Analisis Semiotika Poster Video Gagasan Konstruktif GAMELAND (original) (raw)
Related papers
Analisis Semiotik Video Pada Iklan Game Hago dan Blunder di Dalamnya
Abstrak Persaingan dalam industri gim saat ini memang sangat ketat. Berbagai gim bermunculan untuk mengambil hati masyarakat. Salah satu cara yang digunakan produsen gim agar gimnya banyak dimainkan masyarakat adalah dengan melakukan iklan. Iklan gim ini ditayangkan di berbagai media. Mulai dari media konvensional seperti televisi, hingga media sosial seperti Instagram. Salah satu gim yang gencar melakukan iklan adalah gim Hago. Iklan yang ditampilkan menyasar berbagai kalangan. Hago juga membuat iklan dalam beberapa versi dan tema. Salah satunya adalah iklan Hago yang bertema anak sekolah berseragam SMA memainkan gim tersebut. Iklan ini menimbulkan kemarahan dalam masyarakat. Iklan yang seharusnya mampu menarik hati masyarakat justru menimbulkan kemarahan masyarakat. Iklan ini menjadi kontroversi karena dianggap melanggar norma. Masyarakat hingga membuat pelaporan kepada pihak terkait untuk pemberhentian penayangan iklan ini. Iklan ini juga dianggap telah menyalahi Etika Pariwara Indonesia (EPI). Menurut penulis blunder iklan Hago ini menarik untuk diulas. Iklan gim mampu membawa kemarahan yang serius dari masyarakat. Sanksi dari pihak terkait juga akan diberikan dengan adanya blunder ini. Mempelajari iklan Hago ini diharapkan bisa memahami pelanggaran yang terjadi. Serta mencegah kesalahan serupa di masa yang akan datang.
Bedah Karya Poster Desain Untuk Difabel Menggunakan Teori Semiotika
2013
Year of 2011 was a special year for the people of Indonesia with ASEAN ParaGames held in Solo on December 12 th to December 20 th. Solo held ASEAN Paralympic Games in 2011 in the month of December. These special moments were used by Aikon Media, ADGI (Asosisasi Graphic Designers Indonesia), and DKV BINUS to organize a poster exhibition with works by students and lecturers of DKV BINUS University, DKV UNS Solo and Solo ADGI chapter called "Design for the disabled". The messages on the poster were addressed to the public, particularly people with disabilities who are called by "the difable" with the objective of improving people's appreciation of the difable. So that, the resulting confidence higher to those who can then deliver them to better performance. The study was conducted to see the visual signs contained in the poster work of students DKV BINUS semester 3 done by using the theory of semiotics. It can be concluded that the communication with empathy for the disabled is the main one, and then conveyed through visual signs that have meaning and can be accepted and understood by the audience.
2015
This study aims to determine how the representation of political campaigns in the 2014 elections in the game Jokowi Go! and Prabowo the Asian Tiger. The theory is used to build this research is related to the theory of political communication political campaign message implicit in the second game. then the representation theory to explain the construction of the meaning of a symbol. In addition, the study of political PR is used as a media channel to communicate interpretations political issues specifically, in an effort gathering public support, and the theory of communication and information technology, especially in this game. To answer the research questions, the researcher uses semiotic method proposed by Roland Barthes with the concept of connotation, denotation, and myths to analyze the second game. The results of this study indicate that the game Jokowi Go! There are many political campaign messages conveyed premises represent the community in different ways, while the game ...
