Manajemen Konflik Pada Kepemimpinan Kolektif BPK-P2L Pondok Pesantren Lirboyo Kediri (original) (raw)

Kekuatan Kepemimpinan Yang Melayani Dalam Manajemen Konflik Pada Keuskupan Tni/Polri

2021

Penelitian ini bertujuan menemukan pemaknaan mendalam kekuatan kepemimpinan pelayan dalam manajemen konflik di Keuskupan TNI/Polri. Penelitian bertema “ Kekuatan Kepemimpinan Pelayan Dalam Manajemen Konflik Pada Keuskupan TNI/Polri ” ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan ethnography yang dihimpun berdasarkan observasi, wawancara, dan Focus Group Discussion dengan para prajurit, perwira, purnawirawan, dan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan TNI/Polri beragama Katolik yang merupakan warga Keuskupan TNI/Polri. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Dalam perspektif warga Keuskupan TNI-Polri/Ordinariatus Castrensis Indonesia (OCI), konflik adalah sebuah keniscayaan di dalam kehidupan manusia. 2) Spirit pelayanan yang dihayati warga OCI bersumber pada nilai universal Kristiani seperti kasih, pelayanan, kelembutan, kebenaran, keadilan, damai sejahtera, harmoni, belarasa, dan solidaritas. Nilai-nilai ini secara efektif dapat ditransformasi anggota OCI dalam kehidupan bersama. 3) Pe...

Mengelola Konflik di Lembaga Pendidikan Islam

Ta’dib : Jurnal Pendidikan Islam, 2018

Perbincangan seputar konflik di lembaga pendidikan Islam seringkali dihadapkan dengan polemik, ada yang mendukung dan menolak. Polemik ini muncul karena dampak ganda konflik yang bisa destruktif dan konstruktif, bahkan produktif. Studi ini dilakukan untuk memberi pemahaman kepada Sumber Daya Insani (SDI) di lembaga pendidikan Islam bahwa konflik tidak selamanya berdampak negatif, tetapi bisa juga positif, selama dikelola dengan baik. Dengan metode deskriptif-analitis dan disandingkan kasus-kasus sehari-hari, studi ini diharapkan bisa menjadi panduan bagi SDI maupun pimpinan untuk memahami, mendiagnosa, menilai dan menyelesaikan konflik di lembaga pendidikan Islam. SDI atau pimpinan akan dapat melakukan hal-hal itu jika memiliki keterampilan dalam memahami situasi dan mengelola konflik yang baik. Dengan keterampilan itu maka SDI di lembaga pendidikan Islam diharapkan tidak lagi apatis atau antipati terhadap setiap perselisihan dan percekcokan. Sebab konflik merupakan bagian dari proses untuk mendinamisasikan iklim lembaga pendidikan Islam agar tidak selalu terjebak pada kerja-kerja rutinan, teknis dan administratif

Telaah Aspek Kepemimpinan Pondok Pesantren

Penataran Tenaga Managemen di Lingkungan Pondok Pesantren, 2001

Dalam suatu kelompok atau organisasi dapat dipastikan ada pemimpinnya. Adanya pemimpin dalam suatu kelompok bisa karena ‘dipaksa’ harus ada ataupun karena ‘memang harus’ ada (natural). Dari perspektif ini maka banyak orang mencari bentuk-bentuk kepemimpinan dalam setiap kelompok manusia dan menentukan pemimpin mana yang akan membawa kelompoknya mencapai hasil gemilang di masa depan. Pemimpin manusia, dalam hal ini pesantren yang terpilih tentu juga manusia, yang membawa sekian potensi untuk dikembangkan. Dalam konteks ini maka orang berbicara teologi kepemimpinan, yaitu suatu gerakan dasar (keyakinan tersembunyi) yang menggerakkan pemimpin berbuat sesuatu. Dalam proses penggerakan ini pandangan pribadi pemimpin ikut berbicara. Agama yang dianut, ajaran yang ditaati, situs sosial yang memaksa, dan pengalaman diri, masing-masing bisa terbentuk menjadi basis teologis itu. Maka sangat sulit melihat potensi teologi tunggal apa yang menyebabkan pemimpin membawa kelompoknya ke depan. Artikel ini membahas aspek-aspek kepemimpinan pesantren dan mencoba menawarkan gagasan bagi kemajuan pesantren melalui kepemimpinannya. Sebelum sampai pada inti makalah ini perlu dibahas secara detail aspek-aspek kemepimpinan pada umumnya.

Kepemimpinan Kharismatik Kyai dalam Manajemen Pondok Pesantren

Jurnal Pendidikan Tambusai, 2021

Kepemimpinan Kiyai di pondok pesantren memegang peran strategis. Hal ini karena Kiyai sebagai pemimpin, memiliki kewenangan penuh dalam mengatur kelangsungan hidup pondok pesantren yang dipimpinnya. Tulisan ini mengetengahkan manajemen kepemimpinan di pondok pesantren, dengan menggali lebih dalam bagaimana tipe kepemimpinan kharismatik K.H.M. Yunus Martan selaku pimpinan periode 1961-1986 dalam manajemen Podok Pesantren As'adiyah. Kajian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan cara menyusun dan mendeskripsikan tipe kepemimpinan K.H.M Yunus Martan dalam manajemen Pondok Pesantren As'adiyah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi tentang kehidupan pesantren yang diteliti. Melakukan wawancara dengan kerabat, santri, tokoh agama, tokoh masyarakat, pengurus Pondok Pesantren As'adiyah yang memilik informasi berharga dan mengetahui secara mendalam tentang kepemimpinan K.H.M. Yunus Martan. Selanjutnya melakukan studi pustaka dan dokumen yang berkaitan ulama yang diteliti. Setelah data terkumpul dilakukan analisis kualitatif deskriptif dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa K.H.M. Yunus Martan menerapkan tipe kharismatik dalam kepemimpinan. Ciri kepemimpinannya, ditandai dengan disiplin tinggi dan tegas dalam manajemen organisasi yang dipimpinnya.

Diskursus Manajemen Konflik Berbasis Organisasi Kemasyarakatanperkotaan DI Yogyakarta

SPEKTA (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Teknologi dan Aplikasi), 2020

This article discusses the results of advocacy on conflict management based on urban community organizations, especially the organization 'Aisyiyah, Wirobrajan Branch, Yogyakarta City. This is important considering that the trend of conflict between religious organizations in Yogyakarta City shows serious concerns. This is because in a survey conducted in 2016, the conflict indexfor the City of Yogyakarta had the highest score, namely 1.4 compared to the other four districts. Thus, this dedication becomes important so that it is expected to reduce the level of conflict within the organization as an effort to self-retraint (restraint) in the Social Constructivism Theory initiated by Alexander Wendt. In this study, the authors conducted a survey which wasdivided into two periods, namely pre-test before mentoring and post-test after mentoring. As a result, an interesting trend emerged, namely an increase inunderstanding of governance before and after the material. The ability to in...