonesia. Since 1959, Muhammadiyah had given up its special membership status in Masyumi, while some of its administrators pursued political careers elsewhere. Muhammadiyah maintained good relations with Soekarno, notably after Soekarno’s speech in Muhammadiyah’s 35th National Congress in 1962. Hamka, a devoted member of Muhammadiyah, was stuck in a rather unique position due to this progress of events. This study aims to describe the highs and lows of the relationships between Hamka and Muhammadiyah during the Guided Democracy era (1959-1966). Literature study will be conducted by examining official Muhammadiyah documents, Soekarno’s speeches, Hamka’s writings and other materials available. Evidently, at one point, Muhammadiyah gave Soekarno the title of ‘The Faithful Member’ (Anggota Setia) and ‘The Great Protector’ (Pengayom Agung) of Muhammadiyah, and the Muhamm...
Sementara norma kebebasan seksual masih diperdebatkan di legislatif, ia sudah dipaksakan oleh eks... more Sementara norma kebebasan seksual masih diperdebatkan di legislatif, ia sudah dipaksakan oleh eksekutif. Apa ini cara kerja yang benar?
Perjuangan hanya bisa dilakukan sepanjang kita masih memiliki cita-cita. Islam-lah yang merawat c... more Perjuangan hanya bisa dilakukan sepanjang kita masih memiliki cita-cita. Islam-lah yang merawat cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia, sehingga rakyatnya masih mendambakan kemerdekaan setelah tiga abad dalam penjajahan.
Melalui pertukaran sajak di antara Hamka dan Moh. Natsir, kita bisa memaknai ulang persahabatan d... more Melalui pertukaran sajak di antara Hamka dan Moh. Natsir, kita bisa memaknai ulang persahabatan di antara keduanya dan mendapatkan hikmah yang mendalam.
Sikap sebagian pihak yang mempertanyakan nasionalisme umat Muslim Indonesia belakangan ini sangat... more Sikap sebagian pihak yang mempertanyakan nasionalisme umat Muslim Indonesia belakangan ini sangatlah janggal jika mengingat bahwa semua sejarawan, Barat maupun lokal, memandang Islam sebagai pemicu utama rasa persatuan, nasionalisme dan semangat perlawanan terhadap penjajahan di Nusantara. Jika dulu umat Muslim memberikan perlawanan keras terhadap kolonialisme, maka kini mereka pula yang paling sensitif dengan bahaya masuknya ideologi-ideologi asing ke Tanah Air.
Dakwah di mana-mana, namun kemaksiatan merajalela, kebathilan berkuasa, kezhaliman merata. Memang... more Dakwah di mana-mana, namun kemaksiatan merajalela, kebathilan berkuasa, kezhaliman merata. Memang agama takkan tegak sempurna tanpa kekuasaan, namun kekuasaan bukanlah segala-galanya. Karena dakwah adalah panglima, maka sudah semestinya 2020 dicanangkan sebagai tahun dakwah.
Tsaqafah, 2019
Since its emergence, the discourse of Liberal Islam has invited much controversy. Several Muslim ... more Since its emergence, the discourse of Liberal Islam has invited much controversy. Several Muslim scholars consider it as nothing more than a continuation of the concepts previously delivered by Nurcholish Madjid or Harun Nasution. Initially discussed in academic forums and laid out in scientific papers, towards the end of the first decade in the 2000s, the discourse of liberal Islam was brought by its supporters to cyberspace, namely through the social media. This strategy has resulted in a rather dramatic change, prompting the emergence of the movement of young Muslims who call themselves #IndonesiaTanpaJIL (ITJ). Although most of its supporters are not scholars, the ITJ actions proved to be effective in discrediting the liberal Islam movement. Through observations in cyberspace, this research seeks to reveal the uniqueness of the ITJ movement and the measures it has taken to confront the liberal Islam. This work will also highlight several developments in the liberal Islam movement itself, resulting in the conclusion that liberal Islam is in fact can be seen as a discourse that has failed to develop in the cyberspace.
International Review of Humanities Studies (IRHS), 2019
Following the dissolution of Masyumi in 1960, the political climate was rather unfriendly for the... more Following the dissolution of Masyumi in 1960, the political climate was rather unfriendly for the Islamic movement in Indonesia. Since 1959, Muhammadiyah had given up its special membership status in Masyumi, while some of its administrators pursued political careers elsewhere. Muhammadiyah maintained good relations with Soekarno, notably after Soekarno's speech in Muhammadiyah's 35th National Congress in 1962. Hamka, a devoted member of Muhammadiyah, was stuck in a rather unique position due to this progress of events. This study aims to describe the highs and lows of the relationships between Hamka and Muhammadiyah during the Guided Democracy era (1959-1966). Literature study will be conducted by examining official Muhammadiyah documents, Soekarno's speeches, Hamka's writings and other materials available. Evidently, at one point, Muhammadiyah gave Soekarno the title of 'The Faithful Member' (Anggota Setia) and 'The Great Protector' (Pengayom Agung) of Muhammadiyah, and the Muhammadiyah University awarded him with the title of honorary doctorate in the Philosophy of Tawheed Science field. Hamka then launched harsh criticisms to Muhammadiyah regarding its attitude and closeness towards Soekarno which he considered to be rather unnatural. Nevertheless, Muhammadiyah never revised its actions, while Hamka continued to be one of Muhammadiyah's lifelong devoted member.
