THE VALIDITY OF STUDENT WORKSHEET PROJECT BASED LEARNING AS AN EFFORT TO APPLY STUDENTS CONSEPTUAL FOR 10th GRADE IN SENIOR HIGH SCHOOL (original) (raw)
Related papers
Inquiry (GI). Penelitian ini berupa quasi experiment dengan rancangan pretest-posttest non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Kendari, Tahun Ajaran 2018/2019. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 1 sebagai kelompok eksperimen yang diajarkan dengan model PjBL dan peserta didik kelas XI MIPA 2, diajar dengan model GI. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial menggunakan program SPSS. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep pada materi sistem ekskresi antara peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran project based learning dengan peserta didik yang diajar dengan model guided inquiry dibuktikan dengan adanya perbedaan nilai ratarata posttest peserta didik dan nilai G-gain pada masing-masing indikator pemahaman konsep, (2) Peserta didik kelas model project based learning memperoleh peningkatan pemahaman konsep yang lebih tinggi secara signifikan dari kelompok peserta didik pada kelas model guided inquiry.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran Project-Based Learning (PjBL) dapat mengembangkan performance dan meningkatkan pemahaman konsep siswa SMP kelas VIII. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan rancangan nonequivalent control group. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karangawen. Sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling, kelas VIII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII H sebagai kelas kontrol. Berdasarkan uji gain, peningkatan performance of group work dan performance of oral presentation pada kelas eksperimen menunjukkan nilai yang lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini diperkuat dengan nilai rata-rata performance of collecting data kelas eksperimen yang lebih tinggi dari kelas kontrol, ditunjukkan oleh . Hasil uji t pihak kanan menunjukkan , artinya pemahaman konsep kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran PjBL dapat mengembangkan performance dan meningkatkan pemahaman konsep siswa SMP kelas VIII.
PENGARUH PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA
ABSTRAK Kemandirian belajar diperlukan bagi mahasiswa dalam mendukung keberhasilan belajarnya. Tidak semua mahasiswa yang memiliki kemandirian belajar yang tinggi. Untuk menumbuhkan kemandirian belajar pada mahasiswa diperlukan suatu model pembelajaran yang inovatif. Dari begitu banyak model pembelajaran inovatif, salah satu yang tepat untuk meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa adalah pembelajaran berbasis proyek (project based learning), karena lebih menekankan pada pendekatan kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks, melibatkan mahasiswa dalam melakukan investigasi pemecahan masalah dan kegiatan bermakna, memberi kesempatan bekerja secara mandiri dalam mengkontruksi pengetahuan, serta menghasikan produk nyata. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan menggunakan kelompok eksperimen dan kontrol. Instrumen yang digunakan adalah transkrip wawancara dan skala kemandirian belajar mahasiswa. Penelitian dilaksanakan di dua kelas reguler angkatan 2014 program studi pendidikan matematika STKIP Siliwangi. Subjek penelitian berjumlah 120 mahasiswa yang terbagi di kelas A1 dan A3. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive, karena penelitian ini diterapkan pada kelas yang mengambil mata kuliah media pembelajaran matematika. Berdasakan analisis data, diperoleh rerata kemandirian belajar mahasiswa kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebesar 2,82 dan 2,70. Rerata pandangan mahasiswa terhadap pembelajaran project based learning sebesar 2,78 besar dari 2,50. Dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar mahasiswa yang memperoleh pembelajaran dengan project based learning lebih baik daripada yang memperoleh pembelajaran dengan metode ekspositori. Siswa memiliki pandangan yang baik tehadap pembelajaran dengan project based learning. Kata Kunci: Kemandirian Belajar, Project Based Learning.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SMA
The goals of less varied learning models lead to low activity and student learning outcomes, so creative and innovative learning models are needed. The aim of the study is to analyze the application of project-based learning models in improving high school students' learning activities. This study is a class action study. The data collection method used is to use the method of literature study. With this, researchers take data and references from trusted journals that help the author in completing the data in the study. The data obtained is then poured in sub-causes so as to explain the formulation of the researcher's problem. So it can be concluded that the application of PjBL learning model can improve the activeness and learning outcomes of high school students. The implication of this research is to gain learning experience related to the skills of applying the scientific method in problem solving and encourage critical thinking patterns for students.
