MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman | State Islamic University of Sumatera Utara Meda (original) (raw)
Papers by MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Abstrak: Peran Multimedia dalam Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab: Studi pada Madrasah Aliyah... more Abstrak: Peran Multimedia dalam Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab: Studi pada Madrasah Aliyah Negeri di Kalimantan Selatan. Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah agama mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Lamanya waktu yang diperguna-kan dalam mempelajari bahasa Arab tidak berbanding lurus dengan kemampuan yang memadai. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan pada 3 (tiga) Madrasah Aliyah Negeri yang ada di tiga kabupaten/ kota di Kalimantan Selatan. Penulis mengemukakan bahwa faktor penyebab rendahnya kualitas kemampuan bahasa Arab siswa yang dilatarbelakangi oleh materi yang abstrak, dan tidak disampaikan dengan pendekatan, model, metode, serta media pembelajaran yang kongkrit dan praktikal, dan persepsi negatif bahwa bahasa Arab sulit dipelajari. Salah satu cara yang yang dapat dikembangkan adalah dengan mengubah sistem pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran yang lebih efektif dan efisien dengan memanfaatkan multimedia. Abstract: The Role of Multimedia in Developing Arabic Teaching Models: A Study on Islamic Senior High School in South Kalimantan. Arabic is one of the prerequisite subjects taught in Islamic learning institution from the lower to. The graduates are expected to have basic ability in Arabic language both spoken and written. However, student's still have some difficulties in learning Arabic. This research was conducted in three Islamic High Schools in the three districts in South Kalimantan. This study use an approach research and development. This study reveals some of aspects which influence the low quality of student in using Arabic, they are the abstract material, which are not delivered by appropriate approaches, models or methods, it is not also supported by more concrete, and practical media for teaching. In addition, there is negative percept among student that Arabic language was difficult and complicated to learn. To solve this problem, it's necessary to develop the concept learning system more effective and efficient by using multimedia.
Abstrak: Palestina pada mulanya adalah bagian dari Daulah Islamiyah di bawah Turki 'Utsmani. Teta... more Abstrak: Palestina pada mulanya adalah bagian dari Daulah Islamiyah di bawah Turki 'Utsmani. Tetapi dengan dikuasai wilayah ini oleh Inggris (1917), seterusnya dicaplok sebagian besar (48 %) oleh Yahudi, Palestina yang mayoritas penduduknya Muslim menjadi tidak merdeka. Tulisan ini bertujuan mengungkapkan perlawanan Muslim-Palestina terhadap Yahudi-Israel. Untuk maksud tersebut dimanfaatkan pendekatan dan analisis historis dengan library research dalam pengumpulan data. Dari studi ini ditemukan bahwa Zionis Israel menguasai Palestina karena mendapat sokongan dari sekutu utamanya yaitu Amerika Serikat, Inggris dan Prancis. Sementara Palestina berjuang sendiri, karena negara-negara Islam sekitarnya sudah pernah ingin membantu pada tahun 1968, tetapi mengalami kekalahan dalam peperangan enam hari. Akibatnya, Mesir, Suriah, Yordania dan Palestina lepas sebagian wilayahnya. Terakhir, Palestina semakin terpuruk, dan jika disahkan RUU Yahudi yang diajukan oleh Benyamin Netanyahu ke Parlemen Israel, Palestina dan Arab Islam akan semakin terdesak. Abstract: Palestine and Israel: History, Conflict and the Future. At the beginning Palestine was a part of Daulah Islamiyah under the Turki Usmani, but because this area was dominated by England in 1917, then about 48 percent of it was annexed by Jews, Palestine with the Muslim majority became not independent. This writing aims at exploring the struggle Muslim-Palestine toward Jews-Israel. For this purpose, the use of historical analysis and library research approaches in collecting data were used. The findings from this research are that Zionist Israel dominated Palestine because of being supported by its main allies: America, English and France while Palestine struggle alone because the surrounding Islamic countries had ever wanted to help in 1968 but they were lost in a six-day war. Therefore, Egypt, Syria and Jordan and Palestine released a part of their area. Lately Palestine becomes worse and if the Jews constitution proposed by Benyamin Netayahu to the Israel Parliament, Palestine and Arab Islam will be strongly insisted.
Abstrak: Artikel ini menganalisis kemunculan radikalisme Islam di Indonesia pasca-Orde Baru dalam... more Abstrak: Artikel ini menganalisis kemunculan radikalisme Islam di Indonesia pasca-Orde Baru dalam kaitannya dengan politik demokrasi serta implikasinya terhadap kebijakan negara atas radikalisme. Dengan menggunakan pendekatan politik-hukum, artikel ini berargumen bahwa kelompok radikal harus diperlakukan secara hati-hati dalam kerangka prinsip-prinsip demokrasi karena demokrasi harus menggaransi kebebasan berpendapat untuk semua. Dalam konteks ini, keberadaan radikalisme Islam tidak bisa dikekang atas alasan ideologis yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan negara yang represif-antagonistik atas kelompok radikal. Kebijakan semacam ini dapat membawa pendulum ke arah kontra produktif bagi demokrasi itu sendiri karena kelompok radikal justru dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk mengon-solidasikan dan mendiseminasikan ideologi radikalisme di kalangan masyarakat luas. Artikel ini merekomendasikan Undang-undang(UU) baru dan/atau addendum baru dalam rangka mengisi ruang kosong yang tidak disentuh oleh kedua UU tentang pemberantasan Tindak Pidana Terorisme sebelumnya. Abstract: Religious Radicalism and the Politics of Democracy in Post New-Order Indonesia. This paper attempts at scrutinizing the emergence of Islamic radicalism in the post-New Order Indonesia and its mutual relationship with democratic politics as well as its implications to the state policy towards radicalism. This paper argues that the radical groups must be treated with deserve care in the framework of democratic principles on the ground that democracy must guarantee the idea of freedom of expression for all. In this context, the existence of Islamic radicalism cannot be curbed on an ideological basis manifested through an antagonist state policy towards radical groups. Such a policy, nevertheless, can swing the pendulum to a less productive to democracy itself. It may result in the consolidation and dissemination of radical ideology among the Muslim society within the framework of democracy. This paper recommends that a new act be necessary in order to fill the legal gap left by the two Acts on the counterterrorism policy.
Abstrak: Untuk mencapai pembelajaran yang optimal, peran guru masih sangat penting sehingga seora... more Abstrak: Untuk mencapai pembelajaran yang optimal, peran guru masih sangat penting sehingga seorang guru dituntut untuk memiliki berbagai kecerdasan untuk menopang profesionalismenya. Dalam konteks kekinian, kajian-kajian tentang kecerdasan masih tetap didominasi oleh penemuan-penemuan Barat, padahal dalam Islam tidaklah menutup kemungkinan persoalan ini terekam dalam sumber ajaran Islam secara rapi. Untuk mengetahui itu, dalam tulisan ini akan diulas dengan metode library research untuk mengungkap bagaimana kecerdasan guru perspektif Barat dan Islam. Kecerdasan merupakan daya dalam diri manusia yang memengaruhi kemampuan seseorang di berbagai bidang. Dalam perspektif Barat, teori tentang kecerdasan banyak sekali bentuknya, namun tetap dalam lingkup pengembangan kualitas diri manusia. Dalam perspektif Islam, kecerdasan (al-dzaka) memiliki beberapa aspek, dan setiap aspek yang ada tetap sejalan dalam mewujudkan orientasi kehidupan dunia dan akhirat yang lebih baik. Abstract: Teachers' Intelligence in the Perspectives of the West and Islam. To achieveoptimal learning, the teacher's roleis still very important that a teacheris required to have a variety of intelligence to sustain professionalism. In thepresent context, studies on intelligenceis still dominated by the discoveries of the West, but Islam does not rule out the possibility of this issueis recorded in the source of Islamic teachings neatly. To know that, in this paper we review the methods of library research to reveal how intelligence perspective teachers the West and Islam. Intelligence is a power in man which affectone's ability invarious fields. In the perspective of the West, theories about intelligence in numerable forms, but still with in the scope of the development of quality human beings. In the perspective of Islam, intellect (al-dzaka) has several aspects, and each aspect that is still consistent in realizing the orientation of the life of the world and the here after better.
