Pemanfaatan Sampah Organik untuk Produksi Biogas di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Jember dengan Melibatkan Narapidana (original) (raw)
Related papers
Kebutuhan Biologis Narapidana Seumur Hidup DI Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cianjur
JOURNAL JUSTICIABELEN (JJ), 2022
ABSTRAKTujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana perlakuan bagi narapidana seumur hidup serta efektifitas pemberlakuan kebijakan perlakuan tersebut ditinjau dari sudut pandang kebutuhan biologis bagi narapidana seumur hidup. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini dengan pengamatan dan penggalian data berupa wawancara yang dilakukan dengan narapidana terkait. Pelaksanaan perlakuan terhadap narapidana seumur hidup ini merupakan salah satu cara demi tercapainya efektivitas pelaksanaan pembinaan yang diterima. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa efektivitas perlakuan dalam upaya pembinaan narapidana di Lapas Kelas II B Cianjur sudah dilaksanakan namun pelaksanaan perlakuan tersebut masih ada beberapa kekurangan dikarenakan adanya kendala-kendala yang menghambat pelaksanaan kebijakan perlakuan terhadap narapidana seumur hidup dari sisi sosialisasi kebijakan, dan j...
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2021
The use of high inorganic fertilizers in conventional agriculture can affect soil fertility. Efforts to improve land fertility in order to increase land productivity and at the same time increase farmers' income require integrated and sustainable agricultural business development technology. Biochar applied to paddy fields is able to increase organic carbon which can provide nutrients for organisms in the soil that will provide nutrients for plants. Sengon waste in Slateng Village is abundant and has not been utilized, while most of the livelihoods of the Slateng Village residents are farmers. This activity aims to provide training to members of the Harapan Farmers Group and the local Mosque Youth to be able to process sengon waste into biochar. This activity is carried out in several stages, namely socialization and practice. The result of this activity is that participants gain knowledge about processing sengon waste and produce biochar fertilizer that is ready to be applied.
Jurnal Terapan Abdimas, 2017
IbM program aims to establish an independent and environmentally conscious society, creating waste treatment technology based on local resources, increase the knowledge and ability of the partners in the application of appropriate technology to increase awareness of farmer groups and communities in life which is healthy, clean and safe. IbM targets in the program include: (1) each farmer group members can process animal waste into biogas and compost, where the output of this activity is beneficial for the welfare of their farm and family. Their fuel cost to society is shaded by POSDAYA for domestic use, thereby reducing household expenditure. (2) The quality of human resources and independence of farmer groups increased. (3) creating a partnership or partnerships between board and community to form an effective communication so that the work program can be run well. (4) The formation of a society that is healthy, clean and safe as the form has been the achievement of environmental sustainability can minimize environmental damage. The method used in this activity are: (1) training of livestock waste treatment and market waste into compost and biogas, (2) demo and facilitation of making biogas and compost together with farmer groups and the community as a member of Posdaya, (3) extension the importance of a healthy lifestyle, (4) Assistance and guidance to the public on the implementation of healthy lifestyles, (5) Training of leadership (leadership) for the management, (6) Assistance and guidance to the process of the formation process of biogas and compost, (7) Manufacture of biogas installations together with all members of farmer groups and Posdaya (society). The results in this implementation are: (1) Most members MITRA around 80% could be in the process of biogas production (running charging raw material in biogas), (2) Most of the members of farmer groups (Partner) ranges from 80% could be in the process of production management (scheduling, setting raw materials and cooperation in the composting process), (3) manufacture of biogas installations in (partners) have completed 100% and ready for use by partners and can be enjoyed by people around, (4) biogas is already used by partners, namely for lighting public facilities, cooking and lighting mosque, (5) Partners and the community has shown for behavioral changes in waste bins either wet garbage, plastics, organic waste, and livestock manure.
Selaparang, 2022
ABSTRAK Kegiatan pendayagunaan dan mentoring pengolahan limbah organik rumah tangga pada jurnal ini merupakan bentuk tindak lanjut dari kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan sebelumnya (Perwitasari dkk., 2021). Dengan menggunakan metode ringkas yang irit lahan, masyarakat Kelurahan Gebang Putih telah mampu mengolah limbah organik sederhana menjadi kompos siap guna dengan menggunakan EM4 sebagai bioaktivator. Metode yang dikembangkan pada kegiatan pengabdian ini adalah melalui metode mentoring secara online dengan kader PKK yang ada di Kelurahan Gebang Putih, Surabaya. Meski mentoring tidak bisa dilakukan secara langsung, kader PKK bersama perwakilan warga telah berhasil mendayagunakan sampah organik rumah tangga sebagai kompos organik. Kegiatan ini terbukti mampu meningkatkan nilai guna limbah organik menjadi semakin bernilai ekonomis. Warga menjadi lebih hemat karena tak perlu lagi membeli kompos jika ingin bercocok tanam. Harapannya, kelak kompos akan menjadi salah satu peluang ekonomi yang menjanjikan bagi warga Kelurahan Gebang Putih.
