Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulandi Wilayah Kerja Puskesmaswonosari I (original) (raw)
Related papers
Faktor-Faktor Yan Memengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, 2020
Latar Belakang : Stunting merupakan masalah gizi kronis yang muncul sebagai akibat dari keadaan kurang gizi yang berlangsung cukup lama. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi kejadian stunting secara langsung dipengaruhi oleh penyakit infeksi dan kurangnya asupan gizi secara kualitas maupun kuantitas. Adapun faktor secara tidak langsung yaitu dari faktor sosial ekonomi, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, ASI eksklusif, status imunisasi, jangkauan fasilitas pelayanan kesehatan serta pola asuh yang kurang memadai.Tujuan : Melihat hubungan sosial ekonomi dan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan pendekatan accidental sampling. Penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Hasil : : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara s...
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA
Stunting is still a problem in terms of nutrition and child development in Indonesia. Stunting in the province of South Sumatra in 20 18 amounted to 31.7 %. The prevalence of stunting in OKU Regency is 33.2%. The highest contributor to the stunting rate was the Pairing Health Center with 56 children under five. The purpose general of the research it is factor factors related to the incidence of stunting . This study is a correlation with case control design using secondary data from the MCH book and primary data through interviews. Variables examined included height toddler , the type of sex, the provision of breastfeeding , maternal education level, breastfeeding Eksklusif and birth weight. The number of samples in this study were 1 1 2 samples which included 56 case groups and 56 control groups. The sampling technique for the case group used a saturated sample and the probability sampling technique was used for the control group . The results showed that the variables related to ...
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 2019
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada bayi (0 – 11 bulan) dan anak balita (12 – 59 bulan) akibat dari kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian stuntingdi wilayah kerja Puskesmas Lakudo Kabupaten Buton Tengah. Desain penelitian yang digunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 80 responden.Instrument dalam penelitian berupa pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise dan kuesioner. Data yang telah terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square melalui program SPSS dengan batas kemaknaan (α=0,05). Hasil analisis bivariate didapatkan pola makan (ρ=0,001), kebersihan/hygiene (ρ=0,242), dan pemanfaatan pelayanan kesehatan (ρ=0,027).dikarenakan nilai ρ<α=0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola makan dan pemanfaatan pela...
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Reproduksi, 2023
Kejadian stunting merupakan masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia. Indikator stunting adalah menggunakan tinggi badan menurut umur (TB/U) dibawah-2 SD yang didasarkan kurva standar pertumbuhan WHO sesuai dengan jenis kelamin. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat Tahun 2022. Jenis penelitian ini Observasional dengan desain cross sectional. Sampel berumur 12-59 tahun terdiri dari 54 anak balita. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik accidental sampling. Data yang dikumpulkan meliputi tinggi badan dengan microtoice, CFQ, kuesioner. Analisa data menggunakan SPSS menggunakan uji Chi-Square dan Fisher Exact's (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kunjungan ANC (pvalue = 0,014), berat badan lahir (p-value = 0,001), tingkat pendidikan ibu (p-value = 0,033), pola makan (p-value = 0,032) dengan kejadian stunting dan tidak ada hubungan antara ASI eksklusif (p-value = 0,082), fasilitas sanitasi (p-value = 0,084), status sosial keluarga (p-value = 0,526) dengan kejadian stunting.
Gambaran Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Balita Usia 24-59 Bulan
Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia
Kejadian stunting pada anak terutama anak usia di bawah lima tahun masih tergolong tinggi. Di Puskesmas Kadipaten pada tahun 2019 terdapat balita yang mengalami stunting sebanyak 4,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktir yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak usia 24-59 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kadipaten Kabupaten Majalengka Tahun 2019. Jenis penelitiannya yaitu kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah balita dan orang tua balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kadipaten Kabupaten Majalengka sebanyak 328 orang dengan teknik simple random sampling. Waktu penelitian yaitu bulan Februari – Juli 2020. Analisis data meliputi analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kadipaten Kabupaten Majalengka Tahun 2019 sebesar 11,3% mengalami stunting, dengan tingkat pendidikan 3.75%, 37.8%...
PROMOTOR, 2021
Indonesia masuk kedalam negara ketiga dengan prevalensi stunting tertinggi di regional Asia Tenggara. Kabupaten Sukabumi merupakan daerah dengan kasus stunting yang tinggi dengan prevalensi 37,6%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Bantargadung Kabupaten Sukabumi tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional, populasi sebanyak 506 balita dengan sampel sebanyak 83 orang. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan lembar food recall 24 jam. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square.Hasil penelitian menunjukkan persentase responden yang stunting sebesar 38,6%. Analisis uji statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna antara asupan energi (p-value 0,001), ASI eksklusif (p-value 0,001), MP-ASI (p-value 0,039), praktik kebersihan dan sanitasi (p-value 0,017), dan status ekonomi keluarga (p-v...
Jurnal Sains dan Kesehatan
Gizi buruk menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak. Salah satu masalah pertumbuhan pada balita adalah terhambatnya pertumbuhan tinggi badan anak sehingga anak tumbuh tinggi tidak sesuai dengan umurnya yang disebut dengan balita pendek atau stunting. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran dan factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita umur 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ollot tahun 2019. Desain pada penelitian ini menggunakan cross sectional dengan penelitian survey analitik. Sampel yang sebanyak 91 responden. Analisis yang digunakan chi-square untuk melihat hubungan antar variabel. Hasil penelitian ini sebanyak 13% balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Ollot yang berat lahirnya <2500gram BBLR, 75% berstatus infeksi penyakit (diare dan ISPA), 65% tidak mendapatkan ASI Eksklusif, dan 91% balita memiliki status imunisasi dasar lengkap. Dililihat dari hasil analisis terdapat hubungan beramakna antara faktor pemberian ASI Eksklusif den...
Media Kesehatan Masyarakat, 2021
Stunting describes the unfulfilled intake of nutrients needed by toddlers that has been going on for a long time since the fetus is in the womb until the child is born and the first 2 years of the child's life. The aim of this study was to analyze the factors associated with the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months. This research is an analytic survey research based on a cross sectional study. The sample in this study amounted to 103 toddlers who were selected by simple random sampling technique. This research was conducted from September to October 2020. Data were collected by conducting interviews, observations, filling out questionnaires and also documentation. In the bivariate analysis the chi-square test was used and the multivariate analysis used the multiple logistic regression test. The results of multivariate analysis showed a significant relationship between exclusive breastfeeding (p-value = 0.003), feeding patterns (p-value = 0.010), maternal education...