Abstrak: Psikopatologi dan Psikoterapi dalam Islam. Psikopatologi adalah penyakit jiwa yang kerap... more Abstrak: Psikopatologi dan Psikoterapi dalam Islam. Psikopatologi adalah penyakit jiwa yang kerap diderita manusia. Banyak faktor penyebab penyakit ini. Di antaranya adalah kehidupan modern yang ditandai dengan pola hidup yang materialistik, hedonisme dan egoistik. Dalam Islam, psikopatologi yang bersifat ukhrawi dideskripsikan sebagai bentuk penyimpangan dari norma-norma atau nilai-nilai moral, spiritual dan agama. Ada tiga bagian psikopatologi. Pertama, yang berkaitan dengan akidah atau berkaitan dengan Tuhan (ilâhiyah), seperti syirik, kufur, zindiq, dan lain-lain. Kedua, yang berkaitan dengan kemanusiaan (insâniyah), seperti hasud, 'ujub, ghadab, su' al-zhan, dan lain-lain. Ketiga, gabungan kedua di atas, seperti riya' dan nifaq. Psikoterapi adalah proses untuk mengobati penyakit jiwa individu dari berbagai problem. Al-Quran sebagai dasar ajaran Islam memuat informasi mengenai psikoterapi bagi orang-orang yang sakit jiwa. Pendekatan agamis sangat diperlukan untuk melakukan terapi dan mengembalikan kesehatan jiwa. Di samping itu, pendekatan agamis dapat membawa penderita psikopatologis dekat dengan Allah SWT. Abstract: Psychopathology is mental illness that has often suffered by human being. There are several factors that causes this illness, some of which are modern life characterized by materialistic, hedonistic and egoistic lives. In Islam, psychopathology which is described as a form of deviation from norms or moral values, spiritual and religion. Psychopathology is divided into three parts, namely those associated with faith, humanity and psychopathology which is associated with combination of faith and human being.Meanwhile psychotherapy is an effort to cure mental and psychiatric disorders suffered by individuals. Psychotherapy is a solution to cure various problems of mental disorders. Al-Qur'an, as the principles of Islamic teachings, contain information about psychotherapy for those who suffer from mental disorders. Religious approach is completely needed for therapy and it helps the psychopath recover from his/her mental disorders.TheQur'an could be used as a treatment as well as a preventive step, so that all human being will not suffer from mental disorders, and religious approach can bring the psychopaths closer to God, theAlmighty.
Abstrak: Tulisan ini membahas fenomena gerakan ekonomi Islam Indonesia sejak masa awal kemerdekaa... more Abstrak: Tulisan ini membahas fenomena gerakan ekonomi Islam Indonesia sejak masa awal kemerdekaan hingga reformasi. Ditemukan dalam literatur dan bukti sejarah bahwa gerakan ekonomi Islam mengalami perubahan orientasi dari masa awal kemerdekaan hingga saat ini. Misi gerakan masa awal lebih menonjolkan semangat nasionalisme dan keagamaan dengan melibatkan kelompok Islam dan ormas. Sementara pada awal 1990an dan pasca reformasi, gerakan ekonomi Islam lebih kepada kesadaran sosial ekonomi dan pasar global, bukan Islamisasi. Kemiskinan dan ketertinggalan dalam pendidikan adalah bagian penting misi ini. Selain itu, gerakan ekonomi Islam juga menekankan entrepreneurship untuk pengembangan masyarakat. Karena itu pendirian bank syariah dan lembaga-lembaga filantropi menjadi bagian dari kesadaran untuk mengembangkan masyarakat Muslim. Dalam perkembangannya, semangat keislaman ini melebur pada konteks demokratisasi yang menekankan transparansi dan akuntabilitas, bukan semata-mata keagamaan. Karena itu, model gerakan ekonomi diarahkan pada pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan. Abstract: The Transformation of Contemporary Islamic Economics Movement. This paper discusses the phenomenon of Islamic movements in Indonesian since the post-independence until the reformation time. It argues that there is a transformation of Islamic economic movement from the post-Independent (1945-1998) which emphasizes nationalism and religiosity to community development in the post reformation era. In the early 1990s and after the reformation era, the movement of Islamic economics is aimed at improving social, education and economic development among the poor, not Islamization. In addition, the movement of Islamic economy also emphasizes entrepreneurship for the development of society. The establishment of Islamic banks and philanthropic institutions become the main part of developing Muslim community. In its development, Islamic spirit goes hand in hand with democratization that emphasizes transparency and accountability. Therefore, the model of economic movements aims at community empowerment and welfare.
Abstrak: Hisâb Imkân Ru'yat: Suatu Upaya dalam Penyatuan Penentuan Awal Bulan Qamariyah. Studi in... more Abstrak: Hisâb Imkân Ru'yat: Suatu Upaya dalam Penyatuan Penentuan Awal Bulan Qamariyah. Studi ini mencoba untuk menjelaskan mengenai eksistensi hisâb imkân ru'yat dalam upaya penyatuan penentuan awal bulan qamariyah di Indoensia. Kondisi perbedaan penentuan awal bulan qamariyah khususnya bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah menjadi motivasi dan ketertarikan dalam penulisan ini. Metode hisâb imkân ru'yat merupakan metode yang mencoba untuk menjembatani dua metode penentuan awal bulan qamariyah yang telah ada sebelumnya yaitu hisâb dan ru'yat. Metode hisâb dan ru'yat telah menjadi sebuah rumusan yang di-perpegangi organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Persoalan yang serius adalah terjadinya perbedaan dalam penentuan awal bulan qamariyah yang berkelanjutan. Melalui metode hisâb imkân ru'yat diharapkan menjadi sebuah solusi untuk menemukan titik temu dalam penentuan awal bulan qamariyah. Dalam hal ini, penulis mencoba untuk menunjukkan bahwa eksistensi hisâb imkân ru'yat menjadi penting dalam upaya penyatuan penentuan awal bulan qamariyah dengan mengikuti ketentuan yang disepakati. Abstract: This study attempts to explain the existence of hisâb imkân ru'yat as effort the unification of determination of qamariyah in Indonesia. The condition of difference in determining qamariyah especially Ramadan, Shawwal, and Dzulhijjah is motivation and interest in this writing. Hisâb imkân ru'yat's method is a method that tries to bridge the two methods the determining of beginning of qamariyah that had existed before the hisâb and ru'yat. The method of hisâb and ru'yat has become a formula be holder Islamic organization Nahdlatul Ulama (NU) and Muhammadiyah. A serious problem is the difference in determining the beginning of the month qamariyah sustainable. Through the method of hisâb imkân ru'yat expected to be a solution to find common ground in determining the beginning of the month qamariyah. In this case the author tries to show that the existence of hisâb imkân ru'yat is important in unification of determining of the beginning of qamariyah following the agreed conditions.
Abstrak: Tulisan ini difokuskan pada pemikiran Yûsuf al-Qardhâwî tentang al-Sunnah dalam istinbât... more Abstrak: Tulisan ini difokuskan pada pemikiran Yûsuf al-Qardhâwî tentang al-Sunnah dalam istinbâth hukum Islam. Teori asasi pemikiran Yusuf al-Qardhâwî berkenaan dengan metode komprehensif (manhaj syumûlî), metode balance (manhaj mutawâzin) dan metode yang memudahkan (manhaj muyassir) menjadi pisau analisis kajian ini. Pada gilirannya, pengkajian atas peran dan fungsi yang melekat pada Rasulullah SAW. adalah urgen guna menguak substansi al-Sunnah. Menurutnya, terkadang Rasulullah SAW. bersabda dalam kapasitasnya sebagai hakim, sekali waktu muncul dari perannya sebagai kepala negara. Beliau juga terkadang berfatwa dalam posisinya sebagai Rasul, atau sebagai manusia biasa. Sebab itu, memperhatikan konteks di mana dan kapan sabda itu dinyatakan adalah sebuah keniscayaan. Penulis menemukan bahwa Yûsuf al-Qardhâwî memformulasikan delapan prinsip pola istinbâth hukum Islam dari al-Sunnah agar relevan dengan perkembangan tempat dan waktu, dengan tetap berpijak pada spirit al-tasyrî' dan maqâshid al-syarî'ah. Abstract: Reformulation of Distillation of Islamic Law in the Perspective of Yûsuf al-Qardhâwî.This article is focused on the thought of Yûsuf al-Qardhâwî about al-sunnah in the istinbâth of Islamic law. The principle theory of Yûsuf al-Qardhâwî's thought consist of comprehensive method, balance method and simplifying method becomes the theoretical analysis for this study. In turn, the study on the role of Prophet Muhammad is urgently considered to reveal the substance of al-Sunnah. For al-Qardhâwî, at one time, the Prophet could act in the capacity as a judge but in another time as a leader, and as a messenger of Allah which is applicable for universal use. What's more, his own utterance may also represent his personal expression as a lay person. Hence, looking at the context where and when the decree is stated becomes a necessity. The writer finds that Yûsuf al-Qardhâwî formulates 8 principles of istinbâth pattern of Islamic law from al-Sunnah to make it relevant to the development of the space and time, by holding tight to the spirit of al-tasyrî' and maqâshid al-syarî'ah.
Abstrak: Artikel ini membahas pemikiran Islam tentang teologi saintifik yang sering menjadi perde... more Abstrak: Artikel ini membahas pemikiran Islam tentang teologi saintifik yang sering menjadi perdebatan para ilmuwan. Sebagian pakar berpendapat bahwa al-Qur'an memotivasi umatnya untuk mencintai sains. Pakar lain berpandangan bahwa ayat-ayat al-Qur'an memberikan sinyal-sinyal sains. Pada perkembangan terakhir menguat geliat umat Islam tentang perlunya islamisasi sains. Pendekatan dalam artikel ini adalah pendekatan teologi sains yang mengupas visi dan relasi sains dan Islam. Dalam konteks ini, Islam bukan hanya mendorong umatnya untuk mencintai sains, akan tetapi memberikan sinyal sains yang kalau diungkap akan menghasilkan karya sains yang memberikan kontribusi bagi peradaban manusia. Penulis menyimpulkan bahwa eksistensi sains memperoleh dukungan signifikan dalam ajaran Islam hingga menjadi bagian integral yang tak terpisahkan dari sistem teologi Islam. Abstract: The Spirituality of Science in Islam: Revealing Islamic Scientific Theology. This article discusses Islamic scientific theology that often debated by scholars. Some Islamic scholars argue that Islam through al-Qur'an motivates believers to love science and thus their works do not contradict withal-Qur'an. Others argued that al-Qur'an only provides signs of science and encourages people to solve the puzzles of science. Nowadays the need for islamization of science has grown stronger among Islamic thinkers. This article uses a theological approach to explore the relation of science and Islam. As such, al-Qur'an not only encouraged people to love science but also the signals of science that will produce works of science that contribute to human civilization. In short, the existence of theological science gained significant support in the teachings of Islam to be an integral part of the system of Islamic theology.
