Perancangan Pusat Komunitas Tunanetra Indonesia dengan Pendekatan Indera (original) (raw)
Related papers
Pusat Komunitas Tunanetra Kota Banjarmasin
LANTING JOURNAL OF ARCHITECTURE
Oftentimes, we happen to meet with blind and visually impaired people in the middle of Banjarmasin City either while begging for some cash, tried to sell some newspaper, singing or more familiar with busking using musical instrument even though sometimes they also used speaker and any other additional instruments or offers massage service with a patch-up looking presentation. The reality that was just explained happen to be one of the situation where a lot of times were under spotlight due to the lack of diversity and also inclusivity in human resource development for blind and visually impaired people. Some of the reasons why difabel people struggled in developing the human resources inside individual is because the lack of facility in public spaces most likely in mobility side, spaces for improvement for individual or also groups for doing organization that can help regularity within the activity inside.
Perancangan Tongkat Pintar untuk Tunanetra Menggunakan Metode Brainstorming
2020
Penyandang tunanetra memakai tongkat sebagai alat bantu untuk mengetahui kondisi di sekitarnya. Tongkat menjadi alat visualisasi lingkungan bagi penyandang tunanetra. Tetapi, tongkat tidak cukup mampu untuk memberi gambaran tentang hambatan lain seperti genangan air dan benda yang berada jauh. Perlu dilakukan inovasi untuk membantu para penyandang tunanera dalam melakukan aktivitasnya. Untuk mencapai tujuan ini, digunakan beberapa jenis sensor sesuai fungsi yang akan dicapai. Tongkat pintar untuk tunanetra ini diharapkan dapat memberi kenyamanan dan kemananan bagi penyandang tunanetra untuk bisa beraktivitas secara mandiri. Blind or visually impaired people use white-cane as a helpful tool to identify the world conditions surrounds them. Whitecane has become a visualization tool for the blind and visually impaired people. But, whitecane cannot be able to give perspective about others obstacles such as puddle and obstacle(s) that are to far to reach by the whitecane. It is necessar...
Strategi Desain Fasilitas Pendidikan Bagi Tunanetra Dan Tunagrahita
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism
Untuk mendukung proses perkembangan dan pembelajaran anak tunanetra dan tunagrahita diperlukan suatu pendidikan khusus bagi penyandang tunanetra dan tunagrahita.Kebutuhan penyandang tunanetra dan tunagrahita untuk memperoleh pembelajaran yang layak berbanding terbalik dengan ketersediaan fasilitas khusus bagi mereka. Pada kenyataannya saat ini masih banyak fasilitas pedidikan yang khususkan untuk anak tunanetra dan tunagrahita yang tidak memenuhi persyaratan dan kebutuhan peserta didik. Kebanyakan sekolah luar biasa menyamaratakan sarana prasarana yang dikhususkan untuk penyandang tunanetra dan tunagrahita dengan sekolah pada umumnya sehingga artikel ini ditulis untuk memaparkan desain khusus untuk penyadang tunanetra dan tunagrahita. Penulisan artikel ini menggunakan metode deskriptif eksploratif yang diawali dari mencari infomasi dari jurnal, buku, maupun tulisan ilmiah mengenai karakteristik, kesulitan dan kebutuhan pengguna. Dari hal itu maka munculnya pemahaman desain seperti ...
Rancangan Fasilitas Pemeriksaan Kesehatan untuk Penyandang Tunanetra
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri (JRSI), 2019
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dengan datang ke fasilitas kesehatan memiliki kendala dalam hal jarak, waktu serta energi, khususnya bagi individu dengan keterbatasan fisik. Salah satunya adalah penyandang tunanetra. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya telah mengembangkan suatu alat medis portabel yang terdiri dari alat ukur tinggi badan, berat badan, denyut jantung, saturasi oksigen, tekanan darah dan suhu tubuh yang dapat mengirimkan hasil pemeriksaan langsung ke tenaga ahli medis. Alat medis tersebut pun dapat digunakan oleh individu dengan keterbatasan fisik, seperti penyandang tunanetra. Namun begitu, alat medis tersebut belum terintegrasi serta belum dilengkapi dengan petunjuk pemakaian yang memudahkan penyandang tunanetra untuk menggunakannya. Perancangan fasilitas pemeriksaan kesehatan dilakukan sebagai jembatan penghubung antara alat medis portabel tersebut dengan penyandang tunanetra agar mereka dapat dengan mudah melakukan pemeriksaan kesehatan tanpa bantuan o...
Strategi Pembelajaran Tunanetra
Strategi Pembelajaran Tunanetra, 2023
Tunanetra terjadi karena sudah dari bayi yang dikarenakan beberapa faktor seperti factor genetik,faktor lingkungan,faktor kehamilan di usia tua,lahir prematur.Tunanetra juga dibagi menjadi beberapa bagian yaitu low vision dan blind. Anak Tunanetra juga mengalami beberapa permasalahan mulai dari permasalahan serta dampak dari aspek kognitif, sosial, emosional, fisik motorik, perilaku, kepribadian.Oleh karena itu anak Tunanetra sangat membutuhkan layanan yang sangat baik.Strategi dalam menangani permasalahan tunanetra yaitu Strategi yang digunakan yaitu melalui pendidikan pembelajaran braille, Tactile Aids and Manipulative, alat yang efektif untuk mengajar mulai keterampilan matematika; (3) Technological Aids for Reading Print, yaitu perangkat lunak yang mengubah teks cetak atau elektronik menjadi katakata yang diucapkan dan tongkat pemandu dan alat Bantu Perjalanan Elektronik, yakni alat bantu perjalanan elektronik yang memfasilitasi orientasi dan mobilitas individu dengan gangguan penglihatan (Heward, 2017).
