Anti-Bacterial Activity of Etanolic Extract and Essential Oil of Basil (Ocimum sanctum) on Growth Staphylococcus aureus Salmonella thypii and Eschericia coli (original) (raw)
Related papers
Escherichia coli and Staphylococcus aureus are pathogenic bacteria that can cause intestinal and skin infections. One of the potential medicinal plants that is active against bacteria is basil leaves (Ocimum sanctum). This research aims to examine the antibacterial activity of ethanol extracts of basil leaves against the growth of E. coli and S. aureus. The Research was conducted from September to December 2014. The ethanol extracts of basil leaves in this study used a concentration of 20%, 40%, 60%, 80%, 100%, and Thiamfenicol as a positive control. The antibacterial activity test to observe inhibition zone was done through the disc diffusion method. The results showed that the extracts of basil leaves were bacteriostatic. In this research, the highest inhibition zone occurred at a concentrations of 100%, while the optimum treatment in inhibiting the growth of E. coli and S. aureus was the concentration of 80%. Based on results of the phytochemical test, the ethanol extract of O. sanctum had a secondary metabolite compounds i.e. flavonoid, tannin, and essential oil that act as antibacterial. The Anova statistical results showed a significant difference in the diameters of the inhibition zone of the treatment of extracts with positive control.
2015
Kelopak bunga rosella Hibiscus sabdariffa Linn. telah diteliti memiliki khasiat sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25922. Daun teh Thea sinensis Linn. Diketahui memiliki efek antibakteri yang sama. Kandungan Flavonoid serta quercetin dan kaempferol pada rosella dan teh ini yang memiliki efek antibakteri. Hingga saat ini belum diketahui efek antibakteri kombinasi bila kedua ekstrak tanaman tersebut dicampur. Penelitian ini dilakukan untuk melihat aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol 70% kelopak bunga rosella Hibiscus sabdariffa Linn. dan daun teh Thea sinensis Linn. Terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus ATCC 25922. Uji daya hambat pada penelitian ini menggunakan metode difusi agar dengan cylinder cup. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa kelopak bunga rosella Hibiscus sabdariffa Linn. dan daun teh Thea sinensis Linn. dapat menghambat Staphylococcus aureus ATCC 25922. Diameter daerah hambatan ekstrak tunggal akibat pemberian ekstrak etanol kelopak ...
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences
Staphylococcus aureus dikenal sebagai bakteri yang kerap kali menyebabkan penyakit akibat infeksi pada saluran pernafasan di Indonesia. Bakteri ini diketahui telah mengalami resistensi terhadap beberapa antibiotik. Resistensi S. aureus dapat ditanggulangi dengan mengembangkan antibiotik alami salah satunya yang berasal dari tumbuhan ketapang. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk menganalisa perbandingan aktivitas antibakteri esktrak etanol daun ketapang merah dan daun ketapang cokelat terhadap pertumbuhan bakteri S.aureus, mengetahui MIC dari kedua ekstrak, serta mengetahui golongan senyawa pada ekstrak. Metode penelitian yang dilakukan meliputi ekstraksi sampel dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak dilakukan pada konsentrasi 20%, 15%,10%, dan 5% (b/v) dengan metode cakram difusi pada media Nutrient Agar, serta dilakukan uji fitokimia secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukan perbedaan warna daun mempengaruhi ...
2019
Penyakit infeksi merupakan penyebab utama masalah kesehatan di seluruh dunia terutama negara tropis, khususnya infeksi Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid dan Staphylococcus aureus yang dapat menginfeksi berbagai jaringan ataupun alat tubuh. Penyakit infeksi umumnya diobati dengan antibiotik. Daun sirih hijau (Piper betle L.) diketahui memiliki banyak khasiat, salah satunya sebagai antibakteri. Penelitian bertujuan mengetahui perbandingan pengaruh ekstrak etanol daun sirih hijau terhadap daya hambat pertumbuhan antara bakteri Salmonella typhi dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan bakteri Salmonella typhi dan Staphylococcus aureus yang diberikan ekstrak etanol daun sirih hijau yang dibagi dalam 7 kelompok. Kontrol negatif dengan aquadest (K1), konsentrasi 20% (K2), konsentrasi 40% (K3), konsentrasi 60% (K4), konsentrasi 80% (K5), konsentrasi 100% (K6), dan kontrol positif dengan seftriakson dan penisilin G (K7). Hasil penelitian didapatkan bahwa ekstrak eta...