Di Indonesia, 'hijrah' telah menjadi tren fenomenal yang banyak ahli mengalami kesulitan untuk me... more Di Indonesia, 'hijrah' telah menjadi tren fenomenal yang banyak ahli mengalami kesulitan untuk menjelaskannya, terutama karena tren ini terjadi di tengah-tengah masyarakat ekonomi menengah ke atas. Bagaimana kita menyikapi tren ini? Saya membahasnya dalam artikel berjudul "Hijrah Bersama Para Pahlawan" yang dimuat di Majalah Hidayatullah edisi September 2019, bersamaan dengan masuknya Bulan Muharram 1441 H.
Di Hari Raya Idul Fitri, memang lazimnya umat Muslim berbahagia. Akan tetapi, bahagia pun dapat b... more Di Hari Raya Idul Fitri, memang lazimnya umat Muslim berbahagia. Akan tetapi, bahagia pun dapat berubah menjadi kekeliruan jika tidak berdasarkan pemikiran yang benar. Banyak orang di Indonesia yang menyebut Hari Raya ini sebagai 'Hari Kemenangan'. Tapi apa benar kita telah menang? Melawan apa?
Setiap tahunnya, umat Muslim Indonesia 'dipaksa' untuk selalu memperbincangkan polemik ucapan Sel... more Setiap tahunnya, umat Muslim Indonesia 'dipaksa' untuk selalu memperbincangkan polemik ucapan Selamat Natal kepada umat Kristiani. Dalam artikel "Natal dan Inferioritas Umat Islam", saya berupaya mendudukkan permasalahan ini dengan menelaah tiga alasan yang keliru untuk mengucapkan Selamat Natal.
Tren feminisme telah menjadi bahan diskusi akademis di seluruh penjuru dunia. Meski demikian, pan... more Tren feminisme telah menjadi bahan diskusi akademis di seluruh penjuru dunia. Meski demikian, pandangan-pandangan feminisme Barat banyak mendapat tantangan kultural di negeri-negeri Timur. Penelitian ini berusaha mengungkap suatu sisi dari kebudayaan Timur, dalam hal ini kebudayaan Aceh, melalui penelusuran terhadap biografi Cut Nyak Din. Dengan melakukan kajian biografis tersebut, peneliti memperbandingkan filsafat yang berkembang dalam konteks sejarah tersebut dengan pemikiran feminisme Barat. Penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan konteks yang sangat berbeda di antara kehidupan Cut Nyak Din dengan konteks yang melahirkan ideologi feminisme di Barat. Dengan demikian, dapat dipahami mengapa ideologi feminisme dari Barat tidak bisa serta-merta dikembangkan di Indonesia.
Pada artikel ini, saya menyoroti betapa absurdnya kondisi hidup umat Muslim di negeri yang memili... more Pada artikel ini, saya menyoroti betapa absurdnya kondisi hidup umat Muslim di negeri yang memiliki penduduk Muslim terbanyak di dunia, yaitu Islam. Adakah keadilan yang sebenarnya itu terwujud?
Islam memang tidak 'sendiri' di Indonesia, namun tidak mungkin membicarakan Indonesia tanpa konte... more Islam memang tidak 'sendiri' di Indonesia, namun tidak mungkin membicarakan Indonesia tanpa konteks Islam. Dalam artikel ringkas ini, saya mengeksplorasi kontribusi Islam kepada Indonesia.
Makalah sederhana yang membicarakan tentang wacana-wacana feminisme di lapangan, dengan studi kas... more Makalah sederhana yang membicarakan tentang wacana-wacana feminisme di lapangan, dengan studi kasus Women's March 2018 di Jakarta, Maret 2018 silam.
Pada edisi 15 Februari 2018 ini, saya menyumbangkan sebuah tulisan saya yang diberi judul "Ideolo... more Pada edisi 15 Februari 2018 ini, saya menyumbangkan sebuah tulisan saya yang diberi judul "Ideologi di Balik Tiga Pasal Susila KUHP". Artikel ini bercerita tentang sedikit pengalaman saya dalam memperjuangkan judicial review atas tiga pasal kesusilaan KUHP di Mahkamah Konstitusi (MK).
Luasnya jangkauan media mainstream, ditambah lagi dengan kehadiran media sosial yang menginterven... more Luasnya jangkauan media mainstream, ditambah lagi dengan kehadiran media sosial yang mengintervensi kehidupan setiap rumah tangga, telah mengharuskan setiap keluarga Muslim untuk meresponnya dengan baik. Makalah ini mencoba menguraikan sebagian permasalahan keluarga modern yang muncul akibat media.