Abstrak: Tulisan ini mencoba mengungkap hubungan antara Islam dan sains dalam perspektif filsafat... more Abstrak: Tulisan ini mencoba mengungkap hubungan antara Islam dan sains dalam perspektif filsafat. Dengan menggunakan pendekatan doktrinal kajian kepustakaan, tulisan ini membahas teori-teori yang digunakan untuk menentukan hakikat kebenaran dalam filsafat, yaitu teori realisme dan teori idealisme. Menurut penulis, perdebatan terhadap kedua teori tersebut tidak berakhir pada apa yang menjadi dasar penentuan kebenaran pengetahuan, tetapi juga pada perdebatan kepada asal pengetahuan itu sendiri. Hal tersebut melahirkan teori empirisme dan rasionalisme. Dalam hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan, paling tidak terdapat empat kubu, yakni kubu konflik yang menganggap sains dan agama bertentangan; kubu kontras yang memandang bahwa antara agama dan sains berdiri sendiri; kubukontak atau dialog yang mencoba menjembatani antara kedua bidang ini; dan kubu konfirmasi yang berupaya bahwa sains harus diarahkan untuk kepentingan kemanusiaan. Dalam kajian ini, penulis menemukan bahwa konvergensi ilmu pengetahuan dan agama menjadi satu kesatuan yang terintegrasi. Abstract: The Convergence of Islam and Science in the Perspective of Philosophy.This essay attempts to reveal the relationship between Islam and science in the perspective of philosophy. By utilizing doctrinal literature studies approach, this writing discusses theories that determine the essence of truth in the realm of philosophy, namely realism and idealism theories. According to the author, the debate on such theories would not terminate in what became the basis for determining the truth of knowledge, but also to the issue of the origin of the knowledge itself, which gave birth to the theory of empiricism and rationalism. With regard to the relationship between religion and knowledge, there are at least four mainstreams which include first, conflict that regards religion and science in contradiction; second, contrast that considers both as independent; third, contact or dialoguethat tries to bridge the two; and forth, confirmation which makes an effort to make both for human interest. In this study, the writer found that the convergence of knowledge and religion has turned into one integrated whole.
Abstrak: Penerapan Modalitas Metafora Interpersona pada Ayat-Ayat Suci al-Qur'an. Artikel ini mer... more Abstrak: Penerapan Modalitas Metafora Interpersona pada Ayat-Ayat Suci al-Qur'an. Artikel ini merupakan hasil penelitian deskriptif kualitatif yang menguji teori moda metafora interpersonal yang digagas oleh Halliday (1994) apakah relevan diaplikasikan pada ayat-ayat suci al-Qur'an. Metafora interpersona yang dipergunakan dalam survey ini meliputi tiga jenis moda yaitu moda indikatif, moda interogatif dan moda imperatif. Akan tetapi penelitian ini tidak mencakup metafora interpersonal modalitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa banyak ayat suci al-Qur'an yang menggunakan transfer moda dalam mengemukakan pesan: sebahagian moda indikatif diekspresikan dalam bentuk interogatif dan imperatif, sebahagian moda imperatif diekspresikan dalam bentuk indikatif dan interogatif, dan beberapa moda interogatif diekspresikan dalam moda indikatif dan imperatif. Hal ini berarti bahwa teori metafora interpersona yang dipelopori Halliday dapat disahkan sebagai teori linguistik yang memenuhi standar. Abstract: This article is the result of a descriptive qualitative research which examine to what extent the theory of Interpersonal Metaphor of mood postulated by Halliday (1994) is relevant to be applied to the verses of the Holy al-Qur'an. The Interpersonal Metaphor applied in this survey covers the three kinds of mood which constitute indicative mood, interrogative mood and imperative mood. This work, however, does not cover the Interpersonal Metaphor of modality. The result shows that some verses of the Holy al-Qur'an use the transference of mood in conveying messages: some indicative moods are expressed in the interrogative and imperative, some imperative moods in the indicative and interrogative, and some interrogative moods in the indicative and imperative. The writer maintains that Halliday's theory of Interpersonal Metaphor can be justified as an adequate linguistic theory.
Abstrak:Karakter atau akhlak anak yang baik tidak muncul secara tiba-tiba tanpa melalui proses pe... more Abstrak:Karakter atau akhlak anak yang baik tidak muncul secara tiba-tiba tanpa melalui proses pendidikan. Salah satu cara dalam pendidikan karakter anak adalah menerapkan pendidikan agama pada anak sejak dini. Tulisan ini mengkaji bagaimana pendidikan karakter anak dalam pendekatan Islam dan psikologi. Penulis menyimpulkan bahwa Islam dan Psikologi memiliki pandangan dan tujuan yang sama dalam memaknai pendidikan karakter pada anak. Setiap orangtua dituntut menggunakan teknik dan pendekatan yang tepat dalam mengembangkan kepribadian anak sesuai dengan tujuan pendidikan Islam, yaitu mendidik budi pekerti dan jiwa. Salah satu metode yang harus difungsikan adalah agama. Dalam pendidikan agama Islam dan teori Psikologi diajarkan prinsip-prinsip penting, seperti: keimanan, keteladanan, kedisiplinan, nasihat, hukum dan ganjaran yang diberikan orangtua kepada anak sejak dini dalam keluarga sehingga pendidikan agama bermakna melahirkan orang yang beriman, beribadah dan berakhlak. Ketiga domain ini menuju kepada terbentuknya karakter yang baik. Abstract: Child's Character Building in Islamic and Psychological Approaches. Character or good morals of a child will not be materialized as such without going through the process of education. One way to improve the good character in children is to adapt to religious education from an early age. The author concludes that Islam and psychology perceive similar views and goals in comprehending child's character building. In carrying outthe process of religious educationfor children in the family, the parentis requiredto use appropri atetechniques and approaches that it may affect personal development ofthe childin accordancewith Islamic educational objective, namely developing the character and psychological aspects. One of the methods that should be applied is the religion. In Islamic religious education and theory of psychology important principles are thought, such as: creed, exemplar, discipline, guidance, law, discipline, reward and punishment, all which will produce true believers, observance and good character. Thethree aspets will consequently lead tothe formation ofgood character, especiallymoral education.
Reference of Development in the Post-Tsunami Aceh: An Analysis Toward Islamic Based Development. ... more Reference of Development in the Post-Tsunami Aceh: An Analysis Toward Islamic Based Development. Tsunami disaster occurred in Aceh causes not only in the lost of a great number lives but also in very serious destruction of infrastructure and every aspect of lives. Thus, in post Tsunami, rebuilding Aceh becomes the priority of the government. This article tries to analytically describe various government programs in rebuilding Aceh in the post Tsunami. In such a context, the author argues that besides referring to national development program (Propenas) rebuilding Aceh also refer to the regulation of Qanun of Aceh, a regulation of which constitutes the principles of Islamic teachings to be used as a blue print for rehabilitating and reconstructing in the post-Tsunami Aceh.