Jurnal Eksakta, 2014
Green basil (Ocimum violaceum , Linn.) plantis part of the varieties of basil (Ocimum basilicum, Linn.). Green basil essential oil (GBEO) contain chemical compounds that have an anti-bacterial activities. Methyl eugenol and methyl chavikol are in green basil oil has the potential to be used as a material which is biologically active. Conversion reaction of the compounds in GBEO with MAOS methods (microwave assisted organic synthesis) aims to obtain properties of the main chemical component in a wider sweet basil oil, and are also useful in an attempt to gain more valuable compounds for commercial and higher. The results showed that the optimum reaction conditions on the conversion reaction of compounds in GBEO with MAOS method with ethylene glycol as a solvent is 10 % KF/Al 2 O 3 as catalyst and reaction time 3 minutes , while the solvent is glycerol 10 % KF/Al 2 O 3 as catalyst and reaction time 2 minutes. Comparison of anti-bacterial activity resulting from this research are : the inhibitory activity to the growth of S. aureus bacteria have the following order : GBEO > green basilEG10-3 > green basil G10-2> amoxicillin with each inhibition zone diameter amounted to 30.7 mm, 21.1 mm, 18.2 mm and 13.4 mm. While the inhibitory activity to the growth of E.coli bacteria are : GBEO> green basil G10-2 >green basil EG10-3 > amoxicillin with each inhibition zone diameter of 21.1 mm, 15.6 mm , 15.2 mm and 7.9 mm. GBEO and its derivatives have minimal inhibitory concentrations below 1.25 %. From the results of the study found that the main derivates obtained are p-methoxy anisaldehyde , caryophyllene oxide , 3-methoxy cinnamaldehyde , humulena oxide and delta cadinol .
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura, 2015
Salmonella typhi merupakan bakteri penyebab salah satu penyakit endemik di Indonesia yang disebut demam tifoid, yaitu infeksi sistemik bersifat akut pada usus halus. Berbagai ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.) yang diduga memiliki kandungan senyawa fenolik yang tinggi telah diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi. Senyawa fenolik bersifat polar dan akan larut dalam pelarut polar. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi etanol daun kemangi terhadap pertumbuhan Salmonella typhi. Metodologi: Ekstrak etanol daun kemangi difraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut etanol dan n-heksana. Fraksi etanol yang didapat diidentifikasi fitokimia secara kualitatif dan dibuat variasiasi konsentrasi larutan uji yaitu 100%, 50%. 25%, dan 12,5%, kemudian diujikan terhadap Salmonella typhi menggunakan metode difusi cakram. Kontrol positif yang digunakan adalah Siprofloksasin 5 µg/disk dan kontrol negatif yang digunakan adalah akuades steril. Hasil: Fraksi etanol daun kemangi mengandung senyawa fenol, tanin, flavonoid, saponin dan alkaloid. Seluruh variasi konsentrasi yang diujikan pada penelitian ini menunjukkan adanya aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi. Hasil analisis post-hoc LSD menunjukkan adanya perbedaan ukuran diameter zona hambat secara bermakna pada semua kelompok data (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi 100% merupakan konsentrasi efektif yang memberikan diameter zona hambat optimum terhadap pertumbuhan Salmonella typhi. Kesimpulan: Fraksi etanol daun kemangi mempunyai aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Salmonella typhi secara in vitro.
Jurnal Kefarmasian Indonesia, 2019
Tobacco plants are widely used as raw material for cigarettes, but the results of the study show that in tobacco leaves contain compounds that can be used in the pharmaceutical and health fields. Tobacco leaves contain essential oils that have a distinctive aroma. The study aims to examine the antibacterial activity of tobacco essential oil from six sources tobacco such as Temanggung, Yogyakarta, Purwodadi, Boyolali, Blitar and Probolinggo. Tobacco essential oil is obtained by the steam-water distillation method. Antibacterial activity evaluation was carried out by diffusion method and the minimum inhibitory concentration on two bacteria, Escherichia coli and Staphylococcus aureus. The yield of tobacco essential oil ranged from 0.54-3.39%. Tobacco essential oil had antibacterial activity against bacteria E. coli and S. aureus in the presence of inhibition zones in bacterial media. The biggest inhibition zone was in Yogyakarta tobacco essential oil of 26 mm for S. aureus bacteria, wh...
