Kecemasan Matematika Dan Self Efficacy Dalam Melakukan Pembuktian Matematika (original) (raw)

Hubungan Antara Self-Efficacy, Kecemasan Matematika, Dan Pemahaman Matematis

Pasundan Journal of Mathematics Education : Jurnal Pendidikan Matematika

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy, kecemasan matematika, dan pemahaman matematis. Desain penelitian yang digunakan adalah survei dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan meliputi seluruh siswa di salah satu SMP di Depok. Sampel penelitiannya adalah siswa kelas VIII. Masalah yang diteliti, yaitu pengaruh langsung self-efficacy terhadap kemampuan pemahaman matematis, kecemasan matematika terhadap kemampuan pemahaman matematis, self-efficacy terhadap kecemasan matematika dan sebaliknya, serta pengaruh tidak langsung self-efficacy terhadap pemahaman matematis melalui kecemasan matematika, dan kecemasan matematika terhadap pemahaman matematis melalui self-efficacy. Analisis kuantitatif menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh langsung yang bernilai positif self-efficacy terhadap kemampuan pemahaman matematis, pengaruh langsung yang bernilai negatif kecemasan matematika terhadap kemampuan pemahaman matem...

Hubungan Antara Kecemasan Matematika Dan Self-Efficacy Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Sma X Kota Palangka Raya

Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni

Richardson dan Suinn (dalam Mahmood & Khatoon, 2011) mengatakan bahwa kecemasan Matematika adalah perasaan tegang dan cemas yang menggangu dan bisa menghambat kemampuan mental aritmetika dalam kehidupan sehari-hari. Bandura (dalam Feist & Feist, 2013) mendefinisikan self-efficacy sebagai keyakinan diri seseorang pada kemampuannya untuk melakukan kontrol terhadap peristiwa yang sedang mereka hadapi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kecemasan Matematika dan self-efficacy dengan hasil belajar Matematika siswa SMA X di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Peneliti menyertakan 467 siswa yang berasal dari kelas X, XI, dan XII menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner kecemasan Matematika, dan kuesioner self-efficacy serta data hasil belajar Matematika berdasarkan nilai rapot siswa. Analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik spearman correlation. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifika...

Hubungan Self-Efficacy Terhadap Prokrastinasi Akademik Matematika

2019

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self-efficacy terhadap Prokrastinasi Akademik matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 2 Telukjambe Timur. Pemilihan sampel dengan teknik simple random sampling dimana pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Sehingga diperoleh siswa kelas VIII Bahasa 3 yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Pengambilan data diperoleh dengan metode non tes berupa angket Self-efficacy dan angket Prokrastinasi akademik matematika. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan korelasi Rank Spearman . Tujuan uji korelasi ini adalah untuk melihat hubungan antara self-efficacy terhadap Prokrastinasi Akademik matematika. Berdasarkan analisis data diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,502 dengan nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,001 < 0,05 artinya terdapat hubungan self-efficacy terhadap Prokrastinasi Akademik matematika yang berkorelasi ne...

Pentingnya Self-Efficacy terhadap Prestasi Belajar Matematika

Jurnal Sublimapsi

Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. selain itu, diyakini ada faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar yakni self-efficacy, yang keyakinan seseorang terhadap kemampuan yang dimilikinya. keyakinan tersebut mendorong seseorang untuk mencapai keberhasilan dan mampu menghadapi kesulitan untuk mengerjakan tugas. penting self-efficacy tidak dirasakan oleh siswa seperti halnya pada siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kendari. sebelum mereka mengerjakan tugas, beberapa diantaranya beranggapan bahwa siswa yang pandai akan selalu mendapatkan nilai bagus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Self-Efficacy Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Kendari. Subjek penelitian ini berjumlah 53 orang dari kelas VIII. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala Self-Efficacy dan Nilai Rapor siswa. Metode analisis data mengunakan uji analisis regresi sederhana. Hasil analisis da...

