Pengaruh Self Management Terhadap Tekanan Darah Lansia Yang Mengalami Hipertensi (original) (raw)
Related papers
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 2019
Hypertension is heart disease that a life threatening and known as the silent killer. Right care was needed to control blood pressure in patients with hypertension to prevent further complications. This purpose determined the experience of elderly hypertension in daily self-care. The research design used a qualitative descriptive approach with participants in elderly hypertension patient and village midwives. Data collection had done by semi structured interviews, observations and field notes. Creswell's content analysis method was used to develop themes. The validity of the data used triangulation and member check. The results showed that the actions taken in an effort to self-care were to reduce salty eating, not drink coffee, and walk to refresh the mind and avoid stress and check blood pressure to the nearest midwife or auxiliary health center. Hypertension patients can treat themselves well to control of blood pressure to prevent complications. The surrounding community can...
Hubungan Self Management dengan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi di Wilayah Puskesmas Kartasura
Manuju, 2023
The elderly is a group that is vulnerable to chronic diseases. One of the chronic diseases experienced by the elderly is hypertension. Hypertension can lead to various complications if not properly controlled. Self-management is self-care aimed at changing lifestyles such as monitoring blood pressure, eating healthy food and maintaining body weight, and taking regular medication can help control blood pressure. Low levels of self-management are often found in elderly people with hypertension. The purpose of this study was to determine the relationship between self-management and blood pressure in elderly hypertensives. The research method used is correlational descriptive quantitative research with a cross sectional approach. The respondents of this study were 94 elderlies from the elderly population with hypertension in the Kartasura Health Center area, with a total of 1340 elderly. The sampling technique used is proportional random sampling. The measuring instrument used in this study was the HSMBQ questionnaire or (Hypertension Self Management Behavior Questionnaire) as a measure of self management and a digital sphygmomanometer as a measure of blood pressure. Data analysis was used with univariate analysis and bivariate analysis with a correlation test of significance level α. = 0.05. The results of the study showed that most of the elderly had good self-management, namely 48 elderly (51.1%), 31 elderly (33%) with sufficient self-management and 15 elderly (16%) with poor self-management. And the elderly with controlled blood pressure were 48 people (51.1%) and blood pressure was not controlled as many as 46 people (48.9%). The results of the correlation test between self-management and hypertension elderly blood pressure obtained p value = 0.000 (< α = 0.05). The conclusion from this study is that there is a relationship between self-management and blood pressure in the elderly with hypertension in the Kartasura Health Center area.
Hubungan antara Self Efficacy dan Self Care Behavior pada Lansia dengan Hipertensi
2020
Background: The incidence of hypertension in the elderly continues to increase every year and the problems that often occur in elderly hypertension are non-compliance with therapy or treatment, lifestyle changes, self care behavior that is less than optimal and the complications due to hypertension. This is influenced by beliefs (self-efficacy) that the elderly have to change their behavior, which is self care behavior which is not good. Purpose: to observe the relationship between self efficacy and self care behavior in the elderly with hypertension. Method: This study used a descriptive correlation design with a cross sectional approach. Overall, the samples obtained were 252 elderly with hypertension in the Surabaya Public Health Center area through cluster random sampling. Data were analyzed using the Spearman Rank test. Results: The elderly with hypertension have a self efficacy of 40.9% in the low category and 59.1% in the good category and have a self care behavior of 31.7% i...
Karakteristik Perilaku Manajemen Perawatan Diri Hipertensi pada Lansia di Daerah Rural
Nursing Sciences Journal, 2023
Pengendalian yang tepat terutama dalam manajemen perawatan diri hipertensi pada lansia dapat mencegah terjadinya komplikasi yang tidak diinginkan. Tujuan penelitian yakni mengidentifikasi karakteristik perilaku manajemen perawatan diri hipertensi. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan besar sampel yakni 150 dari 240 lansia dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Jenggawah, Jember, Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Juni 2023. Quota sampling digunakan dalam penentuan sampel pada penelitian ini. Usia lansia ≥ 60 tahun, terdaftar dan rutin dalam posyandu lansia, penderita hipertensi, serta berkenan mengikuti kegiatan penelitian merupakan kriteria inklusi penelitian ini. Variabel yang diteliti yakni perilaku manajemen perawatan diri hipertensi. Instrumen penelitian menggunakan Hypertension Self-Management Behavior Questionnaire (HSBMQ). Analisa univariat dilakukan menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa lansia dengan hipertensi cukup baik dalam hal integrasi diri (48%), regulasi diri (56%), interaksi dengan tenaga kesehatan (73,3%), monitoring tekanan darah (68%), dan kepatuhan dalam pengobatannya (45,3%). Lansia dengan hipertensi sebaiknya mampu meningkatkan implementasi dalam gaya hidup sehat, mengenali dengan baik tanda gejala hipertensi beserta tindakan yang tepat untuk mengatasinya, berdiskusi dengan tenaga kesehatan terkait rencana tindakan mengatasi hipertensi yang diderita, memonitoring tekanan darah secara rutin, serta mematuhi pengobatan yang dianjurkan.
