Pemahaman Masyarakat Mengenai Gangguan Jiwa Dan Keterbelakangan Mental (original) (raw)
Related papers
Keyakinan Kesehatan Dan Persepsi Masyarakat Tentang Gangguan Jiwa
JURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN
Keyakinan kesehatan sebagai kerangka untuk memahami persepsi tentang gangguan jiwa karena mempengaruhi perilaku pencarian bantuan. Persepsi penyakit negatif akan menimbulkan reaksi emosional negatif sehingga membebani status penyakit dan berdampak pada kualitas mental dan fisik yang rendah dan memicu keparahan gejala somatik. Kondisi ini semakin buruk ketika masyarakat juga memandang secara negatif terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dengan perasaan takut, diskriminasi, dan stigma. Hal ini memperburuk masalah kesehatan jiwa seperti kekambuhan yang berdampak pada kesejahteraan dan kualitas hidup secara keseluruhan. Tujuan penelitian untuk meninjau literatur keyakinan kesehatan dan persepsi masyarakat tentang gangguan jiwa. Metode penelitian menggunakan database kesehatan yang relevan termasuk EBSCO, Proquest, PubMed, Science Direct, Google Cendekia/Scholar dicari menggunakan kombinasi istilah pencarian “healt belief” and “perception” and “mental illness” or “mental disorder”. ...
Pemasungan Terhadap Penderita Gangguan Jiwa
Dalam merawat penderita gangguan jiwa, ada tradisi yang hingga kini masih dijalankan, yakni memasung atau memasang belenggu pada kaki dan tangan orang yang stres. Alasannya agar orang stres tidak mengamuk dan merusak rumah warga.
Pengalaman Keluarga Menghadapi Stigma Masyarakat Pada Penderita Gangguan Jiwa
Jurnal ilmiah Sesebanua, 2023
Stigma merupakan bentuk prasangka untuk menolak individu ataupun kelompok karena berbeda dengan yang lain. Seseorang yang mengalami sakit kejiwaan selalu mendapatkan perlakuan buruk dari lingkungan disekitar tempat tinggalnya. Keluarga yang merawatnya juga mendapatkan dampaknya jika memiliki anggota keluarga yang gangguan jiwa. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana pengalaman keluarga dalam menghadapi stigma masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan teknik wawancara pada enam keluarga yang berbeda tempat tinggal dan memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Tahuna Timur. Analisia data ini menggunakan tujuh langkah Collaizi. Hasil yang didapat yaitu stigma yang buruk akan memberikan dampak kepada ODGJ dan keluarga. Dimana keluarga ikut mendapatkan dampak dari diskriminasi pada keluarga dan anggota keluarga yang sakit jiwa. Berdasarkan wawancara maka penulis menemukan 3 tema utama yaitu persepsi negatif, diskriminasi dari lingkungan sekitar dan kurangnya pengetahuan tentang gangguan jiwa.
Stigma Masyarakat Terhadap Orang Sakit Jiwa
2015
The stigma of society have an impact on the community with positive and negative consequences In fact a lot of mentally ill people in a community that is considered troubling. This study aims to determine how the public stigma against mentally ill people in the village Trucuk. The design of this study is descriptive survey approach a total population of 743 people and a sample of 100 non-probability sampling .Tehnik sampling is purposive sampling Taking appropriate degan researchers will use the inclusion criteria. The subjects in this study were the people in the village Trucuk, the number of 100 respondents, data collection using questionnaire instruments that describe the notion of mental illness. Results illustrate the largely negative public stigma by 59 people, while having a negative stigma by 41 people. The conclusion from the results of research conducted in May 2014 on "public stigma against mentally ill people in the Village District of Trucuk Trucuk Bojonegoro 2014&...
