Analisis Implementasi Manajemen Mutu DI Sekolah Menengah Teologi Kristen (original) (raw)

Proses Manajemen Mutu Sekolah Dasar Berbasis Religi

Jurnal Sekolah Dasar, 2014

Process of quality management in elementary school with religion base. The purpose of this research was deeply describe process of quality management in elementary school with religion base. The research method was qualitative with a phenenomenology approach and multi-case study design on 4 elementary schools with religion base. The data collection were using in-depth interview, role-participation observation, and documentation study. Data analysis used flow model and comparative constant. Research result showed elementary school with religion base had a good quality commitment followed up with conducting quality management. The management process began with quality planning, followed with quality control, and peaked on quality improvement. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memerikan secara mendalam proses manajemen mutu di Sekolah Dasar (SD) berbasis religi. Metode penelitian adalah kualitatif, pendekatan fenomenologis, dengan rancangan studi multi kasus pada 4 SD berbasis religi. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi peran serta dan studi dokumentasi. Teknik analisis data denga model alir dan comparative constant. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa SD berbasis religi mempunyai komitmen mutu kuat, yang ditindaklanjuti dengan melakukan manajemen mutu. Proses menejemennya dimulai dengan perencanaan mutu, dilanjutkan dengan pengendalian mutu, dan memuncak pada peningkatan mutu.

Implementasi Manajemen Mutu DI Sekolah

MANAGERE : Indonesian Journal of Educational Management

This paper explains about Implementation of quality in Philip B. Crosby's perspective in school educational institutions. School ducational institutions are a forum that has the function to produce quality individuals. To be able to produce a quality generation, of course an educational institution must be quality. The quality concept offered by Crosby to be implemented in educational institutions is to have fourteen stages, namely Management Commitment, Quality Improvement Team, Quality Measurement, The Cost of Quality, Quality Awareness, Corrective Actions, Zero Defects Planning, Supervisor Training, Zero Defects day, goal setting, Error-Cause Removal, Recognition, quality councils and do it over again. The fourteen stages will be implemented in school educational institutions as an effort to achieve quality school educational institutions.

Implementasi Manajemen Mutu Pendidikan Islam

Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam, 2018

Implementasi Manajemen Mutu Pendidikan Islam. Peningkatan mutu pendidikan Islam merupakan satu langkah awal penting yang harus dilakukan. Peningkatan mutu harus dilakukan secara menyeluruh dengan mempergunakan dan memberdayakan semua aspek sumber daya yang ada. Strategi dasar untuk meningkatkan mutu secara berkesinambungan yaitu melalui peningkatan seluruh objek garapan dalam manajemen pendidikan Islam, dimulai dari peningkatan tenaga kependidikan, peserta didik, kurikulum, proses pembelajaran, sarana prasarana pendidikan, keuangan dan hubungan dengan masyarakat. Proses pendayagunaan sumber daya manusia maupun sumber-sumber lainnya harus mendukung pencapaian tujuan secara efektif dan efisien berdasarkan ukuran, kadar, ketentuan dan penilaian tentang kualitas sesuatu barang maupun jasa (produk) sesuai dengan kepuasan pelanggan. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik di...

Konsep Mutu dalam Managemen Pendidikan Islam

ABSTRAK TQM merupakan suatu sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, tenaga kerja, proses, dan lingkungan. Dengan demikian misi lembaga pendidikan Islam harus sejalan dengan misi pendidikan Islam yakni membentuk manusia beradab yaitu manusia yang sadar atas hak dan kewajiban atas Tuhannya, atas dirinya dan atas lingkungannya. Karena itulah manajemen pendidikan Islam harus berangkat dari pemikiran bagaimana menciptakan manusia beradab. Dalam kerangka mengemban misi pembentukan manusia beradab, ada tawaran yang bisa diadobsi dalam opersionalisasi Lembaga Pendidikan Islam, yaitu manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS) atau School Based Manajement (SBM). Kata Kunci: Manajemen, mutu, lembaga pendidikan islam ABSTRACT TQM is a management system that improves quality as a business strategy oriented to customer satisfaction by involving all members of the organization. Total Quality Management is an effort in an effort that seeks to improve organizational competitiveness through improvement, products, services, people, labor, processes, and the environment. Thus the mission of Islamic education institutions must be in accordance with the mission of Islamic education, namely to form a civilized society, those who understand the rights and obligations of their Lord, themselves and their environment. Because the management of Islamic education must depart from thinking about how to create civilized humans. In meetings that carry out human formation missions, there are offers that can be adopted in the operationalization of Islamic Education Institutions, namely management of school-based quality improvement (MPMBS) or School-Based Management (SBM). PENDAHULUAN Tulisan membahas tentang total quality manajemen pendidikan dalam islam.total quality management dalam islam sangat penting untuk pendidikan kedepannya. karena Keberhasilan penerapan manajemen pada suatu lembaga pendidikan terhadap peningkatan

