Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Terhadap Penatalaksanaan Hipertensi (original) (raw)

Hubungan Tingkat Pengetahuan Hipertensi Pada Lansia Dengan Kepatuhan Mengikuti Tata Pelaksanaan Hipertensi

Jurnal Nurse

Hypertension is a condition where a person's blood pressure is above the optimal normal limit of 120 mmHg for systolic and 80 mmHg for diastolic. This disease can be categorized as a disease because the patient does not know he has hypertension before checking his blood pressure. This study aims to determine the relationship of knowledge level, hypertensive disease in elderly with elderly compliance in following posyandu elderly in Rawa Buaya Cengkareng, West Jakarta. The design of this study is descriptive correlation with cross sectional approach with a large sample of 73 respondents recruited with random sampling. Data collection using instrument in the form of kuesiner. The data analysis is univariate analysis in the form of frequency distribution and bivariate analysis in the form of different test of two proportions (chi-square). Of the 73 respondents the average age of the elderly between 60-74 years is 79.5%, the most sexes are women 67.1%, the most basic educated elderl...

Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Hipertensi Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi

Jurnal Kebidanan Malahayati, 2021

Background: Hypertension is a persistent increase in blood pressure with systolic pressure above 140 mmHg and diastolic pressure above 90 mmHg. According to WHO, around 972 million people worldwide or 26.4% worldwide suffer from hypertension, this figure is likely to increase to 29.2% in 2025. According to the 2013 Basic Health Research, it is known that the prevalence of hypertension in Indonesia is 25.8% with the highest prevalence in Bangka Belitung at 30.9%, followed by South Kalimantan at 30.8%, East Kalimantan at 29, 6%, and West Java is a province that places the fourth position at 29.4% (Ministry of Health, 2013). Notoatmodjo in 2010 explained that hypertension prevention behavior is an important part that must be considered by avoiding bad habits such as drinking coffee, smoking, irregular exercise, drinking alcohol and eating foods that contain fat. Hypertension can be overcome, one of which is a healthy lifestyle, this can be applied if people with hypertension have suffi...

Hubungan Pengetahuan Ddngan Tingkat Dukungan Keluarga dalam Upaya Mengontrol Hipertensi pada Lansia

Jurnal Keperawatan Galuh

Hipertensi adalah kondisi keadaan dimana tekanan darah systole dan diastole mengalami kenaikan yang melebihi batas normal (tekanan darah systole diatas 140 mmHg dan diastole diatas 90 mmHg. Penyakit hipertensi merupakan the silent disease karena orang sering tidak mengetahui dirinya terkena hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Prevalensi hipertensi yang mreningkat setiap tahun yang masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat dikarenakan kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi. Dukungan keluarga diperlukan dalam mengontrol hipertensi pada lansia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan tingkat dukungan keluarga dalam upaya mengontrol hipertensi pada lansia. Metode penelitian ini adalah kuantitatif yang berjenis deskripsi analitik dengan pengambilan data metode cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga yang memiliki lansia hipertensia di Desa Jambukidul berjumlah 65 keluarga lansia danTehnik p...

Pendidikan Kesehatan Hipertensi pada Lansia

Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

ABSTRAK Prevalensi hipertensi pada lansia di Asia diperkirakan sudah mencapai 8-18% dan di Indonesia sebesar 115 juta penduduk (31,7%). Data Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin didapatkan jumlah lansia sebanyak 107 orang dan lebih dari 50% menderita hipertensi. Tingginya kasus disebabkan kurangnya pengetahuan dan sikap lansia dalam pencegahan hipertensi. Hipertensi yang tidak terkendali akan dapat menimbulnya komplikasi penyakit lain dan kematian. Salah satu penanganan dengan meningkatkan pengetahuan lansia mengenai hipertensi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan pada lansia tentang hipertensiagar meningkatkan derajat kesehatan lansia. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan dengan media audio visual dan leaflet. Hasil yang diperoleh adalah kegiatan pendidikan kesehatan berjalan dan lancar, peserta aktif memberi dan menjawab pertanyaan dan mengikuti kegiatan sampai akhir serta pengetahuan lansia meningkat terkait hipertensi sebesar 8,25....

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Diet Hipertensi Pada Lansia: Literature Review

Jurnal Mitra Kesehatan

Pendahuluan: Lanjut usia merupakan tahap terakhir dari kehidupan, sehingga sangat mudah ditemui masalah kesehatan terutama tekanan darah tinggi yang sering ditemui oleh lansia. Tekanan darah tinggi merupakan masalah bagi lansia. Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan global dan lokal karena disebut “silent killer” karena tekanan darah tinggi dapat berakibat fatal dan seringkali terjadi tanpa tanda atau gejala apapun. Salah satu penyebab meningkatnya jumlah penderita tekanan darah tinggi adalah karena ketidaktahuan lansia yang mengarah pada perilaku tidak sehat, apalagi jika diet hipertensi tidak diikuti dengan benar. Metode: Dilakukannya penelitian ini dengan maksud tujuan dapat mengetahui apakah adanya hubungan pengetahuan terhadap kepatuhan diit hipertensi pada individu lanjut usia. Metode penulisan terdiri dari beberapa artikel dengan tinjauan literatur tentang topik yang dipilih oleh penulis. Basis data yang digunakan untuk mencari artikel adalah Google Scholar dan Pubme...

