Pustakawan dan Perannya dalam Mendukung Kesehatan Mental di Era New Normal (original) (raw)
Related papers
Pustakawan Menggapai Prestasi dalam Era Kebiasaan Baru (New Normal)
Al-Ma'mun: Jurnal Kajian Kepustakawanan dan Informasi, 2021
Tak ubahnya dengan profesi lain, maka peran pustakawan ditengah-tengah perubahan era teknologi informasi dengan teknologi digital akan menuntut peran yang lebih besar lagi dalam upayanya untuk membantu pemustaka dalam mengakses informasi yang sangat cepat mengalami perubahan dan tuntutan generasi milenial sehingga harus dapat menangkap kemauan dan karakteristik mereka yang menghendaki kecepatan dan ketatan dalam akses informasi. Dengan akses secara digital baik untuk koleksi e-book maupun e-journal dan koleksi lainnya dengan format digital akan semakin mempermudah dak membantu percepatan diseminasi informasi. Namun yang tak dapat disangkal adalah kemampuan kompetensi pustakawan yang harus terus dikembangkan untuk menuju peran baru pustakawan . Perpustakaan dengan mengedepankan layanan secara digital akan menjebatani kebutuhan informasi bagi pemustaka digital. Maka kompetensi pustakawan hendaknya dapat menjawab kebutuhan pemustaka dengan kemampuan yang semakin terbuka terhadap peru...
Saatnya Pustakawan Bergerak di Era Disruptif
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan, 2020
Transformasi perpustakaan dari era konvensional ke digital tanpa disadari membawa pengaruh besar terhadap kinerja pustakawan. Melihat kondisi demikian Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando memotivasi pustakawan diera disruptif dengan slogannya “Pustakawan Bergerak”. Maksudnya pustakawan dapat memobilisasi pengetahuan kepada masyarakat agar informasi yang tersimpan, tersedia secara digital dapat disebarluaskan dan mengena kepada masyarakat yang membutuhkannya. Berbagai kegiatan “Pustakawan bergerak” di sini adalah mengoptimalkan sumber daya dan fungsi pustakawan dalam peningkatan sumber daya manusia yang berkompetensi. Metode penulisan artikel ini adalah deskriptif, berdasarkan pengalaman kami sebagai pustakawan di Perpustakaan Perguruan Tinggi Universitas Airlangga Surabaya dan berbagai sumber literatur yang mendukung teori penulisan artikel ini. Harapannya adalah untuk memotivasi para pustakawan akan eksistensinya di era disruptif.
Pustakawan Islam dalam menghadapi era MEA
IQRA`: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi (e-Journal), 2017
Perpustakaan memiliki peranan strategis dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa, baik di negara maju maupun negara berkembang. Keberadaan perpustakaan adalah keniscayaan dalam kemajuan peradaban dan kebudayaan ummat manusia. Menurut Juneti, Perpustakaan merupakan pusat sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan kebudayaan (Junaeti dan Agus Arwani,
Pustabiblia: Journal of Library and Information Science
The theme of this article is the role of librarians in disruption era. This study uses qualitative research with a phenomenological approach. The informants from this study were librarians from all elements who visited and were met at IAIN Saaltiga. Informant was taken randomly. Data collection is done using interviews and documents. The problem of this research is the strategy to development that threatens to shift the role of librarians. The results of this study are that librarians are required to map their developments, weaknesses, and develop the skills needed according to development. The reliability of the librarian is an advanced point of professionalism which is then oriented to the ability to maintain self quality. Competency is the ability in terms of Listening, Informatin acceptance, Public relations, Social relationships, Time management, Interpersonal, and Communication skills.
Jurnal Dini, 2023
Keberadaan pustakawan di Indonesia sebagai profesi masih belum sejajar diakui oleh masyarakat dengan profesi lain. Bahkan instansi lain masih menganggap pustakawan sebagai tenaga administratif. Di sisi lain ada juga pertanyaan apakah pustakawan itu hanya bagi Pegawai Negeri Sipil saja? Pertanyaan tersebut wajar muncul jika mengacu pada batasan pustakawan yang ada dalam Menpan tentang jabatan fungsional pustakawan. Menpan Nomor 9 Tahun 2014 Pasal 1 ayat 2 tentang pustakawan bahwa pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan.1 Sedangkan menurut Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan Dalam makalah ini penulis mengambil referensi terkait pustakawan dan kepustakawanan, maka akan dibahas makna tentang pustakawan dan kepustakawan.
Peran Pustakawan Sebagai Kreator Konten Digital
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi
Penelitian ini membahas perubahan peran pustakawan sebagai perantara informasi karena pengenalan bentuk-bentuk baru dari konten digital yang dibawa oleh teknologi informasi dan komunikasi modern. Fokus utama adalah pada cara di mana perubahan ini telah mempengaruhi tanggung jawab moral pustakawan. peneliti ingin memfokuskan pada Peran Pustakawan Sebagai Kreator Konten Digital, konten yang dimaksud adalah konten digital disebarluaskan di internet melalui media sosial. penelitian ini mengidentifikasi beberapa kecenderungan dalam penciptaan dan penggunaan konten digital dan mengeksplorasi implikasi etis dari tanggung jawab pustakawan dalam merealisasikan tugas tersebut. Untuk mewujudkan peran pustakawan sebagai kreator konten Digital, pustakawan sebaiknya menggunakan langkah baru, dengan melakukan pemiloihan dan pembuatatan akun di media sosial, membuat konten dan melakukan promosi. Dari beberapa apilihan media sosial, pustakawan menggunakan empat media soaial yang paling popular, ...
Rekonstruksi Peran Pustakawan DI Era Globalisasi
LIBRARIA: Jurnal Perpustakaan, 2017
RECONSTRUCTION LIBRARIAN ROLE IN GLOBALIZATION ERA. Talking about the increase in human resources, substantively library occupies a very urgent role. However, more library serves as a storage pile of books deserted from literacy activities, let alone research and development activities. This article examines how should the role of librarians in globalization era. In this globalization era, there are four important role librarians, that is collecting and providing access to information and knowledge and sources scattered around the world in multiformat, add or put a value on information and knowledge (adding value), provides online service for 24 hours, and provide varied and dynamic services, included the whole cycle of knowledge, from creation, recording and publication, dissemination, use, and recreation of knowledge. With these four librarians role, expected to libraries in globalization era not merely as "noun", that is a place to store a collection of books and a variety of other collections, but the library is able to transform a "verb" or process, that is nursery places and dissemination of knowledge.