2016
Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu dalam upaya pemerataan pengembangan Kota Pasir Pengaraian dan program revitalisasi daerah aliran sungai batang lubuh telah membangun sebuah kawasan Water Front City (WFC). Meningkatnya aktivitas di lokasi WFC selain membawa dampak positif juga membawa dampak negatif yaitu meningkatnya jumlah timbunan sampah. Saat ini penanganan sampah dari aktifitas di Water Front City (WFC) tidak dilakukan dengan baik. Potensi Water Front City (WFC) untuk mengembangkan biogas sangat besar karena jumlah sampah organik dari aktifitas kuliner setiap harinya sebesar 100 kg dan 70%-nya adalah sampah organik. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem yang dapat mengolah sampah organik tersebut menjadi biogas.
2020
Kawasan kecamatan pinggir Kota Jember pada tahun 2018 memiliki kepadatan penduduk rata-rata 1200 jiwa/km2 dengan pekerjaan rutin sebagai petani sapi memiliki masalah dalam pengelolaan kotorannya. Maka akumulasi kotoran sapi yang banyak akan menimbulkan dampak baik dari segi sosial maupun kesehatan. Kesehatan menimbulkan rawan penyakit, dari segi sosial menimbulkan bau, ketidaknyamanan dan lainnya. Solusi yang diberikan adalah merancang biogas skala kecil yang memiliki dua fungsi, yaitu fungsi mengurangi kotoran sapi dan memberikan nilai tambah. Mengurangi kotoran sapi artinya volumenya berkurang dan baunya juga berkurang sehingga potensi menimbulkan penyakit dapat diminimalisir. Adapun nilai tambahnya adalah menghasilkan gas yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk memasak sehingga mengurangi biaya pembelian gas elpiji bagi para petani. Rencana kegiatannya meliputi pembuatan rancangan tabung biogas, pembuatan tabung biogas, pelatihan dan pendampingan, penyerahan bantuan, oprasional ke...
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata
Kawasan kecamatan pinggira Kota Jember pada tahun 2019 memiliki kepadatan penduduk rata- rata 1200 jiwa/km2 dengan pekerjaan rutin sebagai petani sapi memiliki masalah dalam pengelolaan kotorannya. Maka akumulasi kotoran sapi yang banyak akan menimbulkan dampak baik dari segi sosial maupun kesehatan. Kesehatan menimbulkan rawan penyakit, dari segi sosial menimbulkan bau, ketidaknyamanan dan lainnya. Solusi yang diberikan adalah merancang pembuatan pupuk organik bokashi dan biogas skala kecil yang memiliki dua fungsi, yaitu fungsi mengurangi kotoran sapi dan memberikan nilai tambah. Mengurangi kotoran sapi artinya volumenya berkurang dan baunya juga berkurang sehingga potensi menimbulkan penyakit dapat diminimalisir. Adapun nilai tambahnya adalah menghasilkan gas yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk memasak sehingga mengurangi biaya pembelian gas elpiji bagi para petani. Selain itu, manfaat lainnya adalah petani tidak perlu mengeluarkan modal untuk pembelian pupuk kimia (sistesis)...
Pemanfaatan Kembali Sampah Non Organik Untuk Menciptakan Lingkungan Bersih DI Fkip Uda Medan
Jurnal Darma Agung
Penelitian terhadap sampah botol mineral bertujuan untuk memberikan contoh kepada seluruh mahasiswa FKIP UDA, tentang pemanfaatan sampah botol plastik menciptakan barang yang berguna dan layak pakai. Tujuannya adalah untuk meminimalkan risiko sampah plastik, karena plastik tidak terurai dan membutuhkan waktu lama untuk terurai secara alami ke dalam tanah. Barang yang akan dibuat adalah kerajinan tangan berbentuk tong sampah plastik (ToSaPlas). Pelaksanaan kegiatan menggunakan metode observasi, praktikum dan dokumentasi. Observasi diisi dengan meninjau secara langsung lokasi penelitian serta pengumpulan limbah botol plastik kemudian dilanjut dengan pembuatan proposal yang mencakup Materi edukasi untuk produksi ToSaPlas termasuk siapkan bahan baku, alat, dan bahan penolong. Metode praktikum dilaksanakan oleh tim pada saat pembuatan ToSaPlas hingga jadi. Kemudian metode dokumentasi dilaksanakan pada saat observasi dan praktikum sebagai bukti penelitian dilakukan dengan baik. Target lua...
2015
Pondok Pesantren Baiturrahman mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini terlihat dari fasilitas dan siswa yang bertambah. Bertambahnya siswa tidak terlepas dari hal lain yang mengikutinya, yaitu dengan bertambahnya sampah. Sampah tersebut salah satunya adalah sampah organik. Paparan di atas mendorong penulis untuk membahas tulisan ini yang berjudul "Pengolahan Sampah Organik menjadi Kompos melalui Lubang Resapan Biopori di Lingkungan Pondok Pesantren Baiturrahman". Tujuan penelitian ini adalah untuk menambah wawasan tentang pengolahan sampah organik dan mengetahui dampak penggunaan lubang resapan biopori terhadap sampah organik. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, yaitu mencari referensi melalui media informasi, kemudian meneliti perbandingan hasil kompos melalui beberapa lubang resapan biopori sesuai dengan klasifikasiannya. Adapun hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah diketahuinya bahan organik yang layak disebut sebagai kompos sesuai dengan kriterianya.