Pengaruh Pelatihan Efikasi Diri terhadap Tekanan Darah Lansia Hipertensi
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 2020
Banyak lansia hipertensi dalam perawatan dirinya tidak dapat mengendalikan tekanan darah. Berbagai upaya telah dilakukan, seperti pelatihan efikasi diri. Model pelatihan efikasi diri yang terdiri dari aspek kognisi, motivasi, afeksi dan seleksi dilaksanakan selama 12 sesi. Penelitian ini menggunakan metode Quasi eksperiment with control grup, melibatkan masing-masing 38 orang pada kelompok intervensi kontrol. Setelah kegiatan pelatihan efikasi diri, pada kelompok intervensi, ada perbedaan rerata tekanan darah sistolik (p-value 0,00), diastolic (0,00); Pada kelompok kontrol, tidak ada perbedaan rerata tekanan darah sistolik (0,36), diastolik (0,8); Pelatihan efikasi diri berpengaruh terhadap tekanan darah sistolik (0,01) namun tidak berpengaruh pada diastolik (0,07). Penelitian merekomendasikan agar perawat dapat melakukan pelatihan efikasi diri untuk membantu mengatasi masalah pada lansia hipertensi. Kata kunci: lansia hipertensi, pelatihan efikasi diri, tekanan darah
2016
Kesimpulan 1. Berdasarkan data yang ada didapatkan mayoritas lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Sisir Kota Batu memiliki tingkat self management yang tinggi. 2. Berdasarkan data yang ada didapatkan bahwa mayoritas lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Sisir Kota Batu memiliki tekanan darah yang stabil dan terkontrol. 3. Terdapat hubungan antara self management dengan kestabilan tekanan darah pada penderita hipertensi di Posyandu Lansia Kelurahan Sisir Kota Batu. 7.2 Saran 1. Tenaga Kesehatan Bagi tenaga kesehatan, khususnya perawat di Puskesmas Sisir Kota Batu yang berperan sebagai edukator pada lansia dengan hipertensi hendaknya memberikan informasi, edukasi dan motivasi terkait untuk meningkatkan self management dalam program perawatan maupun pengobatan khususnya dalam melaksanakan pengontrolan tekanan darah untuk hipertensi, dengan adanya motivasi dari dalam diri akan mendorong lansia untuk berusaha mengubah atau mempertahankan pola hidup sehatnya sehingga tekanan darah dapat teta...
Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi
2020
Abstrak. Lansia merupakan kelompok usia yang rentan akan masalah kesehatan. Pertambahan usia pada lansia mengakibatkan sistem dan fungsi mengalami penurunan. Penurunan ini mengakibatkan munculnya penyakit tidak menular salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi merupakan tekanan darah yang melebihi nilai dari 140 mmHg dan 90 mmHg dengan pengukuran berulang saat seseorang dalam kondisi istirahat. Peran yang dapat perawat berikan dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberdayakan masyarakat sekitar, dalam hal ini adalah memberdayakan kemandirian lansia. Salah satu pemberdayaan yang dapat dilakukan adalah dengan membentuk terapi kelompok yaitu self-help group (SHG). Metode dalam penelitian ini adalah quasi-experiment dengan bentuk rancangan pre-post test with control group. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 47 orang. Metode SHG diberikan dalam 3 sesi selama 3 minggu. Materi yang diberikan berupa konsep SHG, p...
Persepsi Lansia Hipertensi Dan Perilaku Kesehatannya
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 2020
ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu penyumbang terbesar penyebab kematian di dunia dan menjadi masalah kesehatan public utama di seluruh dunia. Peningkatan hipertensi dalam lima tahun terakhir sebesar 8,3% harus menjadi perhatian khusus pemerintah dalam mengatasi angka hipertensi. Salah satu faktor resiko yang harus diubah pada hipertensi adalah perilaku dan gaya hidup, mulai dari pola makan yang tidak sehat sampai kurangnya aktivitas olahraga serta persepsi individu yang keliru terhadap penyakit hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara persepsi lanjut usia hipertensi dengan perilaku kesehatan. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif dengan menggunakan desain Cross Sectional. Jumlah sampel sebanyak 96 responden lanjut usia yang menderita hipertensi dan masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri di desa Sumberrejo Mranggen, Demak dengan menggunakan Teknik proporsional random sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan ...
Jurnal Keperawatan
Lansia yang menderita hipertensi mengalami kesulitan dalam mengontrol tekanan darah, dimana kondisi ini dapat memperburuk kesehatannya. Tujuan : Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan manajemen dagusibu dan manajemen hipertensi terhadap self management lansia penderita hipertensi. Metode : Desain penelitian menggunakan Pra-Eksperimental One Grup Pre-Post Test Design. Jumlah populasi pada penelitian sebanyak 26 lansia dengan sampel 26 responden. Tehnik pengambilan sampel yaitu Total Sampling. Instrument penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian : Menunjukkan bahwa 18 responden (69%) memiliki Self Management yang baik. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dan diperoleh nilai signifikasi (p) sebesar 0,025 dimana p<0,05 yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan manajemen dagusibu dan manajemen hipertensi terhadap Self Management lansia penderita hipertensi. Kesimpulan : Ada pengaruh pendidikan kesehatan manajemen dagusibu dan manajemen h...