Pengaruh Periode dan Media Penyimpanan Entres terhadap Keberhasilan Okulasi Hijau dan Kandungan Air Entres pada Tanaman Karet (original) (raw)

Pengaruh Interval Waktu Penyadapan Terhadap Produksi Lateks Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg

Afdal Dinul Haq S

Karet (Hevea brasiliensis) merupakan tanaman yang dintroduksikan ke Indonesia dari negara Brazil. Karet sudah berkembang pesat di Indonesia, dan keadaan tahun 2015 luasnya mencapai 3.621.587 ha dengan produksi 3.108.260 ton, dan 85% dari luas tersebut merupakan perkebunan rakyat (PR) (Ditjen, 2015). Kebutuhan dunia terhadap karet terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan berkembangnya industri yang menggunakan bahan baku karet di negara-negara maju dan berkembang. Karet alam Indonesia memiliki peranan yang sangat strategis karena merupakan salah satu komoditi industri hasil tanaman tropis yang mempunyai peranan penting dan strategis dalam mendukung perekonomian nasional, membuka lapangan kerja berjuta-juta petani karet di pedesaan dan penyedia lapangan kerja bagi buruh pabrik karet. Perkebunan karet di Kabupaten Dharmasraya merupakan salah satu daerah yang mengembangkan karet cukup besar di Provinsi SumateraBarat. Dilihat dari luas lahan pertanian, dengan luas lahan pertanian di Kabupaten Dharmasraya secara keseluruhan seluas 99.314 Ha (33,52% dari luas wilayah). Lapangan pertanian yang dominan diKabupaten Dharmasraya yaitu perkebunan (sawit dan karet) seluas 89.901 Ha (31,02%). Lahan pertanian tanaman pangan lahan basah/persawahan seluas 9.412 Ha (1,52%) yang terdiri atas lahan sawah beririgasi teknis dan lahan sawah tadah hujan dan lahan pertanian tanaman pangan lahan kering seluas 3.623 Ha (1,03%) dan persen penduduk di Dharmasraya yang bekerja di Sektor Perkebunan sebanyak 57,99% dan sisanya bekerja sektor

Efektivitas Keberhasilan Okulasi Cokelat Dengan Jenis Klon dan Pemberian Pupuk Pada Pembibitan Tanaman Karet

2020

Plants are the country's No. 2 foreign exchange earner. One of the causes of low rubber productivity is smallholder farmers who lack the proper cultivation technology and rarely use recommended superior clones according to standards. The purpose of this study was to determine the effect of the use of clones and the addition of fertilizers on the success of chocolate grafting and rubber seedling growth. The study was conducted on January 14 April 1, 2020 at Pasir Ucing Estate, PT Pasir Ucing, Bandung, West Java. This study uses two factors, namely the treatment of brown grafting stem clones, namely: (K1) PR 261 clone and (K2) PR 300 clone and Fertilizer treatment, namely: (P1) No fertilizer and (P2) Fertilizer. Each treatment was repeated three times and each experimental unit contained three seeds, so that the total treatment was 36 experimental units. Observations observed are; planting material, percentage of grafting success, percentage of leaf, shoot height, shoot diameter a...

Pengaruh Umur Batang Bawah Terhadap Persentase Keberhasilan Okulasi Hijau pada Tiga Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell Agr.)

Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar, 2014

Perbanyakan karet (Hevea brasiliensis Muell. Agr.) dengan okulasi cokelat membutuhkan waktu yang lama dalam pembibitannya, sedangkan perbanyakan dengan okulasi hijau belum banyak dilakukan karena tingkat keberhasilan masih sangat rendah. Salah satu faktor yang diduga berpengaruh terhadap keberhasilan okulasi hijau adalah umur bibit batang bawah. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh perbedaan umur batang bawah terhadap persentase keberhasilan okulasi hijau pada tiga klon karet. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan (KP.) Pakuwon, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar pada bulan Januari-Desember 2013. Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi, tiga ulangan dan ukuran petak 25 pohon. Petak utama adalah jenis klon batang bawah, terdiri dari 3 klon, yaitu K1 = AVROS 2037, K2 = PB 260, dan K3 = GT 1. Anak petak adalah umur batang bawah terdiri dari 4 taraf, yaitu U1 = 4 bulan, U2 = 5 bulan, U3 = 6 bulan, U4 = 7 bulan. Okulasi dilakukan dengan cara membuka kulit ...

