Implementasi Pengendalian Kualitas pada Proses Pengeringan Teh Hitam (Orthodox) Menggunakan Metode Six Sigma (DMAIC) (Studi Kasus : PT. XY) (original) (raw)
Related papers
Jurnal Kalibrasi
Tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk bisa mengetahui bagaimana meningkatkan kualitas yang dibutuhkan dalam pengolahan teh hitam orthodoks, mengetahui faktor penyebab paling dominan terhadap kecacatan pada proses produksi teh hitam orthodoks. Pendekatan permasalahan yang akan digunakan adalah metode Six Sigma yaitu dengan melalui lima tahap analisis, yaitu, define, measure, analyze, improve, dan control (DMAIC). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tiga jenis kecacatan telah di identifikasi selama proses pengolahan teh hitam ortodoks, yaitu cacat teh nyeupan, teh over pelayuan dan teh terkontaminasi. Hasil berdasarkan dari metode borda, telah di dapatkan beberapa faktor penyebab yang sangat besar pengaruhnya terhadap terjadinya kecacatan teh terkontaminasi adalah disebabkan oleh faktor manusia dan faktor mesin. Sehingga penyebab cacat dapat diprioritaskan dengan pendekatan menggunakan alat bantu yaitu metode failure mode and effect analysis (FMEA). FMEA digunakan agar dapat...
Pengendalian Kualitas pada Proses Pengolahan Teh Hijau Menggunakan Metode Lean Six Sigma
2023
Green tea is produced by deactivating polyphenol oxidase enzymes in tea leaves at temperatures ranging from 90 to 110 °C. The quality of green tea is influenced by the quality of the shoots used during tea processing. The study conducted an analysis of the raw material quality for harvested tea shoots using the PMS method, while the resulting product quality was assessed based on grading and organoleptic properties. This research employed the lean six sigma method to examine the quality parameters of the products and identify waste in the green tea processing at the PPTK Gambung Green Tea Factory. The study also proposed quality control enhancements for green tea. By utilizing the DMAI stages of the lean six sigma method, the study identified problems and their causes in the green tea processing. The parameters of the study focused on the processing techniques and the resulting products. The findings revealed a higher proportion of secondgrade (Jikeng) tea compared to other grades. It was determined that high-quality green tea should possess a greater composition of pekoe grade. The green tea product met the requirements specified by the green tea SNI (Indonesian National Standard) in terms of water content, appearance of dry green tea, liquor water, and infused leaves. Non-conformities in the stalk grade indicated issues related to raw materials, machinery, labor, and the environment. Waste in the form of defects and waiting time resulted from factors such as raw materials, machinery, methods, and labor. Improvements in quality control are necessary to enhance the quality of green tea products and minimize waste during the green tea processing.
2017
UKM Putra Ridhlo merupakan salah satu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang terletak di Jalan Sanan No. 46 Kota Malang yang memproduksi keripik tempe dalam kemasan 100 gr. Produk keripik tempe yang dihasilkan UKM Putra Ridhlo pada saat ini masih mengalami permasalahan dalam hal kualitas, antara lain bentuk keripik tempe yang tidak bulat penuh, warna keripik tempe yang coklat kehitaman atau gosong, dan kerenyahannya berkurang disebabkan kemasan yang kurang tertutup rapat. Penelitian ini bertujuan mengetahui kapabilitas proses perajangan, penggorengan dan pengemasan pada produk keripik tempe serta menentukan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan produk keripik tempe pada tahapan proses perajangan, penggorengan dan pengemasan. Penelitian ini menggunakan metode six sigma. Six sigma merupakan pemecahan masalah yang menggunakan data, pengukuran dan statistik untuk mengidentifikasi beberapa faktor penting yang mengurangi limbah dan cacat produk. Penerapan six sigma dalam pen...
TEKNOTAN
Peningkatan jumlah konsumsi teh di dunia mendorong perkembangan produksi pengolahan teh yang berada di Indonesia untuk mampu bersaing di pasar internasional. Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai jual dan daya saing suatu produk yaitu kualitas produk yang dihasilkan. PTPN IV Unit Tobasari sebagai salah satu industri pengolahan teh hitam yang berada di Kabupaten Simalungun masih menemukan produk cacat dalam proses produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan pengendalian mutu produk teh hitam yang selama ini dilakukan oleh PTPN IV Unit Tobasari, mengidentifikasi faktor penyebab penyimpangan mutu produk dan memberikan tindakan korektif atau usulan perbaikan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Statistical Quality Control (SQC) dengan menggunakan alat bantu data statistik. Pengolahan data dilakukan menggunakan teknik analisis deskriptif yang dapat dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan kondisi penelitian berdasarkan fakta. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) pengendalian kualitas dilakukan pada pendekatan penerimaan bahan baku, proses produksi dan pendekatan produk akhir tetapi hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat produk yang masih berada di luar batas kendali statistik; (2) faktor-faktor penyebab penyimpangan mutu teh hitam adalah faktor manusia, faktor bahan baku, faktor metode, faktor mesin dan faktor lingkungan; (3) Tindakan korektif atau usulan perbaikan yang dapat dilakukan yaitu peningkatan kualitas bahan baku, peningkatan kemampuan kerja, perbaikan metode, dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.
