Smart Character Sebagai Upaya Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Siswa DI Sman 1 Jiwan (original) (raw)

Penerapan Karakter Disiplin Pada Siswa Kelas 1 DI Masa Pandemi COVID-19

JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)

This study aims to analyze the application of the discipline character of elementary school students in the brave learning period. The impact of the COVID-19 pandemic on character education which must also be carried out boldly, one of which is the value of disciplined character. This study uses a descriptive qualitative research with the research subjects of grade 1 students at Masdrasah Ibtidaiyah At Tijani. Methods of data collection using observation, interviews, and documentation. The data collected is then analyzed by means of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that during distant learning all students apply the character of discipline in every school activity. Teachers and schools apply disciplined character to students by 1) daily activities, namely: presence on time, discipline of worship by presenting evidence that children have worshiped at home before learning and other worship activities that are arranged, dis...

Penerapan Kompetensi Kepemimpinan Guru Pai Dalam Membentuk Karakter Siswasma N 1 Sewon Bantul

2018

Latar belakang penelitian ini adalah berdasarkan Pasal 10 UU Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bahwa terdapat 4 kompetensi yang harus dikuasai oleh guru pada umumnya, sedangkan pada PMA No.16 tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama Pada Sekolah/Madrasah terdapat 5 kompetensi yang harus dikuasai oleh guru PAI. Yang membedakan adalah guru PAI harus menguasai kompetensi kepemimpinan. Permasalahannya banyak yang beranggapan bahwa kompetensi kepemimpinan itu hanya milik kepala sekolah/madrasah atau wakil kepala serta orang-orang yang berada di struktur organisasi sekolah. Padahal peran kompetensi kepemimpinan guru PAI dapat membantu dalam membentuk karakter siswa di sekolah. Karakter yang dimaksud yaitu menurut Kemendikbud yang mengklasifikasikan nilai karakter menjadi lima yaitu: religius, nasionalis, integritas, mandiri dan gotong royong. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui penguasaan kompetensi kepemimpinan guru PAI SMA N 1 Sewon, ...

Membangun Karakter Kepemimpinan

Illuminare: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 2014

Church has a responsibility in creating characterized leaders in answering the decline of leadership nowadays. The decline happens in every aspec, both in nation and church. Concerning that, it is very necessary indeed in having a leader who has goog character of leadership in credibility, integrity, commitment, modesty, good competitive soul, and high discipline. In producing that kind of figure, a good and right education of character is needed to get a qualified character of leadership.

Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Pembinaan Kompetensi Kepribadian Guru DI Man 1 Langkat Sumatera Utara

2021

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gaya kepala madrasah dalam pembinaan kompetensi guru di MAN 1 Langkat. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang merupakan prosedur penelitian yag menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Subjek penelitian yang digunakan adalah kepala madrasah dan 4 orang guru. Analisis data menggunakan triangulasi dengan teori Miles dan Hubberman. Hasil penelitian di MAN 1 Langkat bahwa kepala madrasah menjalankan 4 gaya kepemimpinan dalam pembinaan kompetensi kepribadian guru. Pertama, gaya kepemimpinan demokratis, kepala madrasah selalu bermusyawarah jika ada suatu masalah yang terjadi. Kedua, gaya kepemimpinan permisif, kepala madrasah dalam melaksanakan suatu usaha, rencana yang begitu tegas dianggap tidak perlu dikarenakan akan mengekang kebebasan bagi setiap anggota dan akan mengurangi inisiatif mereka untuk program kedepannya. Jadi, kepala madrasah menerima usulan dari setiap anggota untuk program kedepannya. menerima usulan dan saran dari anggotanya untuk program kedepannya. Ketiga, Gaya Kepemimpinan Partisipatif, kepala madrasah dengan hati terbuka menerima kritikan dan saran yang membangun dari guruguru. Ketiga, gaya kepemimpinan karismatik, kepala madrasah yang memiliki daya Tarik yang positif yang bisa mempengaruhi bawahannya. Keempat, Gaya Kepemimpinan Karismatik, kepala madrasah sangat berwibawa, datang tepat waktu, sopan santun, dan ramah tamah untuk sebagai contoh yang baik kepada guru-guru.

