Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kapita Kabupaten Jeneponto (original) (raw)
Related papers
JURNAL INFO KESEHATAN
Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Terjadi peningkatan jumlah kasus kusta baru di wilayah kerja Puskesmas Bakunase Kecamatan Kota Raja Kota Kupang menunjukkan tingginya risiko angka penularan penyakit kusta di masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase Kota Kupang. Jenis penelitian adalah survey analitik dengan studi cross-sectional dengan metode Total sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 33 orang yang merupakan penderita kusta. Karakteristik responden terbanyak diketahui yaitu umur >15 tahun, berjenis kelamin Pria, Pekerjaan Berisiko, Perpendidikan rendah, pendapatan sosial ekonomi 2 tahun dan tingkat Kepatuhan Minum obat baik. Hasil anahsis bivariat menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara Pekerjaan (P=0,026), pendidikan (P=0,026), sosial ekonomi (P=0,032), pengetahuan (P=0,027), kebersihan (p=0,012), dan riwa...
Faktor Risiko Kejadian Penyakit Kusta di Puskesmas Kotaraja
Jambura Journal of Epidemiology
Leprosy is a disease caused by Mycobacterium leprae. Which attacks various parts of the body. If left untreated, leprosy is very progressive causing damage to the skin, nerves, limbs and eyes. This study aims to determine the risk factors for the incidence of leprosy at the Kotaraja Public Health Center. This type of research is observational, with a case control study design. The population of the case group is people with leprosy and the population of the control group is neighbors with leprosy using purposive sampling technique, all populations in 2021. The sampling technique uses total sampling, the number of samples is 50 respondents with 1:1 criteria, namely 25 cases and 25 controls. Data were analyzed using the Odds Ratio (OR) test. The results showed that there was a risk between education level (OR= 11.1, 95% CI: 2.86-43.46) contact history (OR= 13.5 95% CI:1.55-117.13), regularity treatment (OR=6,68,95% CI: 1,76-25,24), family support (OR= 5,63, (95% CI:1,64-19,23...
2010
ABSTRAK Penyakit kusta hingga saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dengan jumlah penderita kusta terdaftar tahun 2009 sebanyak 670 kasus. Propinsi Maluku tahun 2010 jumlah pen-derita kusta sebanyak 512 kasus, sedangkan di Puskesmas Saumlaki tahun 2010-2011 sebanyak 45 kasus. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui faktor risiko kejadian kusta di wilayah kerja Puskesmas Saumlaki tahun 2010-2011. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan case control study. Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Saumlaki tahun 2012 dan sampel penelitian terdiri atas kelompok kasus dan kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 135 responden yang terdiri dari kasus 45 responden dan kontrol 90 responden dengan perbandingan 1:2. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada 5 variabel yang merupakan faktor risiko penyakit kusta yaitu jenis kelamin (laki-laki OR= 2,316; 95% CI 0,993-5,402),...
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Indonesia berada di peringkat ketiga jumlah kasus kusta. Penyakit kusta menyebabkan kerusakan pada kulit, syaraf, anggota gerak dan mata. Personal hygiene mempengaruhi keberhasilan penyembuhan, dan sekitar 70% dapat sembuh sendiri (determinate). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh personal hygiene terhadap kejadian penyakit kusta di wilayah kerja Puskesmas Sukatani Kabupaten Purwakarta tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan case control. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Sampel sebanyak 116 responden dengan perbandingan 1:3, yaitu 29 kasus dan 87 kontrol. Teknik pengambilan sampel berdasarkan daftar kasus kusta dalam pengobatan di Puskesmas. Sedangkan kontrol merupakan tetangga terdekat. Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik binary. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara jenis pekerjaan (p=0,023), pengetahuan (p=0,007), riwayat kontak (p=0,000), kondisi fisik rumah (p=0,001), sumber air bersih (p=0,005), kelembaban (p=0,006), dan suhu kamar (p=0,028). Ada pengaruh personal hygiene (p=0,003), dengan OR 4,295 (95% CI: 1,708-10,803), artinya responden yang memiliki personal hygiene buruk berisiko 4,295 kali untuk sakit kusta dibanding responden yang memiliki personal hygiene baik, setelah dikontrol oleh variabel riwayat kontak, pengetahuan, kelembaban kamar, kondisi fisik rumah, dan jenis pekerjaan. Disarankan untuk meningkatkan personal hygiene penduduk melalui promosi kesehatan mengenai pengetahuan penyakit kusta, serta penyediaan sarana sumber air bersih.