The Purposes of Religious Mission in Islamic perspective. Many experts has contributed to the for... more The Purposes of Religious Mission in Islamic perspective. Many experts has contributed to the formulation of da'wa objectives. Their objectives are mostly based on the people who conduct da'wa activity (dâ'i) or religious organizations that hold da'wa affairs. The objectives can also be designed on the consideration of the audience (mad'u), da'wa approaches as well as contemporary social context. However, as a holy task, da'wa should be based on the objectives that Qur'an proposed. As a book of da'wa, Qur'an pointed some da'wa objectives namely: transforming community from darkness (zulumât) to the divine light (nûr). This can be achieved partly by enhancing people's faith (îmân) and improving their worship ('ibâdah). Da'wa is also directed to win God-consciousness (taqwâ) over immoral doings (fujûr) and empowered natural disposition (fithrah). In addition, motivating people to surrender themselve wholly unto God and achieving final spiritual adventure that is piety are other da'wa objectives. Above all, da'wa activities should be focused on the above objectives. Kata Kunci: tujuan dakwah, fithrah insaniyah, dakwah Qur'ani Pendahuluan Dakwah dalam berbagai bentuknya senantiasa mengisi relung-relung kehidupan. Dakwah dilakukan dengan variasi strategi dan metode, serta melibatkan berbagai kalangan baik individu maupun kelompok atau lembaga. Dakwah ini pun menggunakan seluruh media komunikasi yang memungkinkan sesuai kebutuhan. Bahkan dalam waktu tertentu, khususnya di bulan suci Ramadan, ceramah agama membahana di seluruh mesjid dan musala, baik di malam hari maupun pada siang harinya. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah sejauhmana keberhasilan dakwah tersebut dan apa kriteria dan indikator yang digunakan untuk menilai berhasil tidaknya dakwah. Sebagai suatu kegiatan komunikasi, seharusnya aktivitas dakwah bisa terukur, meskipun memang memerlukan skala pengukuran dan standar tersendiri. Pakar dakwah diharapkan dapat
Integration of ICT in Islamic Education: An Alternative Approach of Future Learning The importanc... more Integration of ICT in Islamic Education: An Alternative Approach of Future Learning The importance of the use of information and telecommunication technology in Islamic education is undeniable. The merit of the use of such kind of technology not only because it provides great number of up-to-date collection of information but more importantly this also makes it more accessible, faster and economical. The author traces the historical root of information and communication process in Islam and compares it to the emerging E-education in the last decades. It is argued that E-education will provide more room for optimum use of virtually equipped education facilities which is developing faster than ever predicted. The challenge for the future is that the integration of information and communication technology in Islamic education is not something to be avoided but rather an alternative learning approach which becomes a necessity in the competing professional educators. Pendahuluan Teknologi Informasi dan Komunikasi atau Information and Communication Technology (ICT) dewasa ini digunakan secara global, karena ICT, khususnya internet, menyediakan sejumlah koleksi informasi terkini dengan berbagai variasinya yang dapat diakses secara cepat, mudah dan murah dari ribuan jaringan global yang saling terkoneksi. 1 Penggunaan ICT memiliki banyak keunggulan terutama dalam membantu manusia untuk mendapatkan informasi guna menyelesaikan segala urusan dengan efektif dan efisien. Revolusi ini telah menyebar ke semua sektor kehidupan masyarakat, 1 Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Education: Konsep, Teknologi dan Aplikasi Internet Pendidikan (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2002), h. 11.
Foundation of Muhammad 'Abduh's Philosophy of Islamic Education. This article attempts to elabora... more Foundation of Muhammad 'Abduh's Philosophy of Islamic Education. This article attempts to elaborate four philosophical concepts used by Muhammad ' Abduh in constructing his thought in Islamic education. These key concepts constitute his views on man, society, knowledge and morale (akhlâq). In his capacity as a reformer, Muhammad 'Abduh did not only explain and emphasize the interrelation of these concepts in education, but also emphasize man's need to maintain his faith in God, as well as build interaction amongst man at social level. The writer argues that this synergic interaction can only be achieved by an effective means through Islamic Instrument. Kata Kunci: konsep manusia, hakikat masyarakat, ilmu pengetahuan, akhlak Pendahuluan Muhammad Abduh (w. 1905) adalah seorang pemikir Muslim yang hasil-hasil pemikirannya selalu dibicarakan dan dirujuk oleh banyak kalangan. Karenanya, masih banyak pemikiran Muhammad Abduh yang hidup sampai sekarang, termasuk dalam bidang pendidikan. Selain sebagai ahli tafsir, Muhammad Abduh dikenal luas sebagai pembaharu, dan salah satu aspek pembaharuannya adalah dalam bidang pendidikan. Menurut Nurcholish Madjid, Abduh memiliki pemikiran modern yang dipengaruhi oleh Ibn Taimiyah dalam berijtihad, dan dipengaruhi oleh paham Wahabi dalam hal pemurnian akidah. Ia juga dipengaruhi oleh pemikiran Mu'tazilah, dipengaruhi oleh filosof rasionalisme Islam dan juga sosiolog Muslim Ibn Khaldûn dalam kajian empirik. Karena wawasan modernnya, membuat Abduh menjadi tokoh yang berpengaruh. 1 Ia juga, lanjut Nurcholish Madjid, mampu menangkap kembali ajaran Islam yang dinamis
Approaches to Islamic Jurisprudence The Islamic legal theory (ushûl al-fiqh) is one of the most i... more Approaches to Islamic Jurisprudence The Islamic legal theory (ushûl al-fiqh) is one of the most important sciences in the development of Islamic thought used for legal deduction. As a legal theory, the scientific community ('ulamâ' al-ûshûl) has developed a variety of approach to ushûl al-fiqh. This article tires to discuss these approaches which constitute language approach and maqâshid al-syarî'ah (public goods). The author argues that these two approaches are important means to comprehend how the Islamic jurisprudents deduce law. Linguistic approach is required to understanding the text of the revelation, whereas the maqâshid al-syarî'ah is needed to consider the very objective of the law as well as to see the values of human interest for every obligation sent down by God. Not denying the importance of language approach, this article put forward the significance of the maqâshid al-syarî'ah in order to catch God's messages in the Qur'an.
Qishâsh: Capital Sentence in Qur'anic Perspective. A great deal of controversy exists globally ov... more Qishâsh: Capital Sentence in Qur'anic Perspective. A great deal of controversy exists globally over capital sentencing or death penalty, which has a number of staunch opponents and defenders. In Islam, however, although a number of the text of revelations deals with such an issue, typically, capital crimes are very carefully outlined in the works of Qur'anic exegetes and Islamic legal scholars. The author argues that Islam guarantees and protects every single life and thus capital sentence should be used in very rare cases and should be avoided as much as possible, but this does not necessarily mean to stop the possibility of it entirely. In addition, if capital sentence is finally justified and executed this is not aimed at killing people but rather maintaining and protecting lives from threatening forces. This paper is an attempt to analyze the Qur'anic verses thematically pertaining to capital sentence, how they should be understood and practiced.
Liberalism of Anti-Prophetic Tradition in Indonesia and Malaysia. Liberalism thought which is pur... more Liberalism of Anti-Prophetic Tradition in Indonesia and Malaysia. Liberalism thought which is pursuant to free understanding in comprehending nas the syariat of non solely one branch of habit thought supported by people of Islam in this world specially in Indonesia and Malaysia. Liberalism thought supported by this Moslem people in fact form the system of aqidah is which finally concluding of conception and religious service 'separate'. The perpective Study of Hadith, inkarussunnah basically support the liberalism thought which in fact ' trussed' with the free understanding in comprehending nas of the syariat especially from text of Hadith of Prophet. This article will elaborate the aspect of liberalism of faction inkarussunnah trod in Indonesia and Malaysia and its bearing with the past history forming liberalism rationale. This article will become the theory base in liberalism thought in inkarussunnah focusing to field study especially in Indonesia and Malaysia. Pendahuluan Pemikiran liberal yang berdasarkan kepada pemahaman bebas di dalam memahami nas hukum syariat bukan semata-mata satu cabang pemikiran biasa yang didukung oleh segolongan umat Islam di dunia ini, khususnya di Indonesia dan Malaysia. Pemikiran liberal yang didukung oleh segolongan umat Islam ini sebenarnya membentuk sistem akidah (kepercayaan) tersendiri yang akhirnya menyimpulkan konsep dan praktik ibadah yang 'tersendiri'. Di dalam perspektif pengkajian hadis, golongan inkarussunnah pada dasarnya mendukung pemikiran liberal yang sebenarnya 'terikat' dengan pemahaman bebas di dalam memahami nas hukum syariat, terutama dari teks-teks hadis Nabi Muhammad SAW. Tulisan ini akan menguraikan aspek liberalisme golongan inkarussunnah yang telah bertapak di Indonesia dan Malaysia dan kaitannya dengan sejarah lampau yang membentuk dasar-dasar pemikiran liberalisme. Diharapkan tulisan ini bisa menjadi dasar
Religious Freedom in the Perspective of Prophetic Traditions. Al-Qu'ran Paradigm concerning to be... more Religious Freedom in the Perspective of Prophetic Traditions. Al-Qu'ran Paradigm concerning to belief have the character of personal-privat and cannot be forced the becoming one of the Islam peaching to constructing the harmonious relation and foundation between religion and fellow being. (Q.S. al-Baqarah/2: 256). This matter indicated to shall no constraint for someone in embracing a religion, including to embrace the Islam. If to embrace the just religion of others may not be forced, more than anything else punish to kill the others prohibited in Islam. War in Islam only resistance effort done to the enemy attack bother, menace safety and dissipate the Islam people through clear orders (not abysmal of boundary). Pendahuluan Islam senantiasa mengajarkan umatnya agar menjadi ummat al-wasatha yang akan menjadikan dirinya bersifat toleran dan moderat dalam menyikapi setiap persoalan, termasuk dalam menyikapi perbedaan agama. Sebab, disadari atau tidak, di dunia ini terdapat keanekaragaman agama dan semakin terbuka eksistensinya selama dunia terus berputar. Kenyataan ini membawa umat Islam pada tantangan dalam berinteraksi dengan agama-agama lain tersebut. Dalam sejarah hubungan antar agama, banyak bukti menunjukkan terjadinya konflik, friksi, ketegangan dan bahkan peperangan antar agama. Konflik, friksi, ketegangan, dan peperangan tersebut seringkali diwarnai dengan sentimen keagamaan, sehingga selalu dinisbahkan kepada ajaran agama. Konflik antar agama ini sangat pelik dan dapat dikatakan sulit untuk diselesaikan karena identitas keagamaan seringkali terkristal menjadi identitas kepribadian seseorang. Bangsa Indonesia juga terdiri dari berbagai suku, agama, etnis dan ras yang majemuk. Agama-agama yang berkembang dan dianut bangsa Indonesia adalah agama Islam, Kristen,
Abstrak: Peran Multimedia dalam Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab: Studi pada Madrasah Aliyah... more Abstrak: Peran Multimedia dalam Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab: Studi pada Madrasah Aliyah Negeri di Kalimantan Selatan. Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah agama mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Lamanya waktu yang diperguna-kan dalam mempelajari bahasa Arab tidak berbanding lurus dengan kemampuan yang memadai. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan pada 3 (tiga) Madrasah Aliyah Negeri yang ada di tiga kabupaten/ kota di Kalimantan Selatan. Penulis mengemukakan bahwa faktor penyebab rendahnya kualitas kemampuan bahasa Arab siswa yang dilatarbelakangi oleh materi yang abstrak, dan tidak disampaikan dengan pendekatan, model, metode, serta media pembelajaran yang kongkrit dan praktikal, dan persepsi negatif bahwa bahasa Arab sulit dipelajari. Salah satu cara yang yang dapat dikembangkan adalah dengan mengubah sistem pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran yang lebih efektif dan efisien dengan memanfaatkan multimedia. Abstract: The Role of Multimedia in Developing Arabic Teaching Models: A Study on Islamic Senior High School in South Kalimantan. Arabic is one of the prerequisite subjects taught in Islamic learning institution from the lower to. The graduates are expected to have basic ability in Arabic language both spoken and written. However, student's still have some difficulties in learning Arabic. This research was conducted in three Islamic High Schools in the three districts in South Kalimantan. This study use an approach research and development. This study reveals some of aspects which influence the low quality of student in using Arabic, they are the abstract material, which are not delivered by appropriate approaches, models or methods, it is not also supported by more concrete, and practical media for teaching. In addition, there is negative percept among student that Arabic language was difficult and complicated to learn. To solve this problem, it's necessary to develop the concept learning system more effective and efficient by using multimedia.
