Kerukunan Antar Umat Beragama Sebagai City Branding Harmoni Kediri the Service City (original) (raw)
Related papers
City Image Kota Kediri Setelah Adanya Brand “Harmoni Kediri the Service City”
2019
Otonomi daerah memberikan kewenangan bagi setiap daerah termasuk kota untuk mengelola dan mengembangkan potensi wilayahnya masing-masing. Sebagai wujud atas kewenangan tersebut, kota Kediri memetakan rencana-rencana pengembangan wilayahnya. Pelaksanaan rencana-rencana tersebut memerlukan bantuan dari pendatang, wisatawan, dan investor. Untuk menarik mereka, sejak pertengahan tahun 2016 kota Kediri melakukan rebranding dan meluncurkan brand baru “Harmoni Kediri The Service City”. Brand tersebut melambangkan komitmen kota Kediri untuk menjadi kota pelayanan yang unggul. Keberhasilan mencapai tujuan brand tersebut hanya terwujud jika ada city image yang positif atas kota Kediri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana city image kota Kediri setelah adanya brand “Harmoni Kediri The Service City”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik studi kasus. Data diambil dengan teknik wawancara pada empat informan yang melakukan pengurusan pindah datang di kantor D...
Implementasi Pelayanan Publik Berbasis Brand “Harmoni Kediri The Service City”
Ekspektra : Jurnal Bisnis dan Manajemen
Harmony Kediri The Service City adalah merek kota yang dirilis Kediri pada pertengahan 2016. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana implementasi layanan publik di Dispendukcapil Kediri berdasarkan Harmony Kediri The Service City brand. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan tiga birokrat dispendukcapil dan tiga orang Kediri yang telah melakukan pencatatan data lebih dari satu kali (sebelum dan sesudah merek dirilis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah merek Harmony Kediri The Service City, perubahan kebijakan pelayanan publik di dispendukcapil Kediri dapat dilihat dari prosedur pelayanan, persyaratan layanan, kompetensi personel layanan, proses layanan cepat, inovasi-layanan, inovasi dan pemenuhan fasilitas yang cukup nyaman. Hasilnya juga menunjukkan keberhasilan memposisikan Harmoni Kediri The Service City sebagai merek Kota di Kediri.
Kerukunan Umat Beragama di Kota Kediri Tahun 2022
Realita: Jurnal Penelitian dan Kebudayaan Islam
Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) Kota Kediri secara statistic mengalami peningkatan. Peningkatan ini tidak dapat dilepaskan dari konteks social, budaya, politik, dan ekonomi yang berjalan dinamis dari waktu ke waktu. Untuk dapat mengetahui perkembangan perlu dilakukan survey secara berkala. Bardasarkan latar belakang ini, survei terkait indeks kerukunan umat beragama pada tahun 2022 perlu dilakukan. Survei ini dimaksudkan untuk memotret perkembangan kerukunan umat beragama di Kota Kediri. Hasil survei ini diperlukan sebagai pijakan dalam perumusan regulasi, program, dan aktivitas bagi pemerintah maupun masyarakat secara umum. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan subyek penelitiannya masyarakat Kota Kediri. Dari hasil survei yang telah dilakukan, Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) di Kota Kediri pada tahun 2022 mencapai angka 4,47 (sangat tinggi). Sebaran indeks pada tahun ini di setiap kecamatan tercatat sebagai berikut; Kecamatan K...
Kerukunan Umat Beragama DI Kota Surakarta
2017
Tulisan ini membahas seputar hubungan antara masjid dan gereja yang berdekatan letaknya dalam mewujudkan kerukunan antarumat beragama di Kota Surakarta, dan untuk menemukan faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Sasaran penelitian ini adalah pengurus tempat ibadah, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta pengurus kampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Dengan pendekatan ini, artikel ini mendeskripsikan sebuah fenomena secara menyeluruh, mendalam, dan analitis mengenai konsep kerukunan yang telah lama dibangun oleh masyarakat pada kedua tempat ibadah tersebut. Studi ini menemukan, bahwa pengelolaan Masjid Al Furqon dan Gereja Bethel Injil Sepenuh Nafiri Sion Karangturi, Kota Surakarta menggunakan pendekatan interaksi sosial asosiatif, sehingga dapat terbangun kerukunan.Kata Kunci: Kerukunan, Muslim, Kristen, rumah ibadah
The 1st International Conference on Islamc Thought (ICIT) 2020., 2020
