Pengembangan Budaya Pencak Silat Sebagai Atraksi Pariwisata Budaya DI Indonesia (Studi Pada Perguruan Pencak Silat Merpati Putih) (original) (raw)
Related papers
Media Wisata
Merpati putih is a pencak silat which is an original Indonesian cultural heritage that is very feasible to be preserved and developed. The existence of Merpati Putih has proven that this pencak silat school provides enormous benefits for fitness, health and the good name of the nation. This paper is carried out in order to explore data and information regarding the history of the development of PPS Merpati Putih, and how the development of Merpati Putih Pencak Silat as a cultural attraction and how to maintain it so that it becomes a martial art as it emerged. With a descriptive literature method, this paper was developed through a qualitative approach, where various data are collected, studied, reduced, described, analyzed, then interpreted. From the research conducted, it can be concluded that Merpati putih is a Pencak Silat of the Empty Hand (Betako) Martial Arts which has existed since the first colonial period, then de facto and de jure was inaugurated on April 2, 1963 in Yogya...
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Artikel ini mengkaji diplomasi kebudayaan Indonesia dalam proses pengusulan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Pembahasan meliputi deskripsi tentang aktifitas yang dilakukan oleh para aktor selama proses pengusulan menggunakan elemen budaya sebagai sebagai soft power untuk mencapai kepentingan nasional. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mengkaji berbagai upaya dalam proses pengusulan yang dilakukan sejak tahun 2014 sampai dengan akhir Maret 2018 menggunakan konsep diplomasi kebudayaan. Artikel ini menyimpulkan bahwa upaya diplomasi kebudayaan yang dilakukan oleh aktor negara dan aktor non negara membantu proses pengusulan terutama dalam tahap penyusunan dan penyempurnaan naskah usulan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO yang diajukan secara tunggal oleh Indonesia
Perkembangan Pencak Silat DI Jawa Tengah Dan Daerah Istimewa Yogyakarta
2020
Salah satu warisan budaya bangsa Indonesia adalah tradisi Pencak Silat. Disamping sarat dengan berbagai ketrampilan untuk membela diri, pencak silat juga kaya dengan tradisi-tradisi yang melingkupinya. Selain itu pencak silat kaya dengan nilai-nilai sosial budaya dan makna filosofi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan pencak silat di Jawa Tengah dan DIY, dan melihat proses pewarisan pencak silat dari generasi ke generasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana data diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dan diskusi kelompok terpumpun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencak silat bukan hanya sekedar olah raga, namun penuh nilai dan makna dalam kehidupan masyarakat. Proses pewarisan pencak silat juga berjalan dengan baik sampai saat ini.
ABDIKARYA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 2021
This community service activity (PPM) was carried out in Serang City in partnership with the Assyfa Pencak Silat Padepokan and the Manager of Old Banten Tourism Places, namely Explore Banten Travel. Serang City as the capital of Banten Province holds various artistic, cultural and tourist potentials, which if managed properly, can generate large income for the community and the government of Serang City. For example, Pencak Silat and Banten Lama tourism which is one of the historical heritage of the people of Banten. On the other hand, there are still many people and tourists (local and foreign) who do not know about Pencak Silat and Banten Lama tourism. So it is deemed necessary to hold a community service program (PPM) in the form of socialization and education about Pencak Silat and Old Banten tourism so that it remains sustainable and known to foreign countries. The method used in this PPM is in the form of socialization and education based on digital marketing through social me...
Jurnal Moral Kemasyarakatan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai yang terdapat dalam pencak silat jurus baku kaserangan sebagai civic culture di Kabupaten Serang. Penulisan ini dilakukan di tiga sekolah yang direkomendasikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang yaitu di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pabuaran, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ciruas, dan Sekolah Menengah Pertama Islam Al-Hikmah dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penulisan ditemukan adanya nilai-nilai budaya yang mengarah pada perkembangan karakter yang dapat terbentuk dalam proses pembelajaran silat baku kaserangan. Nilai-nilai tersebut diantaranya nilai teori, nilai ekonomi, nilai agama, nilai seni, nilai kuasa dan nilai solidaritas. Adapun karakter yang terdapat dalam silat jurus baku kaserangan adalah religius, disiplin, kerja keras, mandiri, komunikasi/bersahabat, cinta tanah air, tanggung jawab dan mengha...
Peran Bahasa Indonesia Dalam Meningkatkan Olahraga Pencak Silat di Masa Depan
Jumper, 2024
Penelitian ini membahas peran bahasa Indonesia dalam pengembangan olahraga Pencak Silat di masa depan. Fokus utama adalah bagaimana bahasa memengaruhi aspek-aspek kunci dalam olahraga tersebut, dengan tujuan memajukan dan melestarikan pencak silat sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia. Metode penelitian menggunakan survei dengan partisipasi lebih dari 30 anggota dan pelatih pencak silat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia berdampak positif pada perkembangan atlet dan praktisi silat, sementara sedikit yang percaya bahwa bahasa tersebut menghambat komunikasi. Kesimpulan menyatakan bahwa bahasa Indonesia memiliki peran vital dalam komunikasi, pengajaran, penelitian, dan pelestarian nilai budaya dalam konteks olahraga pencak silat.