Pengaruh Self-Efficacy Terhadap Hasil Belajar Matematika

2021

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh self-efficacy siswa terhadap hasil belajar matematika. Data diperoleh dengan menggunakan instrumen self-efficacy berupa angket yang terdiri dari 20 pernyataan dengan skala likert. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa MTS DAAR EL-HUDA tahun pelajaran 2020/2021. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling dimana sampel yang diambil sebanyak 30 orang. Uji statistik yang digunakan adalah uji regresi sederhana. Berdasarkan uji yang telah dilakukan menunjukkan bahwa self-efficacy berpengaruh terhadap hasil belajar matematika. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya berpengaruh yang signifikan antara self-efficacy dengan hasil belajar matematika. self-efficacy juga berkorelasi sempurna dan positif dengan hasil belajar matematika dengan menyumbang sebanyak 65,3% dimana sisanya 34,7% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

Draft Proposal Hubungan Antara Self Efficacy dengan Kecemasan pada Mahasiswa dalam Menghadapi Ujian Skripsi

Oleh Desy Wulandari NIM I1C113006 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu interaksi, hubungan timbal balik dalam kehidupan sosial. Pendidikan merupakan dasar dalam membentuk dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, mengembangkan diri, dan sebagai sarana utama dalam menegembangkan karier. Dewasa ini, para remaja yang telah menyelesaikan tingkat pendidikan akhir biasanya ada yang langsung mencari pekerjaan atau melanjutkan kembali pendidikannya ke perguruan tinggi sebagai seorang mahasiswa agar dapat bersaing di bidang pekerjaan dan menjadi tenaga professional yang berkualitas. Mahasiswa dalam masa belajarnya dituntut untuk memenuhi semua persyaratan agar bisa lulus meraih gelar Sarjana. Salah satu syarat kelulusan mahasiswa adalah dengan mengikuti seminar proposal skripsi. Pada fase ini, sebagian besar mahasiswa biasanya cenderung mengalami stress. Ini terjadi dikarenakan dalam ujian skripsi, mahasiswa dituntut agar bisa menjelaskan dan bertanggungjawab terhadap hasil penelitian yang telah dilakukannya di dalam proposal skripsi yang telah dibuat kepada dosen penguji saat sidang nanti. Hal ini menyebabkan tidak sedikit mahasiswa yang mengalami kecemasan saat akan menghadapi sidang skripsi yang akan dihadapinya. Anxietas/kecemasan (anxiety) adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Banyak hal yang harus dicemaskan-misalnya, kesehatan kita, relasi sosial, ujian, karier, relasi internasional, dan kondisi lingkungan adalah beberapa haal yang dapat menjadi sumber kekhawatiran. Adalah normal, untuk sedikit cemas mengenai aspek-aspek hidup tersebut. Menurut Kaplan, Sadock, dan Grebb (Fitri Fauziah dan Julianti Widury, 2007:73) Kecemasan adalah respon terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan hal yang normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan, pengalaman baru atau yang belum pernah dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup. Nevid Jeffrey S, Rathus Spencer A, & Greene Beverly (2005:163) memberikan pengertian tentang kecemasan sebagai suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan kekhawatiran bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Menurut Siswoharjono (1982, h. 17) bahwa kecemasan timbul karena ada faktor yang mempengaruhi yaitu tuntutan orang tua dan modeling. Menurut Sarason, dkk (Djiwandono, 2002, h. 388) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan yaitu keyakinan diri, dukungan sosial, dan modeling. Apabila mahasiswa memiliki keyakinan diri yang tinggi untuk mrnghadapi ujian skripsi, kecemasan akan bisa direduksi. Modeling juga dapat mengubah perilaku soseorang. Jika seorang mahasiswa belajar dari model yang bisa menghadapi kecemasannya, kemungkinan besar perilaku seseorang itu juga bisa berubah menjadi pribadi yang bisa menghadapi kecemasan yang dialaminya. Dukungan sosial juga berpengaruh terhadap kecemasan. Dukungan sosial akan membuat mahasiswa merasa dicintai dan diperhatikan, sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasannya. Kecemasan bermanfaat bila hal tersebut mendorong kita untuk melakukan pemeriksaan medis secara regular atau memotivasi kita untuk belajar menjelang ujian. Kecemasan adalah respons yang tepat terhadap ancaman, tetapi kecemasan bisa menjadi abnormal bila tingkatannya tidak sesuai dengan proporsi ancaman, atau bila sepertiya datang tanpa ada penyebabnya-yaitu, bila bukan merupakan respons terhadap perubahan lingkungan. Dalam bentuknya yang ekstrem, kecemasan dapat mengganggu fungsi kita seharihari. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan untuk bisa menghadapi kecemasan terutama saat menghadapi ujian skripsi, sehingga bisa dengan maksimal menghadapi ujian tersebut dan mendapatkan nilai yang memuaskan. Namun, tidak semua mahasiswa bisa menghadapi kecemasannya masing-masing. Ini dikarenakan setiap individu itu unik dan berbeda. Berdasarkan latar belakang ini, peneliti ingin melakukan penelitian untuk melihat hubungan antara keyakinan diri (self efficacy) dengan kecemasan dalam menghadapi ujian skrpsi pada mahasiswa Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung

Kemampuan Self-Efficacy dalam Pembelajaran Matematika

Self-efficacy is a belief or confidence in the ability of individual people to organize, implement actions to display certain skills, perform a task, achieve a goal, and produce something in life to overcome. Students with a high self-efficacy have a great desire to do his duties and will strive to do the job even though they will find difficulties. Believe in the self-ability is necessary. High selfefficacy helps create a sense of calm in approaching difficult tasks and activities. From the statements above, it can be concluded that the higher self-efficacy, the higher the individual students' ability in the face of learning mathematics, and conversely the lower self-efficacy is the individual student's ability in dealing with mathematics learning would be lower.

PENGARUH EFIKASI DIRI DAN LOKUS KENDALI (LOCUS OF CONTROL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh efikasi diri dan lokus kendali terhadap prestasi belajar Matematika. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Sampel berukuran 100 orang peserta didik SMAN Reguler di Jakarta Timur yang dipilih secara acak. Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik penyebaran angket dan tes materi semester genap kelas X. Analisis data dengan teknik analisis jalur. Uji statistik dipergunakan uji-t dan bantuan SPSS. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa : (1) Tidak ada pengaruh secara langsung efikasi diri terhadap lokus kendali dengan thitung = 0,8376 < ttabel = 1,98; (2) Terdapat pengaruh secara langsung efikasi diri terhadap prestasi belajar Matematika dengan thitung = 2,3148 < ttabel = 1,98;th (2,3148) > tt (1,98) (3) Tidak ada pengaruh secara langsung lokus kendali prestasi belajar Matematika dengan thitung = 1,8724 < ttabel = 1,98; (4) Tidak ada pengaruh secara tidak langsung efikasi diri terhadap prestasi belajar Matematika melalui lokus kendali dengan thitung = -0,155 < ttabel = 1,98.

Hubungan antara Efikasi Diri Matematika dengan Kecemasan Mengikuti Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas V di SD Sidorejo Lor 01

2017

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang negatif dan signifikan antara efikasi diri matematika dengan kecemasan mengikuti pelajaran matematika pada murid kelas V SD Sidorejo Lor 01. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Selanjutnya sampel berjumlah 38 orang murid yang memenuhi syarat yang diajukan oleh peneliti. Untuk mengukur efikasi diri matematika digunakan skala efikasi diri matematika yang disusun oleh Tamtama (2015) berdasarkan teori Bandura. Sementara untuk mengukur kecemasan mengikuti pelajaran matematika digunakan skala kecemasan mengikuti pelajaran matematika yang disusun oleh Satriyani (2016) berdasarkan teori Stuart. Dari penelitian ini diperoleh korelasi sebesar rit = -0,356 dengan sig. = 0,028 (p < 0,05). Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan yang negatif dan signifikan antara efikasi diri matematika dengan kecemasan mengikuti pelajaran matematika. Sumbangan efektif efikasi diri matematika terhadap kecemasan mengik...