PROSPEK DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SISTEM ANGKUTAN BARANG DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (original) (raw)

KARAKTERISTIK ANGKUTAN BARANG ANTAR KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

Nasional Prosiding, 2013

Pembangunan dan pengembangan infrastruktur sistem angkutan barang mempunyai posisi vital dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dalam konteks tersebut, studi ini bertujuan menemu-kenali karakteristik angkutan barang yang bersifat perjalanan antar kota khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Studi ini berfokus pada berbagai karakteristik utama angkutan barang yang meliputi karakteristik operator, karakteristik kendaraan angkutan, karakteristik perjalanan, dan karakteristik komoditi. Survei wawancara terhadap operator angkutan barang berbasis kuesioner dilakukan untuk mengetahui karakteristikkarakteristik angkutan barang tersebut. Survei wawancara dilakukan terhadap operator angkutan barang yang melintasi poros Parepare – Makassar, suatu rute utama angkutan barang di Provinsi Sulawesi Selatan selama seminggu. Data survei dianalisis dengan menggunakan pendekatan statistik deskriptif untuk memahami fenomena karakteristik angkutan barang yang ada. Hasil analisis memperlihatkan bahwa moda angkutan barang didominasi oleh kendaraan truk 2 as dan bermerek Mitsubishi. Jenis komoditi yang diangkut umumnya terdiri dari komoditi hasil pertanian, hasil industri, dan barang umum atau niaga lainnya. Waktu keberangkatan angkutan barang sebagian besar pada pagi hari dengan waktu tiba di tempat tujuan dominan pada sore dan subuh hari. Hasil-hasil ini memberikan dasar dan ekspektasi untuk analisis lanjutan terhadap perilaku perjalanan angkutan barang di Provinsi Sulawesi Selatan seperti studi tentang pemilihan waktu keberangkatan, rute dan moda angkutan barang

ANALISIS NILAI DAN BIAYA ANGKUT KOMODITI PADA TRANSPORTASI BARANG DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

Pengembangan prasarana sistem angkutan barang dalam konteks Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), memerlukan kajian-kajian mendasar tentang efesiensi dan efektifitas pengoperasian sistem angkutan barang pada suatu wilayah. Untuk itu, studi ini bertujuan menganalisis nilai dan biaya angkut komoditi pada sistem transportasi barang yang bersifat perjalanan antar kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Pengumpulan data karakteristik komiditi melalui survei wawancara terhadap operator angkutan barang berbasis kuesioner.Survei wawancara ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik-karakteristik komoditi yang meliputi nilai komoditi, berat atau volume komiditi, dan biaya angkut asal-tujuan perjalanan komoditi.Survei wawancara dilakukan terhadap operator angkutan barang yang melintasi poros Parepare-Makassar, suatu rute utama angkutan barang di Provinsi Sulawesi Selatan selama seminggu.Data survei dianalisis dengan menggunakan pendekatan statistik deskriptif untuk memahami fenomena karakteristik jenis, nilai dan biaya angkut komoditi yang ada.Lebih jauh, analisis hubungan nilai komiditi dan biaya angkut komoditi dengan pendekatan korelasi statistik dilakukan untuk melihat efesiensi dan efektifitas angkutan barang.Hasil analisis memperlihatkan bahwa nilai komoditi bervariasi antar setiap jenis komoditi dan jenis angkutan armada angkutan barang.Hal serupa terjadi pada biaya angkut komoditi tersebut.Secara keseluruhan terlihat tingginya biaya angkut komoditi terhadap nilai komoditi yang diangkut.Hal ini mengindikasikan adanya ketidak-efisienan dan ketidak-efektifan dalam sistem pengangkutan barang di Provinsi Sulawesi Selatan.Hasil-hasil ini memberikan dasar dan ekspektasi untuk analisis lanjutan terhadap analisis pemilihan moda angkutan bagi operator dan pengirim barang di Provinsi Sulawesi Selatan pada studistudi lanjutan.

