Effectiveness of Adapting the Concept of Cultural Identity in Landscape Design in School Grounds (original) (raw)
Related papers
Penggunaan komputer di dalam proses merekabentuk landskap pada ketika ini adalah sangat diperlukan. Di atas desakan kepada penggunaan kemahiran manual yang berlebihan telah menyebabkan sesetengah graduan itu tercicir daripada kehendak industri Senibina Landskap di Malaysia. Antara isu dan permasalahan yang dibincangkan di dalam penyelidikan ini adalah penggunaan komputer tidak digunakan secara meluas di peringkat Institusi Pengajian Tinggi menyebabkan graduan yang dihasilkan kurang berkualiti dan kurang memenuhi spesifikasi majikan dalam menghasilkan kerja yang cepat, pantas dan menarik. Kepentingan projek ini ialah untuk mengetahui tahap kepentingan dan peranan komputer dalam kerja seharian seorang Perunding Landskap di Malaysia. Kajian ini menggunakan dua kaedah iaitu kajian kuantitatif dan juga kajian kualitatif. Skop kajian meliputi kajian kes terhadap penggunaan komputer di syarikat perunding-perunding landskap yang berdaftar dengan Institut Landskap Arkitek Malaysia (ILAM). Pemilihan responden di dalam penyelidikan ini menggunakan kaedah Simple Random Sampling dan pengagihan borang soalselidik adalah melalui email terus kepada responden yang berstatus pengurus / pengarah / pemilik firma perunding landskap yang berdaftar dengan Institut Landskap Arkitek Malaysia (ILAM). Kajian ini tertumpu kepada penggunaan komputer di dalam proses merekabentuk landskap dan dijalankan atas kesedaran ingin mengalakkan para pelajar terutamanya mahasiswa / mahasiswi yang sedang mengikuti pengajian di dalam jurusan Senibina Landskap tentang kepentingan penggunaan aplikasi komputer di lapangan profesional.
Identitas Visual Dan Penerapannya Pada Signage Untuk Kawasan Wisata Edukasi
Serat Rupa Journal of Design, 2018
Tourist attraction is a destination place for recreation on weekends or holidays. One of tourist attractions in Bandung is Kampung Batu Malaksari as a case of this study. With the theme 'Education Tourism', visitors are expected to enjoy the beauty of nature as well as get the knowledge. However, visitors cannot recognize the visual identity of the tourist attraction because it is not aligned with the theme. Moreover, the lack of signage that provides information in text and visual presentation of directions to the place, directory map, prohibitory, and warning that makes visitors confused and often lost to the tourist area. Therefore, the visual identity and its application to signage is considered necessary. Data collection methods used were observations, interviews and questionnaires using matrix analysis as a method of analysis. The purpose of this study is expected to create a strong visual identity that shows educational tourism as well as informative signage. This cas...
Design Landscape Urbanism Pada Taman Hortikultura Tropis Waduk Pluit
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 2022
Plants are living things, plants can affect the lives of other living things, so it can be said that plants can affect an ecosystem. Horticulture is one of the most diverse types of plants in Indonesia, and can be grown in urban areas such as Jakarta. The ecology of horticultural plants must be studied to complement the urban landscape design of urban green open spaces and can also be consumed by the community. However, people's knowledge about horticultural plants that can be consumed is very lacking, especially the habits of urban people who tend to consume fast food, where this habit is actually not good for the body and the ecosystem. Therefore, we need a container that is able to revive and be able to develop horticultural plants that blend with the existing site conditions. Thus, the presence of an architectural container for growing horticultural crops does not damage the existing ecosystem conditions. The combination of ecological science, architectural technology, archi...