2018
This study aims to produce products in the form of Student Worksheet based on cooperative peer tutors to direct learners in a cooperative learning process through peer tutoring. The development of Student Worksheet based on peer tutors is developed using 4D development, which are define, design, development, and dissemination steps. The subjects of the study were 32 students from each school in West Lampung, namely SMAN 1 Liwa, SMAN 2 Liwa, and SMAN 1 Sukau. Through expert validation test, Student Worksheet based on cooperative peer tutor is very feasible to use with result of feasibility test 87,5% and 92,5%. Through the initial field test the effectiveness of learning shows the average value of the normalized gain of 0.76% with the One-Group Pretest-Posttest Design technique. Meanwhile, the level of learning efficiency showed 1.30% based on time comparison with efficient category> 1 while the attraction based on the questionnaire test with the percentage of attractiveness> 8...
2021
ABSTRAK Elsa Harini, (2021): Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Metode Project Based Learning (PjBL) untuk Pembelajaran Materi Segitiga Kelas VII Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) matematika berbasis metode Project Based Learning (PjBL) yang memenuhi kriteria valid dan praktis pada materi segitiga. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP IT Inayah Ujung Batu, Rokan Hulu, ahli teknologi pendidikan dan ahli materi pembelajaran yang berasal dari dosen, guru mata pelajaran matematika, dan calon doctor pendidikan matematika. Objek penelitian ini adalah LKS berbasis metode Project Based Learning (PjBL) pada materi segitiga. Instrumen pengumpulan data berupa angket. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif dan teknik ana...
ABSTRAK Tujuan: mengetahui pengaruh implementasi model Project Based Learning (PjBL) pada pembelajaran Penjasorkes terhadap kreativitas siswa. Jenis dan desain penelitian: termasuk dalam jenis weak experimental menggunakan the one-group pretest-posttest design. Subjek: 38 siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Plosoklaten kabupaten Kediri terdiri atas 22 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan, usia antara 13-15 tahun. Metode: kreativitas siswa diukur dengan angket kreativitas. Angket diadopsi dari Juliantine (2010) yang menjelaskan bahwa kreativitas disusun dari dua sub-variabel yaitu: kognitif dan afektif. Sub-variabel kognitif terdiri atas lima komponen yaitu: fluiditas, fleksibilitas, orisinilitas, elaborasi, dan evaluasi. Sedangkan sub-variabel afektif terdiri atas lima komponen yaitu: rasa ingin tahu, imajinatif, tertantang oleh kemajemukan, berani mengambil resiko, dan menghargai. Tahapan analisis data dimulai dari deskripsi data, uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov, dan uji beda rata-rata menggunakan uji-t dependent. Taraf signifikansi yang digunakan sebesar 0,05. Hasil: Dengan membandingkan hasil pretest dan posttest tingkat kreativitas siswa maka dapat dijelaskan bahwa tingkat kreativitas siswa tiap komponen mengalami peningkatan setelah mendapatkan treatment berupa model PjBL yaitu: (1) fluiditas: 2,76%; (2) fleksibilitas: 2,66%; (3) orisinilitas: 2,70%; (4) elaborasi: 3,22%; (5) evaluasi: 3,11%; (6) rasa ingin tahu: 12,81%; (7) imajinatif: 3,60%; (8) tertantang oleh kemajemukan: 2,93%; (9) berani mengambil resiko: 8,48%; dan (10) menghargai: 3,62%. Lima komponen pertama (1-5) menyusun sub-variabel kognitif meningkat sebesar 2,89%. Sedangkan lima terakhir (6-10) menyusun sub-variabel afektif meningkat sebesar 4,97%. Dari hasil analisis tersebut didapat peningkatan kreativitas siswa sebesar 3,75%. Rerata nilai kreativitas siswa pada saat pretest sebesar 181,21 dan posttest sebesar 188,00, diuji menggunakan uji-t dependent menghasilkan p value>alpha (0,059 > 0,05). Simpulan: tidak ada pengaruh model PjBL pada pembelajaran Penjasorkes terhadap kreativitas siswa. Akan tetapi pemberian treatment berupa model PjBL dapat meningkatkan kreativitas siswa terutama pada komponen keingintahuan siswa. Kata kunci: model PjBL, Penjasorkes, dan kreativitas siswa