Status Pernikahan Dan Dukungan Sosial Suami Terhadap Kualitas Hidup Wanita Menopause DI Kota Palangka Raya (original) (raw)
Related papers
2020
Abstrak.Menua bukanlah suatu penyakit tetapi proses berkurangnya daya tahan tubuh yang terjadi secara alami disertai adanya penurunan fisik, psikologis, reproduksi maupun sosial yang saling berhubungan satu sama lain. Salah satu masalah kesehatan yang terjadi pada yang menua adalah penurunan fungsi reproduksi (menopause). Kesiapan seorang wanita menghadapi premenopause akan sangat membantu seorang wanita menjalani masa ini dengan lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah suami dengan kesiapan perempuan menghadapi menopause di wilayah kerja Puskesmas Wundulako khususnya di Unaasi, Kelurahan 19 Nopember Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka.Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekata Populasi dalam penelitian ini sebanyak 211 orang dengan melibatkan sampel sebanyak 68 orang menggunakan teknik simple random sampling korelasi spearman.Ada hubungan antara pengetahuan (ρ value = dukungan suami (ρ value = 0,002 dan r = 0,377) dengan kesiapan perempuan menghadapi menopause.Simpulan dalam penelitian ini bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan dukungan suami dengan kesiapan perempuan menghadapi menopause. Di Meningkatkan pelaksanaaan penyuluhan kesehatan reproduksi terutama tentang menopause kepada masyarakat.
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel, 2020
Menopause merupakan masa berhentinya suatu menstruasi dan hal ini menandai bahwa wanita telah berhenti untuk dapat bereproduksi. Menurut Smart, banyak wanita yang menganggap menopause sebagai fase yang menakutkan dan mengkhawatirkan, meskipun hal tersebut merupakan proses yang alami. Munculnya kekhawatiran dan kecemasan yang berlebih pada saat menghadapi menopause akan mempengaruhi hubungannya dengan suami dan menyebabkan mereka sulit menjalani masa ini. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya kecemasan pada wanita yang menghadapi menopause diantaranya adalah dukungan suami pada wanita dalam menghadapi menopause, baik dukungan secara fisik maupun dukungan secara psikologis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah adanya hubungan antara dukungan suami terhadap tingkat kecemasan wanita dalam menghadapi menopause. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sample dalam peneli...
Avicenna : Journal of Health Research
, ABSTRAK Latar Belakang : Wanita yang mengalami menopause umumnya mengalami keluhan yang mengganggu baik itu secara fisik maupun psikis. Adanya berbagai keluhan tersebut dapat menurunkan kualitas hidup pada wanita menopause. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup menopause adalah dukungan sosial. Tujuan : Mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup pada wanita menopause. Metode : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif non eksperimental dengan desain penelitian deskriptif korelasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77 orang. Penelitian ini menggunakan kuesioner SSQ (Social Support Questionnaire) dan MENQOL (Menopause Spesific Quality of Life Questionaire). Hasil : Sebagian besar responden dengan dukungan sosial tinggi yaitu sebanyak 40 responden (51,9%) dan sebagian besar responden memiliki kualitas hidup baik sebanyak 41 orang (53,2%) Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup wanita menopause (ρ-value= 0,002 dan r=0,349). Simpulan : Terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup wanita menopause dengan arah korelasi positif. Wanita menopause perlu memahami perubahan yang terjadi selama menopause dan terlibat secara aktif dalam kegiatan sosial serta menjalin kedekatan dengan keluarga
Journal of Health, 2014
Background: The husband's support was the most improved external factors in helping the wife to go through the menopause without excess anxiety.Support on women in the past through menoapuse in need of surrounding people especially the husband as life partner. Data of menopausal women a village Sleman Yogyakarta is 150 people. After a Screening at the time of the preliminary study in the hamlet of Sleman Yogyakarta there are 60 women who are anxious. Aim: To know the relation between husband's support with anxiety woman who had menopause in Karangjati Sleman, Yogyakarta Methods: This study used a survey of analytical research methods with cross sectional approach. The subject of this research is on 60 menopausal women. Data retrieval using guided questionnaire that have been tested by there searchers. Data analysis performed using Spearman Ranktest. Result: The husband's support in menopausal women in the category of poor numbered 25 persons (41.7%). The level of anxiety of menopausal women in the category of Weight numbered 39 persons (65%). Based on the results of statistical values P value = 0,014 (p<0.05), there is a relation between husband'ssupport with anxiety woman who had menopause in KarangJati Hamlet Sleman,Yogyakarta Conclusion:there is a relation between husband's support with anxiety woman who had menopause in Karang Jati,
Kosala : Jurnal Ilmu Kesehatan
The background of this research is that women will enter menopause usually will experience physical and psychological changes that will cause anxiety. With the social support from her husband will make her feelings become calm, and feel cared for so as to reduce the anxiety. The results of a preliminary survey data obtained 2 of 4 pre-menopausal women say feel anxious, feel a lot of diseases that can attack the body after their menopause, feeling old, wrinkled and no longer pretty scared of her husband so they could later turn to other women. The purpose of this study was to determine the relationship of husband’s social support to pre menopausal women’s anxiety levels at Hamlet Village Wonokerto Wonokerto Kedunggalar Ngawi subdistrict. The subject of this study are all pre-menopausal women in Hamlet Village Wonokerto Wonokerto District of Kedunggalar Ngawi totaling 20 people by using total sampling techniques. Methods of data collection in this study conducted by interview and obse...