KETERPADUAN SISTEM JARINGAN ANTAR MODA TRANSPORTASI DI PULAU SULAWESI

The Sulawesi Island is a region which has been growing and the development related to the economic development -era and the global trade. The potency of natural resource and the geographic location of Sulawesi are very prospective to be promoted to the National and International Market. For the reason, the existence of efficient and effective transportation network system can support the wheel of economy in Sulawesi. The integrated infrastructure and service networks are therefor demanded to reduce travel time so that transportation cost can also be minimized. This paper gives a description about the development of infrastructure network and the transportation service and how to develop integrated transportation network that makes transportation in Sulawesi will be more effective and efficient.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENGELOLAAN DAN PERMINTAAN BARANG HABIS PAKAI PADA BALAI PEMANTAPAN KAWASAN WILAYAH XX HUTAN BANDAR LAMPUNG

Jurnal Tekno Kompak Universitas Teknokrat Indonesia, 2017

Kata kunci: barang, internal, pengendalian, permintaan, sistem. 1. Pendahuluan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong perkembangan informasi yang kini memegang peranan yang sangant penting dalam setiap kegiatan suatu perusahaan, industri, maupun instansi pemerintahan. Informasi tersebut digunakan sebagai pendukung pengambilan keputusan maupun dalam penyelesian pekerjaan yang bersifat rutinitas. Sistem pengendalian internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipenuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2013). Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XX Bandar Lampung adalah salah satu instansi pemerintahan yang memiliki bagian pengadaan barang pendukung. Bagian gudang memiliki tugas pengadaan barang habis pakai sebagai sarana penunjang kegiatan untuk keperluan kegiatan pegawai. Tersedianya persediaan barang habis pakai maka diharapkan apa yang dibutuhkan oleh sub kepala bagian sehingga pegawai dapat terpenuhi sehingga dapat memperlancar kegiatan pengguna dan dapat menghindari terjadinya kekurangan barang yang di butuhkan. Barang habis pakai seperti kertas hvs, pensil, pena dan lain-lainnya. Permasalahan yang ada yaitu barang habis pakai memerlukan pengolahan barang masuk dan barang keluar yang baik sehingga kebutuhan akan barang untuk keperluan kegiatan dapat terpenuhi secara optimal dengan resiko kerugian yang sangat kecil. Selain itu, tidak adanya kontrol untuk penggunaan barang menyebabkan keterlambatan penyediaan barang, pembelian barang yang tidak tepat akan menimbulkan kelebihan atau kekurangan barang di dalam gudang. Petugas bagian gudang masih mengalami kesulitan dalam pengendalian barang masuk dan keluar. Hal lainya yang dialami pihak gudang adalah sering kali terjadi kekurangan atau kelebihan barang habis pakai di karenakan pembelian yang tidak sesuai kebutuhan yang di gunakan pegawai. Pengendalian internal yang baik merupakan faktor kunci pengelolaan organisasi yang efektif, karena pengendalian internal melibatkan penataan tanggung jawab dalam organisasi (Tandri et al., 2015). Permasalahan lainnya yaitu sulitnya pencarian data dikarenakan formulir hanya ada satu rangkap yang diarsipkan oleh admin pengelolah persediaan sedangkan

ANALISIS PENENTUAN PEMANFAATAN LAHAN BEKAS LOKASI PASAR SENTRAL DI KOTA BULUKUMBA PROPINSI SULAWESI SELATAN

2008

Pemerintah daerah Kabupaten Bulukumba memiliki aset berupa lahan kosong seluas ± 11.440 m 2 . Lahan itu merupakan bekas lokasi Pasar Sentral di Kota Bulukumba yang sejak 9 tahun yang lalu telah direlokasi. Sejak saat itu lahan tersebut terbengkalai tanpa adanya penggunaan yang signifikan bagi peningkatan pendapatan Asli Daerah (PAD) ataupun bagi sosial kemasyarakatan di Kabupaten Bulukumba. Studi ini bertujuan untuk menentukan jenis pemanfaatan terbaik untuk lahan bekas lokasi Pasar Sentral di Kota Bulukumba tersebut. Analisis dilakukan dalam Prinsip Penggunaan Tertinggi dan Terbaik (Highest and Best Use) dengan menggunakan 4 kriteria yang berfungsi sebagai alat uji kelayakan pada masing-masing alternatif pemanfaatan yang memungkinkan. Kriteria tersebut adalah Kelayakan Hukum (legally permissible), Kelayakan Fisik (physically possible), Kelayakan Finansial (financially feasible) dan Produktifitas Maksimum (maximally productive). Untuk menentukan pemanfaatan yang terbaik, indikator yang digunakan adalah nilai pasar lahan dengan asumsi bahwa nilai pasar lahan yang tertinggi dari seluruh penggunaan yang dianalisis, akan menunjukkan pemanfaatan terbaik dari lahan tersebut. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ada 3 alternatif pemanfaatan yang dipilih secara mayoritas oleh pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bulukumba yaitu : membangun pusat perbelanjaan, membangun gedung serbaguna dan membangun hotel. Dari seluruh alternatif yang memungkinkan tersebut kemudian terpilih alternatif membangun pusat perbelanjaan sebagai pemanfaatan yang terbaik pada lahan bekas lokasi pasar sentral di Kota Bulukumba dengan nilai pasar lahan sebesar Rp. 2.000.000,-/ m 2 .

PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERTAGIHAN PIUTANG PADA USAHA PERCETAKAN DI SURABAYA

Sales System is one of the cycles that are important in supporting the business processes of an enterprise especially in generating revenue but unavoidable problems often occur at the company in the field in its sales system. This type of research conducted in the form of case studies at a printing company in Surabaya on the analysis of sales and payment system issues and alternative receivables solutions to resolve problems at the company. Structuring an invoice that is not good, yet the implementation of authorization policies granting credit to customers, less complete financial statements, and corporate developments that lead to the expansion of business into the problems that lead to ineffective sales system that resulted in the billing system and customer receivables. Based on the above problems it is necessary to improve sales and payment systems are computerized and use the database at the printing company. Improvement begins with analyzing system problems occurred, then fix a flowchart and DFD sales and payment systems, access systems design, designing ERD and end with the physical design of system design. PENDAHULUAN Sebuah perusahaan hendaknya mempunyai sistem yang baik agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang makin hari makin sulit. Sistem yang berhubungan dengan penerimaan pendapatan ialah siklus pendapatan (revenue cycle) yang bermula dari adanya aktivitas penjualan. Setiap perusahaan memiliki siklus pendapatan yang berbeda-beda termasuk metode penagihan piutang yang merupakan bagian siklus pendapatan. Metode penagihan piutang dalam siklus pendapatan berbeda-beda tergantung dari kebijakan setiap perusahaan. Peneliti melakukan observasi pada CV Diamond Printing yang beralamat di Jalan Kedung Cowek 167 Surabaya yang 80% siklus pendapatannya diterima melalui pembayaran kredit atau piutang, sisanya dengan pembayaran tunai untuk pelanggan dengan jumlah hutang relatif kecil. Pembayaran kredit dilakukan dalam jatuh tempo dua minggu setelah tanggal faktur penjualan namun perusahaan memberikan kelonggaran waktu sekitar sebulan untuk pelanggan-pelanggan tetap dalam jumlah piutang yang cukup besar. Masalah pada siklus pendapatan pada CV Diamond Printing bermula pada ditemukannya jumlah piutang yang belum tertagih mencapai 15%-20% dari jumlah keseluruhan piutang, padahal penerimaan pendapatan perusahaan 80% berasal dari piutang. Piutang menjadi sulit ditagih karena pengelolaan dokumen dalam sistem penjualan kurang baik yaitu terdapat dokumen yang terselipkan sehingga piutang lama menjadi terabaikan penagihannya. Permasalahan ini tentunya mengakibatkan proses penagihan menjadi tidak efektif yang terbukti kasir harus menangani kembali piutang lama yang tidak dikelola dengan baik, hal ini mengakibatkan bertambahnya nilai aset perusahaan yang akan hilang. Selain itu, pendistribusian dokumen pada CV Diamond Printing sangat tidak efektif, seperti SO (Sales Order) dari pelanggan ikut didistribusikan di setiap aktivitas penjualan mulai dari penerimaan order sampai dengan pembayaran pelanggan, demikian pula pada dokumen yang lain. Hal ini menimbulkan resiko dokumen rusak dan kadang dokumen harus difotokopi lagi. Kurang adanya kontrol secara berkala dari atasan terhadap piutang. Atasan pada umumnya hanya berfokus pada laporan keuangan yang masih berbasis excel, dengan demikian CV Diamond Printing seyogyanya memiliki laporan piutang yang terintegrasi. Tidak adanya kebijakan otorisasi pemberian kredit pada perusahaan. CV Diamond Printing tidak menerapkan kebijakan pemberian kredit kepada pelanggannya sehingga setiap order yang diterima terus dikerjakan. Selain itu CV Diamond Printing sedang memperluas usahanya, di mana perluasan usaha ditandai dengan jumlah pelanggan meningkat dan disertai oleh banyaknya faktur penjualan yang kurang dapat diatasi oleh sistem manual sehingga komputerisasi mulai dibutuhkan. Masalah ketidakefektifan dalam siklus penjualan ini dapat diatasi dengan memperbaiki sistem lama yang digunakan CV Diamond Printing yang secara umum masih menggunakan sistem manual dengan sistem baru yang terkomputerisasi dan terintegrasi yang dirancang dengan bantuan software Visual Basic. Perumusan Masalah yang sesuai dengan latar belakang di atas ialah bagaimana perancangan sistem informasi akuntansi penjualan yang memadai untuk diterapkan pada CV Diamond Printing dalam rangka untuk meningkatkan efektifitas penagihan piutangnya? Tujuan Penelitian ialah: 1. Membantu menganalisa penyebab ketidakefektifan penagihan piutang pada CV Diamond Printing. 2. Membantu CV Diamond Printing dalam menyelesaikan masalah ketidakefektifan penagihan piutang.