2014
Drying process was one of the CCP (Critical Control Point) in black tea manufacturing process.The purpose of this study were determining the sigma value of drying process on black tea manufacture determining the factors causing the process deviations and providing recommendation of priority improvement to reduce defects in the drying process in PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Wonosari, Lawang. Measurements were performed by using the method of six sigma (define, measure and analyze) and FMEA (Failure Modes and Effects Analysis). The research result showed that the six sigma level in short-term process capability was 2.28 and the six sigma level in long term process capability was 2.41. Thesesigma value levelwere considered to be good for the company in Indonesia, because these value were over of 2 sigma which was standard sigma value in Indonesia. Factors causing deviations of drying process are methods, machine and the environment.The priority for improvement was carried out...
Jurnal Teknik Industri Terintegrasi, 2023
This study aims to determine the causes of defects in Kretek cigarettes at PT. XYZ, and how to minimize defects in Kretek cigarettes using the DMAIC approach at PT. XYZ. Data analysis was performed using the six sigma concept, which includes DMAIC. The research results are (1) the causes of defects or defects consist of 4 factors: humans, methods, materials, and the environment. The human factor is that operators leave the machine during production fatigue and lack concentration. The method factor is not checking raw materials and the lack of instructions. Material factors include raw materials or materials of poor quality with the category of non-sticky glue and dislodged filters, and for environmental factors, there is engine noise and ambient temperature. (2) The results of the analysis of the DPMO Sigma Quality Level and Process Capability values for cigarette stick products with an attribute defect in the form of nonsticky glue produce an average DPMO value of 550716.8432 with a sigma level of 1.38. In contrast, the attribute defect in the form of Dislodged Filters produces an average DPMO value of 234511.2977 with a sigma level of 2.23. These results are categorized as low process capability, so their performance needs to be improved. Thus, recommendations for appropriate corrective actions are given, namely by providing training and training to workers. They offer directions in strengthening SOPs for checking raw materials, improving the quality standards of raw materials received, and equipping workers with equipment such as masks and ear plugs as well as higher concentrations during the production process so that defects can be minimized.
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI, 2015
Proses Produksi umumnya yang menekankan pada kualitas akan menghasilkan output yang baik andavoid inefisiensi, biaya kualitas yang buruk menjadi lebih rendah dan harga produk menanbecame lebih kompetitif. Semen Baturaja Perusahaan Palembang adalah salah satu perusahaan yang memproduksi Portland Jenis semen 1 (untuk semua pengguna) di mana berat produk (semen) adalah parameter yang diukur dalam cointrolling dan meningkatkan kualitas semen di perusahaan itu. Dalam penelitian ini, produk pengamat penulis (semen) rekan yang diadakan di perusahaan itu, dari data, write simulasi penerapan six sigma "DMAIC" Metode berdasarkan pengukuran manual di rotarypacker saya menunjukkan bahwa 2.19-sigma dengan nilai DPMO adalah 242,588 dan rotary packer II menunjukkan bahwa 1,63-sigma dengan nilai DPMO adalah 447,172 saat menggunakan enam sigma Kalkulator www. Spcwizard.com di packer rotary saya menunjukkan bahwa 2,2-sigma dengan nilai DPMO adalah 241,96 dan rotary packer II sho 1.6 sigm dengan nilai DPMO adalah 460,172. Penerapan metode six sigma menunjukkan bahwa adalah rata-rata perubahan vlue 1,5 sigma dari data, dapat dilihat dari paket berat semen dari batas kontrol, dalam kesimpulan enam sigma metode "DMAIC" efektif bagi perusahaan yang berkualitas baik produk mereka. Kata Kunci: Kualitas, Simulasi, Sigma, DMAIC, dan DPMO. Abstrak: The Production process generally that emphasize on the quality will produce good output andavoid inefficiency, cost of poor quality become lower and the price of product menanbecame more competitive. Semen Baturaja Company Palembang is one of company that produce Portland cement type 1 (for all user) in which the weight of product (cement) is a parameter that is measured in cointrolling and improving of cement quality in that company. In the research, the writer observers product (cement) counterpart that is held in that company, from the data, the write simulated the application of six sigma "DMAIC" method based on manual measurement at rotarypacker I shows that 2.19-sigma with DPMO value is 242.588 and rotary packer II shows that 1.63-sigma with DPMO value is 447.172 while using six sigma Calculator www. Spcwizard.com at rotary packer I shows that 2.2sigma with DPMO value is 241.96 and rotary packer II is sho 1.6-sigm with DPMO value is 460.172. The application of six sigma method show that is a change average vlue 1.5-sigma from the data, it can be seen of cement package weight are out of control limits, in conclusion the six sigma "DMAIC" method is effective for companies that good quality of their product.