Abstrak: Palestina pada mulanya adalah bagian dari Daulah Islamiyah di bawah Turki 'Utsmani. Teta... more Abstrak: Palestina pada mulanya adalah bagian dari Daulah Islamiyah di bawah Turki 'Utsmani. Tetapi dengan dikuasai wilayah ini oleh Inggris (1917), seterusnya dicaplok sebagian besar (48 %) oleh Yahudi, Palestina yang mayoritas penduduknya Muslim menjadi tidak merdeka. Tulisan ini bertujuan mengungkapkan perlawanan Muslim-Palestina terhadap Yahudi-Israel. Untuk maksud tersebut dimanfaatkan pendekatan dan analisis historis dengan library research dalam pengumpulan data. Dari studi ini ditemukan bahwa Zionis Israel menguasai Palestina karena mendapat sokongan dari sekutu utamanya yaitu Amerika Serikat, Inggris dan Prancis. Sementara Palestina berjuang sendiri, karena negara-negara Islam sekitarnya sudah pernah ingin membantu pada tahun 1968, tetapi mengalami kekalahan dalam peperangan enam hari. Akibatnya, Mesir, Suriah, Yordania dan Palestina lepas sebagian wilayahnya. Terakhir, Palestina semakin terpuruk, dan jika disahkan RUU Yahudi yang diajukan oleh Benyamin Netanyahu ke Parlemen Israel, Palestina dan Arab Islam akan semakin terdesak. Abstract: Palestine and Israel: History, Conflict and the Future. At the beginning Palestine was a part of Daulah Islamiyah under the Turki Usmani, but because this area was dominated by England in 1917, then about 48 percent of it was annexed by Jews, Palestine with the Muslim majority became not independent. This writing aims at exploring the struggle Muslim-Palestine toward Jews-Israel. For this purpose, the use of historical analysis and library research approaches in collecting data were used. The findings from this research are that Zionist Israel dominated Palestine because of being supported by its main allies: America, English and France while Palestine struggle alone because the surrounding Islamic countries had ever wanted to help in 1968 but they were lost in a six-day war. Therefore, Egypt, Syria and Jordan and Palestine released a part of their area. Lately Palestine becomes worse and if the Jews constitution proposed by Benyamin Netayahu to the Israel Parliament, Palestine and Arab Islam will be strongly insisted.
Abstrak: Artikel ini menganalisis kemunculan radikalisme Islam di Indonesia pasca-Orde Baru dalam... more Abstrak: Artikel ini menganalisis kemunculan radikalisme Islam di Indonesia pasca-Orde Baru dalam kaitannya dengan politik demokrasi serta implikasinya terhadap kebijakan negara atas radikalisme. Dengan menggunakan pendekatan politik-hukum, artikel ini berargumen bahwa kelompok radikal harus diperlakukan secara hati-hati dalam kerangka prinsip-prinsip demokrasi karena demokrasi harus menggaransi kebebasan berpendapat untuk semua. Dalam konteks ini, keberadaan radikalisme Islam tidak bisa dikekang atas alasan ideologis yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan negara yang represif-antagonistik atas kelompok radikal. Kebijakan semacam ini dapat membawa pendulum ke arah kontra produktif bagi demokrasi itu sendiri karena kelompok radikal justru dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk mengon-solidasikan dan mendiseminasikan ideologi radikalisme di kalangan masyarakat luas. Artikel ini merekomendasikan Undang-undang(UU) baru dan/atau addendum baru dalam rangka mengisi ruang kosong yang tidak disentuh oleh kedua UU tentang pemberantasan Tindak Pidana Terorisme sebelumnya. Abstract: Religious Radicalism and the Politics of Democracy in Post New-Order Indonesia. This paper attempts at scrutinizing the emergence of Islamic radicalism in the post-New Order Indonesia and its mutual relationship with democratic politics as well as its implications to the state policy towards radicalism. This paper argues that the radical groups must be treated with deserve care in the framework of democratic principles on the ground that democracy must guarantee the idea of freedom of expression for all. In this context, the existence of Islamic radicalism cannot be curbed on an ideological basis manifested through an antagonist state policy towards radical groups. Such a policy, nevertheless, can swing the pendulum to a less productive to democracy itself. It may result in the consolidation and dissemination of radical ideology among the Muslim society within the framework of democracy. This paper recommends that a new act be necessary in order to fill the legal gap left by the two Acts on the counterterrorism policy.
Abstrak: Untuk mencapai pembelajaran yang optimal, peran guru masih sangat penting sehingga seora... more Abstrak: Untuk mencapai pembelajaran yang optimal, peran guru masih sangat penting sehingga seorang guru dituntut untuk memiliki berbagai kecerdasan untuk menopang profesionalismenya. Dalam konteks kekinian, kajian-kajian tentang kecerdasan masih tetap didominasi oleh penemuan-penemuan Barat, padahal dalam Islam tidaklah menutup kemungkinan persoalan ini terekam dalam sumber ajaran Islam secara rapi. Untuk mengetahui itu, dalam tulisan ini akan diulas dengan metode library research untuk mengungkap bagaimana kecerdasan guru perspektif Barat dan Islam. Kecerdasan merupakan daya dalam diri manusia yang memengaruhi kemampuan seseorang di berbagai bidang. Dalam perspektif Barat, teori tentang kecerdasan banyak sekali bentuknya, namun tetap dalam lingkup pengembangan kualitas diri manusia. Dalam perspektif Islam, kecerdasan (al-dzaka) memiliki beberapa aspek, dan setiap aspek yang ada tetap sejalan dalam mewujudkan orientasi kehidupan dunia dan akhirat yang lebih baik. Abstract: Teachers' Intelligence in the Perspectives of the West and Islam. To achieveoptimal learning, the teacher's roleis still very important that a teacheris required to have a variety of intelligence to sustain professionalism. In thepresent context, studies on intelligenceis still dominated by the discoveries of the West, but Islam does not rule out the possibility of this issueis recorded in the source of Islamic teachings neatly. To know that, in this paper we review the methods of library research to reveal how intelligence perspective teachers the West and Islam. Intelligence is a power in man which affectone's ability invarious fields. In the perspective of the West, theories about intelligence in numerable forms, but still with in the scope of the development of quality human beings. In the perspective of Islam, intellect (al-dzaka) has several aspects, and each aspect that is still consistent in realizing the orientation of the life of the world and the here after better.
