Eksplorasi Busana Tekstil Wayang Golek (original) (raw)
Related papers
Eksplorasi Perintang Tekstil Dengan Inspirasi Visual Batik Remekan Pada Produk Fashion
Corak, 2021
The textile dyeing process is inseparable from the role of resist. Resisting in the coloring process functions as a medium to hold the dye to not soaked completely in the fabric that it can form the pattern. A few resist materials popular in the textile industry such as wax for Batik, rice paste for katazome, and cassava starch for adire eleko. Aside from starch, flour has the potential to resist dye. Flour is a material processed from starch that can be found in tubers or cereal plants. Besides aiming to find a suitable resist material from various types of flour, this research also aimed to resist innovation as raw material for the public using experimental methods through material exploration with Batik Remekan as inspiration and applied to kimono-style fashion product using soga tingi extracts and natural fiber fabric.
2018
Penelitian ini dilakukan di Bangka pada bulan Oktober-November 2017 menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis dengan mencatat, mengelompokkan, menganalisis dengan menarik benang merah dan membuat deskripsi data hasil penelitian. Hasil penelitian mengenai kain tenun Cual Bangka yaitu ragam hias kain tenun Cual terinspirasi dari flora dan fauna. Nama-nama ragam hias dihubungkan dengan makna filosofi tentang adat dan masyarakat Bangka. Saat ini, ragam hias dan warna kain tenun Cual masih mengikuti ragam hias dan warna pada kain tenun kuno. Fungsi kain tenun Cual yang hanya digunakan untuk bangsawan, dan upacara adat. Saat ini, kain tenun Cual dapat digunakan untuk pernikahan dan mahar, karnaval, dan hari-hari nasional lainnya. Kain tenun Cual tidak hanya digunakan oleh orang remaja dan dewasa, namun kain tenun Cual dapat digunakan oleh anak kecil. Hal tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kain tenun kepad...
Eksplorasi Limbah Kain Batik Untuk Aksesoris Eco-Fashion
Abdi Seni
Penelitian PPM Tematik Individu ini merupakan program pemberdayaan masyarakat yang berpijak pada problem lingkungan saat ini dimana menumpuknya limbah yang tidak dapat terurai oleh alam seperti limbah sampah yang berbahan dasar sintetis seperti plastik dan kain. Kain perca batik yaitu kain sisa atau limbah dari konveksi, pabrik atau garmen yang memproduksi pakaian, dan lain sebagainya yang menggunakan bahan dasar kain batik. Salah satu usaha menanggulangi permasalahan lingkungan ini adalah dengan menghadirkan produk eco-fashion, salah satunya penggunaan kembali sisa produksi kain batik sebagai material utama. Penelitian ini fokus pada eksperimen teknik pembuatan produk aksesoris fashion dengan memanfaatkan limbah kain batik yang tersedia pada industri kecil. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (research-based development), dengan tujuan terciptanya karya seni lukis batik kontemporer melalui pengembangan ide, tema, dan bentuk visual batik klasik, diterapkannya k...
Cerita Roro Jongrang Sebagai Ide Penciptaan Kain Batik Motif Wayang Menjadi Busana Kebaya
2018
ABSTRAK Penciptaan karya Tugas Akhir dengan judul Cerita Roro Jongrang Sebagai Ide Penciptaan Kain Batik Motif Wayang Menjadi Busana Kebaya bertujuan untuk menceritakan kisah Roro Jongrang dari mulai bertemu Bandung Bandawasa hingga dikutuk menjadi sebuah patung yang kini berada di candi Prambanan, Yogyakarta. Setelah itu cerita tersebut dibuat menjadi motif batik dengan bentuk visual wayang dan dipadukan dengan kebaya. Batik dan kebaya merupakan warisan budaya Bangsa Indonesia yang terus berkembang dari segi motif, warna, pola, tekhnik, dan bahan. Tujuan secara khusus dalam penciptaan karya adalah mengeksplor suatu cerita rakyat menjadi motif batik tulis diwujudkan dalam bentuk wayang yang membentuk sebuah alur cerita. Proses membatik yang pertama membuat sket alternatif yang kemudian menjadi desain terpilih dilanjutkan persiapan alat dan bahan lalu proses pembuatan batik selanjutnya adalah membuat kebaya dari membuat sket alternatif kemudian menjadi sket terpilih lalu persiapan al...
Kajian Busana Tokoh Drupadi Wayang Kulit Purwa Gagrak Surakarta Dengan Pendekatan Estetika
2021
Puppet is one of the results of Javanese culture that has a many story and character. Puppet as part of Indonesian culture has a feature, that the valuable culture in the form of shadow puppet shows is full of teachings and philosophies of life that are very high level. Drupadi as Purwa puppet character in the Mahabharata story has many philosophies and guidance in his life journey. It has uniqueness such as births that come from offerings, clothing that is not inexhaustible when stripped by Dursasana. Every part of the clothes worn by Drupadi has interesting meanings for deeper study. The sections are like, Gelung Keling, Sumping Waderan, Gendhong Hair, Jamang Sada Saeler, Kemben, Dodot, Samparan, Sesupe Tajuk Ring, Bracelets, Necklaces, Shoulder Bands. The parts of cloths will be studied using Aesthetic approach through symbols, meanings, power from Agus Sachari. Through this understanding, it will reveal the symbols of meaning and power related to the way of life of Drupadi who experienced many trials and the culture of the Javanese people surrounds. Drupadi's costume in adult puppets purwa gagrak Surakarta is essentially a symbol of a humble Javanese woman.