Umat Muslim adalah pewaris Millah Nabi Ibrahim as yang sesungguhnya; hal itu telah terbukti sejak... more Umat Muslim adalah pewaris Millah Nabi Ibrahim as yang sesungguhnya; hal itu telah terbukti sejak lama dan tidak perlu diperdebatkan lagi, karena kita mencintai Nabi Ibrahim as dengan cara yang tidak dilakukan oleh yang lain.
Dalam Khutbah Idul Adha 1443 H, saya mengingatkan kepada segenap jamaah untuk meneladani Nabi Ibr... more Dalam Khutbah Idul Adha 1443 H, saya mengingatkan kepada segenap jamaah untuk meneladani Nabi Ibrahim as dalam ketaatan. Setiap episode kehidupannya dipenuhi dengan ujian, di puncaknya adalah perintah untuk menyembelih anaknya sendiri. Hanya sedikit saja kekayaan dunia yang sempat dinikmati Nabi Ibrahim as, namun beliau memiliki tempat istimewa di sisi Allah SWT. Maka umat Muslim harus pula menghadapkan pandangannya kepada akhirat. Di sana, ada perbendaharaan yang tidak dapat ditemukan di dunia.
Dalam khutbah 'Idul Fithri kali ini, saya mengingatkan agar kita jangan menjadi hamba yang hanya ... more Dalam khutbah 'Idul Fithri kali ini, saya mengingatkan agar kita jangan menjadi hamba yang hanya pandai meminta, namun lalai bersyukur. Jika lawannya kekafiran adalah keimanan, maka kebalikannya kufur adalah syukur. Pandai-pandailah bersyukur, agar kita tak terperosok dalam kekufuran.
Profil saya yang dimuat di Majalah Hidayatullah edisi bulan Maret 2021.
Ada masa-masanya ketika Baitul Hikmah di Baghdad menjadi kiblat literasi dunia. Pada masanya, ora... more Ada masa-masanya ketika Baitul Hikmah di Baghdad menjadi kiblat literasi dunia. Pada masanya, orang Eropa belum dianggap belajar kalau belum berstudi ke Qurthubah (Cordova), Al-Andalus. Dahulu, mustahil bicara Sosiologi tanpa Ibn Khaldun, membahas Geodesi tanpa Al-Biruni, dan mengembangkan optik tanpa menyebut-nyebut Ibn al-Haytsam. Namun kini, setelah Barat menguasai dunia dan sekularisme menguasai alam pikiran kita, agama dan sains diceraikan, sehingga orang terus menuntut ilmu (al-'ilm) tanpa pernah mencapai pengenalan yang baik terhadap Allah SWT (Al-'Aliim). Berkembanglah 'ilmu-ilmu palsu'. Barat dipersepsikan maju, padahal Amerika dilanda lebih dari 150 kasus penembakan masal pada paruh awal 2019, dan kaum feminis Irlandia dipimpin oleh seorang pelacur yang berteriak lantang, "Hoes need abortions!"
Dalam Surat Al-Baqarah: 183, Allah SWT menjelaskan bahwa shaum itu telah diwajibkan kepada umat-u... more Dalam Surat Al-Baqarah: 183, Allah SWT menjelaskan bahwa shaum itu telah diwajibkan kepada umat-umat sebelum kita, dan ia dilakukan agar kita bertaqwa. Dengan demikian, tujuan shaum setidaknya ada dua, yaitu untuk mengingatkan manusia akan kemanusiaannya, dan untuk membimbing manusia kepada ketaqwaan.
Teks Khutbah Idul Adha 1439 H ini berjudul "Belajar dari Nabi Ibrahim as: Ketika Tiba Saatnya Mem... more Teks Khutbah Idul Adha 1439 H ini berjudul "Belajar dari Nabi Ibrahim as: Ketika Tiba Saatnya Memberikan Pengorbanan Terbaik". Yang tidak tercantum di dalamnya adalah bagian doa di awal dan akhir khutbah.
Bab pertama dalam buku saya, "Wujudkan Ramadhan Terbaikmu!", yang diterbitkan untuk pertama kalin... more Bab pertama dalam buku saya, "Wujudkan Ramadhan Terbaikmu!", yang diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 2016. Buku ini tidak mengulas Ramadhan dari segi fiqih, melainkan memandangnya secara reflektif untuk mengukur pemahaman kita terhadap bulan suci tersebut dan segala hal yang berhubungan dengannya.
Ini adalah salah satu subbab dari buku "Islam Liberal 101" yang pertama kali terbit pada tahun 20... more Ini adalah salah satu subbab dari buku "Islam Liberal 101" yang pertama kali terbit pada tahun 2010. Subbab ini menjawab retorika "Tuhan tidak perlu dibela!" yang selalu dimunculkan untuk meredam penentangan dari umat Muslim manakala terjadi penistaan agama.