Abstrak: Psikopatologi dan Psikoterapi dalam Islam. Psikopatologi adalah penyakit jiwa yang kerap... more Abstrak: Psikopatologi dan Psikoterapi dalam Islam. Psikopatologi adalah penyakit jiwa yang kerap diderita manusia. Banyak faktor penyebab penyakit ini. Di antaranya adalah kehidupan modern yang ditandai dengan pola hidup yang materialistik, hedonisme dan egoistik. Dalam Islam, psikopatologi yang bersifat ukhrawi dideskripsikan sebagai bentuk penyimpangan dari norma-norma atau nilai-nilai moral, spiritual dan agama. Ada tiga bagian psikopatologi. Pertama, yang berkaitan dengan akidah atau berkaitan dengan Tuhan (ilâhiyah), seperti syirik, kufur, zindiq, dan lain-lain. Kedua, yang berkaitan dengan kemanusiaan (insâniyah), seperti hasud, 'ujub, ghadab, su' al-zhan, dan lain-lain. Ketiga, gabungan kedua di atas, seperti riya' dan nifaq. Psikoterapi adalah proses untuk mengobati penyakit jiwa individu dari berbagai problem. Al-Quran sebagai dasar ajaran Islam memuat informasi mengenai psikoterapi bagi orang-orang yang sakit jiwa. Pendekatan agamis sangat diperlukan untuk melakukan terapi dan mengembalikan kesehatan jiwa. Di samping itu, pendekatan agamis dapat membawa penderita psikopatologis dekat dengan Allah SWT. Abstract: Psychopathology is mental illness that has often suffered by human being. There are several factors that causes this illness, some of which are modern life characterized by materialistic, hedonistic and egoistic lives. In Islam, psychopathology which is described as a form of deviation from norms or moral values, spiritual and religion. Psychopathology is divided into three parts, namely those associated with faith, humanity and psychopathology which is associated with combination of faith and human being.Meanwhile psychotherapy is an effort to cure mental and psychiatric disorders suffered by individuals. Psychotherapy is a solution to cure various problems of mental disorders. Al-Qur'an, as the principles of Islamic teachings, contain information about psychotherapy for those who suffer from mental disorders. Religious approach is completely needed for therapy and it helps the psychopath recover from his/her mental disorders.TheQur'an could be used as a treatment as well as a preventive step, so that all human being will not suffer from mental disorders, and religious approach can bring the psychopaths closer to God, theAlmighty.
Abstrak: Tulisan ini membahas fenomena gerakan ekonomi Islam Indonesia sejak masa awal kemerdekaa... more Abstrak: Tulisan ini membahas fenomena gerakan ekonomi Islam Indonesia sejak masa awal kemerdekaan hingga reformasi. Ditemukan dalam literatur dan bukti sejarah bahwa gerakan ekonomi Islam mengalami perubahan orientasi dari masa awal kemerdekaan hingga saat ini. Misi gerakan masa awal lebih menonjolkan semangat nasionalisme dan keagamaan dengan melibatkan kelompok Islam dan ormas. Sementara pada awal 1990an dan pasca reformasi, gerakan ekonomi Islam lebih kepada kesadaran sosial ekonomi dan pasar global, bukan Islamisasi. Kemiskinan dan ketertinggalan dalam pendidikan adalah bagian penting misi ini. Selain itu, gerakan ekonomi Islam juga menekankan entrepreneurship untuk pengembangan masyarakat. Karena itu pendirian bank syariah dan lembaga-lembaga filantropi menjadi bagian dari kesadaran untuk mengembangkan masyarakat Muslim. Dalam perkembangannya, semangat keislaman ini melebur pada konteks demokratisasi yang menekankan transparansi dan akuntabilitas, bukan semata-mata keagamaan. Karena itu, model gerakan ekonomi diarahkan pada pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan. Abstract: The Transformation of Contemporary Islamic Economics Movement. This paper discusses the phenomenon of Islamic movements in Indonesian since the post-independence until the reformation time. It argues that there is a transformation of Islamic economic movement from the post-Independent (1945-1998) which emphasizes nationalism and religiosity to community development in the post reformation era. In the early 1990s and after the reformation era, the movement of Islamic economics is aimed at improving social, education and economic development among the poor, not Islamization. In addition, the movement of Islamic economy also emphasizes entrepreneurship for the development of society. The establishment of Islamic banks and philanthropic institutions become the main part of developing Muslim community. In its development, Islamic spirit goes hand in hand with democratization that emphasizes transparency and accountability. Therefore, the model of economic movements aims at community empowerment and welfare.
Abstrak: Hisâb Imkân Ru'yat: Suatu Upaya dalam Penyatuan Penentuan Awal Bulan Qamariyah. Studi in... more Abstrak: Hisâb Imkân Ru'yat: Suatu Upaya dalam Penyatuan Penentuan Awal Bulan Qamariyah. Studi ini mencoba untuk menjelaskan mengenai eksistensi hisâb imkân ru'yat dalam upaya penyatuan penentuan awal bulan qamariyah di Indoensia. Kondisi perbedaan penentuan awal bulan qamariyah khususnya bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah menjadi motivasi dan ketertarikan dalam penulisan ini. Metode hisâb imkân ru'yat merupakan metode yang mencoba untuk menjembatani dua metode penentuan awal bulan qamariyah yang telah ada sebelumnya yaitu hisâb dan ru'yat. Metode hisâb dan ru'yat telah menjadi sebuah rumusan yang di-perpegangi organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Persoalan yang serius adalah terjadinya perbedaan dalam penentuan awal bulan qamariyah yang berkelanjutan. Melalui metode hisâb imkân ru'yat diharapkan menjadi sebuah solusi untuk menemukan titik temu dalam penentuan awal bulan qamariyah. Dalam hal ini, penulis mencoba untuk menunjukkan bahwa eksistensi hisâb imkân ru'yat menjadi penting dalam upaya penyatuan penentuan awal bulan qamariyah dengan mengikuti ketentuan yang disepakati. Abstract: This study attempts to explain the existence of hisâb imkân ru'yat as effort the unification of determination of qamariyah in Indonesia. The condition of difference in determining qamariyah especially Ramadan, Shawwal, and Dzulhijjah is motivation and interest in this writing. Hisâb imkân ru'yat's method is a method that tries to bridge the two methods the determining of beginning of qamariyah that had existed before the hisâb and ru'yat. The method of hisâb and ru'yat has become a formula be holder Islamic organization Nahdlatul Ulama (NU) and Muhammadiyah. A serious problem is the difference in determining the beginning of the month qamariyah sustainable. Through the method of hisâb imkân ru'yat expected to be a solution to find common ground in determining the beginning of the month qamariyah. In this case the author tries to show that the existence of hisâb imkân ru'yat is important in unification of determining of the beginning of qamariyah following the agreed conditions.
Abstrak: Tulisan ini difokuskan pada pemikiran Yûsuf al-Qardhâwî tentang al-Sunnah dalam istinbât... more Abstrak: Tulisan ini difokuskan pada pemikiran Yûsuf al-Qardhâwî tentang al-Sunnah dalam istinbâth hukum Islam. Teori asasi pemikiran Yusuf al-Qardhâwî berkenaan dengan metode komprehensif (manhaj syumûlî), metode balance (manhaj mutawâzin) dan metode yang memudahkan (manhaj muyassir) menjadi pisau analisis kajian ini. Pada gilirannya, pengkajian atas peran dan fungsi yang melekat pada Rasulullah SAW. adalah urgen guna menguak substansi al-Sunnah. Menurutnya, terkadang Rasulullah SAW. bersabda dalam kapasitasnya sebagai hakim, sekali waktu muncul dari perannya sebagai kepala negara. Beliau juga terkadang berfatwa dalam posisinya sebagai Rasul, atau sebagai manusia biasa. Sebab itu, memperhatikan konteks di mana dan kapan sabda itu dinyatakan adalah sebuah keniscayaan. Penulis menemukan bahwa Yûsuf al-Qardhâwî memformulasikan delapan prinsip pola istinbâth hukum Islam dari al-Sunnah agar relevan dengan perkembangan tempat dan waktu, dengan tetap berpijak pada spirit al-tasyrî' dan maqâshid al-syarî'ah. Abstract: Reformulation of Distillation of Islamic Law in the Perspective of Yûsuf al-Qardhâwî.This article is focused on the thought of Yûsuf al-Qardhâwî about al-sunnah in the istinbâth of Islamic law. The principle theory of Yûsuf al-Qardhâwî's thought consist of comprehensive method, balance method and simplifying method becomes the theoretical analysis for this study. In turn, the study on the role of Prophet Muhammad is urgently considered to reveal the substance of al-Sunnah. For al-Qardhâwî, at one time, the Prophet could act in the capacity as a judge but in another time as a leader, and as a messenger of Allah which is applicable for universal use. What's more, his own utterance may also represent his personal expression as a lay person. Hence, looking at the context where and when the decree is stated becomes a necessity. The writer finds that Yûsuf al-Qardhâwî formulates 8 principles of istinbâth pattern of Islamic law from al-Sunnah to make it relevant to the development of the space and time, by holding tight to the spirit of al-tasyrî' and maqâshid al-syarî'ah.
Abstrak: Artikel ini membahas pemikiran Islam tentang teologi saintifik yang sering menjadi perde... more Abstrak: Artikel ini membahas pemikiran Islam tentang teologi saintifik yang sering menjadi perdebatan para ilmuwan. Sebagian pakar berpendapat bahwa al-Qur'an memotivasi umatnya untuk mencintai sains. Pakar lain berpandangan bahwa ayat-ayat al-Qur'an memberikan sinyal-sinyal sains. Pada perkembangan terakhir menguat geliat umat Islam tentang perlunya islamisasi sains. Pendekatan dalam artikel ini adalah pendekatan teologi sains yang mengupas visi dan relasi sains dan Islam. Dalam konteks ini, Islam bukan hanya mendorong umatnya untuk mencintai sains, akan tetapi memberikan sinyal sains yang kalau diungkap akan menghasilkan karya sains yang memberikan kontribusi bagi peradaban manusia. Penulis menyimpulkan bahwa eksistensi sains memperoleh dukungan signifikan dalam ajaran Islam hingga menjadi bagian integral yang tak terpisahkan dari sistem teologi Islam. Abstract: The Spirituality of Science in Islam: Revealing Islamic Scientific Theology. This article discusses Islamic scientific theology that often debated by scholars. Some Islamic scholars argue that Islam through al-Qur'an motivates believers to love science and thus their works do not contradict withal-Qur'an. Others argued that al-Qur'an only provides signs of science and encourages people to solve the puzzles of science. Nowadays the need for islamization of science has grown stronger among Islamic thinkers. This article uses a theological approach to explore the relation of science and Islam. As such, al-Qur'an not only encouraged people to love science but also the signals of science that will produce works of science that contribute to human civilization. In short, the existence of theological science gained significant support in the teachings of Islam to be an integral part of the system of Islamic theology.