Upaya Peningkatan Pengetahuan Lansia dengan Hipertensi dalam Menangani Kecemasan dengan Relaksasi Nafas Dalam

Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

ABSTRAK Kemunduran fungsi fisik dan psikologis serta sosial terjadi secara bertahap pada lansia. Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskuler yang banyak diderita lansia dan berangsur lama, sehingga menyebabkan kecemasan, terapi relaksasi nafas dalam secara tidak langsung akan mempengaruhi kecemasan yang dirasakan lansia. Pengabdian masyarakat ini bertujuan agar pengetahuan lansia meningkat dan mampu menangani kecemasan dengan menggunakan relaksasai nafas dalam. Pengadbian masyarakat ini menggunakan metode penyuluhan, latihan dan demonstrasi. Hasil pengukuran kepada 15 lansia yang diberikan edukasi relaksasi nafas dalam menunjukan pre test sebanyak 10 lansia (66%) mempunyai tingkat pengetahuan kurang dalam mengenai penanganan hipertensi. Setelah post test sebanyak 15 orang (100%) mempunyai tingkat pengetahuan baik. Relaksasi nafas dalam mampu menurunkan kecemasan pada lansia penderita hipertensi, dan latihan ini dapat dilaksanakan setiap hari untuk mengatasi kecemasan. Kata Kunci: L...

Meningkatkan Pengetahuan Dan Kesehatan Lansia Tentang Hipertensi Dengan Metode Penyuluhan Kesehatan

Buletin Udayana Mengabdi

Hipertensi merupakan factor resiko utama penyebab penyakit kronis dan kematian. Berdasarkan survey kesehatan rumah tangga, terdapat sebesar 26,3% penderita hipertensi tersebar di seluruh Indonesia. Berdasarkan data WHO dari 100% penderita hipertensi, hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang mendapatkan pengobatan yang baik. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan lansia tentang hipertensi dan meningkatnya kemampuan lansia mencegah komplikasi hipertensi. Mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah kader posyandu lansia di Lingkungan Rancapetir Kabupaten Ciamis. Pengabdian ini diikuti oleh peserta sebanyak 12 orang yakni lansia penderita hipertensi. Metode pengabdian yang dilakukan adalah diantaranya pemeriksaan tekanan darah, ceramah, diskusi dan Tanya jawab. Pengabdian masyarakat berjalan dengan lancar, seluruh peserta berkomitmen untuk menerapkan seluruh anjuran yang diberikan narasumber. Kata Kunci: Lansia, Hipertensi, Stroke

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Hipertensi terhadap Pengetahuan Lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Manisrenggo

Journal of Community Engagement in Health, 2018

Keluarga memiliki peran yang begitu penting bagi lansia yang menderita hipertensi khususnya dalam pemberian diet. Peran tersebut antara lain membimbing dan memecahkan masalah sehingga pemberian diet pada lansia dengan hipertensi dapat dikelola dengan baik oleh keluarga. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan perilaku keluarga dalam pemberian diet hipertensi pada lansia. Faktor-faktornya adalah pengetahuan, sikap, umur, jenis kelamin, pendidikan, ketersediaan fasilitas kesehatan, dan tenaga kesehatan. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis kuantitatif dengan menggunakan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa (a) ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku keluarga dalam pemberian diet hipertensi pada lansia ; (b) ada hubungan antara sikap dengan perilaku keluarga dalam pemberian diet hipertensi pada lansia ; (c) ada hubungan antara umur dengan perilaku keluarga dalam pemberian diet hipertensi pada lansia; (d) tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku keluarga dalam pemberian diet hipertensi pada lansia; (e) tidak ada hubungan antara pendidikan dengan perilaku keluarga dalam pemberian diet hipertensi pada lansia; (f) tidak ada hubungan antara ketersediaan fasilitas kesehatan dengan perilaku keluarga dalam pemberian diet hipertensi pada lansia; (g) tidak ada hubungan antara tenaga kesehatan dengan perilaku keluarga dalam pemberian diet hipertensi pada lansia. Keluarga perlu menyadari tentang pentingnya perannya dalam menjaga atau memantau nutrisi yang diberikan pada lansia dengan hipertensi. Keluarga dan penderita hipertensi harus bekerja sama agar penderita hipertensi patuh menjalani diet rendah garam agar tekanan darah penderita hipertensi dapat terkontrol dengan baik. Pada penelitian ini bahwa tingkat Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan Lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Manisrenggo sebelum kita melakukan penyuluhan pada lansia dari 23 responden memiliki kategori cukup atau 43% dari 23 responden yaitu 10 responden. Namun, setelah kita melakukan penyuluhan tentang pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan lansia mengalami kenaikan dari 43% kategori cukup menjadi 52% memiliki kategori baik yaitu 12 orang.

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Lansia Dengan Pencegahan Hipertensi Di Desa Gotting Sidodadi Kabupaten Asahan

Hipertensi adalah tekanan sistolik 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg atau bila pasien memakai obat anti hipertensi. Tekanan darah tinggi atau hipertensi berarti tekanan (tegangan) yang tinggi dalam arteri (Mansjoer, 2000). Lanjut usia (lansia) merupakan figur tersendiri dalam kaitannya dengan sosial budaya bangsa. Mereka termasuk golongan yang patut dihargai dan dihormati sesuai dengan eksistensinya dalam strata kemasyarakatan, dalam kehidupan sosial nasional, lanjut usia merupakan sumber daya yang dinilai sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman kehidupan yang dimilikinya yang patut dimanfaatkan bagi masyarakat keseluruhan sebagai salah satu hasil pembangunan adalah meningkatkan umur harapan hidup waktu lahir sejalan dengan hal tersebut maka jumlah lanjut usia pun meningkat (Nugroho, 2005). Pengembangan suatu program pembinaan kesehatan lanjut usia dengan strategi pendekatan edukatif melalui institusi pelayanan kesehatan terutama puskesmas dan posyandu lansia (lanjut u...