Analisis Pengendalian Kualitas Proses Produksi Keripik Tempe Menggunakan Metode Six Sigma (Studi Kasus di UKM Putra Ridhlo Sanan, Malang) (original) (raw)

Penentuan Karakteristik Produk Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam Perencanaan Pengembangan Produk Keripik Tempe. ( Studi Kasus DI Industri Keripik Tempe ”Abadi” Malang )

2012

The objectives of this research are to determine the product characteristics that will meet to satisfy of costumer and know customer satisfaction level due to change in redesign of tempe crackers. The method that in used are Kano method. The Kano model of costumer satisfaction classifies product characteristic based on costumer perceiving and their influencing on costumer satisfaction.The results in this research showed that four characteristics of product would have highly significant influencing on the satisfaction and unsatisfaction of the costumers, there are presentation of product figure at packaging material, at a level of IBT 0.87 and IWT -0.93, texture of product sowed with celery leaves at a level of IBT 0.85 and IWT -0.90, tempe crackers with curry sense at a level of IBT 0.85 and IWT -0.81, and tempe crackers with round shape at a level of IBT 0.63 and IWT -0.72 Keywords: model Kano, Sample, Product Characteristics

Implementasi Pengendalian Kualitas pada Proses Pengeringan Teh Hitam (Orthodox) Menggunakan Metode Six Sigma (DMAIC) (Studi Kasus : PT. XY)

Jurnal Surya Teknika

Proses pengeringan merupakan salah satu Critical Control Point (CCP) yang terdapat dalam rangkaian proses produksi teh hitam (Orthodox). Kurang maksimalnya proses pengeringan teh hitam dapat menyebabkan kualitas bubuk kering yang tidak sesuai dengan standar. Permasalahan yang ditemukan pada proses pengeringan PT. XY adalah ditemukannya bubuk teh yang mengalami penyimpangan yang harus di rework karena kadar air yang terkandung tidak memenuhi standar perusahaan (3 - 4%). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai sigma yang terdapat pada proses pengeringan dan faktor penyebab terjadinya penyimpangan pada bubuk teh hasil pengeringan serta menentukan alternatif solusi yang diprioritaskan untuk mengatasi penyebab penyimpangan tersebut. Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja pada proses pengeringan dilakukan dengan menggunakan metode Six Sigma (DMAIC), sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis prioritas perbaikan adalah Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil pe...

Penguatan Aspek Manajemen Produksi dan Kualitas Tempe Pada UKM Tempe

JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)

Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Bakalankrajan Kecamatan Sukun Kota Malang. Mitra dari kegiatan PKM ini adalah UKM tempe “Londho”. Masalah yang terjadi di mitra adalah usaha belum membuat standart prosedur produksi yang jelas. Sehingga terkadang kualitas tempe tidak terjaga. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan manajemen produksi dan kualitas usaha pada industri tempe di Kelurahan Bakalankrajan Kecamatan Sukun Kota Malang. Metode pelaksanaan kegiatan ini melalui Participatory Rural Apprasial (PRA). Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan pelatihan dan pendampingan manajemen produksi dan kualitas usaha pada industri tempe. Pelatihan diberikan kepada 10 peserta. Materi yang disampaikan pada kegiatan tersebut adalah memberikan gambaran tahapan proses produksi yang baik dan lama proses perebusan kedelai untuk mendapatkan kualitas tempe yang baik.Kesuksesan PKM diukurmelalui peningkatan pengetahuan mitra tentang manajemen produksi dan kualitas usaha pada industri tempe. Hasil pelat...

Peningkatan Produktivitas dengan Relayout Area Produksi di UKM Keripik Tempe (Studi Kasus di UKM Suka Nicky, Banjarnegara)

JIA (Jurnal Ilmiah Agribisnis) : Jurnal Agribisnis dan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, 2020

SMEs are required to continue to make continuous improvements to increase productivity. One alternative that can be done is to re-layout the facilities and production areas. The main purpose of this research is to identify an increase in productivity with the proposed re-layout. Layout planning is carried out using the ARC (Activity Relations Chart) approach, the area requirements of each production facility, and the limitations of SMEs. From the results of the research conducted from January until March 2020, it is known that the proposed re-layout can improve material handling efficiency in Suka Nicky. Originally 219.75 meters which were taken in 148.5 minutes turned into 194.65 meters with a time of 117.5 minutes. With the decrease in distance and material handling time, the hope is that it can reduce the operational costs of SMEs.