Pola Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Penguatan Karakter DI Sekolah Dasar Kota Sintang Kalimantan Barat

Profesi Pendidikan Dasar

Permasalahan atau problem-problem sosial terkait karakter siswa dalam bidang pendidikan pada lima tahun terakhir di kota Sintang mendapat perhatian cukup serius dari dinas pendidikan dan pemerintah kabupaten Sintang. Mengingat menguatnya kasus kenakalan remaja seperti tindakan asusila, kasus pembunuhan terhadap kepala sekolah oleh orangtua siswa (Prayogi, 2019), pencurian, kasus narkoba, serta meningkatnya penderita AIDS dikalangan muda menghadirkan kekuatiran tersendiri di kalangan masyarakat dan pemerintah. Kondisi tersebut mendorong adanya pemikiran tentang pentingnya peraturan daerah untuk mengatur sistem belajar dan jam belajar agar hal-hal negatif dapat diminimalisir. Hasil survey tahun 2018 dilakukan di sekolah-sekolah kota Sintang ditemukan fenomena kuat adanya perilaku intoleran, indisipliner, masih rendahnya disiplin waktu untuk belajar, adanya kejadian saling ejek (bully) atau perundungan siswa lewat media sosial facebook dengan menguploud vidio tindakan perundungan (Pujianto, 2019). Kasus lain yang sempat memanas adalah saling

Terobosan Kepala Madrasah dalam Menginternalisasikan Nilai Karakter di Madrasah Ibtidaiyah Negeri

Jurnal Basicedu

Keberhasilan dalam internalisasi karakter di lingkungan pendidikan tidak bisa dipisahkan dengan bentuk kebijakan yang ditetapkan oleh kepala sekolah, sementara pada banyak lembaga ditemukan lambannya upaya internalisasi karakter dalam system pendidikan. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bentuk peran kepala madrasah dalam menginternalisasikan nilai-nilai karakter. Penelitian dilakukan di MIN 5 Padang, hal ini sejalan dengan tujuan penelitian yang ingin mengekspos bentuk kebijakan yang dilakukan di MIN 5 seihingga dapat dijadikan sebagai acuan bagi setiap penyelenggara pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian bahwasannya: 1) Dalam merencanakan pendidikan karakter mencakup beberapa unsur antara lain guru, siswa serta komite dan orang tua. Perencanaan internalisasi pendidikan karakter di MIN 5 Kota Padang melalui perencanaan kegiatan pembelajaran, budaya madrasah serta kegiatan ekstrakurikuler. 2) Nilai-nilai karakter di madrasah ini diaplikasikan melalui kegi...

Kepemimpinan Modern Berbasis Karakter Pesantren

Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies)

Artikel ini membahas tentang relevansi dan reevaluasi pendidikan karakter pesantren dengan kebutuhan nilai-nilai karakter di masyarakat modern. Artikel ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif terhadap obyek pembahasan dengan memanfaatkan sumber-sumber rereferensi tentang tema terkait. Artikel ini berargumen bahwa pendidikan nilai yang berlangsung di pesantren merupakan prototipe pendidikan karakter yang masih relevan bagi kebutuhan masyarakat dan dapat diadopsi untuk regenerasi kepemimpinan bangsa. Kesintasan (survival) dan eksistensi pesantren salaf dan khalaf yang tetap dibutuhkan oleh masyarakat membuktikan relevansi pendidikan karakter ala pesantren tersebut. Namun demikian, artikel ini juga memberi catatan tebal bahwa pendidikan karakter pesantren tidak menggaransi bagi proses obyektivasi dan implementasi nilai-nilai karakter oleh para alumninya dalam kehidupan nyata di masyarakat. Hal ini terjadi karena hubungan antara pendidikan karakter di pesantren dengan obyektivasi...

Kontribusi Kecerdasan Intelektual (Iq) Dan Kecerdasan Spiritual (SQ) Terhadap Gaya Kepemimpinan Kepala Sma DI Kota Batu

Visipena Journal, 2020

Intellectual intelligence (IQ) and spiritual intelligence (SQ) is an energetic source which completes each other. Both contribute and ply an important role to the leadership model. Therefore, this research was conducted based on the fact that IQ and SQ were needed to form an effective leadership model. In getting the quality of education which tends to increase the human quality in Indonesia especially in Kota Batu, it is also considered by headmaster as one of the main factors which influences the success of increasing education quality. This research is aimed to know how much contribution IQ and SQ to the effectiveness of leadership model of the SMA headmasters in Kota Batu. The population number of this research is 291 teachers of SMA in Kota Batu. According to the Krejcie table, there should be 165 samples. Data collection for the sample used the assessment instrument of IQ, SQ, and the leadership model effectiveness used questionnaire. The analysis technique used is descriptive...