2021
PT. XYZ is a manufacturing company that produces various aluminum products, such as truss, battens, hollow and galvalume. In order to improve and control product quality and minimize product defects, the first step that companies need to do is to find the root of any problems regarding product quality that do not meet specifications. In this study, an analysis of hollow product quality control was carried out using the six sigma method under DMAIC (define, measure, analyze, improve, control) stages to reduce defective products. Six sigma is a quality control method that pays more attention to the creation of high quality products with the smallest possible defect rate. The results showed that there were three types of product defects, namely detached clamp, eroded material and some wavy parts. From the DPMO and sigma calculation of hollow product, it is known that the average level of DPMO is 20,615 and sigma value is 3.6. Kata kunci: six sigma, DMAIC, defective product, quality con...
Usulan Perbaikan Kualitas Produk Tube dengan Metode Six Sigma DMAIC di Pabrik Skin
Artikel ini menggambarkan bagaimana aplikasi metode Six Sigma digunakan untuk melakukan perbaikan kualitas pada perusahaan manufaktur yang memproduksi produk kosmetik. Pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) dipakai untuk menganalisis dan melakukan perbaikan produk tube di Pabrik Skin PT. Unilever Indonesia. Dimana dalam pengoperasiannya perusahaan tidak lepas dari masalah pengendalian kualitas, dan salah satu yang dihadapi saat ini adalah mengenai tingkat defect yang tinggi pada produk Pond’s WB Cream 20 gr jenis tube yang melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan, dengan persentase cacat mencapai 8,00% pada tahun 2010 dan 6,16% pada tahun 2011, sedangkan perusahaan menetapakan batas cacat tidak boleh lebih dari 0,33%, sehingga perlu ada upaya peningkatan kualitas produk dengan cara mengurangi cacat dan mengidentifikasi faktor - faktor penyebab cacat. Melalui pendekatan DMAIC dan bantuan aplikasi Minitab 14, hasil penelitian menunjukan bahwa kapabilitas proses variansi defective sebesar 98.91%, variansi berat Cp 0.96 dan Cpk 0.79, pengukuran kinerja atribut DPMO 1092 dengan level sigma 4.56, pengukuran kinerja variabel DPMO 38396.5 dengan level sigma 3.27. Hasil identifikasi CTQ tertinggi adalah underweight, bocor top seal dan tube scratch dengan persentase cacat 43.25%, 27.54% dan 9.58% yang disebabkan faktor mesin, material dan manusia. Hasil analisis FMEA tertinggi terletak pada material dan mesin dengan bobot RPN 225 dan hasil perbaikan yang dilakukan ditunjukkan dengan simulasi peningkatan hingga level sigma 5.20σ dan DPMO 109.16 atau sebesar 0.11% defect pada target perusahaan 0.33% defect.
2016
Penggunaan kayu dalam kehidupan manusia telah ada sejak dahulu. Fungsi kayu sangat beragam dan digunakan untuk berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari. Kayu merupakan komponen terpenting dalam pembangunan perumahan dan gedung-gedung lainnya di Indonesia. PD Wonoagung Sejahtera merupakan salah satu perusahaan kayu di Kabupaten Gresik. Tingginya jumlah industri pengolahan kayu di Kabupaten Gresik menimbulkan persaingan ketat sehingga perusahaan memerlukan cara untuk dapat bertahan dan bersaing dengan lainnya di pasaran, salah satunya yakni memberikan jaminan kualitas kayu yang terbaik kepada konsumen sehingga diperlukan suatu penanganan khusus dalam hal pengendalian kualitas. Tujuan penelitian ini adalah menentukan nilai sigma di PD. Wonoagung Sejahtera dalam menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi, mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan volume kayu di luar spesifikasi atau terjadi defect dari produk yang dihasilkan, dan menentukan usulan perbaikan prioritas untu...