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang memiliki berbagai manfaat. Salah satu bagian tanaman yaitu daunnya memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kelapa sawit dan fraksi-fraksinya terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis serta mengetahui kandungan senyawa yang ada didalamnya. Daun kelapa sawit diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% dan difraksinasi dengan metode partisi caircair menggunakan pelarut n-heksan, kloroform dan etil asetat. Uji aktivitas dibuat menggunakan 3 seri konsentrasi untuk ekstrak yaitu 1,5 mg/disk, 1,95 mg/disk, 2,25 mg/disk dan fraksi 1,5 mg/disk, 2,25 mg/disk, 3 mg/disk. Hasil uji aktivitas menunjukkan ekstrak etanol konsentrasi 1,95mg/disk menghasilkan zona hambat pada bakteri Bacillus subtilis sebesar 6,67± 0,28, sedangkan fraksi etil asetat pada konsentrasi terkecil 1,5 mg/disk memiliki zona hambat pada kedua bakteri Staphylococcus aureus (6,33±0,28 mm) dan Bacillus subtilis (6,5±0 mm) dan fraksi etanol air 1,5 mg/disk memiliki zona hambat pada Staphylococcus aureus (6,8±0,57 mm) dan Bacillus subtilis (7,33±0,76 mm) sedangkan fraksi n-heksan dan fraksi kloroform tidak memiliki antivitas antibakteri. Dari hasil KLT menunjukkan ekstrak etanol daun kelapa sawit mengandung tanin, tanin, flavonoid, triterpenoid dan alkaloid, fraksi etil asetat mengandung alkaloid, tanin, alkaloid, flavonoid dan fraksi etanol air mengandung tanin, alkaloid dan steroid Kata kunci : Kelapa sawit, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, KLT, Antibakteri
Sabun Minyak Jelantah Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia sinensis) Pembasmi Staphylococcus aureus
2018
Used cooking oil consumption causes cancer and the waste can pollute the environment. For that cases we need to find technology to change the oil become something useful like soap. The research aims to know the procedure to make soap from used cooking oil and Camellia sinensis extract and towards the growth of bacteria Staphylococcus aureus . There are two steps to purify the oil, purify with active carbon and banana peel. It was indicated by the formation of inhibition zones with the diameter occurred Cammelia sinensis extract with the size 12,5 mm, while the used cooking oil soap Cammelia sinensis extract 11 mm, alcohol 70% 5 mm, and tetrasiklin disc 15,8 mm. The conclusion are used cooking oil Cammelia sinensis extract can be modified into soap and soap from used cooking oil Camellia sinensis extract inhibited the growth of bacteria Staphylococcus aureus.
Minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dengan konsentrasi 2,5% diketahui dapat menunjukkan adanya diameter zona hambat dengan nilai rata-rata 8,67 ± 0,58 mm. Minyak atsiri memiliki karakteristik mudah menguap, dan mudah teroksidasi menjadi resin, sehingga dapat mempengaruhi aktivitasnya sebagai antibakteri.Untuk meningkatkan stabilitasnya maka minyak atsiri dari hasil destilasi daun kemangi perlu dikemas dalam suatu sistem penghantaran khusus yaitu nanoemulsi. Nanoemulsi dibuat dengan metode emulsifikasi spontan. Nanoemulsi selanjutnya diuji karakteristik fisiknya meliputi ukuran droplet, indeks polidispersitas, potensial zeta dan morfologi nanoemulsi menggunakan alat Transmission Electron Microscope (TEM). Sediaan tersebut selanjutnya diuji aktivitasnya terhadap Salmonella thypii. Metode yang digunakan adalah metode difusi cakram Kirby-Bauer. Dari uji karakteristik fisik diperoleh hasil rata-rata ukuran partikel 10,6 nm, indeks polidispersitas 0,03 dan potensial zeta-36,4. Hasil pengamatan menggunakan TEM bentuk partikel yang dihasilkan berbentuk sferis. Hasil uji antibakteri ditunjukkan dengan terbentuknya zona hambat minyak atsiri daun kemangi (9,3 mm), kontrol positif (6,6 mm), kontrol negatif (7,5 mm), nanoemulsi minyak atsiri daun kemangi (8,3 mm), dan Virgin Coconut Oil (7 mm). Berdasarkan hasil analisa statistik diketahui terdapat perbedaan yang tidak bermakna pada perlakuan antar kelompok.