PENGGAMBARAN MITOLOGI NORDIK DALAM VIDEO GAME (Analisis Semiotik pada The Elder Scroll V: Skyrim)
Perkembangan teknologi komunikasi memungkinkan ideologi mitologi diceritakan kembali tidak hanya melalui novel atau film namun dapat melalui video game. Video game menjadi media penyampaian pesan melalui audio dan visual, dalam hal ini mitologi, yang efektif sebab video game tidak hanya menghibur namun juga edukatif melalui pesan interaktif. Salah satu video game yang mengangkat mitologi dalam narasinya adalah The Elder Scrolls V: Skyrim. Video game ini mengakat sebuah mitologi yang berasal dari suku Nordik, ditampilkan sebagai cerita maupun karakter di dalam game. Sebagai game dengan genre role play menciptakan sebuah simulasi dunia virtual yang memungkinkan pemain merasakan sosok kesatria Nordik. Dari situ peneliti tertarik meneliti bagaimana video game modern dengan judul The Elder Scrolls V : Skyrim menggambarkan sebuah mitologi kuno dari suku Nordik. Tujuan dari penelitian ini mendeskripsikan penggambaran mitologi Nordik pada simbol-simbol yang ditampilkan pada video game The Elder Scrolls V: Skyrim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan semiotika. Analisis data menggunakan semiotika Roland Barthes two order of signification untuk mendeskripsikan makna-makna denotatif dan konotatif serta mitologi dari serangkaian tanda yang berkaitan dengan mitologi Nordik dalam The Elder Scrolls V: Skyrim. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa The Elder Scrolls V: Skyrim memunculkan mitologi Nordik melalui penampilan, lokasi, dan peran. Penggambaran yang ditekankan oleh pembuat game terhadap mitologi Nordik adalah bahwa suku Nordik digambarkan sebagai suku yang suka berperang dengan berbagi dunia yang sama dengan mahkluk mitologi.
Kajian Semiotika Pada Media Promosi Billboard Fesyen Preppstudio
AMARASI: JURNAL DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Billboard merupakan salah satu media promosi yang digunakan untuk mempromosikan produk / jasa sekaligus menarik perhatian masyarakat. Billboard yang digunakan sebagai objek penelitian adalah billboard Preppstudio “Siap Menjadi Brand Fashion Pria Nomor 1 di Indonesia” yang dibintangi olehinfluencer Arief Muhammad. Hal ini tertarik untuk diteliti karena billboard ini memiliki konsep yang unik dan menarik yakni menggunakan konsep iklan kampanye politik untuk mempromosikan kembali Preppstudio. Tujuan dibuatnya penelitian ini adalah untuk mengkaji elemen-elemen visual pada billboard Preppstudio sekaligus mencari makna dari billboard Preppstudio dalam bidang desain komunikasi visual. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika, tahapan penelitian yang akan digunakan adalah menguraikan elemen visual, mengungkap makna iklan melalui teori semiotika Roland Barthes. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya elemen visual dalam billboard Pr...
Analisis Semiotika Poster Film Horor "IT Chapter Two" 2019
Firna; Aulia Cika Hindarti; A. Tenri Rumpi Gading; Musdalifah Haidir; Nurmin Ahdiat Shah, 2020
Poster merupakan salah satu media promosi cetak yang bertujuan untuk memasarkan suatu produk, jasa dan lainnya kemudian dipasang di tempat umum. Meskipun sudah menginjak era digital, poster tetap menjadi primadona jika akan melakukan promosi secara konvensional. Poster bisa saja menjadi ujung tombak bagi pihak terkait jika promosi cetak ini tidak mampu menarik perhatian khalayak. Salah satu sektor yang setia bergantung pada keberhasilan poster ini adalah perfilman. Poster film akan menyajikan informasi dan kesan berdasarkan tema film yang akan ditayangkan dengan menampilkan unsur visual dan verbal yang menarik, saling berkaitan, dan mencakup isi film namun mampu meninggalkan rasa penasaran kepada audiens. Unsur-unsur tersebut akan dianalisis melalui artikel ini dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif berdasarkan beberapa teori, yaitu teori tentang tanda yang dikeluarkan oleh Saussure (1974), dan juga menggunakanteori Verbal dan Aspek Visual yang dikemukakan oleh Dyer (1986) yang digunakan untuk menganalisis tanda-tanda poster verbal dan visual. Artikel ini membahas tanda-tanda verbal yang ditemukan dalamposter yang terdiri dari: judul, produsen film, crew yang terlibat, tanggal dirilisnya film, tempat penayangan, situs internet, dan beberapa logo. Adapun tanda-tanda visual yang dianalisis yaitu bentuk:gambar, warna, posisi, dan latar belakang. Tanda-tanda verbal danvisual didalam jurnal ini menunjukkan jenis film yang dianalisis, yaitu film horror yang menceritakan tentang kelanjutan kisah badut menakutkan pada film seri