Efektifitas Penerapan Total Quality Manajemen dalam Lembaga Pendidikan Islam

Artikel Total Quality Manejemen (FARHAN ABDULGANI), 2020

ABSTRAK Total quality manajemen atau manajemen mutu terpadu berperan penting dalam pelaksanaan suatu proses pendidikan dalam sebuah lembaga pendidikan juga dapat diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari organisasi ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitass, dan pengertian serta kepuasan pelanggan Dengan peningkatan sistem kualitas dan budaya kualitas, proses MMT bermula dari pelanggan dan berakhir pada pelanggan pula. Proses MMT memiliki input yang spesifik (keinginan, kebutuhan dan harapan pelanggan), mentransformasi (memproses) input dalam organisasi untuk memproduksi barang atau jasa yang pada gilirannya memberikan kepuasan kepada pelanggan (output),hal ini berpengaruh pada standar untuk mencapai lembaga pendidikan yang baik,begitupun dalam sebuah lembaga pendidikan islam ,pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh kementrian agama ,yang mewadahi lembaga pendidikan islam di Indonesia. Keyword : Indonesia,Quality,Manajemen ,Islam Pada hakekatnya, berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan belum menunjukkan hasil yang menggembirakan, bahkan masih banyak kegagalan ini disebabkan antara lain ; masalah manajemen pendidikan yang kurang tepat, penempatan tenaga tidak sesuai dengan bidang keahliaannya (termasuk didalamnya pengangkatan kepala madrasah / sekolah yang kurang professional bahkan hanya mengutamakan nuansa politis dari pada profesionalisme), penanganan masalah bukan pada ahlinya, pemerataan kesempatan, keterbatasan anggaran yang tersedia, sehingga tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan.bangsa melalui

Penerapan Metode Total Quality Management Dalam Organisasi Pesantren

2018

Pesantren sebagai local genius masih tetap diakui oleh existensi dan kontribusinya dalam membangun suatu bangsa dan negara Indonesia, khususnya dalam meberikan warna pendidikan Islam di Indonesia. Akan tetapi, dalam menghadapi tantangan dunia global dengan perkembangan teknologi dan informasi yang begitu dahsyat, pesantren harus segera berbenah diri dan mengambil langkah antisipatif. Pola-pola manajemen pesantren sudah seharusnya mulai dirubah ke arah manajemen modern yang lebih mengedepankan kualitas dan kepuasan pelanggan, yang lebih dikenal dengan Total Quality Manajemen (TQM). Penelitian ini bertujuan menjelaskan konsep Total Quality Manajemen dalam kasus Pesantren Nurul Jadid Jawa Timur, dan dapat dijadikan acuan bagi pesantren-pesantren lain dalam menyusun dan mengambil kebijakan organisasi manajemen lembaganya yang berujung pada pemenuhan tuntutan kualitas dan kepuasan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian ini d...

Implementasi Total Quality Management dalam Pengembangan Manajemen Pembelajaran Karakter Religius

Bestari | Jurnal Studi Pendidikan Islam

This paper presents the implementation of Total Quality Management in developing religious character learning management. Total Quality Management as an approach that emphasizes the existence of a continuous improvement effort in maximizing products, services, and human resources. Character learning based on Total Quality Management is a process of transferring, habituating, and forming character values by educators (teachers) to students, which is carried out based on the concept of Total Quality Management, namely: quality, customer satisfaction, continuous improvement, and comprehensive in all organizational components. This research is a library research using a qualitative approach. The results of this study indicate that the implementation of Total Quality Management in the development of religious character learning management is still very much needed for educational institutions, especially in the learning process.