Pewarisan Kesenian Wayang Golek di Jawa Barat
JURNAL RUPA, 2019
As the improvement of increasingly sophisticated technology and the variety of modern communication media, such as television, radio, magazines, and the internet, the communities experienced a change of communication and entertainment media. So diverse regional arts and culture in Indonesia provides opportunities for various parties to be able to pass on to the younger generation and use it as a medium of communication. One of the local cultural arts passed down from generation to generation of is Golek Puppets (Wayang Golek). Golek puppet indeed been utilized by leaders and government in conveying information, knowledge and teachings to the society. Dissemination of information that is still centered on the urban areas, led to information gap between the people who live in urban areas with the people who live in the countryside. Meanwhile, the condition of people in West Java is still largely residing in rural areas. This is one of the reasons why this medium of Golek Puppet folk art is still used in guarding cultural and values heritage, also as dissemination of information media. This research is related to guarding of cultural heritage and development communication strategy. The theory used in this paper is Heriter La Culture Theory which describes the concept of cultural inheritance. While the method used is the method of phenomenology, where research focused on phenomena or events that are unique and special. In this research, the use of wayang golek art as a communication medium is something unique because while technology is more modern, some parties in West Java still maintain the traditional communication media that is, the art of wayang golek show. In the development of Golek Puppet in West Java, almost all stakeholders involved using the conservation, reinterpretation, and revitalization system.
Estetika Bentuk Busana Pada Lukisan Wayang Kamasan
2021
Di balik keberagaman bentuk busana dalam lukisan Wayang Kamasan, terdapat pakem dan kreativitas bagi pelukis gaya Kamasan, mengingat bahwa kesenian ini merupakan kesenian klasik dan komunal di Bali. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan estetika bentuk dari Thomas Munro yang menyatakan bahwa satu benda seni memiliki pengorganisasian unsur dan detail yang ditujukan untuk menyampaikan imajinasi dan pesan dari sebuah objek, adegan, situasi dalam benda seni tersebut. Hasil studi menunjukkan bahwa motif busana figur dalam seni lukis Wayang Kamasan dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: (1) Bagian kepala (utama), terdiri atas motif yang menggambarkan identitas utama dari figur yang ingin disampaikan, contohnya: motif buana lukar pada figur Bima. (2) Bagian badan (madya), terdiri dari motif pendukung identitas figur, contohnya: motif gelang kana pada figur Tualen. (3) Bagian kaki (nista), terdiri atas motif kain yang mendukung identitas figur, seperti motif poleng pada...
Serat Rupa Journal of Design
Melihat adanya potensi visual dari visual motif Tenun Gringsing Wayang Kebo yang merupakan kain bertuah yang ditenun oleh masyarakat Desa Tenganan Pagringsingan dan dikenal sebagai kain tenun ikat ganda dengan motif yang penuh dengan makna filosofis serta melihat adanya potensi untuk membuat inovasi komposisi motif baru menggunakan ornamen motif Tenun Gringsing Wayang Kebo untuk menciptakan inovasi motif baru yang terinspirasi dari tenun Gringsing Wayang Kebo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu studi pustaka yang berkaitan dengan filosofi dan analisa ornamen yang ada di dalam motif Wayang Kebo dan eksperimen penyusunan kembali ornamen motif dengan melakukan stilasi bentuk motif dan komposisi yang terinspirasi dari Tenun Gringsing Wayang Kebo. Hasil eksperimen tersebut kemudian diaplikasikan dengan teknik surface textile design yaitu digital printing dan beading embellishment diatas material polyester dan organza untuk kemudian dapat diterapkan ...
Pengembangan Produk Fesyen Untuk Ukm Naleni Kain DI Siwalankerto Surabaya
Jurnal LeECOM (Leverage, Engagement, Empowerment of Community)
Naleni Kain adalah bisnis rintisan di bidang fesyen yang menjual busana siap pakai tie die atau shibori dengan target pasar dewasa muda (18–25 tahun). Jenama yang baru mulai berjalan ini belum mempunyai produk tetap untuk dijual, bahkan hanya sesekali membuat satu atau dua produk, selain itu Naleni Kain juga perlu memajukan promosinya untuk dapat lebih menjual produknya. Meneruskan penelitian terdahulu: “Implementasi Trend Forecast ke Dalam Pengembangan Desain Busana Naleni Kain di Siwalankerto” abdimas ini dilakukan dengan tujuan untuk produksi baju siap pakai yang telah didesain sesuai tren 2019–2020 di penelitian tersebut, agar Naleni Kain punya produk untuk dijual. Selanjutnya untuk promosi awal, produk-produk tersebut dibuatkan foto katalognya dan dipromosikan melalui media sosial maupun lokapasar. Maka untuk dapat mandiri ke depannya dan bertahan di pasar terutama dari kompetitornya kelak perlu dilakukan pembinaan terhadap UKM ini berbentuk pelatihan tentang tren, pengembangan...
Tidak semua produk yang berbahan tekstil itu dapat disebut sebagai karya seni atau kerajinan. Perwujudan karya seni atau kerajinan harus memenuhi prinsip kesatuan (unity), kerumitan (complexity), dan kesungguhan (intensity). Kesatuan mengandung arti bahwa dalam suatu benda harus mengandung kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya. Kerumitan berarti bahwa karya tersebut memiliki unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu. Misalnya, adanya unsur bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan.