Yoga Untuk Penurunan Nyeri Pada Dismenore Primer (original) (raw)

Yoga Untuk Pengurangan Intensitas Nyeri Dismenorea

2018

Abstrak Dismenorea adalah kondisi medis yang terjadi saat haid, dapat menganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang mempunyai gejala nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun punggung. Hasil studi pendahuluan di Pondok Pesantren Al Mas’udiyyah Putri 2 Blater Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, 300 santriwati yang sudah haid, terdapat 210 (70%) yang mengalami dismenorea, ada beberapa cara untuk mengobati dismenorea mulai yaitu terapi farmakologi dan non farmakologi. Salah satu metode non farmakologi yoga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri dismenorea. Desain penelitian ini adalah pre eksperimental pre-post design. Penelitian dilaksanakan tanggal 8–31 Januari 2018. Populasi yaitu seluruh santriwati yang dismenorea. Sampel sejumlah 17 responden. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan NRS. Analisis data yang digunakan Uji T-test. Rata-rata intensitas nyeri di...

Pengaruh Terapi Yoga (Paschimottanasana dan Adho Mukha Padmasana) terhadap Intensitas Nyeri pada Remaja Putri yang Mengalami Dismenore Primer

Journal of Health Science and Prevention Vol. 3 No. 2, 2019

Dismenore primer merupakan nyeri menstruasi yang sering mengganggu aktivitas pada remaja putri, sehingga diperlukan upaya untuk mengatasinya. Yoga merupakan salah satu cara non farmakologi untuk mengatasi nyeri dismenorhea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Terapi Yoga (Paschimottanasana dan Adho Mukha Padmasana) terhadap Intensitas Nyeri pada Remaja Putri yang mengalami Dismenore Primer di SMPN 3 Mengwi. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan teknik porpusive sampling sebanyak 28 orang siswi (14 kelompok kontrol, 14 kelompok perlakuan). Instrumen pengumpulan data menggunakan Verbal Descriptor Scale. Hasil uji Shapiro-Wilk diperoleh p=0,061>0,05 yang bermakna data berdistribusi normal. Hasil uji Paired T-Test pada kelompok perlakuan menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan yoga dengan nilai p=<0,001 maka p<0,05, hasil pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dengan nilai p=0,583>0,05. Hasil uji Independent T-Test menunjukan terdapat Pengaruh Terapi Yoga (Paschimottanasana dan Adho Mukha Padmasana) terhadap Intensitas Nyeri pada Remaja Putri yang Mengalami Dismenore Primer dengan nilai p=0,001<0,05. Berdasarkan penelitian ini, terapi yoga (Paschimottanasana dan Adho Mukha Padmasana) dapat digunakan sebagai manajemen non farmakologi untuk mengurangi nyeri dismenore pada remaja putri.

Penyuluhan Tentang Cara Mengurangi Dismenore Pada Remaja Dengan Teknik Yoga

CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN, 2021

Adolescence is a very important period of development in adolescents, beginning with the maturation of the physical (sexual) organs so that later they are able to reproduce. During adolescence there are changes that occur such as hormonal, physical, psychological and social changes, where this condition is called puberty. One of the signs of puberty in adolescent girls is the occurrence of menstruation (Batubara, 2012). During menstruation, the problem experienced by most women is severe discomfort or pain. This is commonly known as menstrual pain (dysmenorrhea). In the case of adolescents, in general, the treatment given is by bringing a check to the clinic or to the health center, or taking medication to reduce pain. It is rare for teenagers to be able to provide self-therapy. The problem that occurs in the community is the lack of knowledge of adolescents regarding complementary treatments, which in general are more likely to choose pharmacological treatment. With this problem, the community service program will provide a solution to increase knowledge about how to overcome dysmenorrhea in adolescents with yoga techniques. in the form of PPT and examples of yoga images.