PERANCANGAN APLIKASI PERSEDIAAN BARANG PADA APOTEK BENING SEHAT

Panca Soeltan Akbar, 2021

Apotek Bening Sehat merupakan badan usaha yang bekerja dibidang penjualan obat-obatan, serta barang-barang kesehatan. Pada pendataan persediaan barang yang digunakan pada Apotek Bening Sehat masih memakai penulisan dalam buku dan belum terkomputerisasi, oleh sabab itu memungkinkannya terjadi banyak kesalahan diantaranya, selisih antara persediaan barang yang ada dengan pemakaian barang, lalu sering terjadi hilangnya dokumen dan kerusakann serta kurang efektif karena memerlukan waktu yang lama dalam penghitungannya. Karena itu mengakibatkan staf gudang kesulitan dalam pendataan persediaan barang. Sistem aplikasi persediaan barang pada Apotek Bening Sehat dirancang agar mempermudah staf gudang atau admin dalam melakukan pencatatan barang serta melihat stok barang menjadi mudah dan lebih baik lagi. Sistem aplikasi ini dirancang berbasis web. Web menjadi pilihan karena, mudah dipakai sebagai sistem yang mampu mengganti pekerjaan manual. Perancangan serta penelitian deskriptif yang bertatap langsung dengan pemilik dan memakai Unified Modeling Language (UML) dan Flowchart sistem yang sedang berjalan pada Apotek Bening Sehat. Dalam sistem aplikasi Persediaan Barang ini memudahkan staf gudang serta admin dalam menjalankan pendataan persediaan barang sehingga menjadi efektif dan efesien. Didalam sistem aplikasi ini terdapat menu data, transaksi, laporan, akun, dan ubah password.

ANALISIS SISTEM PENCATATAN DAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA PT. NUSANTARA SURYA SAKTI CABANG SEKAYU

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pencatatan persediaan barang dagangan, untuk mengetahui apakah metode penilaian persediaan barang dagangan pada PT. Nusantara Surya Sakti Cabang Sekayu telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh sistem pencatatan dan penilaian persediaan barang dagangan terhadap penyajian persediaan dalam laporan keuangan. Data yang digunakan adalah data primer berupa data yang berhubungan dengan keadaan umum dan wawancara secara langsung kepada pengurus PT Nusantara Surya Sakti, dan data sekunder berupa data penjualan dan pembelian barang dagangan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil yang didapat adalah istem pencatatan persediaan lebih mengarah kepada sistem perpetual, metode penilaian persediaan menggunakan metode FIFO (first in first out), dan nilai persediaan tidak mempengaruhi laporan keuangan yang telah disusun oleh perusahaan. Kata Kunci: sistem pencatatan, metode penilaian persediaan

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BARANG DAGANG DAN PENERAPAN AKUNTANSI (Studi Kasus pada CV. KARYA AGUNG LESTARI, Tulungagung)

Produk peralatan rumah tangga yang bermerk signora yang didistribusikan oleh CV. Karya Agung Lestari yang memilikiberbagai macamjenis peralatan rumah tangga. Karena sudah banyak jenis produk dan mobilitas keluar masuknya barang sehingga mungkinkan terjadinya berbagai masalah yang dikhawatirkan akan terjadi seperti halnya perbedaan fisik antar persediaan yang ada digudang dengan jumlah yang dicatat dibuku persediaan, kehilangan ataupun pencurian stock barang, akibatnya diperlukan pengendalin intern dan penerapan akuntansi persediaan yang baik agar tidak terjadi penyelewengan dalam menjalankan tugas.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pengendalian intern persediaan barang dagang dan penerapan akuntansinya Metode Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif. Hasil penelitian dapat menunjukan secara keseluruhan sistem pengendalian intern persediaan barang dagang pada CV.Karya Agung Lestari dapat berjadan dengan baik. Manajemen p...