Analisis Penerapan Good Manufacturing Practices Dan Sanitation Standard Operating Procedure Pada Produksi Kripik Tempe

Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri, 2021

Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri patogen oportunistik yang dapat menyebabkan berbagai infeksi nosokomial seperti pneumonia, bakteremia, dan infeksi saluran kemih. Bakteri ini dapat membentuk biofilm, sehingga memudahkan terjadinya resistensi terhadap antibiotik. Kayu manis (Cinnamomum burmannii) merupakan rempah-rempah asli Indonesia yang memiliki kandungan antibiofilm seperti flavonoid, tanin, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektivitas ekstrak etanol daun kayu manis dalam menghambat pembentukan biofilm pada Klebsiella pneumoniae secara in vitro. Metode yang digunakan adalah metode tabung. Hasil dari metode tabung didokumentasikan dan dikuantifikasi menjadi Mean Gray Value (MGV) pada Adobe Photoshop CS6. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan MGV yang semakin meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi ekstrak daun kayu manis yang menunjukkan adanya hambatan pembentukan biofilm pada Klebsiella pneumoniae. Kadar Hambat Biofilm Minimal (KHBM) pada penelitian ini didapatkan pada konsentrasi 37,5%. Uji Oneway ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara rerata tiap kelompok (p=0,000) dan uji korelasi Pearson menunjukkan korelasi yang sangat kuat dan signifikan (r=0,841; p=0,000). Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak etanol daun kayu manis dapat menghambat pembentukan biofilm pada Klebsiella pneumoniae secara in vitro.

Strategi Pemasaran Keripik Tempe Sanan DI Kota Malang Berdasarkan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp)

Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 2020

A good marketing strategy needs to be applied in Tempe chips business. The purpose of this investigation is how the business description Tempe chips business & determine an effective marketing strategy based on the Analytical Hierarchy Process (AHP) business criteria on costs, sales value and profits. This method utilized a random sampling method with several samples studied by 23 industries. Analytical Hierarchy Process (AHP) is applied to determine between alternative kiosk strategies and consignment. The result showed that the more effective strategy was using its kiosk. Analytical Hierarchy Process analysis results produce a value of less than 1, means that the effect of CR <0.1 is a consistent assessment. The calculation at the Eigen stage provides 1 and continues for the Lamda Max calculation of 2.354 and the CI of -0.332 and continues at the final count. The final result of the calculation of CR = -1,662. So it arguably to be consistent. The perfect strategy choice is the ...

Analisis Pengendalian Kualitas Proses Produksi Kue Lapis Kukus Surabaya Berdasarkan Metode Six Sigma

STATISTIKA: Journal of Theoretical Statistics and Its Applications

Salah satu kue yang cukup dikenal dan ramai di Surabaya saat ini adalah kue Lapis Kukus Surabaya yang diproduksi oleh CV. Alam Boga Raya. Agar tetap bertahan dan tumbuh menjadi perusahaan industri yang besar CV. Alam Boga Raya perlu memperhatikan kualitas produksi dengan selalu menekan jumlah cacat produk menuju zero defect. Salah satu metode yang bisa digunakan untuk mengendalikan kualitas produksi atau quality control adalah metode Six Sigma. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas produksi dengan menggunakan metode Six Sigma yang terdiri dari tahap Define, Measure, Analyze, Improve and Control (DMAIC). Metode tersebut digunakan untuk menentukan arus produksi, melakukan pengukuran terkait proses produksi, menganalisis jenis kecacatan, menentukan faktor penyebab cacat dan melakukan usulan perbaikan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah empat kategori cacat produk yaitu kue pendek, kue rapuh, kue pisah dan kue mentah. Penelitian ini menggunakan data sekun...

Peningkatan Kapasitas Proses Produksi UKM Keripik Tempe Melalui Implementasi Mesin Pemotongan Tempe

Soliditas, 2022

Produk kripik tempe telah menjadi salah satu penghasilan masyarakat untuk menopang kebutuhan keluarganya seperti di wilayah Kota Malang. Diantara perajin kripik tempe di Kelurahan Purwantoro (Sanan) adalah perajin kripik tempe Bapak Irfan Rosyidi. Perajin kripik tempe tersebut dalam katergori usaha skala rumah tangga yang mengandalkan produksinya menggunakan peralatan yang masih manual dan pengelolaannya masih tradisional sehingga perkembangan usaha belum maksimal. Selain itu pemasarannya masih bersifat lokal yaitu mengandalkan toko oleh-oleh. Dengan kondisi itu kemampuan produksinya terbatas dan pemasarannya belum maksimal, karena potensi pasar di Indonesia sangat luas. Karena itu kegiatan ini mengusulkan peningkatan produktiviktas perajin tempe skala rumah tangga di Kota Malang dengan para perajin tersebut sebagai mitra. Persoalan prioritas yang disepakati untuk diselesaikan adalah pada aspek produksi yaitu proses fermentasi tempe yang mengandalkan kondisi lingkungan terbuka, proses pengirisan yang manual sehingga hasilnya kurang konsisten dan menguras tenaga, dan proses penirisan yang konvensional; pada aspek manajerial belum adanya pencatatan keuangan sehingga perkembangan usaha sulit dipantau serta pemasaran masih terbatas terutama melalui toko oleh-oleh.