Perancangan Identitas Visual Museum Tanah dan Pertanian
Journal Printing and Packaging Technology, 2020
Ketiadaan identitas visual pada Museum Tanah dan Pertanian yang merupakan pusat dokumentasi berbagai jenis tanah dan bebatuan serta sejarah dan inovasi pertanian Indonesia menyebabkan belum mampunya museum ini dalam merepresentasikan identitasnya yang berperan sebagai ciri khas pembeda dengan museum lain. Hal ini berpengaruh pada munculnya kerancuan dalam memandang/ mempersepsikan museum yang timbul dari berbagai sudut pandang masyarakat. Oleh karena itu diperlukan identitas visual untuk merepresentasikan museum dengan jelas dan tepat untuk meluruskan kerancuan dalam mempersepsikan Museum Tanah dan Pertanian serta untuk memudahkan dalam identifikasi. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah kualitatif deskriptif dengan studi observasi, studi literatur, serta wawancara sebagai teknik pengumpulan data yang digunakan. Data yang dihasilkan kemudian diolah menggunakan teknik analisis SWOT. Hasil dari analisis berupa key message dan tone and manner pada arahan kreatif yang kemudian dilakukan brainstorming menggunakan mindmap dan moodboard sehingga menghasilkan tema natural, modern, dan nilai budaya serta key visual. Ketiga tema tersebut menjadi acuan dalam membuat alternatif desain.
Study of Landscape Ecodesign in Urban Settlement
2013
Harmony between settlement and environment is basis of ecological movement recently. It is necessary to examine ecodesign criteria of settlement landscape. The objectives of study are identify critical component and ideal criteria of landscape ecodesign in urban settlement. In this study there was assessment of two settlements landscape as test-cases to illustrate the use of criterias that has been developed. Analytical Hierarchy Process (AHP) was used as method to identify critical component. Result of AHP was used to assess test-cases and specify ideal criteria. The result showed critical component of landscape ecodesign in urban settlement is water (29.6%) and alternative priorities of landscape ecodesign is community participation (38.4%). The ecodesign accomplishment classified in high, moderate, and low level. Test-cases accomplishment was in moderate level (score 2.50 to 4.98). This result indicate both of regions has not fully implement ecodesign criteria. The ideal landscap...
2014
Di samping menambah keindahan persekitaran, dengan reka bentuk berkonsep dan ciri tertentu landskap sekolah seharusnya boleh berfungsi membantu proses pembelajaran dan pendidikan. Ciri-ciri landskap sekolah di Malaysia masa kini masih belum menggambarkan prinsip asas falsafah pendidikan negara. Artikel ini bertujuan untuk mengklasifikasi cirri dan mengenal pasti konsep landskap sekolah di Lembah Klang-Langat. Bagi tujuan itu kajian ini menggunakan data primer yang dikutip melalui cerapan di lapangan menggunakan kaedah senarai semak terhadap 104 buah sekolah di Lembah Klang-Langat yang dipilih secara rawak berstrata; dan data sekunder yang diperoleh daripada pelbagai agensi berkaitan. Hasil kajian menunjukkan 44.6% landskap sekolah di wilayah ini cenderung berkonsepkan landskap buatan, khususnya sekolah di bandar. Konsep landskap lain yang popular termasuklah English dan Nusantara. Dari segi tipologi 89.4% merupakan landskap tradisional. Rata-rata landskap sekolah dihiasi dengan komp...
Greening and Tree Planting to Realize Asri School
Qardhul Hasan : Media Pengabdian kepada Masyarakat, 2023
Tree planting has the aim of reforestation and greening for conservation, greening is an effort to create a beautiful and useful area and greening is increasing the area of RTH (Green Open Space). This community service is at SD N 2 Senawar. Community service aims to increase tree planting in schools and foster students' character to love the environment. Community service methods are presentation, discussion and practice methods. Transfer of knowledge and technology given to residents of SD N 2 Senawar school. community service activities participants can find out about tree planting and reforestation activities properly and can reduce the impact of environmental pollution.