Bina Generasi : Jurnal Kesehatan
Background, in Indonesia most women experience menopause around the age of 50 years, and in some women menopause can take place at around 40 years of age or no later than 60 years (Soehartono, 2010). Until the end of the 21st century there were around 18,000,000-20,000,000 elderly, which is a significant number and requires serious attention. In Indonesia, it is the responsibility of the elderly to take care of them. The purpose of this study was to find out how the relationship between husband support and women's readiness to face menopause. The method used in this study was an analytical survey. The measurement design is carried out in a cross-sectional manner, namely a research design by measuring or observing at the same time (one time). The research was conducted at RW 8 Cibeber, South Cimahi. The study was conducted in January - August 2020. The population in this study were all mothers aged 45-59 years who lived in RW 8 Cibeber, Cimahi Selatan, totaling 163 people. Result...
2017
Dukungan suami merupakan faktor eksternal paling baik dalam membantu istri untuk melalui masa menopause tanpa kecemasan berlebih . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan wanita pramenopause di Desa bangsalsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember. Metode dalam penelitian ini menggunakan analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 40 wanita pramenopause usia 45-55 tahun dan sampel yang diambil sejumlah 40 responden. Tehnik sampling yang digunakan yaitu Total Sampling. Instrumen penelitian yang dipakai yakni kuesioner dukungan suami dan kuesioner baku dari HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety). Analisa data menggunakan uji Spearman Rho dengan tingkat signifikan 5% (0,05). Hasil penelitian menunjukkan dukungan suami buruk sebanyak 9 responden (22,5%), dukungan suami sedang 24 responden (60%) dan dukungan suami baik 7 responden (17,5%). Sedangkan untuk tingkat kecemasan diperoleh kecemasan berat 8 ...
Dukungan Sosial Suami, Konflik Peran Ganda dan Stress Kerja Wanita Karir
Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 2016
PENDAHULUAN Stres kerja merupakan suatu reaksi emosi dan fisik akibat kegagalan individu dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja, dimana terjadi ketidak sesuaian antara harapan dan kenyataan. Dalam realitas kehidupan mereka untuk memperjuangkan ketahanan mental yang dimiliki seseorang, atau tidak adanya kemampuan untuk menanggulangi kejadian dan reaksi yang menimbulkan stres. Salah satu cara dalam merespon situasi stres kerja adalah dengan dukungan sosial suami, artinya stres kerja akan cederung muncul pada para karyawan yang tidak mendapatkan dukungan sosial dari suami.
Psychological Well Being Pria dan Wanita Ditinjau dari Status Pernikahan
2016
Tujuan penulisan ini mendeskripsikan dua hasil penelitian terhadap psychological well-being (kesejahteraan psikologis) pria dan wanita ditinjau dari status pernikahan. Subjek penelitian I ialah 60 subjek wanita belum menikah dan 60 wanita menikah berusia 25-40 tahun. Subjek Penelitian II ialah 50 pria belum menikah dan 50 pria menikah berusia 30-40 tahun. Pemilihan subjek dua penelitian ini di Surabaya dengan teknik snowball sampling-purposive incendental type. Alat ukur yang digunakan ialah angket kesejahteraan psikologis yang dimodifikasi dari Ryff. Teknik analisis data penelitian pertama menggunakan independent sample test dan penelitian kedua mengunakan Mann- Whitney U. Dua hasil penelitian tersebut menunjukkan 1) Kesejahteraan psikologis wanita belum menikah dan wanita menikah secara signifikan tidak berbeda (p = 0.313, p>0.05); 2) Kesejahteraan psikologis pria belum menikah dan pria menikah secara signifikan tidak berbeda (p=0.139, p>0.05). Kedua hasil penelitian ini men...
Post Partum Blues: Pentingnya Dukungan Sosial Dan Kepuasan Pernikahan Pada Ibu Primipara
PSIKODIMENSIA, 2018
The aim of this research to prove empirically whether there is (1) the relationship of social support and marital satisfaction with post partum blues, (2) social support with post partum blues, (3) marital satisfaction with post partum blues. The subjects of this study were women aged 18-35 years and newly gave birth to the first child in healthy condition in the district of Madiun with the age of 3-14 days old baby which amounted to 35 primiparous moms. Data collection for postpartum blues tendencies, social support, and marital satisfaction in primiparous moms using the EPDS (Edinburgh Postnatal Depression Scale) scale, the scale of social support and the third marriage satisfaction scale of this scale have been tested for its validity and reliability. Sampling technique in this research with saturated sampling technique. Data analysis method was done by using multiple regression analysis technique which resulted from data analysis known (1) there is relationship between social support and marriage satisfaction with post partum blues, F = 9,319; (p) = 0,001 (p <0,01) (2) there is no correlation between social support with post partum blue, t = 0,126 (p) = 0,901 (p> 0,05) (3) there is negative relation between marriage satisfaction with post partum blues, t =-2.755 (p) = 0.010 (p <0.05).