Mengenalkan Yoga untuk Mengurangi Nyeri Haid/Dismenorhea pada Remaja

CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN, 2021

Dysmenorrhea is a menstrual pain that often interferes with activity, so efforts are needed to overcome it. Yoga is one of the non-pharmacological ways to overcome dysmenorrhea pain. The general purpose of this research is to introduce yoga as a solution to overcome dysmenorrhea. The method used is one group pretestposttest. The research sample was middle and final youth in the Cikampek area as many were 94 respondents. The results obtained that yoga can be used as an alternative to reduce pain during menstruation. So it can be concluded that yoga is a movement that combines breathing exercises that can help in reducing menstrual problems, namely dysmenorrhea. Abstrak Dismenore merupakan nyeri menstruasi yang sering mengganggu aktivitas, sehingga diperlukan upaya untuk mengatasinya. Yoga merupakan salah satu cara non farmakologi untuk mengatasi nyeri dismenorhea. Tujuan umum penelitian ini untuk memperkenalkan yoga sebagai solusi mengatasi disminore. Metode yang digunakan yaitu one group pretest-posttest. Sampel penelitian adalah remaja tengah dan akhir di wilayah Cikampek sebanyak 94 responden. Hasil yang didapatkan bahwa yoga dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengurangi nyeri saat menstruasi. Maka dapat disimpulkan yoga merupakan gerakan yang memadukan latihan pernapasan dapat membantu dalam mengurangi masalah menstruasi yaitu dismenore.

Literature Review Pengaruh Yoga Terhadap Nyeri Dismenorea Pada Remaja Putri

2021

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan adanya perubahan baik secara fisik maupun psikis. Salah satu perubahan yang terjadi pada remaja perempuan adalah terjadinya menstruasi. Untuk beberapa orang, ada gangguan yang dialami bagi mereka ketika menstruasi salah satunya adalah dismenorea atau nyeri haid. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri haid ini yaitu dengan melakukan yoga secara rutin. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian literature review yang berpedoman pada 10 jurnal nasional dan internasional dalam rentang waktu 10 tahun terakhir. Pemilihan jurnal dilakukan dengan kriteria inklusi yaitu jurnal original. Penelitian ini menggunakan metode RCT (Randomizzed Controlled Trial) dan quasi experimental dengan publikasi jurnal 10 tahun terakhir. Partisipan yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita muda yang mengalami disminorea primer. Hasilnya dari 10 jurnal yang digunakan hanya 2 jurnal yang mengukur durasi nyeri yang terjadi, peneli...

Pelatihan Massage Punggung Untuk Mengurangi Intensitas Nyeri Dismenorea Primer

2022

Women in the world who experience dysmenorrhea are 92%. Half had primary dysmenorrhea. In Indonesia, the incidence of dysmenorrhea is 64.25%. Dysmenorrhea needs special attention because it can interfere with activities, loss of concentration, health costs, and dependence on drugs. The purpose of this community service activity is to socialize back massage to reduce the intensity of dysmenorrhea pain in women, both teenagers and adults. This socialization is carried out in the form of training. The method used is lecture, question and answer, and practice. The media used are booklets and infocus. The material is presented in the form of power points and videos. The number of training participants is 10 people. After receiving the material, the training participants are required to try massage movements until they can.

Pengurangan Nyeri Dismenore Primer pada Remaja Putri dengan Kompres Hangat

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 2017

Background: The incidence of dysmenorrhea in the world is very high. On average more than 50% of women in each country experience dysmenorrhea. Purpose:: This study aims to determine the effect of warm compresses on reducing primary dysmenorrhea pain in adolescent girls at SMA Negeri 4 Metro City in 2017. Methods: This research study is a one group pretest posttest design experiment conducted in April 2017. Warm compresses as a variable intervention and pain dysmenorrhea as effect variables. The study population was all young women who experienced primary dysmenorrhea with a sample of 23 people taken by consecutive sampling technique. Data collection by observation. Bivariate analysis using non parametric dependent statistical tests with Wilcoxon test. Results: The results showed the average of primary dysmenorrhea pain before a warm compress with a scale of 7.48, after a warm compress with a scale of 4.74 and there is an effect of a warm compress on the reduction of primary dysmeno...