Abstrak: Tulisan ini mencoba mengungkap hubungan antara Islam dan sains dalam perspektif filsafat... more Abstrak: Tulisan ini mencoba mengungkap hubungan antara Islam dan sains dalam perspektif filsafat. Dengan menggunakan pendekatan doktrinal kajian kepustakaan, tulisan ini membahas teori-teori yang digunakan untuk menentukan hakikat kebenaran dalam filsafat, yaitu teori realisme dan teori idealisme. Menurut penulis, perdebatan terhadap kedua teori tersebut tidak berakhir pada apa yang menjadi dasar penentuan kebenaran pengetahuan, tetapi juga pada perdebatan kepada asal pengetahuan itu sendiri. Hal tersebut melahirkan teori empirisme dan rasionalisme. Dalam hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan, paling tidak terdapat empat kubu, yakni kubu konflik yang menganggap sains dan agama bertentangan; kubu kontras yang memandang bahwa antara agama dan sains berdiri sendiri; kubukontak atau dialog yang mencoba menjembatani antara kedua bidang ini; dan kubu konfirmasi yang berupaya bahwa sains harus diarahkan untuk kepentingan kemanusiaan. Dalam kajian ini, penulis menemukan bahwa konvergensi ilmu pengetahuan dan agama menjadi satu kesatuan yang terintegrasi. Abstract: The Convergence of Islam and Science in the Perspective of Philosophy.This essay attempts to reveal the relationship between Islam and science in the perspective of philosophy. By utilizing doctrinal literature studies approach, this writing discusses theories that determine the essence of truth in the realm of philosophy, namely realism and idealism theories. According to the author, the debate on such theories would not terminate in what became the basis for determining the truth of knowledge, but also to the issue of the origin of the knowledge itself, which gave birth to the theory of empiricism and rationalism. With regard to the relationship between religion and knowledge, there are at least four mainstreams which include first, conflict that regards religion and science in contradiction; second, contrast that considers both as independent; third, contact or dialoguethat tries to bridge the two; and forth, confirmation which makes an effort to make both for human interest. In this study, the writer found that the convergence of knowledge and religion has turned into one integrated whole.
Abstrak: Penerapan Modalitas Metafora Interpersona pada Ayat-Ayat Suci al-Qur'an. Artikel ini mer... more Abstrak: Penerapan Modalitas Metafora Interpersona pada Ayat-Ayat Suci al-Qur'an. Artikel ini merupakan hasil penelitian deskriptif kualitatif yang menguji teori moda metafora interpersonal yang digagas oleh Halliday (1994) apakah relevan diaplikasikan pada ayat-ayat suci al-Qur'an. Metafora interpersona yang dipergunakan dalam survey ini meliputi tiga jenis moda yaitu moda indikatif, moda interogatif dan moda imperatif. Akan tetapi penelitian ini tidak mencakup metafora interpersonal modalitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa banyak ayat suci al-Qur'an yang menggunakan transfer moda dalam mengemukakan pesan: sebahagian moda indikatif diekspresikan dalam bentuk interogatif dan imperatif, sebahagian moda imperatif diekspresikan dalam bentuk indikatif dan interogatif, dan beberapa moda interogatif diekspresikan dalam moda indikatif dan imperatif. Hal ini berarti bahwa teori metafora interpersona yang dipelopori Halliday dapat disahkan sebagai teori linguistik yang memenuhi standar. Abstract: This article is the result of a descriptive qualitative research which examine to what extent the theory of Interpersonal Metaphor of mood postulated by Halliday (1994) is relevant to be applied to the verses of the Holy al-Qur'an. The Interpersonal Metaphor applied in this survey covers the three kinds of mood which constitute indicative mood, interrogative mood and imperative mood. This work, however, does not cover the Interpersonal Metaphor of modality. The result shows that some verses of the Holy al-Qur'an use the transference of mood in conveying messages: some indicative moods are expressed in the interrogative and imperative, some imperative moods in the indicative and interrogative, and some interrogative moods in the indicative and imperative. The writer maintains that Halliday's theory of Interpersonal Metaphor can be justified as an adequate linguistic theory.
Abstrak:Karakter atau akhlak anak yang baik tidak muncul secara tiba-tiba tanpa melalui proses pe... more Abstrak:Karakter atau akhlak anak yang baik tidak muncul secara tiba-tiba tanpa melalui proses pendidikan. Salah satu cara dalam pendidikan karakter anak adalah menerapkan pendidikan agama pada anak sejak dini. Tulisan ini mengkaji bagaimana pendidikan karakter anak dalam pendekatan Islam dan psikologi. Penulis menyimpulkan bahwa Islam dan Psikologi memiliki pandangan dan tujuan yang sama dalam memaknai pendidikan karakter pada anak. Setiap orangtua dituntut menggunakan teknik dan pendekatan yang tepat dalam mengembangkan kepribadian anak sesuai dengan tujuan pendidikan Islam, yaitu mendidik budi pekerti dan jiwa. Salah satu metode yang harus difungsikan adalah agama. Dalam pendidikan agama Islam dan teori Psikologi diajarkan prinsip-prinsip penting, seperti: keimanan, keteladanan, kedisiplinan, nasihat, hukum dan ganjaran yang diberikan orangtua kepada anak sejak dini dalam keluarga sehingga pendidikan agama bermakna melahirkan orang yang beriman, beribadah dan berakhlak. Ketiga domain ini menuju kepada terbentuknya karakter yang baik. Abstract: Child's Character Building in Islamic and Psychological Approaches. Character or good morals of a child will not be materialized as such without going through the process of education. One way to improve the good character in children is to adapt to religious education from an early age. The author concludes that Islam and psychology perceive similar views and goals in comprehending child's character building. In carrying outthe process of religious educationfor children in the family, the parentis requiredto use appropri atetechniques and approaches that it may affect personal development ofthe childin accordancewith Islamic educational objective, namely developing the character and psychological aspects. One of the methods that should be applied is the religion. In Islamic religious education and theory of psychology important principles are thought, such as: creed, exemplar, discipline, guidance, law, discipline, reward and punishment, all which will produce true believers, observance and good character. Thethree aspets will consequently lead tothe formation ofgood character, especiallymoral education.
Reference of Development in the Post-Tsunami Aceh: An Analysis Toward Islamic Based Development. ... more Reference of Development in the Post-Tsunami Aceh: An Analysis Toward Islamic Based Development. Tsunami disaster occurred in Aceh causes not only in the lost of a great number lives but also in very serious destruction of infrastructure and every aspect of lives. Thus, in post Tsunami, rebuilding Aceh becomes the priority of the government. This article tries to analytically describe various government programs in rebuilding Aceh in the post Tsunami. In such a context, the author argues that besides referring to national development program (Propenas) rebuilding Aceh also refer to the regulation of Qanun of Aceh, a regulation of which constitutes the principles of Islamic teachings to be used as a blue print for rehabilitating and reconstructing in the post-Tsunami Aceh.