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE, 2018
Campak merupakan penyakit yang sangat menular dan sebagai penyebab utama kematian anak di negara berkembang termasuk Indonesia. Diperkirakan 1,7 juta kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko yang memengaruhi kejadian campak di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan studi analitik dan pendekatan case control. Populasi adalah semua ibu yang memiliki anak balita yang menderita campak dan tidak menderita campak. Sampel dalam penelitian ini adalah 32 kasus dan 32 kontrol. Analisa hasil dilakukan dengan menggunakan regresi logistik. Variabel pengetahuan berhubungan dengan kejadian campak dengan nilai p (0,024) dan OR = 1,311. Variabel umur balita tidak berhubungan dengan kejadian campak pada balita dengan nilai p (0,453) dan OR = 0,686. Variabel status imunisasi berhubungan dengan kejadian campak pada balita dengan nilai p (0,014) dan OR ...
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Maret 2017 di UPT.Puskesmas Kertak Hanyar yang diperoleh data dari petugas kesehatan masalah gizi salah satunya balita bawah garis merah (BGM) sebanyak 35 balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat (Pendidikan, Pengetahuan, Pekerjaa, Pendapatan,dan Asi eksklusif) pada balita. Jenis Penelitian ini menggunakan desain cross sectional (disain potong lintang), dimana pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei 2017 . Popolasi dalam penelitian ini adalah balita dengan jumlah 3541 balita. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 balita. Teknik dalam pengambilan data penelitian diperoleh melalui kuesioner dan wawancara. Data hasil penelitian ini diolah dengan menggunakan uji chi square, bila tidak memenuhi pakai uji fisher dengan...
Human Care Journal
Wasting menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting karena memiliki dampak yang besar karena menyangkut kualitas modal sumber daya manusia di masa mendatang.Dari Laporan Puskesmas Muara Labuh bulan Agustus tahun 2021 jumlah balita kurus 78 orang (3,39%) dari 2300 balita yang ditimbang.Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Determinan Faktor Penyebab Kejadian Wasting di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan. Jenis penelitian ini survey analitik dengan desain case control. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2021 - Maret 2022 di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Labuh. Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Balita Wasting yang berdomisili di wilayah Kerja Puskesmas Muara Labuh berjumlah 78 orang. Sampel dalam penelitian ini dengan teknik sampel Purposive Sampling. sampel yang digunakan 100 orang (50 kasus dan 50 kontrol), serta instrumen yang digunakan adalah Kuesioner dan dianalisis dengan univariat dan bivariat dengan uji statistic chi...
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika, 2021
ABSTRAK Prevalensi kusta tahun 2018 sebesar 1,5/10.000 di Kabupaten Tuban. Program eliminasi kusta dengan menggunakan metode Multi Drug Treatment (MDT) dari WHO telah dilaksanakan, namun masih ditemukan kasus baru infeksi kusta. Hal tersebut dipengaruhi oleh aspek antropologis dan sosial, yang berpengaruh pada sistem makro (kebijakan pemerintah), meso (lingkungan sekitar), maupun mikro (hospes dan sistem imunitas), salah satunya adalah kualitas pelayanan kesehatan oleh para petugas kusta. Dilaksanakan penyuluhan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban yang merupakan salah satu daerah kantong endemis kusta di Jawa Timur. Upaya ini merupakan salah satu strategi pengendalian penyakit kusta dan upaya pencegahan guna memutus rantai penularan kusta dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah endemis kusta. Penyuluhan ini diikuti oleh 15 peserta merupakan perwakilan tiap puskesmas di wilayah Kabupaten Tuban. Penyuluhan dilakukan dengan cara konseling, diskusi, dan tanya-jawab...
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2020
Kusta merupakan suatu penyakit yang bisa memberikan penularan, hal ini juga bisa menahun karena disebabkan oleh suatu kuman yaitu Mycobacterium Leprae yang bisa menyerang saraf tepi dan selanjutnya bisa menyerang kulit, serta mukosa mulut, saluran pernafasan atas, system retikuloen dotelia, mata otot, tulang, testis dan organ lain kecuali pada sebuah system saraf pusat (Kementerian Kesehatan RI, 2017). Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pada penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Sumenep ditahun 2019. Desain penelitian cross-sectional. Populasi penelitian 193 dan sampel 93 responden. Hasil penelitian menunjukkan hasil bivariat variabel yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat pada penderita kusta diantaranya lama sakit dengan nilai p-value 0.009 < α (0.05), keyakinan nilai p-value=0,013< α (0.05), pengetahuan dengan nilai p-value =0,031< α (0.05). Saran perlu adanya perhatian dari pemerintah khususnya Dinas Kesehatan Kota Semenep Madura untuk penyebar luasan informasi yang benar kepada penderita, keluarganya dan masyarakat sekitarnya tentang faktor risiko, penanggulangan kusta dan pengobatan kusta. Bagi masyarakat dan keluarga penderita sebaiknya mengetahui faktor risiko reaksi kusta, agar dapat membantu penderita dalam mengenal secara dini terjadinya gejala kusta sehingga cepat memperoleh penanganan dan memberikan dukungan kepada penderita kusta, serta tidak mengucilkan penderita kusta.