Survei Pasar Perancangan Tongkat Pintar untuk Tunanetra
2020
Penyandang tunanetra memakai tongkat sebagai alat bantu untuk mengetahui kondisi di sekitarnya. Tongkat menjadi alat visualisasi lingkungan bagi penyandang tunanetra. Saat menggunakan produk, penngguna akan memiliki suatu harapan tertentu yang ingin ia dapatkan dari produksi tersebut. Harapan tersebut mencakup performansi dari fungsi dan desain produk. Survei Pasar dilakukan dengan cara melakukan penyebaran kuesioner. Kuesioner diberikan dalam bentuk kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner berisi penilaian konsumen terhadap atribut dan fungsi produk. Dengan mengetahui keinginan konsumen, dapat dilakukan perbandingan dengan hasil brainstorming yang telah dilakukan. Dari hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa seluruh atribut sudah memenuhi keinginan konsumen. Blind or visually impaired people use white-cane as a helpful tool to identify the world conditions surrounds them. Whitecane has become a visualization tool for the blind and visually impaired people. Costumer...
Peran indera peraba dan indera lainnya dalam desain rumah hunian untuk tunanetra
Studi ini mengkaji tentang peran indera peraba dan indera lainnya dalam desain rumah hunian untuk tunanetra. 250 penghuni tunanetra dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok laki-laki dan perempuan. Eksperimental yang dilakukan adalah dengan menghitung jumlah penghuni tunanetra di setiap barak yang dihuni serta menghitung jarak akses tunanetra untuk beraktivitas ke area lain seperti : area kamar mandi, mushola, dapur, dsb. Hasil eksperimentalnya dihitung berdasarkan jarak jauh dekatnya setiap zona yang dapat diakses oleh tunanetra serta kelayakan kuota disetiap barak atau rumah hunian bagi tunanetra. Ada beberapa masalah yang dihadapi dalam ruang hunian untuk para tunanetra. Lingkup permasalahan meliputi pemecahan masalah organisasi ruangan, sirkulasi, furniture serta keamanan, kemudahan, kenyamanan dan bersifat informatif bagi penghuninya. diharapkan dapat menghasilkan suatu kesimpulan tentang bagaimana desain tempat tinggal yang baik bagi tunanetra sehingga nantinya dapat dimanfaatkan secara universal. Kurang adanya pemenuhan standar kebutuhan fasilitas di rumah hunian atau barak bagi tempat tunanetra membuat minimnya kelayakan pengguna untuk secara langsung menikmati kemudahan akses dan keamanan serta kenyamanan di setiap sudut hunian. Pusat rehabilitasi atau rumah hunian bagi tunanetra yang telah ada hanya mewadahi kebutuhan rehabilitasi medis (terapi) dan pembekalan kemampuan bagi tunanetra tanpa adanya interaksi untuk merespon ruang bagi tunanetra. Peran indera peraba dan indera lainnya akan menjadi penuntut untuk memudahkan tunanetra beraktivitas. Ruang hunian diharapkan banyak menyediakan fasilitas untuk para tunanerta, ruang bersama ini juga diharapkan dapat mewadahi kegiatan para tunanerta. Ruang hunian sebagai ruang bersama yang digunakan untuk para tunanetra jika dapat didesain dengan baik maka akan memudahkan aksesibilitas yang aman dan nyaman.
Perancangan Sistem Peringatan Area berbahaya untuk Penyandang Tunanetra
Sewagati
Penyandang tunanetra dalam kesehariannya memiliki kesulitan untuk mengetahui area berbahaya di tempat yang asing bagi mereka. Kesulitan ini terutama dalam hal spasial, yaitu memperkirakan medan di sekitarnya, seperti ketinggian tempat dia berada, daerah berbahaya yang berpotensi menyebabkan celaka, maupun daerah industri yang bertegangan listrik tinggi. Disamping itu penyandang tunanetra juga tidak bisa mengetahui dengan mudah apakah suatu suatu lokasi boleh di akses atau tidak, dikarenakan tidak adanya atau tidak memungkinkan tersedianya petunjuk dalam bentuk tulisan Braille. Agar penyandang tunanetra dapat ber navigasi mandiri, maka mereka membutuhkan alat bantu untuk mengetahui area berbahaya, dan area terlarang. Alat bantu ini merupakan sistem peringatan tentang adanya bahaya atau resiko fatal yang dipasang di area-area berbahaya, yang berupa sensor PIR, dan alarm, serta peringatan bahaya berupa suara manusia. Sistem yang telah berhasil diimplementasikan ini, yaitu sebagai hasil...
Desain Perangkat Dapur Untuk Tunanetra Dengan Konsep Clean Design
Jurnal Sains dan Seni ITS, 2019
Abstrak-Tunanetra dituntut untuk menggunakan produk yang sama dengan produk yang digunakan oleh orang dengan penglihatan normal dalam kesehariannya, salah satunya pada aktivitas di dapur. Aktivitas di dapur ini rawan kecelakaan, terlebih pada aktivitas yang berhubungan dengan air panas. Maka pelatihan memasak dan pembelajaran activity daily living yang gencar diadakan oleh komunitas dan lembaga mendapatkan respon positif oleh tunanetra di Surabaya. Analisis diawali dengan interview pada dua lembaga tunanetra, dua organisasi tunanetra, serta dua orang tunanetra di Surabaya. Hasil dari wawancara dan shadowing yang telah dilakukan akan menghasilkan desain perangkat dapur dengan konsep clean design guna memudahkan tunanetra dalam mengoperasionalkan perangkat, serta hasil desain perangkat harus yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat menunjang tunanetra untuk dapat berkontribusi dalam kegiatan ekonomi di masyarakat.