Kajian Nilai Pendidikan Karakter Tokoh Kumbakarna Dalam Meningkatkan Mutu Nasionalisme (original) (raw)
Related papers
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN
Penelitian ini bertujuan menjelaskan konsepsi penanaman nilai nasionalisme dalam pendidikan karakter di sekolah melalui Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter. Penelitian ini menggunakan metode analisis konten yang bersifat inferensial berupa proses mendeskripsikan, mengklasifikasi, memaknai dan menyimpulkan penanaman nilai nasionalisme dalam pendidikan karakter di sekolah melalui Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Sumber data yang digunakan adalah dokumen berupa peraturaj perundang-undangan dan modul terkait Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter. Hasil penelitan ini menujukan bahwa kemunculan Gerakan PPK memiliki nuansa politik yang kental karena bermuara dari adanya Program Nawacita dan Gerakan Nasioanl Revolusi Mental. Konsepsi pendidikan karakter melalui Gerakan PPK berupaya mengoptimalisasi setiap aspek dalam pendidikan karakter di sekolah yang mengarah pada penciptaan pendidikan karakter dengan pendekatan komprehensif. Pemaknaan dan interpretasi nilai karakter nasiona...
Pendidikan Karakter Melalui Keteladanan Pahlawan Nasional
Publikasi Pendidikan
ABSTRAKArtikel yang berupa gagasan dengan judul “Pendidikan Karakter Melalui Keteladanan Pahlawan Nasional, berawal dari temuan di lapangan, bahwa pembelajaran sejarah bersifat kognitif-oriented , kurang memperhatikan makna didaktis dan afektif. Artikel ini berusaha menemukan solusi agar terjadi perubahan paradigma dalam menyusun dan mengembangkan materi sejarah. Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif-analitik.Pengembangan karakter siswa sebenarnya dapat efektif dengan materi sejarah. Pengintegrasian pendidikan karakter dalam materi sejarah dapat dilakukan melalui keteladanan para Pahlawan Nasional. Para pahlawan tersebut telah teruji integritasnya, sehingga pemerintah memberi penghargaan yang tinggi terkait perjuangan, sikap, pemikiran, dan karakternya. Untuk itu, dalam mengembangkan karakter siswa dapat dilakukan melalui isnpirasi dari pahlawan nasional.Kata Kunci: Materi Sejarah, Pendidikan Karakter, Pahlawan Nasional ABSTRACTAn article, which is an idea ent...
Konstruksi alat ukur karakter nasionalisme
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan, 2019
Tujuan penelitian ini adalah melakukan validitas konstruk dengan menggunakan analisis faktor pada alat ukur karakter, khususnya karakter nasionalisme. Populasi penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 337 responden, dengan teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling di setiap wilayah yaitu pada SMA 1 Kabupaten Kerinci, SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat, SMA Negeri 5 Kota Kabupaten Tebo dan SMA Negeri 12 Kabupaten Merangin, dan SMA Negeri 1 Kota Jambi dengan rentang usia 15 hingga 18 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa validitas konstruk yang menggunakan analisis Principal Component Analysis dengan rotasi orthogonal dan ekstraksi varimaks menghasilkan lima faktor yang berhasil diekstraksi yang berupa komponen cinta tanah air, menghargai keragaman budaya, apresiasi budaya bangsa, taat hukum, serta unggul dan berprestasi. Hasil uji reliabilitas konsistensi internal dengan Metode Guttman λ=0.862. Norma alat ukur menggunakan standar deviasi hipotetik baik untuk setiap komponen maupun alat ukur keseluruhan. Alat ukur ini didukung oleh validitas konstruk yang baik serta reliabilitas yang memuaskan.
Relevansi Susastra Hindu Dengan Pendidikan Karakter
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra
This paper aims to present the idea of the relevance of Hindu’s literature with character education which is currently being encouraged to raised up back in the learning process. Education in general and religious education is basically aimed at forming good character. But today there’s a phenomenon of moral degradation among teenagers, although there’s also the others which has a good moral and character. One of the effort that can be choose to support character education is by reviving religious literature. Literature in Indonesia has existed since the entry of Hindu’s influence to the archipelago. Even in the range of X century, King Dharmawangsa Teguh initiated a project known as “mangjawaken byasamata” or to translating to the Java language the teachings of Bhagavan Vyasa. Hindu’s literature nowadays is still well preserved especially in Bali. Bali as the savior of Hindu’s literature and not only protecting literary works but also developed forms of other literary works. Hindu’...