sebelumnya. Poster is one of the print promotion media that aims to market a product, service and others then installed in public places. Despite stepping on the digital age, posters will still be excellent if they are going to promote conventionally. Posters can be the spearhead for related parties if the print promotion is not able to attract the attention of the public. One sector that is faithfully dependent on the success of this poster is film. Movie posters will present information and impressions based on the theme of the film that will be aired by displaying visual and verbal elements that are interesting, interrelated, and include the contents of the film but are able to leave curiosity to the audience. These elements will be analyzed through this article using a qualitative descriptive approach based on several theories, namely the theory of signs issued by Saussure (1974), and also using the Verbal theory and Visual Aspects put forward by Dyer (1986) used to analyze the sign-verbal and visual poster signs. This article discusses verbal signs found in posters consisting of: the title, film producer, the crew involved, the date the film was released, the screening place, the internet site, and some logos. The visual signs analyzed are shapes: pictures, colors, position, and background. Verbal and visual signs in this journal indicate the type of film being analyzed, the horror film which tells the continuation of the scary clown story in the previous series.
Analisis Semiotika Pierce: Perbandingan Poster Iklan Sampo DI Tiongkok Dan Indonesia
MIMESIS, 2022
Advertisements are packaged in such a way that it is very influential to convey messages and at the same time influence or suggest products to the public. In shampoo advertisements from one country to another, there are cultural peculiarities of the people. This research has a problem formulation, namely the character of shampoo advertising culture in China and Indonesia. In solving the problem formulation, this research uses Pierce's semiotic theory using data in the form of advertisements for the Pantene, Clear, and Sunsilk shampoo brands. The analysis is carried out with a qualitative method. The results of this study show that shampoo advertisements in China and Indonesia in general have similarities with displaying a picture of a woman, but both have their own character that shows a picture of the people of their respective countries.
Analisis Semiotik Dalam Komik Strip Konpopilan
2016
AbstractThe Konpopilan strip comics have their own peculiarities in conveying the story content that follows the things that happen in life, because it is does not use the language symbol on the dialogue. This research uses descriptive method with qualitative research form. Mean sign data was analysed by triadic technique of Pierce theory. The strip comic data is understood by the visual language technique of drawing. Conversational implicature data is analysed by Grice theory, i.e. conventional implicature. Strip comic data is culturally interpreted with cultural context analysis techniques. The result of data analysis concluded that the meaning of the signs can be found: character; behaviour; text balloon; punctuation; line; and the environment, with a total of 842 signs. Visual language can be described in the form of narrative that the flow of each scene is connected. There are 22 that have a single conversation implicature, one that have two conversation implicatures, and one ...
Analisis Semiotik Terhadap Iklan Youtube Mie Sedaap Korean Spicy Chicken
Jurnal Gama Societa
Guna menarik konsumer untuk membeli sebuah produk, produsen harus menerapkan strategi promosi, salah satunya dengan membuat iklan yang unik dan berbeda dari lini produk serupa. Brand ambassador dapat menjadi salah satu faktor penentu sebuah iklan dianggap menarik perhatian khalayak yang dituju. Bukan hanya itu, visual dan pemilihan kata yang tepat juga diperlukan untuk menyampaikan pesan dari sebuah produk yang diiklankan. Penelitian ini bertujuan menganalisis representasi semiotika dari iklan Mie Sedaap Korean Spicy Chicken pada kanal YouTube milik Mie Sedaap. Teori analisis semiotika milik Peirce (1955) digunakan sebagai acuan dalam membedakan ikon, indeks, dan simbol yang terdapat pada iklan Mie Sedaap untuk memahami pesan yang disampaikan dalam mempromosikan varian terbarunya. Selain itu, analisis juga dilakukan untuk melihat keaslian (authenticity) yang ditunjukkan melalui tiga tanda semiotika yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikon video iklan ini adalah Choi Siwon s...