Identifkasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Kalor Dan Perpindahannya DI Kelas VII SMP Negeri 5 Sungai Kakap (original) (raw)

Profil Miskonsepsi yang Terjadi pada Peserta Didik dalam Materi Kalor dan Perpindahannya

PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2019 UNJ, 2019

Fisika adalah bagian dari sains yang mempelajari berbagai konsep pada objek makroskopis maupun mikroskopis yang tidak semuanya dapat diamati secara langsung, salah satunya pada materi kalor dan perpindahannya. Hal ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman peserta didik, sejalan dengan aspek pengetahuan fisika yang mengacu pada pemahaman konsep (Depdiknas, 2006) [1]. Tujuan dari penelitian yang dilakukan ialah mengidentifikasi miskonsepsi yang terjadi pada peserta didik dalam materi Kalor dan Perpindahannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah deskriptif kualitatif melalui tes pemahaman konsep berbentuk three-tier. Subjek pada penelitian ini ialah peserta didik kelas XI SMA yang berjumlah 37 orang. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa 54,95% mengalami miskonsepsi sedangkan sisanya 15,92% tidak paham konsep, 20,42% tidak tahu konsep, 2,40% paham parsial, dan 6,31% paham. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa adanya miskonsepsi yang terjadi pada peserta didik dalam materi kalor dan perpindahannya. Implikasi dari penelitian ini diperlukan suatu tindakan yang mampu meminimalisir miskonsepsi peserta didik pada materi Kalor dan Perpindahannya.

Identifikasi Model Mental Siswa Pada Materi Perpindahan Kalor di SMA Negeri 5 Palu

JPFT (Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model mental yang digunakan siswa dalam menjelaskan konsep perpindahan kalor di SMAN 5 Palu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMAN 5 Palu. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 sebanyak 54 orang yang diberikan tes diagnostik 2 tingkat (two tier). Tingkat I untuk mengetahui pemahaman siswa, tingkat II untuk mengidentifikasi model mental. Responden dipilih sebanyak 9 orang yang diperoleh berdasarkan hasil tes diagnostik tingkat I untuk diwawancarai lebih mendalam guna mempertegas jawaban siswa pada tes diagnostik 2 tingkat. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan dengan kategori tinggi kecendrungan menggunakan model konveksi berbasis difusi, model konveksi berbasis difusi (beratap panas I), model konveksi berbasis difusi (beratap panas II), model konveksi arus bersepeda, model konveksi arus bersepeda (perbedaan massa jenis), model konve...

Pemahaman Konsep Siswa SD Pada Materi Kalor Dan Perpindahannya Ditinjau Dari Gaya Belajar

Autentik : Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, 2022

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep siswa pada materi kalor dan perpindahannya ditinjau dari gaya belajar serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian ini deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VA di SD Negeri 83 Singkawang berjumlah 21 siswa. Data dikumpulkan dengan teknik tes berupa lembar pemahaman konsep dan teknik non tes berupa angket gaya belajar siswa dan pedoman wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep siswa pada kategori gaya belajar visual, auditori dan kinestetik memiliki persamaan, yaitu kurang menguasai indikator memberikan contoh, mengklasifikasikan, dan membandingkan, serta tidak menguasai indikator menafsirkan dan menjelaskan; Faktor internal yang mempengaruhi kemampuan pemahaman konsep siswa pada ketiga kategori gaya belajar, baik...

Remediasi Miskonsepsi Siswa Melalui Model Think-Pair-Share Berbantuan Word Square Pada Perpindahan Kalor DI SMP

Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan model Think-Pair-Share berbantuan Word Square dalam meremediasi miskonsepsi siswa pada perpindahan kalor di kelas VII SMP Negeri 2 Mempawah Timur Kabupaten Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design dengan sampel penelitian berjumlah 25 siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat penurunan miskonsepsi siswa setelah diberikan remediasi sebesar 31,2 %. Model Think-Pair-Share berbantuan Word Square efektif untuk meremediasi miskonsepsi siswa pada perpindahan kalor dengan effect size E s = 2,1 (kategori tinggi). Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif kegiatan remediasi bagi siswa agar dapat mengatasi miskonsepsi yang dialami oleh siswa. Kata kunci : Remediasi dan Model Think-Pair-Share.

Profil Miskonsepsi Siswa SMA pada Materi Pembelajaran Suhu dan Kalor

Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan

This research was aimed to compare senior high school misconception with different class level on heat and temperature. This study used a survey method with subjects of class XI and XII as many as 68 high school students in Kediri. The instrument used is in the form of two-tier items as many as 11 questions. Student responses to items are categorized into three scientific knowledge, errors, and misconceptions. The results of the study showed that grade XI students experienced a misconception of 54% and class XII students of 63%. Most students experience misconceptions in the concept of thermal equilibrium. This research needs to be followed up with various efforts to overcome misconceptions in physics learning. Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengomparasikan miskonsepsi siswa SMA dengan jenjang kelas berbeda pada suhu dan kalor. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan subjek siswa kelas XI dan kelas XII sebanyak 68 siswa SMA di wilayah Kediri. Instrumen yang digunakan berupa butir soal two-tier tentang suhu dan kalor sebanyak 11 soal. Respon siswa terhadap butir soal dikategorikan menjadi tiga, yaitu pengetahuan ilmiah, kesalahan, dan miskonsepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas XI mengalami miskonsepsi sebesar 54% dan siswa kelas XII sebesar 63%. Sebagian besar siswa mengalami miskonsepsi pada konsep kesetimbangan termal. Penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan berbagai upaya untuk mengatasi miskonsepsi dalam pembelajaran fisika.

Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Usaha Dan Energi

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 2019

This study aims to find out how misconceptions experienced by high school students on work and energy material. The method used is a mixed-research method. Data collection was carried out on 288 science students of grade XI at State Senior High School 8 in the City of Jambi using instruments in the form of four-tier diagnostic tests and interviews. The results showed that the average misconceptions experienced by students in the work and energy materials are classified in the low category because the average percentage obtained is 24%. The sub-concept sequences identified were the misconceptions of which had the highest percentage, namely: effort and potential energy (80%); the relationship between kinetic energy, potential energy, and mechanical energy (43%); and positive and negative efforts (23%).

Peningkatan Pemahaman Konsep Perpindahan Kalor Dengan Metode Praktikum DI Kelas V SD It Qurratu ‘Ayun Kota Gorontalo

Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat

Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan sosialisasi mengenai perpindahan kalor bagi peserta didik kelas V SD IT Qurratu ‘Ayun Kota Gorontalo. Metode yang digunakan dalam kegiatan sosialisasi ini adalah metode praktikum dengan menggunakan pendekatan partisipatif aktif. Pelaksanaan kegiatan ini pada hari rabu tanggal 09 Maret 2022 pukul 08.00-12.00 WITA berlokasi di ruang kelas V SD IT Qurratu ‘Ayun Kota Gorontalo. Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 28 orang yang kesemuanya merupakan peserta didik kelas V SD IT Qurratu ‘Ayun Kota Gorontalo. Fasilitator yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri atas 3 orang dosen dan 3 orang mahasiswa. Melalui pelatihan ini, peserta bersemangat dan antusias mengikuti kegiatan sosialisasi dan berpartisipasi aktif dalam melaksanakan praktikum perpindahan kalor secara konduksi. Kegiatan sosialisasi mengenai perpindahan kalor ini sangat dirasakan manfaatnya bagi peserta didik karena menambah wawasan dan pengetahuan mengenai materi perpindahan k...

Remediasi Miskonsepsi Peserta Didik SMP Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Materi Perpindahan Kalor

2019

AbstractThis research aimed to determine the effectiveness of misconception remediation of the seventh grade students of Pontiank state middle school by using Problem Based Learning model for decrease the number of students misconception on the heat transfer lesson material. One group pretest-posttest was used as the design model in this research. The intact group technique was used as the technique of sampling. The sample were class VII D with 36 students. The data gained in the form of pretest and posttest would be analyzed in percentage calculate of reduction in the number of student misconception. Based on the data analysis, the average percentage of reduction misconception was 39.45%. The results of Mc Nemar significance test on dk = 1 and α= 5% showed > , were equal to 22,88 > 3,84. There was a conceptual change on the students significantly. The Decreasing Quantity Students that Misconception (DQM) Problem Based Learning model in remediating misconception were 39,44% (h...

Analisis Miskonsepsi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pecahan Berdasarkan Kerangka Kerja Asimilasi dan Akomodasi di MTsN 4 Kerinci

2021

Miskonsepsi sering terjadi pada siswa yang memiliki konsep awal yang kurang lengkap atau tidak sempurna menyulitkan siswa dalam mengasimilasi informasi baru ke dalam struktur konseptual mereka yang sudah ada. Bertujuan untuk mengetahui proses terjadinya miskonsepsi pada siswa dalam menyelesaikan soal pecahan berdasarkan kerangka kerja asimilasi dan akomodasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini berlandaskan studi kasus. Studi kasus berfokus pada program, acara, atau kegiatan yang melibatkan individu dari pada kelompok. Penelitian ini dilaksanakan di MTsN 4 pada Februari 2021-Maret 2021, subjek dalam penelitian ini siswa MTsN 4 Kerinci. Teknik pengambilan subjek menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri, karena peneliti memiliki kedudukan yang khusus, yaitu sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsiran data, serta pelopor hasil penelitian. Instrumen lainnya tes materi pecahan dan wawanc...

A Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Negeri 09 Bombana Dengan Menggunakan CRI Pada Konsep Suhu dan Kalor

KONSTAN - JURNAL FISIKA DAN PENDIDIKAN FISIKA, 2021

Salah satu penyebab siswa mengalami kesulitan belajar fisika adalah miskonsepsi. Miskonsepsi merupakan pemahaman konsep yang tidak sesuai dengan teori ilmiah. Tujuan dari penelitiana ini adalah mengidentifikasi miskonsepsi siswa menggunakan Certainty of Response Index (CRI) pada materi suhu dan kalor dengan metode deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 80 siswa SMA Negeri 09 Bombana. Intrumen tes yang digunakan adalah tes diagnostik pilihan ganda tiga tingkat atau three-tier test. Analisis data dilakukan dengan cara mencari persentase pemahaman siswa dan jawaban benar pada setiap item soal, serta persentase miskonsepsi untuk setiap item soal. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata persentase jawaban benar siswa sebesar 35,15%, rata-rata miskonsepsi 66,5%, rata-rata CRI kategori tinggi sebesar 78,13%, kategori rendah sebesar 21,19% dan tidak paham konsep sebesar 21,1% pada materi suhu dan kalor. Rata-rata alasan jawaban benar siswa diperoleh 29,19% lebih rendah dari a...