Strategi Eksistensi Pencak Silat Bandrong di tengah Industri Kebudayaan
Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika
Tujuan penelitian ini untuk menginformasikan strategi eksistensi pencak silat bandrong di tengah industri kebudayaan. Ini dilakukan dengan mencaritahu bagaimana pencak silat bandrong dapat menjadi representasi budaya lokal dan menjalani reproduksi sosial di masyarakat, dinamika perkembangan bandrong hingga akhirnya eksistensi bandrong di dalam masyarakat Banten modern. Penelitian ini menggunakan mix methods, dengan teknik embedded konkuren. Metode kuantitatif dilekatkan atau disarangkan ke dalam metode yang lebih dominan (metode kualitatif). Kriteria pemilihan informan terbagi menjadi 3: (1) penggiat Pencak Silat Bandrong dan memiliki jabatan di organisasi; (2) penggiat pencak silat yang tidak memiliki jabatan organisasi,dan ; (3) bukan penggiat pencak silat dan bukan dari organisasi independen. Strategi Eksistensi Pencak Silat Bandrong di tengah industri kebudayaan dapat ditemukan pada hal-hal berikut. Pertama, sejarah dan nilai nilai berupa keagamaan atau religiusitas, nilai kebudayaan, dan nilai sosial atau kepedulian terhadap masyarakat menjadi cerminan keterlekatan Bandrong dengan perkembangan masyarakat lokal. Kondisi ini menjadikan Bandrong dapat dilihat sebagai representasi budaya lokal Banten. Kedua, dalam dinamika perkembangan bandrong terbentuk organisasi formal pencak silat bandrong struktural yang mendukung eksistensi dan juga ekspansi bandrong di masyarakat. Ketiga, terdapat dua jenis bandrong; struktural dan kultural, dimana kedua nya saling bersinergi yang mendukung perkembangan pencak silat bandronbg. Keempat, bandrong dapat bertahan dan tidak sepenuhnya masuk dalam arus industri kebudayaan namun tetap memperkuat eksistensinya di masyarakat. Seperti dengan reproduksi sosial bandrong melalui pendidikan formal, informal, non formal maupun melalui lembaga pemerintahan. Kata-kata Kunci: pencak silat bandrong; kultural; struktural; industri budaya.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha
Pencak silat Sitembak telah diwariskan oleh nenek moyang sebagai salah satu kebudayaan Indonesia yang perlu dilestarikan, dibina, dan dikembangkan. Namun pencak silat sitembak belum tereksos keberadaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberadaan pencak silat Sitembak di Desa Bubunan, melalui etnografi dan nilai-nilai pendidikan karakter sehingga perguruan ini dapat berkembang dan lebih dikenal banyak masyarakat. Perguruan pencak silat Sitembak merupakan perguruan tertua sekaligus cikal bakal berdirinya beberapa perguruan yang terdapat di Buleleng. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif menggunakan pendekatan etnografi. Subjek pada penelitian ini adalah informan dari pesilat, pelatih, dewan guru, dan dewan wasit dari Perguruan Pencak Silat Sitembak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan ini adalah dilakukan dengan mengumpulkan data dilapangan atau observasi partisipan (pengamatan), wawancara (interview), dan studi dokumentasi. Instrumen ...
Menggali Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pencak Silat DI Padepokan Budi-Daya Sebagai Sumber Belajar Ips
2020
Kearifan lokal merupakan warisan budaya daerah setempat yang telah ada sejak dulu dan sudah teruji kemampuannya untuk tetap bertahan hingga saat ini. Di dalam pembelajaran, kearifan lokal dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran berbasis nilai. Mata pelajaran IPS memiliki tujuan untuk menjadikan siswa sebagai warga Negara yang baik yang sesuai dengan ciri ciri pendidikan berbasis nilai. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana padepokan Budi-Daya mempraktikan nilai nilai kearifan lokal, (2) mengidentifikasi nilai nilai kearifan lokal pencak silat di padepokan Budi-Daya yang dapat dikembangkan sebagai sumber belajar IPS, dan (3) menganalisis bagaimana memanfaatkan nilai nilai kearifan lokal pencak silat di padepokan Budi-Daya sebagai sumber belajar IPS. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif naratif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) dalam mempraktikan nilai nilai kearifan lokal, padepokan Budi-Baya mempraktikannya secara langsung dalam masyrakat dengan me...
Katalog Buku Karya Dosen ITATS, 2020
Menurut Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan, serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat [1]. Budaya merupakan peninggalan leluhur yang harus tetap dilestarikan hingga sekarang. Salah satu budaya di Kota Madiun adalah budaya Pencak Silat. Pencak Silat adalah gerakan bela serang yang berupa tari dan mempunyai irama dengan adat kesopanan tertentu [2]. Di Kota Madiun, Pencak Silat sudah menjadi nafas kehidupan bagi seluruh masyarakatnya sendiri, bahkan sudah menjadi kewajiban bagi seluruh masyarakat di Kota Madiun untuk berlatih ilmu bela diri Pencak Silat. Beladiri Pencak Silat di Kota Madiun mempunyai kegiatan rutin tahunan di bulan suro, yaitu acara 1 suro dan suran agung. Acara tersebut dilaksanakan oleh 2 perguruan yang mempunyai basis yang terbesar dan anggota terbanyak di Kota Madiun, yaitu Persaudaraan Setia Hati Terate dan Tunas Muda Winongo, yang di hadiri oleh para pendekar yang berasal dari Kota Madiun dan luar kota. Dengan demikian, Kota Madiun menjadi sebuah destinasi wisata budaya. Selain itu, Kota Madiun juga mengadakan kegiatan Pentas Seni dan Festival Pencak