Pelaksanaan Prakerin Pada Program Keahlian Seni Lukis (Studi Etnografi di SMK Negeri 9 Surakarta) (original) (raw)
Related papers
Stigma Tradisi Sasak Dalam Seni Lukis Wisnu Aji Kumara
Jurnal Kajian Seni
The stigma of the tradition of the Sasak Lombok tribe is inherent in traditional values and is formed in the behavior that develops in society, a tendency towards a thought which is then attached to societal understanding. The concept of the stigma of tradition becomes a concept of embodiment which is then represented by traditional values that develop through understanding forms, historical values , and aesthetic concepts through the works of art by Wisnu Aji Kumara. This research seeks to describe and clarify the stigma of tradition that has developed in the area of understanding the Sasak tribe of Lombok in the form of art through works of painting. This is an effort to add references to the literature on historical values, traditions, and social values. The research used a qualitative approach and descriptive analysis to find out the understanding and concept of art creation related to the concept of stigma in traditional society.
Artikel Ilmiah] Permasalahan Karya Seni Lukis dalam Ranah Perlindungan
Indonesia sebagai Negara kepulauan yang berpenduduk beragam etnik, suku dan agama yang memiliki seni dan budaya merupakan kekayaan intelektual sebagai potensi nasional bangsa dan negara yang perlu dilindung oleh Undang -Undang. Kekayaan karya dibidang intelektual dibidang seni dan budaya mempunyai nilai ekonomis yang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan ekonomis tidak hanya bagi pencipta tetapi juga bagi bangsa dan negara. Kekayaan karya intelektual di bidang seni berupa karya cipta berbentuk tulisan dan gambar seperti buku, lagu dan lukisan telah di lindungi secara hokum dalam Undang -Undang No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta pada kenyataan sering terjadi pelanggaran yang menimbulkan kerugian bagi Hak pencipta sehingga eksistensi Undang -Undang ini menarik untuk dikaji dan diteliti permasalahan bagaimana pengaturan perlindungan bagi pemegang Hak Cipta dalam sengketa karya lukisan. Hasil kajian ini merupakan hasil kajian deskriptif dengan pendekatan Perundang -Undangan dan informasi dari beberapa artikel sebagai tambahan yang akan di analisis secara kualitatif untuk menarik kesimpulan dalam menjawab permasalahan. Kata kunci: Lukisan, Hak Cipta [Artikel Ilmiah] Suasa Mijil T ( 03101006042 ) | 2
2013
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui perbedaan yang positif dan signifikan pada prestasi belajar keterampilan lukis batik antara peserta didik kelas X SMA Negeri 3 Purworejo yang diajar dengan menggunakan pendekatan permisif dan pendekatan konvensional. (2) mengetahui keefektifan penggunaan pendekatan permisif pada pembelajaran keterampilan lukis batik peserta didik kelas X SMA Negeri 3 Purworejo. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment. Data diperoleh melalui skor keterampilan lukis batik pada post-test. Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel bebas yakni pendekatan permisif, dan variabel terikat yakni prestasi belajar keterampilan lukis batik. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 3 Purworejo yang terdiri dari 224 peserta didik yang terbagi dalam 7 kelas. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Simple Random Sampling dan diperoleh kelas X 2 sebagai kelas kontrol (32 peserta didik) dan kelas X 1 sebagai kelas ek...
Development of "Litera-Preneur" in Rumah Kreatif Wadas Kelir South Purwokerto-Banyumas Regency
Al-Ma'mun: Jurnal Kajian Kepustakawanan dan Informasi, 2021
ABSTRAK Literasi yang menjadi salah satu wacana populer dan digaungkan oleh berbagai pihak dikembangkan oleh sebuah komunitas di Purwokerto bernama RKWK. Selain berfokus pada pengembangan literasi masyarakat, RKWK juga membidik industry kreatif berbasis literasi yang disebut dengan konsep “litera-preneurâ€. Tulisan ini fokus membahas tentang upaya-upaya yang dilakukan di RKWK dalam mengelola dan menerap-kembangkan konsep “litera-preneur†dalam kehidupan komunitas mereka hingga mampu memberi dampak bagi lini kehidupan kognisi sekaligus kehidupan ekonomi para pelakunya. Kegiatan pengembangan litera-preneur di RKWK dilakukan dengan beberapa poin penting di antaranya meningkatkan kompetensi keilmuan (kognisi) serta pengembangan kreativitas melalui kegiatan-kegaiatan pelatihan dan pendampingan, kegiatan komunitas berfokus pada pengembangan komunitas berbasis kreativitas dan literasi, dan program-program yang dilaksanakan di RKWK dibuat sesuai dengan potensi dan minat para anggotan...