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Cerita Berkearifan Lokal Masyarakat Sumbawa
2021
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai pendidikan karater yang terdapat dalam cerita ‘Batu Nganga’ dan ‘Petung Mampes’. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan studi literatur. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis isi kualitatif (qualitative content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukannya beberapa nilai karakter dalam dua cerita tersebut. Pada cerita ‘Batu Nganga’ ditemukan 12 nilai pendidikan karakter, yakni karakter cinta damai, religius, kerja keras, disiplin, mandiri, tanggung jawab, toleransi, rasa ingin tahu, peduli sosial, peduli lingkungan, bersahabat/berkomunikatif, dan jujur. Pada cerita ‘Petung Mampes’ ditemukan 11 nilai pendidikan karakter, yakni karakter bersahabat/berkomunikatif, peduli sosial, peduli lingkungan, cinta damai, jujur, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, kreatif, toleransi, gemar membaca, dan relig...
Kurikulum Pendidikan Pesantren: Mengurai Pembentukan Karakter Nasionalisme Santri
TARLIM : JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, 2019
The pesantren (Islamic boarding school) links yellow treatises to necessities of life, including enriching insights and broadening students' understanding of authoritative sources of Islamic teachings (al-qur'an and al-hadith) grounded in the thought of Muslim scholars; madzhab founders whose intellectual and personal values are widely recognized. This research aims to examine "how can curriculum in pesantren nourish the sense of nationalism among santri (students in Islamic boarding school)?" through employing a qualitative approach involving observation, interviews and documentation. Data were analyzed using the Miles and Huberman models. It shows that yellow treatises are regarded as primary resources that give rise to intellectual reflections and scientific traditions as part of Indonesian Muslim identity. Typical knowledge leads to sensitivity of local culture: as a basis for the advancement of Indonesian Muslims prepared to adapt the advancement of science and technology in the future. Islamic boarding schools can nourish students' character, establish the sense of nationalism and promote of specific skills.
Meningkatkan Nasionalisme dalam Karakter Pendidikan Kepramukaan
Edumaspul: Jurnal Pendidikan
The Indonesian Scout Movement is the name of a non-formal education organization that organizes scouting education carried out in Indonesia. The purpose of this study was to determine the scout movement as an effort to increase nationalism in SDN 02 for the academic year 2020-2021. In some character education programs can improve student citizenship attitudes and instill an attitude of nationalism. Character education must instill the spirit of nationalism, love for the homeland, care for the environment around it. Scouts teach Dasa Darma which shows the cultivation of character values such as creativity, hard work, mutual help, independence, democracy, and responsibility. Research uses qualitative in some cases such as through the collection of questionnaires and observations.
Analisis nilai-nilai karakter dalam Tut Wuri Handayani sebagai asas pendidikan nasional
Jurnal Pendidikan Karakter
Penelitian ini bertujuan mengkaji nilai-nilai karakter yang terkandung dalam Tut Wuri Handayani. Tut wuri handayani merupakan suatu asas dan landasan pendidikan yang mengandung makna bahwa sebagai pendidik harus memfasilitasi setiap anak (peserta didik) untuk mencapai tingkat perkembangan yang utuh dan optimal. Pendekatan penelitian ini yaitu pendekatan fenomenologi. Metode penelitian ini menggunakan metode hermeneutika fenomenologi yang diarahkan pada pengalaman hidup dan untuk menafsirkan “teks” kehidupan. Teknik pengumpulan data melalui library research dan wawancara. Sumber data dalam penelitian terdiri dari tulisan pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang tut wuri handayani dan wawancara tokoh Tamansiswa. Analisis data menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semboyan tut wuri handayani terdapat nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan pada aspek tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, dan ing ngarsa sung tuladha seba...
Nilai Pendidikan Karakter Dan Kearifan Lokal Dalam Cerita Rakyat Sumbawa
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA
This study deals with the values of character education and local wisdom in Sumbawa Regency’s folklores.. This study aims to describing the types, content, the values of character education, the local wisdoms, and relevance with literature taught in elementary school. There are three sub-districts in Sumabawa Regency, they are Plampang, Lenanggular, and Utan. The subjects of this study were folklores entitled Paruma Ero, Batu Tongkok, Bola Sabale, and Meke Serep. The sampling technique was purposive sampling. The technique of the data analysis employs flow model analysis starting from collection, reduction, service, and conclusion. The raw data from the fields were selected, grouped, and arranged into an easy-to-analyze form to conclude. The research result from folklores ere; a myth, a legend, and a tale. The four folklores contain many character education values to impart curiosity, caring about environment, peace, high-determination, spirit of nationality, responsibility, hones...