Public Stigma Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa DI Kabupaten Kebumen
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan
Indonesian Basic Health Research Data (2013) showed that the prevalence of people with mental disorders in Central Java is 3.3% of the entire population and Kebumen district ranked as the second region with 773 people were detected as mental disorders in 2012. People with mental disorders experienced self stigma and also public stigma from the community in the form of labels, prejudice and discrimination (Corrigan, 2005). The purpose of this study is to describe the public stigma given by the community to the people with mental disorders in Kebumen district. This was a quantitative study with descriptive analytic method and survey approach, conducted in March 2016 in Rogodono village, Buayan, Kebumen district. The sample were 207 people taken by proportional random sampling technique. The study used demographic characteristics questionnaire and ODGJ public stigma questionnaire that modified from the Perceived Stigma of Substance Abuse Scale (PSAS) questionnaire by Luoma (...
Gambaran Stigma Masyarakat pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Jurnal Keperawatan Jiwa
Gangguan jiwa sebagai suatu kondisi dimana seseorang mengalami gangguan dalam perilaku, pikiran, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalani fungsi orang sebagai manusia. Di tengah masyarakat, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) masih mendapatkan perlakuan diskriminatif, stigma dan tersingkir dari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Stigma Masyarakat Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kuantitatif dengan sampel sebanyak 75 orang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampel, yakni dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas oleh peneliti sebelumnya.Hasil penelitian diperoleh dengan distribusi frekuensi yaitu dari 75 responden terdapat 68 orang dengan jumlah presentase (91%) yang memberikan pandangan positif terhadap ODGJ.
2020
Stigma is one of the inhibiting factors in healing people with mental disorders. Many people do not behave well in people with mental disorders and the public does not care about people with mental disorders. Community understanding of mental disorders is very minimal, this causes sufferers to get unpleasant attitudes from the community and from their own families. The aim was to find out the relationship between the stigma of mental disorders and community behavior in people with mental disorders (ODGJ) in the work area of KaryaWanita Community Health Center RW 07 Pekanbaru in 2019. The design of this study was descriptive analytic withaapproach cross sectional with a sample of 68 respondents with criteria that were has been established. The instrument in this study was a questionnaire. The results of this study have a significant relationship between the stigma of mental disorders and community behavior in ODGJ in people's knowledge and attitudes. Knowledge is closely related...
Persepsi Dan Perilaku Masyarakat Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa : Studi Kualitatif
JURNAL KEPERAWATAN, 2022
Background The number of people with mental disorders based on data from the Talaud Islands District Health Office in 2019 was 212 people with mental disorders spread over 15 sub-district out of 19 sub-district. In Indonesia, there are still many inappropriate ways to treat people with mental disorders, for example, wrong behavior and public perception, and high stigma and continues to grow in the community. The purpose of this research is to get an overview of the public’s perception and behavior towards people with mental disorders in Rarange Village Kabaruan District Talaud Islands Regency. This method study uses qualitative research methods with a phenomenological approach. Sampling in this study uses a purposive sampling method involving thirteen participants. Data analysis was used based on the Colaizzi method. The results of the study obtained four themes that are public perceptions related factors that cause mental disorders, negative public perception of people with mental ...
Gambaran Stigma Masyarakat Terhadap Pasien Gangguan Jiwa DI Desa Buku
2020
Gangguan jiwa adalah sindrom pola perilaku individu yang berkaitan dengan suatu gejala penderitaan dan pelemahan didalam satu atau lebih fungsi penting dari manusia, yaitu fungsi psikologik, perilaku, biologik, gaangguan tersebut mempengaruhi hubungan antara dirinya sendiri dan juga masyarakat Stigma yang terus tumbuh dimasyarakat dapat merugikan dan memperburuk bagi yang terkena label sosial ini.Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran stigma masyarakat terhadap pasien gangguan jiwa.Penelitian ini menggunakan kuisioner, untuk mengetahui hasil dari stigma masyarakat terhadap pasien gangguan jiwa. Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil yaitu berjenis kelamin perempuan yang berusia 25-40 tahun ke atas dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Deskriptif, metode deskriptif disini adalah salah satu jenis metode penelitian yang menyajikan gambaran lengkap untuk mendeskripsikan, menjelaskan yang menjadi objek penelitian.