Fashion and Fashion Education Journal, 2012
Program prakerin disusun dengan menyesuaikan peraturan antara sekolah dan industri. Pelaksanaan prakerin di SMK N 1 Tengaran dilaksanakan di 2 tempat yaitu industri (butik) dan sekolah. Asumsi sementara prakerin di sekolah lebih efektif karena guru mengawasi secara langsung. Penilaian parakerin di sekolah dilakukan oleh guru dan mengacu pada kurikulum, sedangkan di butik dilakukan oleh pemilik butik dan mengacu pada kepuasan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan prakerin di sekolah dan di butik, serta untuk mengetahui seberapa besar efektifitas pelaksanaan prakerin di sekolah dan di butik pada siswa kelas XI SMK N 1 Tengaran. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMK N 1 Tengaran dengan jumlah 115, dengan sampel penelitian berjumlah 66. Hasil uji analisis perbandingan persentase rata-rata data prakerin di butik sebesar 81,25%, sedangkan prakerin di sekolah sebesar 74,14% kategori. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan prakerin di butik lebih efektif dibandingkan prakerin di sekolah. Besarnya efektifitas pelaksanaan prakerin di butik termasuk dalam kategori sangat baik, sedangkan prakerin di sekolah termasuk dalam kategori baik.
Konservasi Preventif Karya Seni Lukis bagi Mahasiswa Seni
ITB Journal of Visual Art and Design, 2007
The book of "The Introduction of Preventive Conservation on Painting for Visual Art Students" explains how to apply preventive conservation techniques for objects of culture and collections, especially paintings. It is said that preventive conservation optimizes environmental conditions to which objects and collections are housed. By controlling light and ultraviolet radiation, humidity and temperature, biological pets, dust and pollutants, we can prevent damages and decays of the paintings. In addition, preventive conservation also means in ensuring that good handling, transportation, storage and displaying techniques are used at all times. Thus, applying preventive methods can prolong and protect the life of artworks for the future. Yet, although the Introduction of Preventive Conservation on Painting provides information on how to give care of paintings as objects of culture and collections, it is important to understand that all except the simplest conservation treatments should be taken by trained conservators. Thus, active conservation treatment is a response skill to the damaging process of cultural artifacts, a highly skilled field that requires extensive knowledge on the use of chemicals and rigorous technical procedures.
Analisis Pelaksanaan Prakerin Siswa SMK Program Keahlian Tata Busana DI Malang Raya
Teknologi dan Kejuruan, 2016
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan analisis pelaksanaan prakerin. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK program keahlian Tata Busana di Malang Raya kelas XII se-jumlah 329 siswa. Teknik sampling yang digunakan sampling jenuh, sedangkan tek-nik analisis menggunakan analisis deskriptif (kategorikal). Hasil penelitian menun-jukkan: sarpras dalam kategori relevan menurut 161 siswa (48,94%), pembimbingan cukup relevan 166 (50,64%), kompetensi cukup relevan 147 (44,64%) dan peran sis-wa relevan 184 (55,93%). Hal ini masih kurang dari yang diharapkan. Saran: (1) in-dustri agar berperan aktif dalam hal pembimbingan dan memberikan kesempatan ke-pada siswa SMK program keahlian Tata Busana untuk memperoleh kompetensi se-suai standar kebutuhan tenaga kerja; dan (2) pihak sekolah menjalin kerjasama de-ngan Du/Di yang diimplementasikan dalam pelaksanaan prakerin.
2019
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan implementasiteknik lukis dalam topeng batik krebet pada mata kuliah pendidikan seni rupa dan keterampilan di Prodi PGSD UAD, (2) mendeskripsikan motivasi yang muncul pada mahasiswa dalam pembelajaran teknik lukis dalam topeng batik di mata kuliah pendidikan seni rupa dan keterampilan Prodi PGSD UAD.Subyek penelitian ini adalah mahasiswa PGSD UAD yang mengikuti mata kuliah seni budaya dan keterampilan tahun ajaran 2018/2019, terdiri dari 1 kelas dengan total 41 mahasiswa dan diambil sampel secara acak dengan jumlah 8 mahasiswa pada kelas tersebut. Objek penelitian ini adalahmotivasi mahasiswa dalam pembelajaran teknik lukis dalam berkarya topeng batik pada mata kuliah pendidikan seni rupa dan keterampilan Di Prodi PGSD UAD. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Miles Hubermen). Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) pros...
Implementasi Program Ekstrakurikuler Kesenian pada Jenjang Sekolah Dasar di Jawa Barat
Jurnal Basicedu, 2022
Tujuan artikel ini adalah untuk mengungkap apa saja hal yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi pembinaan ekstrakurikuler kesenian di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan sumber data dari 80 pengawas dan atau pelatih ekstrakurikuler kesenian yang bersal dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket. Hasil penelitian menunjukan: 1) Disdik kabupaten/kota telah memiliki kebijkan dan tatakelola implementasi pembinaan ekstrakurikuler kesenian di sekolah dasar mencapai 68.21%, kondisi ini perlu ditingkatkan. 2) Jenis ekstrakurikuler kesenian yang telah dilakukan pembinaan di sekolah di antaranya pada bidang seni rupa 65,50 %, Seni Musik (69,00 %), Seni tari (61,00%), dan seni teater (47,50%). Pembinaan ekstrakurikuler kesenian dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan siswa, memperkuat nilai-nilai budaya lokal, dan ketersediaan SDM serta SDA. 3) Pelaksanaan pembinaaan ekstra...