Sejak disahkannya Undang-Undang No 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-Undang No 32 Tahun 2004 yang telah diperbaharui UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagai pelaksanaan dari otonomi daerah, Pemerintah Daerah memiliki kewenangan yang luas dalam pengelolaan daerahnya. Hal ini berdampak pada mudahnya implementasi Peraturan Daerah (PERDA) Syariat Islam di Pamekasan Madura. Slogan Gerbang Salam (Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami) merupakan isu penting yang patut untuk dibahas terkait masalah pembangunan yang dapat berdampak pada segala sistem pembangunan seperti dalam aspek sosial, ekonomi, pariwisata, dan bahkan pendidikan. Gerbang Salam menjadi salah satu sorotan karena adanya sebuah upaya gerakan legalisasi syariat Islam di wilayah otonominya. Kabupaten Pamekasan ikut berpartisipasi aktif dalam mengembangkan kearifan di daerah pada sektor kebijakan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi dan formalisasi syariah dalam bingkai pendidikan multikulturalisme yang terjadi di Pamekasan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, yaitu dengan cara mempelajari, mendalami, dan mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dalam proses legislasi atau formalisasi syariah selaiknya juga mengakomodir kultur-kultur yang hidup di masyarakat. Dengan adanya toleransi kepada semua pihak untuk melakukan aktifitas dan kegiatan yang positif, maka Pamekasan telah menjadikan formalisasi syariah yang sinergis dengan pendidikan multikulturalisme yang selama ini digaungkan. Keyword: Formalisasi syariah, pendidikan multikulturalisme, Gerbang Salam
Komunikasi Antar Etnik di Tengah Keberagaman Budaya di Kota Kendari
Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi antar etnis di tengah keberagaman budaya di Kecamatan Kadia, serta bentuk-bentuk komunikasi antar etnis. Teori pokok yang digunakan adalah komunikasi antar budaya dan konsep komunikasi antar etnis. Pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara (interview) dan observasi mendalam pada informan penelitian yang dipilih secara Purposive Sampling berdasarkan tujuan penelitian. Hasil penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pola komunikasi antar etnis pada masyarakat Kecamatan Kadia Kota Kendari yang meliputi; bahasa sebagai simbol, pengalaman lintas budaya, komunikasi antar pribadi, dan pengalaman komunikasi antar etnis dengan bentuk komunikasi yang ditandai dengan berbagai hal yang lazim terjadi dalam komunikasi antar budaya seperti; komunikasi persuasif, adaptasi budaya dalam komunikasi, serta didukung oleh situasi atau lingkungan tempat mereka berinteraksi yang relatif membaur
Dinamika Kerukunan Umat Beragama Kota Ambon Berbasis Adat Perspektif Maslahah
TAHKIM, 2018
The dynamic of religious society peacefulness in Ambon on the base of custom from maslahah perspective has been undoubtedly effective and benefitful to maintain peacefulness and tolerance. Local values such as: a. Ale rasa beta rasa, to feel each other), has been effective in the comtext of tolerance in religious live. These local values are humanity expressions of different religions to share both happiness and bitterness together; b. Katong samua basudara, basicly express men are brothers of one anxious; c. Siwa Lima, to unite Ambonese without differsity), and functionally unite the whole native Ambon-Maluku society and the comers without seeing their religions; d. Pela gandong, which is corresponding Moslems to Moslems, Christians to Christians, and Moslems to Christians).
KEDIRI THE SERVICE CITY SEBAGAI INOVASI PELAYANAN PUBLIK DI KOTA KEDIRI
Prosiding Seminar dan Call For Papers Inovasi Bisnis dan Manajemen 2018, 2018
Kediri The Service City merupakan city brand kota Kediri yang baru diresmikan pada pertengahan 2016. Brand ini merupakan inovasi dari brand sebelumnya yaitu Kediri Bersemi (bersih, indah, menarik). The service city menekankan citra kota Kediri sebagai kota pelayanan. Hal ini menunjukkan komitmen kota Kediri untuk memberikan pelayanan prima yang diwujudkan dengan inovasi-inovasi dalam pelayanan publik di kota Kediri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah perbedaan yang signifikan dalam kualitas pelayanan publik di kota Kediri sebelum dan sesudah adanya brand Kediri The Service City, sehingga dapat diketahui pula apakah masyarakat kota Kediri mempersepsikan adanya perbedaan pelayanan yang semakin baik sebagai indikator keberhasilan inovasi dalam pelayanan publik di kota Kediri. Penelitian ini dilakukan di kantor Dispendukcapil kota Kediri yang merupakan muara pelayanan-pelayanan kependudukan seperti KTP, KK, pindah datang, akta kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian, akta kematian, dan identitas orang asing. Metode penelitian ini adalah komparatif, dengan sampel yang diambil adalah 30 masyarakat yang pernah melakukan pelayanan sebelum dan sesudah adanya brand Kediri The Service City. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang positif signifikan kualitas pelayanan publik sebelum dan sesudah adanya brand Kediri The Service City sehingga membuktikan bahwa brand Kediri The Service City telah berhasil dalam memberikan inovasi pelayanan publik di kota Kediri. Kata Kunci : City Brand, Kediri The Service City, Inovasi, Pelayanan Publik