Penurunan Nyeri Dismenorea Primer melalui Kompres Hangat pada Remaja

Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 2015

Angka kejadian dismenorea primer pada remaja wanita usia 14-19 tahun di Indonesia sekitar 54, 89 %. Di SMA Negeri I Cimahi pada tahun 2014, jumlah siswi kelas XI 167 orang, sebanyak 161 orang (96,4%) siswi mengalami dismenorea. Dampak dismenorea berat menyebabkan (27,7%) siswi tidak dapat mengikuti proses pembelajaran, tidak masuk sekolah, dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Beratnya dismenorea dibutuhkan penanganan non farmakologi yang cukup terjangkau, hemat dan efisien, salah satunya menggunakan kompres hangat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap dismenorea primer pada remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah quasy experiment dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Populasi penelitian remaja kelas XI SMA Negeri 1 Cimahi tahun 2014 yang mengalami dismenorea sebanyak 83 orang. Sebanyak 18 responden diambil sebagai sampel melalui teknik simple random sampling. Untuk mengukur skala nyeri digunakan Verbal Descriptor Scale (VDS), tingkat nyeri diukur sebelum dan setelah kompres hangat dengan suhu air 46°C selama 20 menit. Data analisis dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat nyeri dismenorea sebelum kompres 6.5 dengan standar deviasi 1.654 dan setelah kompres hangat 4.22 dengan standar deviasi 1.665. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan pada tingkat sebelum dan sesudah kompres hangat pada remaja. Disarankan bagi pihak puskesmas dan sekolah untuk meningkatkan frekuensi penyuluhan tentang penanganan nyeri dismenorea pada remaja dengan metode non farmakologi yang murah, mudah, efektif dan efisien menggunakan kompres hangat dan agar sekolah memfasilitasi peralatan untuk kompres hangat.

Pengaruh Senam Yoga Terhadap Penurunan Nyeri Haid (Dismenorea) Pada Mahasiswi Prodi D-III Fisioterapi Widya Husada Semarang

Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi

ABSTRAK Latar Belakang : Menstruasi merupakan suatu kondisi awal yang menandai mulai matangnya organ reproduksi pada remaja wanita. Proses ovulasi dan menstruasi dimulai pada usia antara 6-14 bulan setelah menarche (haid pertama). Menstruasi biasanya identik dengan nyeri haid (dismenorea), gangguan fisik serta emosi menjelang masa menstruasi atau biasa disebut PMS. Dismenorea terkadang dapat menimbulkan nyeri yang tak tertahankan hingga jatuh pingsan. Wanita melakukan segala hal untuk mengurangi nyeri atau bahkan mencegahnya. Yoga dapat menciptakan suasana relaksasi yang mampu melepaskan ketegangan otot. Maka perlu dilakukan pembuktian pengaruh yoga dapat membantu mengurangi nyeri haid (dismenorea) Presentasi Kasus : Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 27 orang yang mengalami nyeri haid (Disminorea). Dari 150 Responden yang dikumpulkan, kemudian dilakukan proses assessment dengan metode study kasus (wawancara, observasi dan documenter) setelah dilakukan seleksi didapa...

Efektivitas Jahe Merah Untuk Mengurangi Nyeri Dismenorea

2020

Dysmenorrhea is a symptomatic phenomenon including abdominal pain, cramps, and back pain. Gastrointestinal symptoms such as nausea and diarrhea can occur as menstrual symptoms (Kusmiran, 2012). The incidence of menstrual pain in the world is very large. On average, more than 50% of women in every country experience menstrual pain. Meanwhile in Indonesia the figure is estimated to be 55% of women of reproductive age who are tormented by pain during menstruation. In 2010, in East Java, the number of reproductive young women aged 10-24 years was 56,598. Meanwhile, those who experienced dysmenorrhea and came to the obstetrics division were 11,565 people (1.31%). Based on the results of the examination when the school visit was completed with a pain scale score examination and it was found that 10 students experienced dysmenorrhoea, mild (score 1-3) and moderate (score 4-6) and severe degree (score 7-10). The method used to carry out community service is by collecting data on the number of young women who experience menstruation at Bangkalan High School, then conducting school visits equipped with a pain scale score examination. Mentoring for adolescents is carried out every day during the menstrual period until the symptoms of dysmenorrhoea are reduced and subsided. The assistance was continued with the provision of red ginger drink, knowledge about menstruation and reproductive health, treatment of menstrual periods, sharing with family, moderate exercise and others. The mentoring participants were 20 young women with dismenorhoeing at SMA Bangkalan. After several days of mentoring, some teenagers showed improvement in their dysmenorrhea condition until recovery. Teenagers are able to carry out activities and some treatments around menstruation.