Matriks Refleksif Tergeneralisasi (original) (raw)

Implementasi Invers Matriks Tergeneralisasi pada Sistem Persamaan Linier

2019

Invers matriks tergeneralisasi digunakan untuk menggeneralisasi invers suatu matriks atau matriks singular. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh penyelesaian sistem persamaan linier dengan menggunakan invers matriks tergeneralisasi dan menerapkan invers matriks tergeneralisasi pada program linier. Misalkan matriks atau matriks singular maka terdapat matriks yang memenuhi. Matriks dinamakan invers matriks tergeneralisasi dari matriks yang dinotasikan dengan dan matriks tidak tunggal. Dari pembahasan diperoleh suatu sistem persamaan linier konsisten apabila memenuhi dengan penyelesaian umum dengan vektor sembarang. Suatu sistem persamaan linier mempunyai penyelesaian tunggal jika dan hanya jika rank() = . Jika rank() < , maka sistem persamaan linier mempunyai banyak penyelesaian. Penerapan invers matriks tergeneralisasi dapat digunakan pada program linier sebagai teknik alternatif pemecahan model program linier.

Invers Matriks dengan pendekatan PMRI

RPP ini merupakan hasil revisi dari RPP sebelumnya. dalam RPP sebelumnya terdapat satu pendekatan untuk menentukan invers dari matriks odo 2 x 2, yaitu dengan metode Gauss-Jordan. Namun, berdasarkan evaluasi dari kelas yang menggunakan RPP tersebut, ditinjau metode ini kurang effektif untuk menanamkan konsep invers kepada siswa kelas XII IPS, sehingga metode Gauss-Jordan di hilangkan. Pedekatan untuk mencari invers matriks diubah dengan menggunakan pendekatan perkalian. Model of adalah sifat perkalian mada matriks Model for invers matriks

Remediasi Miskonsepsi Penggeneralisasian Mempergunakan LKPD Berbasis Refutation Text

Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung

This research aims to determine whether remediation using LKPD based on refutation text can fix generalization misconceptions suffered by students on substance of fractional operations in class VII MTs. Al-Muhajirin Kubu Raya. The form of the research applied was pre-experimental with one group pretest-posttest design. The instruments used are diagnostic tests and interview guidelines. The resultan of the initial diagnostic test showed that there were five variations of generalization misconceptions from simple to complex suffered by students. The total research subjects who were given remediation were five students who suffered from the simplest generalization misconceptions when completing all initial diagnostic tests using the pattern of adding or subtracting the numerator by numerator and denominator with denominator. The resultant of the final diagnostic test revealed a change in the generalization misconceptions suffered by the research subjects, with one student still sufferi...

Retradisionalisasi Globalisasi

Di era millenium ketiga seperti sekarang, globalisasi telah menjadi sebuah keniscayaan. Baik itu bagi suatu "nasion", maupun satuan terkecilnya yang berupa individu masyarakat. Mayoritas orang memandang isu globalisasi identik dengan masalah politik dan ekonomi, walau realitasnya tidak sesederhana itu. Globalisasi merupakan sistem peradaban yang mentransformasi warga bangsa menjadi warga dunia (kosmopolit), menihilkan limitasi imajiner wilayah negara melalui uni atau multi negara, dan meramu asimilasi kultur nasional satu dengan yang lain, bahkan internasional. Jadi, globalisasi sebenarnya juga relevan terhadap persoalan budaya (kultur). Ini yang justru acapkali dialpakan. Sebab proses invasi kebudayaan lebih tendentif pada manifestasi niskala, nirkonkret, dan laten. Sehingga, amatlah urgen untuk diperhatikan.

Analisis Representasi Graf Berarah dalam Matriks

JURNAL BIOSAINSTEK, 2020

Pada paper ini direpresentasikan graf berarah dalam matriks serta lintasan terpendek pada jaringan lalu lintas Jembatan VI Kalumata–Tanah Tinggi Kota Ternate Selatan, dengan menggunakan algoritma lintasan terpendek dijkstra. Hasil yang diperoleh berupa matriks ketetanggaan M dengan elemen baris (v1, v2, v3 ...v11) dan elemen kolom( v1, v2, v3 ...v13) dimana elemen pertama (v1, v2) = 0,5 dan elemen akhir (v11, v13) = 0. Graf berarahnya adalah graf G dengan 13 titik/verteks (v1, v2, v3, ..., v13) dan memuat min 12 sisi /edge yang menghubungkan 13 verteks, lintasan terpendek direpresentasikan pada vertex (v1, v2, v3, v4, v7, v8, v11, v12) dengan panjang lintasan adalah 3,61.

RPP Materi Pokok Matriks Berbasis Blended Learning

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Matematika. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.