The Purposes of Religious Mission in Islamic perspective. Many experts has contributed to the for... more The Purposes of Religious Mission in Islamic perspective. Many experts has contributed to the formulation of da'wa objectives. Their objectives are mostly based on the people who conduct da'wa activity (dâ'i) or religious organizations that hold da'wa affairs. The objectives can also be designed on the consideration of the audience (mad'u), da'wa approaches as well as contemporary social context. However, as a holy task, da'wa should be based on the objectives that Qur'an proposed. As a book of da'wa, Qur'an pointed some da'wa objectives namely: transforming community from darkness (zulumât) to the divine light (nûr). This can be achieved partly by enhancing people's faith (îmân) and improving their worship ('ibâdah). Da'wa is also directed to win God-consciousness (taqwâ) over immoral doings (fujûr) and empowered natural disposition (fithrah). In addition, motivating people to surrender themselve wholly unto God and achieving final spiritual adventure that is piety are other da'wa objectives. Above all, da'wa activities should be focused on the above objectives. Kata Kunci: tujuan dakwah, fithrah insaniyah, dakwah Qur'ani Pendahuluan Dakwah dalam berbagai bentuknya senantiasa mengisi relung-relung kehidupan. Dakwah dilakukan dengan variasi strategi dan metode, serta melibatkan berbagai kalangan baik individu maupun kelompok atau lembaga. Dakwah ini pun menggunakan seluruh media komunikasi yang memungkinkan sesuai kebutuhan. Bahkan dalam waktu tertentu, khususnya di bulan suci Ramadan, ceramah agama membahana di seluruh mesjid dan musala, baik di malam hari maupun pada siang harinya. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah sejauhmana keberhasilan dakwah tersebut dan apa kriteria dan indikator yang digunakan untuk menilai berhasil tidaknya dakwah. Sebagai suatu kegiatan komunikasi, seharusnya aktivitas dakwah bisa terukur, meskipun memang memerlukan skala pengukuran dan standar tersendiri. Pakar dakwah diharapkan dapat
Integration of ICT in Islamic Education: An Alternative Approach of Future Learning The importanc... more Integration of ICT in Islamic Education: An Alternative Approach of Future Learning The importance of the use of information and telecommunication technology in Islamic education is undeniable. The merit of the use of such kind of technology not only because it provides great number of up-to-date collection of information but more importantly this also makes it more accessible, faster and economical. The author traces the historical root of information and communication process in Islam and compares it to the emerging E-education in the last decades. It is argued that E-education will provide more room for optimum use of virtually equipped education facilities which is developing faster than ever predicted. The challenge for the future is that the integration of information and communication technology in Islamic education is not something to be avoided but rather an alternative learning approach which becomes a necessity in the competing professional educators. Pendahuluan Teknologi Informasi dan Komunikasi atau Information and Communication Technology (ICT) dewasa ini digunakan secara global, karena ICT, khususnya internet, menyediakan sejumlah koleksi informasi terkini dengan berbagai variasinya yang dapat diakses secara cepat, mudah dan murah dari ribuan jaringan global yang saling terkoneksi. 1 Penggunaan ICT memiliki banyak keunggulan terutama dalam membantu manusia untuk mendapatkan informasi guna menyelesaikan segala urusan dengan efektif dan efisien. Revolusi ini telah menyebar ke semua sektor kehidupan masyarakat, 1 Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Education: Konsep, Teknologi dan Aplikasi Internet Pendidikan (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2002), h. 11.
Foundation of Muhammad 'Abduh's Philosophy of Islamic Education. This article attempts to elabora... more Foundation of Muhammad 'Abduh's Philosophy of Islamic Education. This article attempts to elaborate four philosophical concepts used by Muhammad ' Abduh in constructing his thought in Islamic education. These key concepts constitute his views on man, society, knowledge and morale (akhlâq). In his capacity as a reformer, Muhammad 'Abduh did not only explain and emphasize the interrelation of these concepts in education, but also emphasize man's need to maintain his faith in God, as well as build interaction amongst man at social level. The writer argues that this synergic interaction can only be achieved by an effective means through Islamic Instrument. Kata Kunci: konsep manusia, hakikat masyarakat, ilmu pengetahuan, akhlak Pendahuluan Muhammad Abduh (w. 1905) adalah seorang pemikir Muslim yang hasil-hasil pemikirannya selalu dibicarakan dan dirujuk oleh banyak kalangan. Karenanya, masih banyak pemikiran Muhammad Abduh yang hidup sampai sekarang, termasuk dalam bidang pendidikan. Selain sebagai ahli tafsir, Muhammad Abduh dikenal luas sebagai pembaharu, dan salah satu aspek pembaharuannya adalah dalam bidang pendidikan. Menurut Nurcholish Madjid, Abduh memiliki pemikiran modern yang dipengaruhi oleh Ibn Taimiyah dalam berijtihad, dan dipengaruhi oleh paham Wahabi dalam hal pemurnian akidah. Ia juga dipengaruhi oleh pemikiran Mu'tazilah, dipengaruhi oleh filosof rasionalisme Islam dan juga sosiolog Muslim Ibn Khaldûn dalam kajian empirik. Karena wawasan modernnya, membuat Abduh menjadi tokoh yang berpengaruh. 1 Ia juga, lanjut Nurcholish Madjid, mampu menangkap kembali ajaran Islam yang dinamis
Approaches to Islamic Jurisprudence The Islamic legal theory (ushûl al-fiqh) is one of the most i... more Approaches to Islamic Jurisprudence The Islamic legal theory (ushûl al-fiqh) is one of the most important sciences in the development of Islamic thought used for legal deduction. As a legal theory, the scientific community ('ulamâ' al-ûshûl) has developed a variety of approach to ushûl al-fiqh. This article tires to discuss these approaches which constitute language approach and maqâshid al-syarî'ah (public goods). The author argues that these two approaches are important means to comprehend how the Islamic jurisprudents deduce law. Linguistic approach is required to understanding the text of the revelation, whereas the maqâshid al-syarî'ah is needed to consider the very objective of the law as well as to see the values of human interest for every obligation sent down by God. Not denying the importance of language approach, this article put forward the significance of the maqâshid al-syarî'ah in order to catch God's messages in the Qur'an.
Qishâsh: Capital Sentence in Qur'anic Perspective. A great deal of controversy exists globally ov... more Qishâsh: Capital Sentence in Qur'anic Perspective. A great deal of controversy exists globally over capital sentencing or death penalty, which has a number of staunch opponents and defenders. In Islam, however, although a number of the text of revelations deals with such an issue, typically, capital crimes are very carefully outlined in the works of Qur'anic exegetes and Islamic legal scholars. The author argues that Islam guarantees and protects every single life and thus capital sentence should be used in very rare cases and should be avoided as much as possible, but this does not necessarily mean to stop the possibility of it entirely. In addition, if capital sentence is finally justified and executed this is not aimed at killing people but rather maintaining and protecting lives from threatening forces. This paper is an attempt to analyze the Qur'anic verses thematically pertaining to capital sentence, how they should be understood and practiced.
Liberalism of Anti-Prophetic Tradition in Indonesia and Malaysia. Liberalism thought which is pur... more Liberalism of Anti-Prophetic Tradition in Indonesia and Malaysia. Liberalism thought which is pursuant to free understanding in comprehending nas the syariat of non solely one branch of habit thought supported by people of Islam in this world specially in Indonesia and Malaysia. Liberalism thought supported by this Moslem people in fact form the system of aqidah is which finally concluding of conception and religious service 'separate'. The perpective Study of Hadith, inkarussunnah basically support the liberalism thought which in fact ' trussed' with the free understanding in comprehending nas of the syariat especially from text of Hadith of Prophet. This article will elaborate the aspect of liberalism of faction inkarussunnah trod in Indonesia and Malaysia and its bearing with the past history forming liberalism rationale. This article will become the theory base in liberalism thought in inkarussunnah focusing to field study especially in Indonesia and Malaysia. Pendahuluan Pemikiran liberal yang berdasarkan kepada pemahaman bebas di dalam memahami nas hukum syariat bukan semata-mata satu cabang pemikiran biasa yang didukung oleh segolongan umat Islam di dunia ini, khususnya di Indonesia dan Malaysia. Pemikiran liberal yang didukung oleh segolongan umat Islam ini sebenarnya membentuk sistem akidah (kepercayaan) tersendiri yang akhirnya menyimpulkan konsep dan praktik ibadah yang 'tersendiri'. Di dalam perspektif pengkajian hadis, golongan inkarussunnah pada dasarnya mendukung pemikiran liberal yang sebenarnya 'terikat' dengan pemahaman bebas di dalam memahami nas hukum syariat, terutama dari teks-teks hadis Nabi Muhammad SAW. Tulisan ini akan menguraikan aspek liberalisme golongan inkarussunnah yang telah bertapak di Indonesia dan Malaysia dan kaitannya dengan sejarah lampau yang membentuk dasar-dasar pemikiran liberalisme. Diharapkan tulisan ini bisa menjadi dasar
Religious Freedom in the Perspective of Prophetic Traditions. Al-Qu'ran Paradigm concerning to be... more Religious Freedom in the Perspective of Prophetic Traditions. Al-Qu'ran Paradigm concerning to belief have the character of personal-privat and cannot be forced the becoming one of the Islam peaching to constructing the harmonious relation and foundation between religion and fellow being. (Q.S. al-Baqarah/2: 256). This matter indicated to shall no constraint for someone in embracing a religion, including to embrace the Islam. If to embrace the just religion of others may not be forced, more than anything else punish to kill the others prohibited in Islam. War in Islam only resistance effort done to the enemy attack bother, menace safety and dissipate the Islam people through clear orders (not abysmal of boundary). Pendahuluan Islam senantiasa mengajarkan umatnya agar menjadi ummat al-wasatha yang akan menjadikan dirinya bersifat toleran dan moderat dalam menyikapi setiap persoalan, termasuk dalam menyikapi perbedaan agama. Sebab, disadari atau tidak, di dunia ini terdapat keanekaragaman agama dan semakin terbuka eksistensinya selama dunia terus berputar. Kenyataan ini membawa umat Islam pada tantangan dalam berinteraksi dengan agama-agama lain tersebut. Dalam sejarah hubungan antar agama, banyak bukti menunjukkan terjadinya konflik, friksi, ketegangan dan bahkan peperangan antar agama. Konflik, friksi, ketegangan, dan peperangan tersebut seringkali diwarnai dengan sentimen keagamaan, sehingga selalu dinisbahkan kepada ajaran agama. Konflik antar agama ini sangat pelik dan dapat dikatakan sulit untuk diselesaikan karena identitas keagamaan seringkali terkristal menjadi identitas kepribadian seseorang. Bangsa Indonesia juga terdiri dari berbagai suku, agama, etnis dan ras yang majemuk. Agama-agama yang berkembang dan dianut bangsa Indonesia adalah agama Islam, Kristen,