Landscape Design for the South Labuhanbatu District Government Office Based on Eco-Design
Jurnal Arsitektur, 2023
The Labuhanbatu Selatan city (KLS) is a newly expanded city established in 2008. The city is currently still in the development stage and has overcome the clearing of land for settlements, plantations, and government offices. Besides the infrastructure, the city also needs a public green open space that can balance the ecosystem and human needs. The city government office is an area that can be optimized as a city park. This study aims to create a design concept and design the landscape of the KLS government office. This research was conducted using a descriptive method through a field survey and questionnaires distribution, which was done in four stages: preparation stage, data collection, data processing (concept, analysis, and synthesis), and design. The results show that KLS landscape can be improved by adding trees, shrubs, lawns, retention ponds, plazas, and benches to conserve ecology and human amenity.
Prosiding Seminar Teknologi Perencanaan, Perancangan, Lingkungan dan Infrastruktur, 2021
Batu City is known as a tourist city with comfortable weather to spend leisure time and relax, because many people are attracted to Batu City, many green spaces that initially functioned as places to live for small insects and plants are change function as commercial tourist attractions. Cases like this can damage the population of flora and fauna such as existing butterflies. Therefore The Butterfly Breeding and Education Center aims to increase the number of butterflies, by applying futuristic architectural theme, The Butterfly Breeding and Education Center will become a new home for butterflies and become a means for people to educate themselves who are blends with the environment. The application of futuristic architecture to the land layout by using modern materials, more modern hardscape elements, and the usage of LED lights. The type of methodology used to obtain data uses descriptive methods obtained from books and internet, as well as case study methods on the object of comparative studies. The benefit of Butterfly Education and Breeding Center is to pump back the butterflies population and educate public about the previlege of preserving nature.
Ciri-ciri senibina landskap sekolah di Lembah Klang-Langat
2014
Di samping menambah keindahan persekitaran, dengan reka bentuk berkonsep dan ciri tertentu landskap sekolah seharusnya boleh berfungsi membantu proses pembelajaran dan pendidikan. Ciri-ciri landskap sekolah di Malaysia masa kini masih belum menggambarkan prinsip asas falsafah pendidikan negara. Artikel ini bertujuan untuk mengklasifikasi cirri dan mengenal pasti konsep landskap sekolah di Lembah Klang-Langat. Bagi tujuan itu kajian ini menggunakan data primer yang dikutip melalui cerapan di lapangan menggunakan kaedah senarai semak terhadap 104 buah sekolah di Lembah Klang-Langat yang dipilih secara rawak berstrata; dan data sekunder yang diperoleh daripada pelbagai agensi berkaitan. Hasil kajian menunjukkan 44.6% landskap sekolah di wilayah ini cenderung berkonsepkan landskap buatan, khususnya sekolah di bandar. Konsep landskap lain yang popular termasuklah English dan Nusantara. Dari segi tipologi 89.4% merupakan landskap tradisional. Rata-rata landskap sekolah dihiasi dengan komponen kejur seperti tangga taman, pasu bunga, papan tanda, perabut taman, mural dan gazebo. Pokok peneduh, renek, penutup bumi, rumput, pokok buah-buahan dan herba merupakan komponen lembut yang popular. Kolam ikan dan pancuran pula adalah komponen buatan yang sering ditemui. Elemen fasiliti yang popular pula termasuklah pondok pengawal, tong sampah, laluan pejalan kaki, petak letak kereta dan but telefon. Komponen fauna yang popular pula meliputi burung dan rama-rama. Sedangkan komponen flora yang utama meliputi bunga kertas bagi spesies pokok renek, pandan wangi bagi spesies herba dan rumput kerbau bagi spesies penutup bumi. Penilaian dari segi estetika menunjukkan majoriti landskap sekolah yang dicerap hanya pada tahap sederhana menarik sahaja. Keseluruhan hasil kajian ini cenderung untuk menunjukkan bahawa landskap sekolah di Lembah Klang-Langat belum dimajukan sehingga dapat berfungsi menyokong proses pembelajaran.