Standarisasi Manajemen Mutu Pendidikan Islam

Setiap saat, masalah mutu pendidikan Indonesia (termasuk pendidikan Islam Indonesia) selalu hangat dibicarakan. Ada tiga faktor yang menyebabkan disparitas mutu pendidikan di Indonesia. Pertama, kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan pendekatan education function dan input-output analysis yang tidak dilaksanakan secara konsekuen. Kedua, penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan secara birokratik sentralistik sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan sangat bergantung pada keputusan birokrasi yang mempunyai jalur sangat panjang dan kadang-kadang tidak sesuai dengan kondisi setempat. Ketiga, peran serta warga sekolah khususnya guru dan peran serta masyarakat khususnya orang tua murid dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim. Pasang surut mutu pendidikan Indonesia (termasuk pendidikan Islam) dapat diwakili oleh hasil penelitian. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Universitas Paramadina Jakarta –sebagai lembaga penelitian nasional- yang dipublikasikan di majalah Mossaik edisi 2004. Hasil penelitian tersebut cukup membuat kita terhenyak, menyatakan bahwa mutu pendidikan di Indonesia menduduki peringkat keempat dari bawah (peringkat 102 dari 106 negara). Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) sebagai lembaga penelitian internasional. Program unggulan mereka adalah Programme for International Student Assessment (PISA). Pada 2006-2007, lembaga ini telah merilis urutan kualitas negara-negara di dunia dan menempatkan Finlandia di urutan pertama di atas Korea Selatan, China, dan Jepang. Indonesia berada di urutan kedua negara dengan skor terrendah di atas Tunisia. Pada PISA 2012, Indonesia kembali menempati urutan ke 64 dari 65 negara, di atas Peru. Sementara 5 besar ditempati oleh Shanghai China, Singapura, Hongkong China, Chinesse Taipei dan Korea. Data ini seharusnya memacu kita untuk berbuat lebih baik lagi –dalam skala kecil sekalipun—untuk peningkatan mutu pendidikan. Stop cursing darkness, let’s light more and more candles. Ada tiga konsep dasar yang perlu dibedakan dalam peningkatan mutu yaitu kontrol mutu (quality control), jaminan mutu (quality assurance) dan mutu terpadu (total quality). Kontrol mutu secara historis merupakan konsep mutu yang paling tua. Kegiatannya melibatkan deteksi dan eliminasi terhadap produk-produk gagal yang tidak sesuai dengan standar. Tujuannya hanya untuk menerima produk yang berhasil dan menolak produk yang gagal. Jaminan mutu (quality assurance) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kesalahan sejak awal proses produksi. Jaminan mutu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin proses produksi agar dapat menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi tertentu. Jaminan mutu adalah sebuah cara menghasilkan produk yang bebas dari cacat dan kesalahan. Lanjutan dari konsep jaminan mutu adalah Total Quality Management (TQM) yang berusaha menciptakan sebuah budaya mutu dengan cara mendorong semua anggota stafnya untuk dapat memuaskan para pelanggan. Dalam konsep TQM pelanggan adalah raja. Inilah yang merupakan pendekatan yang sangat populer termasuk dalam dunia pendidikan. Sifat TQM adalah perbaikan yang terus menerus (continuous improvement) untuk memenuhi harapan pelanggan. Kontrol mutu (quality control) dan jaminan mutu (quality assurance) pendidikan menyediakan tiga keuntungan untuk praktisi mutu terpadu (total quality). Kontrol mutu (quality control) dan jaminan mutu (quality assurance) dapat mengidentifikasi gejala masalah untuk dipecahkan, dapat menyediakan data dasar yang didapat dari hasil pengukuran usaha-usaha mutu terpadu (total quality) serta dapat menyediakan perbaikan jangka pendek yang cepat untuk hasil jangka pendek. Dengan demikian, quality control dan quality assurance tidak memperbaiki masalah-masalah pendidikan. Keduanya seharusnya tidak dipandang sebagai harapan organisasi sekolah jangka panjang. Secara tidak sengaja, quality control dan quality assurance menciptakan garis finish untuk perlombaan yang tidak mempunyai garis finish. Dalam TQM, mutu adalah kesesuaian fungsi dengan tujuan, kesesuaian dengan spesifikasi dan standar yang ditentukan, sesuai dengan kegunaannya, produk yang memuaskan pelanggan, sifat dan karakteristik produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Sistem manajemen mutu pendidikan adalah suatu sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan satuan pendidikan dalam penetapan kebijakan, sasaran, rencana dan proses/prosedur mutu serta pencapaiannya secara berkelanjutan (quality continuous improvement). Masalah mutu dalam dunia pendidikan merupakan kebutuhan yang harus disampaikan dan dirasakan oleh para siswa, guru, orang tua, masyarakat dan para stakeholders pendidikan (pihak-pihak yang menaruh kepentingan terhadap pendidikan). Sallis dalam Total Quality Manajemen in Education sebagaimana dikutip Abdul Hadis dan Nurhayati B., menemukakan bahwa terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan sumber mutu pendidikan di antaranya perawatan gedung yang baik, guru-guru yang berkualifikasi, nilai moral staf yang tinggi, hasil ujian yang baik, spesialisasi, dukungan orang tua, dukungan dunia usaha, dan dukungan masyarakat setempat; sumber yang memadai, aplikasi teknologi baru, kepemimpinan yang kuat, perhatian penuh pada murid dan mahasiswa serta kurikulum yang seimbang atau kombinasi dari beberapa faktor tersebut. Di sisi lain, stakeholder pendidikan seperti orang tua, masyarakat, pemerintah dan dunia industri memiliki persepsi yang berbeda tentang mutu. Perbedaan persepsi ini berimplikasi bagi institusi pendidikan akan perlunya menetapkan standar mutu sebagai acuan dalam mencapai mutu pendidikan. Tujuan penulisan ini membahas standarisasi manajemen mutu pendidikan islam tentang konsep standar mutu, konsep pendidikan Islam, standar mutu pendidikan Internasional dan standar mutu pendidikan nasional berisi regulasi standar mutu pendidikan nasional, Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan mutu pendidikan dan indikator pemenuhan standar nasional pendidikan.