Pertumbuhan Bibit Karet Okulasi Berbagai Umur pada Media Tergenang

2013

Luas areal lahan kering untuk budidaya perkebunan yang terbatas sehingga lahan rawa yang tergolong lebak dangkal menjadi alternatif untuk tempat budidaya perkebunan karet. Adaptasi tanaman karet terhadap genangan perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan mengkaji respon pertumbuhan berbagai umur bibit karet dari stum mata tidur terhadap tinggi genangan air. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas pada ketinggian 110 m dpl pada bulan Maret sampai Juni 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Berbagi (RPB) dengan tiga kali ulangan, tinggi genangan sebagai petak utama dan umur bibit sebagai anak petak. Perlakuan tinggi genangan (petak utama) terdiri dari tanpa genangan, genangan tinggi 5 cm, 15 cm dan 25 cm. Genangan diberikan selama 3 bulan. Perlakuan umur bibit terdiri dari 2 level, yaitu 3 bulan dan 5 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bibit tanaman karet dapat bertahan hidup 3-12 minggu tergantung tinggi genangan

Pengaruh Metode Pengeringan Terhadap Viabilitas Dan Vigor Benih Karet (Hevea brasiliensis) Selama Penyimpanan

Siska Diana Putri, 2018

Penelitian ini berjudul pengaruh metode pengeringan terhadap viabilitas dan vigor benih karet (hevea brasiliensis) telah dilaksanakan di Laboratorium Kampus III Unand Dhamasraya dari bulan September 2017 – Febuari 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan metode pengeringan yang dapat mempertahankan viabilitas dan vigor benih karet (Hevea brasiliensis) tetap tinggi selama penyimpanan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK). Penelitian ini menggunakan 2 perlakuan dan 4 kelompok sehingga mendapatkan 8 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 25 benih, untuk lebih jelas perlakuan yang digunakan dalam rancangan percobaan ini sebagai berikut: a. Metode pengeringan menggunakan oven, b.Metode pengeringan dengan cahaya matahari. Data yang di peroleh akan di analisis dengan menggunakan uji T hitung pada taraf 5%, apabila T hitung lebih besar dari T tabel maka analisis di lanjutkan dengan uji Dunnet. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode pengeringan yang tepat belum didapatkan untuk mempertahankan viabilitas dan vigor benih karet selama penyimpanan.

Pengaruh Pemberian Lapisan Lilin Pada Benih Tanaman Karet Selama Masa Simpan Terhadap Daya Kecambahnya

Saputra Pujiono, 2018

Tanaman karet merupakan salah satu komoditas perkebunan yang penting sebagai sumber devisa non-migas bagi Indonesia sehingga memiliki prospek yang cerah. Perbanyakan secara okulasi tidak akan terlepas dari peran batang bawah, entres, dan keterampilan mengokulasi. Batang bawah bibit karet berasal dari benih yang tergolong sebagai benih rekalsitran sehingga memiliki kadar air tinggi, masa simpan singkat, daya kecambah cepat menurun, dan sel beku jika di simpan pada suhu di bawah 0oC. Penelitian ini bertujuan untuk memperpanjang umur simpan benih karet melalui teknik pemberian lapisan lilin dilaksanakan selama 2 bulan dilaboratorium kampus III Unand. Rancangan yang diterapkan adalah rancangan petak terbagi dengan rancangan dasar rancangan acak lengkap (RPT-RAL) yang terdiri dari dua faktor, yaitu pemberian lapisan lilin dan masa simpan. Pemberian lapisan lilin dapat membantu memperlambat laju penurunan daya kecambah benih karet, namun masih tergolong rendah yang disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah pemberian lapisan lilin yang kurang tepat saat masa simpan. Semakin lama masa simpan maka daya kecambah benih karet semakin menurun. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan memberi beberapa konsentrasi lapisan lilin dibawah 50% pada benih karet saat masa simpan.

Pengaruh Curah Hujan dan Hari Hujan Terhadap Produktivitas Karet (Hevea brasiliensis Muell-Arg.) Berumur 10, 15 dan 20 Tahun di Kebun Aek Pamienke PT. Socfin Indonesia (SOCFINDO)

Jurnal Pertanian Tropik, 1970

Water plays a major role in the process of rubber plant metabolism. An inappropriate amount of water has a negative impact on the achievement of rubber productivity. The aim of the research was to study the effect of rainfall and rainy day on the rubber productivity in 10, 15 and 20 years old. The research was conducted at Aek Pamienke Plantation PT. Socfin Indonesia (Socfindo), sub-district of Aek Natas, district of Labuhan Batu Utara, Province of North Sumatera from July to August 2017. This study used secondary data available in plantation administration, consisted of rubber productivity data in 2014, 2015 and 2016, whereas rainfall and rainy day monthly data in 2013, 2014 and 2015. The analytical method used is multiple linear regression analysis and correlation analysis. The feasibility regression model was tested with the classic assumption test consists of a normality test, heteroscedasticity test, multicollinearity test, and autocorrelations test by using SPSS v.22 statistic...