REVIEW TEORI ELIT DARI BUKU S.P. VARMA (original) (raw)
Related papers
Pada bab dua ini penulis akan menjelaskan tentang teori persepsi dan teori elit. Dalam teori persepsi penulis menjelaskan pengertian persepsi, proses terbentuknya persepsi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi. Di teori elit penulis akan menjelaskan tentang pengertian elit, macam-macam elit, dan peran elit. Dua teori tersebut merupakan landasan teori dalam penelitian ini.
ETIKA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF TA'LIM MUTA'ALIM
Daar Al-Mutsaqqaf Ar-Rasyi, 2023
There are so many definitions of science, among them is Idroku Syaiin bi Haqiqotih (knowing something in essence). Knowledge in English is called science or which means knowledge. There are several definitions put forward by Westerners, including "Science is knowledge arranged in a system, especially obtained by observation and testing of facts". Others say that "Science is a systematized knowledge obtained by study, observation, experiment" and even according to Karl Pearson that "Science is the complete and consistent description of facts and experience in the simplest possible terms". According to the KBBI, science is "Knowledge about a field that is arranged systematically according to certain methods that can be used to explain certain phenomena in the field of knowledge
TA BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK EFORM
DIMAS AGUS N, 2020
1. Definisi Pajak Berdasarkan UU KUP Pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa pengertian Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Menurut Soemitro (dalam Halim, 2014) menjelaskan bahwa, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang (dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik (kontrapretasi) yang langsung dapat ditunjuk dan yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum". Menurut Sukardji (2003:8) dari pengertian-pengertian diatas, maka dapat dirumuskan ciri yang melekat pada pengertian pajak, yaitu : a. Pajak dipungut oleh Negara (pemerintah pusat maupun pemerintah daerah), berdasarkan kekuatan Undang-Undang serta aturan pelaksanaannya. b. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontra pretasi individu oleh pemerintah atau tidak ada hubungan langsung antara jumlah secara umum merupakan kontra pretasi dari Negara.
STUDI KRITIS ATAS TEORI TARJAMAH ALQUR'AN DALAM 'ULUM ALQUR'AN
Abstrak Sejarah Alqur'an telah memperlihatkan begitu banyak karya terjemahan ke dalam sejumlah bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Meskipun keberadaan dan peran terjemahan di masyarakat tidak bisa dinafikan, tapi diskusi teoretis terhadapnya di bawah payung 'Ulum Alqur'an masih terbilang ambigu. Paper ini berupaya untuk menggambarkan perdebatan teoretis terhadap tema tarjamat Alqur'an dan mengujinya dengan terjemahan Alqur'an yang telah ada di Indonesia. Argumen yang dijadikan landasan adalah bahwa teori tarjamah Alqur'an dalam 'Ulum Alqur'an memiliki beberapa persoalan: Pertama, tidak operatifnya kategorisasi harfiyyah dan tafsiriyyah; kedua, terminologi tarjamah menjadi meaningless; dan ketiga, adanya hubungan yang rumit antara konsep terjemahan dan tafsir. Problem ini berakar dari keketatan dalam makna tarjamah dan beban teologis untuk menekankan i'jaz Alquran. Untuk itu diperlukan perluasan makna tarjamah sebagai solusi alternatifnya. Abstract History of the Qur'an has showed numbers of its translations into various languages, including Indonesian Language. Even the existence and the roles of translations in society are evidently needed, but its theoretical discourse within the field of 'Ulum Alqur'an is still ambiguous. This paper attempts to describe the theoretical debate in Qur'anic translation and examine it through the existed Qur'anic translation in Indonesia. The basic argument built is that the theory of tarjamah Alqur'an within 'Ulum Alqur'an has several theoretical problems: first, the categorization of harfiyyah and tafsiriyyah are not clearly operative; second, the terminology of tarjamah is implied to be meaningless; and third, there is no clear-cut concept of tarjamah dan tafsir. This problem rose from the stringency in the meaning of tarjamah and theological burden to emphasize i'jiz of the Qur'an. Hereby, widening the meaning of tarjamah as an alternative solution is needed.
Ada beberapa macam teori belajar, masing masing teori dapat diterapkan sesuai dengan tujuan pembalajaran masing-masing yang ingin dicapai. Untuk lebih tahu apa saja teori belajar tersebut, simak resume berikut ini